Naskah Peranan FKUI-RSCM dalam

Menurunkan AKI dan AKN di Indonesia

Scene 1
Outline
• Sampai dengan awal tahun 2002, baru ada 1
fasilitas pelayanan neonatus level 3/NICU yg
lengkap di Indonesia yakni Rumah Sakit Anak dan
Bunda Harapan Kita yang mendapat fasilitas oleh
orde baru. (gambar harapan kita)
• Kemudian pada tahun 2003 dengan bermodalkan
1 ventilator neonatus, 5 buah syringe pump, 1
buah cpap dan 2 buah monitor saturasi oksigen
dan heart rate, Divisi Perinatologi FKUI-RSCM mulai
bangkit menjadi salah satu fasilitas pelayanan
neonatus di Indonesia (cari gambarnya)
Foto rsab harapan kita
Naskah
• Sampai dengan awal tahun 2002, baru ada 1
fasilitas pelayanan neonatus level 3/NICU yg
lengkap di Indonesia yakni Rumah Sakit Anak dan
Bunda Harapan Kita yang mendapat fasilitas oleh
orde baru.
• Kemudian pada tahun 2003, bermodalkan 1
ventilator neonatus, 5 buah syringe pump, 1 buah
CPAP dan 2 buah monitor saturasi oksigen dan
heart rate, Divisi Perinatologi FKUI-RSCM mulai
bangkit menjadi salah satu fasilitas pelayanan
neonatus di Indonesia
Foto perina lama paviliun 8,
masih dalam pencarian
Scene 2
Outline
- Tahun 2004, mulai menerima fellow neonatologi, yang
awalnya hanya berjumlah 2 orang saja kemudian
meningkat menjadi 150 orang yg tersebar di seluruh
Indonesia (foto fellow, foto keluar)
- • Selain itu, kami juga melatih hampir 350 orang perawat
Disamping itu, divisi perina fkui rscm melatih hampir
350 orang perawat neonatal yg tersebar di seluruh
indonesia. (Kurikulum  tanya bu iin, apakah
kurikulum diakui ppsdm atau belum)
- Untuk meningkatkan kemampuan pelayanan neonatal
di rumah sakit indonesia, juga melakukan
pendampingan langsung maupun secara daring (lewat
grup whatsapp)
Foto pelatihan
fellow masih
dalam pencarian
Foto pelatihan perawat
Naskah
• Pada tahun 2004, Divisi Perinatologi FKUI-RSCM mulai
menerima fellow neonatologi. Awalnya hanya berjumlah
2 orang saja, kemudian meningkat menjadi 150 orang
yang tersebar di seluruh Indonesia.
neonatal yang tersebar di seluruh indonesia,
kurikulumnya sendiri sedang dalam proses persetujuan
oleh PPSDM.
• Untuk meningkatkan kemampuan pelayanan neonatal di
rumah sakit indonesia, kami juga melakukan
pendampingan secara langsung maupun secara daring,
yaitu lewat grup WhatsApp
Foto pendampingan di rsud yowari
sentani, papua
Scene 3
Outline
- Tahun 2010 sampai 2014 mulai dirintis pelayanan
terpadu ibu-anak yang diikuti oleh rumah sakit
lain di indonesia, misalnya Makassar dan Ternate
(foto kiara dan maternal child care)
- ternate, maluku utara. Kemudian di RSUP Dr.
Pelayanan neonatus mulai berkembang, setiap
provinsi terutama rumah sakit yg berafiliasi
dengan rumah sakit pendidikan mulai
menunjukkan kemampuan menangani bayi
sangat prematur (apa itu bayi sangat prematur,
cari definisi?)
Foto Gedung kiara
Naskah
• Pada tahun 2010, mulai dirintis pelayanan terpadu
ibu-anak. Tanggal 9 september 2014, dilakukan soft
opening Gedung Kiara, pusat kesehatan ibu-anak
FKUI-RSCM. Ide ini segera diadopsi oleh beberapa
rumah sakit daerah, misalnya dapat kita lihat di
Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan
• Setiap provinsi terutama rumah sakit yang
berafiliasi dengan rumah sakit pendidikan mulai
menunjukkan kemampuannya dalam menangani
bayi sangat prematur, yaitu bayi dengan usia
gestasi 28 sampai 32 minggu, setara 1000-1500
gram
Foto peresmian Gedung mother and child center ternate
Scene 3 (tambahan gambar)
RSCM Kiara tampak dalam
Scene 3 (tambahan gambar)
RSCM Kiara tampak dalam
Scene 4
Outline
- Pada tahun 2002 95% bayi sangat prematur mati,
sekarang brp %?
- Seiring dengan waktu, survival rate bayi sangat
prematur memang meningkat, tetapi angka
kecacatan yg ditimbulkan juga meningkat.
Misalkan kebutaan akibat ROP (data dari 34
rumah sakit berapa rop sampai sekarang, berapa
data yg di komunitas prematur)
Foto data rop komunitas prematur indonesia
Naskah
• Seiring dengan waktu, survival rate bayi sangat
prematur mengalami peningkatan, dari 5% survival
rate pada tahun 2002 menjadi 32.73 sampai
87.93% pada tahun 2019. Namun angka kecacatan
yang ditimbulkan akibat prematuritas juga
meningkat, misalnya kebutaan akibat Retinopathy
of Prematurity (ROP).
• Menurut data dari Komunitas Prematur Indonesia,
bayi sangat prematur yang mengalami kebutaan
akibat ROP dari tahun 2015 sampai 2019 adalah
sebanyak 626 anak
Scene 5 (dalam bentuk slide)
• Salah satu penyebab dari kebutaan akibat ROP adalah penggunaan oksigen yg
berlebihan pada bayi sangat prematur,
• Ijinkan saya secara singkat memaparkan hal terkait bayi sangat prematur

