Anda di halaman 1dari 24

SOSIALISASI SIM INTEGRASI

PA M S I M A S
27-29 Mei 2021

DUKUNGAN DATA DAN INFORMASI DALAM


MENDUKUNG PENINGKATAN KUALITAS
PERENCANAAN BIDANG AMPL

Direktur SUPD II Ditjen Bina Bangda


Kementerian Dalam Negeri
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
• Data Capaian Akses Air Minum Daerah maupun Nasional yang digunakan selama ini masih
beragam, sehingga target capaian akses air minum akan sulit ditetapkan sesuai gap sebenarnya
• Data capaian akses air minum yang digunakan di tingkat pusat bersumber dari data SUSENAS BPS
yang kemudian diolah dengan metode perhitungan yang telah disepakati. Sementara itu
kementerian dan pemerintah daerah juga melakukan survey serta mengembangkan platform
sistem data dan informasi  ditemukan perbedaan data capaian
• SPM air minum merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah agar dapat
meningkatkan pemenuhan akses layanan air minum dan air limbah sesuai kewenangan daerah
(provinsi dan kabupaten/kota), sehingga capaian penerapan SPM menjadi salah satu data yang
dapat digunakan untuk mengukur kinerja pemerintah daerah.
• Pada Tahun 2019 telah dikeluarkan Permendagri No. 90 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah, dan diharapkan pada Tahun
2021 seluruh daerah telah menerapkannya dalam penyusunan RKPD Tahun 2021
INTEGRASI SIM PAMSIMAS KE DALAM SIPD MELALUI SIM INTEGRASI
MODUL 7.3
SIM PAMSIMAS SIM SIPD
KEBERLANJUTAN
INTEGRASI E-Database
Berisikan data 31.000 Desa, 396 Kabupaten dan 33
Profil Daerah
Provinsi (Pamsimas 2008-2021) yang menggambarkan:
1. Total Jumlah Penduduk (BPS) Capaian dan Target AMS
2. Jumlah SR (Sambungan Rumah)
3. Jumlah jiwa dengan Akses SAM dan SAN Layak Kelembagaan AMPL
4. Kondisi SAM
5.
6.
Kondisi SAN dan Sarana CTPS Sekolah
Dokumen RKM 100% (Rencana Kerja Masyarakat) dalam Perencanaan E-planning
pencapaian 100% akses AMS Desa.
7. Pembukuan, Iuran dan daftar aset KP-SPAMS
Daerah
8. Rencana Kemitraan
Program dan Kegiatan Acuan E-budgeting
MODUL 6 Indikator dan Target
PEMERINTAH DAERAH
Alokasi APBD Acuan
Berisikan data 396 Kabupaten dan 33 Provinsi
(Pamsimas 2008-2019) yang menggambarkan: Monitoring E-monev
1. Nilai Rencana Investasi AMPL dan AMPL-BM dengan Dana
APBD Kabupaten (5 Tahunan)
Pelaksanaan Daerah
2. Nilai Rencana Investasi AMPL dan AMPL-BM dengan dana
Acuan
APBD Kabupaten (Tahunan) Data SIM Modul 6.3
3. Nilai Realisasi APBD untuk Program dan Kegiatan AMPL (1
terkait realisasi menjadi
tahun dan 2 tahun sebelumnya)
bahan monitoring antara
E-reporting
4. Tambahan Akses (Jiwa Penerima Manfaat) AMPL
5. Kinerja Pokja AMPL Provinsi dan Kabupaten (SK Penetapan perencanaan dan realisasi
dan BOP)
pelaksanaan
INFORMASI CAPAIAN AKSES AIR
MINUM DAN SANITASI
INFORMASI CAPAIAN AKSES
AIR MINUM DAN SANITASI (AIR LIMBAH)

Data
BPS Persentase rumah
tangga yang
SPM Persentase masyarakat
Sektoral Persentase rumah
tangga yang terlayani
menggunakan sumber yang mendapatkan
air minum layak dan air minum layak dan
akses air minum JP
aman (terdiri dari 5 aman
atau BJP terlindungi
ladder)

Persentase rumah tangga


yang memiliki akses Persentase rumah Persentase rumah
terhadap layanan sanitasi yang terlayani tangga yang terlayani
layak, yaitu jumlah (memiliki sambungan
rumah tangga yang prasarana dan sarana
memiliki akses terhadap
rumah dan air air limbah domestik
fasilitas sanitasi yang limbahnya diolah di
layak dan aman
layak dibagi dengan IPALD atau IPLT)
jumlah rumah tangga
seluruhnya

Penyebab perbedaan :
Definisi perhitungan  terdapat sedikit perbedaan terkait perhitungan dalam SPM menggunakan masyarakat sedangkan BPS dan data sektor
menggunakan rumah tangga.
Algoritma perhitungan untuk capaian akses AMS  yaitu terkait bagaimana cara perhitungan jumlah rumah tangga/masyarakat/rumah yang
terlayani sehingga faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil capaian..
MANDAT SPM

Undang-Undang No.23 Terdapat 6 urusan wajib pelayananan dasar yang dilaksanakan berdasarkan
Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
SPM, SPM menjadi prioritas dalam perencanaan dan peanggaran.