• Bayi sangat premature sering mengalami gangguan napas yaitu distress (grunting,
retraksi) maupun apnea
• Mereka membutuhkan alat bantu napas non invasif. Selain itu, penggunaan
oksigen harus diawasi ketat mulai dengan 21- 30%
 Scene 5 (tambahan gambar)
Bayi retraksi
Scene 5 (tambahan gambar)
Bayi pakai alat bantu napas non invasif  CPAP
Lanjutan scene 5
• Penggunaan oksigen dari tabung dan dinding mengandung 100% oksigen, yang
bersifat dingin dan kering. Hal ini dapat merusak retina, paru dan otak. O2 100%
harus dicampur dengan medical air, sebagai berikut

• Banyak fasilitas kesehatan di Indonesia tidak mempunyai medical air karena

penyebaran logistiknya sulit, selain itu jg mungkin kurang paham tentang bahaya
oksigen murni
Scene 5 (tambahan gambar)
Tabung udara dan oksigen yang
Oksigen dan medical air di dinding
dihubungkan dengan Y-connector
Scene 5 (tambahan gambar)
Bayi dirawat  ada saturasi keluar angka
Lanjutan scene 5
• Alat bantu napas yg beredar di Indonesia kebanyakan buatan impor
dan memerlukan ketersediaan medical air

Foto neopuff (alat impor)

 Scene 5 (tambahan gambar)
Perbandingan Neopuff dengan Mixsafe

Oxygen/Air
Control Blender

PIP Control

Outlet to patient
Scene 6 (dalam bentuk slide)
• Mulai tahun 2014 sampai 2019, Divisi Perinatologi FKUI-RSCM dan PT Fyrom International,
dimotori dr Nizar Yamani dan dr Ole Mulyadi, bekerjasama membuat prototype alat bantu napas
yaitu Mixsafe Forte

• Mixsafe Forte dapat digunakan di ruang bersalin, ruang OK maupun saat transport bayi.
• Dilengkapi oleh baterai DC, Mixsafe Forte dapat digunakan sampai 4 jam. Baterai ini berfungsi
untuk menjalankan kompresor yang dapat menghasilkan gas medis
• Mixsafe ini merupakan satu-satunya alat bantu napas mobile non invasive yg ramah karena
mencegah stress oksidatif, dan sudah dipatenkan pada tahun 2018
Scene 6 (tambahan gambar)
Foto waktu transport (foto dr. Lily di Ruteng)
Lanjutan scene 6
• Mixsafe forte sudah dibeli oleh Kemenkes pada jaman Prof. Dr.dr Nila Djuwita F
A Moeloek, Sp.M(K) sebanyak 500 unit untuk dibagikan ke 9 provinsi dengan
angka kematian neonatus di Indonesia
• Mixsafe forte juga sudah dipresentasikan pada seminar neonatal transport
pertama di italia.
• Kemudian, Mixsafe forte juga turut diundang WHO di acara penggunaan oksigen
pada pasien sakit atau kritis di Dubai
Scene 7
• Foto2 penggunaan alat, masih dalam pencarian