PP No. 2 Tahun 2018,


Tentang Standar
Pelaksanaan SPM mengatur tentang jenis pelayanan, mutu pelayanan dan
Pelayanan Minimal penerima pelayanan dasar dan strategi penerapannya

Secara teknis memuat tentang mekanisme dan strategi penerapan SPM


Permendagri 100/2018
Tentang PENERAPAN
mulai dari pengumpulan data, penghitungan pemenuhan kebutuhan dasar,
SPM perencanaan SPM dalam DOKRENDA, pelaksanaan SPM , pelaporan dan
evaluasi.

PermenPUPR No. 29 Tahun Memuat tentang Standar teknis jumlah dan kualitas barang/jasa, standar
2018 tentang Standar Teknis
SPM bidang PUPR
jumlah dan kualitas personil dan petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan
standar
TAHAPAN PENERAPAN SPM

Perangkat Daerah menghitung selisih Hasil penghitungan digunakan untuk


PENGHITUNGAN kebutuhan terhadap ketersediaan barang menyusun kebutuhan pemenuhan pelayanan
KEBUTUHAN dan/atau jasa dan sarana dan/atau prasarana dasar berpedoman pada Standar Biaya
PEMENUHAN berdasarkan jumlah Warga Negara penerima sesuai dengan ketentuan peraturan
PELAYANAN DASAR dan Mutu Pelayanan Dasar sesuai dengan perundang-undangan.
standar teknis SPM

PENYUSUNAN RENCANA
RPJMD - RKPD Renstra PD – Renja PD
PEMENUHAN
PELAYANAN DASAR

Pemerintah Daerah menyusun Perangkat Daerah memprioritaskan


rencana pemenuhan pelayanan penyusunan rencana pemenuhan
dasar sesuai dengan penghitungan pelayanan dasar sesuai dengan
kebutuhan penghitungan kebutuhan,
Pengumpulan Data
Pemenuhan Pelayanan Dasar

Yang sudah tersedia untuk


pemenuhan kebutuhan dasar
Jumlah barang dan/atau jasa
Perangkat Daerah provinsi Yang dibutuhkan untuk
dan kabupaten/kota yang pemenuhan kebutuhan dasar
bertanggung jawab atas
penyelenggaraan urusan
pemerintahan wajib yang Jumlah dan identitas Warga Negara yang berhak menerima
berkaitan dengan
pelayanan dasar sesuai kebutuhan dasar sesuai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar
kewenangannya,
melakukan pengumpulan
dan pendataan secara yang tersedia di daerah untuk
berkala
pemenuhan kebutuhan dasar
Jumlah sarana dan prasarana
yang masih dibutuhkan untuk
pemenuhan kebutuhan dasar.
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR
RAD AMPL DALAM MENDUKUNG DOKUMEN PENERAPAN SPM

SPM
Langkah 1
Fasilitasi penguatan Langkah 6
data-data pelaksanaan Koordinasi pusat-
urusan dan daerah dalam
pembangunan AM dan pelaksanaan Binwas
SAN daerah untuk dan pelaporan
penguatan data SPM (e- pelaksanaan SPM
LANGKAH STRATEGIS database SIPD) AM dan SAN
PERCEPATAN PENERAPAN SPM
6
AIR MINUM DAN SANITASI dd kah Lan
gk
ng ah
5
La Langkah 5

Lan
Langkah 2 Sosialisasi Integrasi
Sosialisasi dan e-planning, e-

Lang
g
pembinaan intensif budgeting, e-monev,

kah
Internalisasi SPM AM dan e-reporting untuk
dan SAN ke dalam efektivitas dan

k
ah 4
1
dokumen perencanaan evisiensi penerapan
melalui e-planning SPM AM dan SAN
SIPD dan pemenuhan
Langkah layanan dasar bagi
2

3
masyarakat.

ah
dd

k
ng
dd

La
Langkah 3 Langkah 4
Integrasi nomenklatur Sosialisasi dan fasilitasi jenis,
program/kegiatan/sub kegiatan sesuai objek, rincian objek, dan sub
Permendagri 90/2019 yang berkaitan rincian objek belanja untuk
dengan pelaksanaan SPM AM dan SAN ke penganggaran aktivitas
dalam dokumen perencanaan daerah dd pelaksanaan SPM AM dan SAN
di daerah
INFORMASI POKJA AMPL/PPAS/PKP
DI DAERAH
INFORMASI POKJA AMPL/PPAS/PKP DI DAERAH

Informasi yang Diharapkan Tujuan


Nomenklatur Pokja di Daerah Dikeluarkannya PermenPUPR No. 12 Tahun 2020 
Pembentukan Pokja PKP Nasional, Provinsi, dan
Kabupaten/Kota
Berapa daerah yang telah menetapkan Pokja PKP, AMPL, atau
PPAS?
SK Pokja AMPL/PKP/PPAS/Sejenis Memastikan seluruh daerah telah memiliki Pokja walaupun
Lainnya dengan nomenklatur yang berbeda, SK Pokja selalu diperbarui
tiap tahunnya
DATA POKJA AMPL/PPAS/PKP TAHUN 2020
• Sebagian besar daerah masih
menggunakan nomenklatur Pokja AMPL
di daerah (69%)
• Penyesuaian menjadi Pokja PKP baru
mencapai 1 % dan PPAS sebanyak 5%
• Sebanyak 2% daerah masih
menggunakan Pokja sanitasi
• Nomenklatur Lainnya ditemukan di
beberapa daerah (9%)  untuk SK
Pokja Tahap berikutnya bisa
menggunakan nomenklatur yang
disesuaikan kembali
• Sebanyak 13% belum ada data  daerah
ada yang belum menginput atau salah
penulisan (nomor SK yang dicantumkan)

• Kebijakan pusat belum FINAL terkait


nomenklatur Pokja di daerah, apapun
namanya yang terpenting daerah
memiliki Kelompok Kerja yang tusinya
PERSAMAAN STRUKTUR KEANGGOTAAN POKJA PPAS
TERHADAP TIM PENERAPAN SPM
PROVINSI PROVINSI

POKJA AMPL/ TIM


PPAS/PKP PENERAPAN
SPM
KABUPATEN
KABUPATEN
INFORMASI PERENCANAAN BIDANG
AMPL DALAM RKPD DAN RAD AMPL
INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN AMPL DALAM SIM
Data RPJMD yang Diinput INTEGRASI Tujuan
Nomenklatur Program Mengidentifikasi kesesuaian nomenklatur dengan Permendagri 90 Tahun
2019

Indikator Program dan Target Mengetahui gap pemenuhan akses air minum dan sanitasi di daerah
Alokasi APBD Mengetahui besaran alokasi pendanaan yang direncanakan
Data RKPD yang Diinput Tujuan
Nomenklatur Program, Kegiatan, dan Sub Mengidentifikasi kesesuaian nomenklatur dengan Permendagri 90 Tahun
Kegiatan di Daerah 2019

Indikator Program dan Target Mengetahui gap pemenuhan akses air minum dan sanitasi di daerah
Alokasi APBD Mengetahui besaran alokasi pendanaan yang direncanakan
Data RAD AMPL yang Diinput Tujuan
Nomenklatur Program, Kegiatan, dan Sub Mengetahui sejauhmana daerah mengintegrasikan dokumen RAD AMPL
Kegiatan di Daerah dalam dokumen perencanaan daerah
Indikator Program dan Target Mengetahui kesesuaian target dan gap
Rencana Investasi APBD untuk AMPL Mengetahui rencana nilai investasi AMPL dalam APBD selama tahun, apakah
sudah teralokasi dalam APBD
DATA PENERAPAN PERMENDAGRI NO. 90 TAHUN 2019
DALAM DOKUMEN RKPD TAHUN 2021 PADA SIM
INTEGRASI
Data Daerah yang Melakukan Inputing pada SIM Integrasi
• Jumlah daerah yang telah melakukan inputing data RKPD
RKPD 2021
Tahun 2021 dalam SIM Integrasi sebanyak 234 Kabupaten 90% RKPD 2020
(59%) 74%
RAD AMPL
• Belum ada daerah yang menerapkan Permendagri No. 90 59%

Tahun 2019 pada penyusunan Dokumen RKPD Tahun 2021


yang telah dilaporkan (sampai dengan tanggal 16 Maret 2021).
• Belum seluruh kabupaten mengintegrasikan dokumen RAD
AMPL dalam dokumen RKPD 2021, dilihat dari perbedaan 1
nomenklatur program dan kegiatan antara dokumen RAD
AMPL dengan RKPD. Hal ini dapat terjadi apabila dalam
penyusunan RAD AMPL tidak disesuaikan dengan
nomenklatur program kegiatan dalam Permendagri yang
digunakan.
• Jumlah kegiatan yang direncanakan dalam RAD AMPL lebih
banyak daripada yang tercantum dalam RKPD, dengan
demikian belum semua daerah mempunyai komitmen sesuai
dengan dokumen teknis yang telah disusun.
CONTOH NOMENKLATUR PROGRAM, KEGIATAN, DAN SUB KEGIATAN DAERAH
PEMUTAKHIRAN KEPMENDAGRI 050-3708-TAHUN 2020

AIR MINUM AIR LIMBAH

PHBS

ASOSIASI
DAN
KP-SPAMS
Klasifikasi jenis program berdasarkan Permendagri
13 Tahun 2006 dan Permendagri 90 Tahun 2019

Jenis Program
No Permendagri No. 13 Tahun 2006 Permendagri No. 90 Tahun 2019
1 Program yang berhubungan dengan program 1Program yang berhubungan dengan program
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan air peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan air
minum minum
2 Program yang berhubungan dengan program 2Program yang berhubungan dengan program
peningkatan akses penggunaan sanitasi yang layak peningkatan akses penggunaan sanitasi yang layak
3 Program yang berhubungan dengan program 3Program yang Berhubungan dengan Perubahan
pemicuan perubahan perihal sanitasi (PHBS) Perilaku Masyarakat untuk Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat
4 Program yang berhubungan dengan program    
pengelolaan lingkungan
5 Program yang berhubungan dengan program    
penguatan kelembagaan pengelolaan pelayanan air
minum dan sanitasi di tingkat masyarakat
EXERCISE PENYESUAIAN PENERAPAN PERMENDAGRI NOMOR 90
TAHUN 2019 PEMUTAKHIRAN KEPMENDAGRI 050-3708-TAHUN 2020
PROGRAM KUNCI RAD AMPL DINAS PU-PR/PERKIM DINAS KESEHATAN DINAS PMD UNSUR PENDUKUNG
URUSAN PEMERINTAHAN
(SEKDA)
Program yang berhubungan Program pengelolaan dan Program Sediaan Farmasi, Program pemberdayaan Program perekonomian dan
dengan program peningkatan pengembangan Sistem Alat Kesehatan dan masyarakat desa dan pembangunan 
cakupan dan kualitas Penyediaan Air Minum Makanan Minuman kelurahan Koordinasi, Sinkronisasi,
pelayanan air minum (SPAM) Monitoring dan Evaluasi
Program yang berhubungan • Program Pengelolaan dan Kebijakan Pengelolaan
dengan program peningkatan Pengembangan Sistem Air Badan Usaha Milik Daerah
akses penggunaan sanitasi Limbah Air Minum, Limbah dan
yang layak • Program Pengelolaan Sanitasi
Sumber Daya Air (SDA) 
Penyediaan air bersih dan
sanitasi
Program yang Berhubungan • Program Pemenuhan
dengan Perubahan Perilaku Upaya Kesehatan
Masyarakat untuk Perilaku Perorangan Dan Upaya
Hidup Bersih dan Sehat Kesehatan Masyarakat
• Program Pemberdayaan
Masyarakat Bidang
Kesehatan

Catatan: Dalam Permendagri 90 Tahun 2019, nomenklatur program, kegiatan, dan sub kegiatan dikelompokkan sesuai dengan rumpunnya. Bila nomenklatur
program atau kegiatan belum tertampung dalam urusan bidang, solusinya untuk urusan yang belum diatur dapat diusulkan penambahan kepada Ditjen Bina
Bangda, karena dalam Permendagri 90 sudah tidak ada lagi sub kegiatan lainnya seperti yang terdapat dalam Permendagri 13 Tahun 2006
REKOMENDASI DAN TINDAKLANJUT
REKOMENDASI DAN TINDAKLANJUT

• Penggunaan nomenklatur Pokja di daerah diserahkan kepada masing-masing


daerah (AMPL/PPAS/PKP) yang terpenting tugas dan fungsinya terkait
urusan air minum dan sanitasi
• Dalam penyusunan RKPD Tahun 2022 diharapkan daerah sudah menerapkan
nomenklatur sesuai Permendagri No. 90 Tahun 2019
• Bagi daerah yang melaksanakan Pilkada serentak diharapkan agar
penyusunan RPJMD sudah sepenuhnya mengacu pada Permendagri No. 90
Tahun 2019
• Diharapkan daerah dapat mendukung upaya Sinkronisasi Rencana Kegiatan
Bidang AMPL dengan melakukan inputing data dan verifikasi pada Data
SIM Integrasi sesuai kebutuhan
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai