Anda di halaman 1dari 45

ARCHAEBACTERIA DAN

EUBCATERIA

Oleh:
Dea Amalia M
Definisi
 Archaebacteria berasal dari bahasa yunani, archaio artinya kuno. Archaebacteria

merupakan sel-sel paling awal (kuno), memiliki hubungan kekerabatan dengan

organisme eukariotik. Archaebateria hidup di lingkungan ekstrim mirip dengan

dugaan lingkungan hidup di bumi.

 Eubacteria berasal dari bahasa yunani, eu yang artinya sejati. Eubacteria disebut

juga bacteria yang kemudian disederhanakan menjadi bakteri. Eubacteria dapat

hidup dimanapun (kosmopolit).

 Istilah bakteri itu sendiri berasal dari kata bakterion yang artinya batang kecil

 Ditemukan pertama kali oleh Antoni Van Leeuwanhoek, seorang ilmuwan Belanda

yang menemukan mikroskop lensa tunggal

 Isilah bacteria diperkenalkan oleh Ehrenberg (1828)


Ciri-ciri Bakteri
Organisme uniseluler
Prokariotik
Umumnya memiliki dinding sel tapi tidak
berklorofil
Ukuran bervariasi, umumnya 0,5 – 5 µm. Namun
ada yang berdiameter hingga 0,5 mm atau lebih
besar dari sel eukarotik (10-100 µm ) contohnya
Epulopsicium fishelsoni (0,5 mm) dan
Thimargarita (0,75 mm) sedangkan yang
berukuran kecil contohnya Mycoplasma (0,12 µm)
Bentuk bakteri
Bentuk dasar, antara lain:
1. Basil, berbentuk seperti batang misalnya
bacillus subtilis, Bacillus cereus ,
Bacillus anthracis
2. Kokus, seperti bola. Ex: Nitrosococcus
3. Spirilum, bentuk bergelombang seperti
spiral. Ex: Spirillum minor
Bentuk perpaduan, antara lain:
1. Kokobasil, antara bulat dan
batang. Ex: Coxiella burnetii
(menyebabkan demam Q)
2. Vibrio, berbentuk seperti tanda
baca koma. Ex: Vibrio
parahaemolyticus
(menyebabkan muntah, diare,
demam kejang perut)
3. Spiroseta, berbentuk spiral uril
seperti sekrup Ex: Treponema
pallidum (penyebab penyakit
sifilis pada alat kelamin.
 Bentuk agregat (kumpulan) bakteri kokus:

1. Monokokus, berbentuk bulat tunggal tidak


membentuk agregat. Contohnya Chlamydia
pneumoniae (penyebab penyakit infeksi
saluran pernafasan)
2. Diplokokus berbentuk bulat bergandengan
dua-dua. Contohnya Diplococcus
pneumoniae (penyebab radang paru2)
3. Tetrakokus, bakteri berbentuk bulat yang
berkelompok empat-empat. Contoh:
Mikrococcus tetragenus dan Pediacoccus
cerevisiae
4. Sarkina, berbentuk bulat berkelompok
membentuk kubus ex: Sarcina lutea
5. Streptococcus, berbetuk bulat yang
bergandengan membentuk rantai .
Ex:Streptococcus lactis.
6. Stafilokokus , berbentuk bulat bergerombol
seperti anggur. Ex: Staphylococcus aureus.
 Bentuk agregat basil, antara lain:
1. Monobasil, yaitu bakteri berbentuk
batang tunggal. Contohnya Escherichia
coli (saproba pada usus besar),
Propionibacterium acnes (bakteri
penyebab jerawat), dan Salmonella typhi
(menyebabkan demam tifoid dan
pendarahan usus).
2. Diplobasil, yaitu bakteri berbentuk
batang yang bergandengan monbasiI
dua-dua. Contohnya Moraxella lacunata
(penyebab katarak konjungtiva).
3. Streptobasil, yaitu bakteri berbentuk
batang yang bergandengan memanjang
membentuk rantai. Contohnya
Streptobacillus moniliformis (terdapat
pada tenggorokan tikus dan
menyebabkan demam gigitan tikus).
STRUKTUR SEL BAKTERI
Kapsul atau Lapisan Lendir
Kapsul atau lapisan lendir merupakan lapisan terluar dari bakteri
yang menyelimuti dinding sel. Lapisan yang tebal disebut kapsul,
sedangkan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Bakteri yang
hidup parasit pada organisme lain dan bersifat patogen (penyebab
penyakit) pada umumnya memiliki kapsul, sedangkan bakteri
saproba (mendapatkan makanan dan sisa organisme) biasanya
memiliki lapisan lendir.
Kapsul atau lapisan lendir berupa senyawa kental dan lengket yang
disekresikan oleh bakteri. Kapsul tersusun dan glikoprotein
(senyawa campuran antara glikogen dan protein), sedangkan lapisan
lendir tersusun dari air dan polisakarida. Kapsul dan lapisan lendir
berfungsi sebagai pelindung, menjaga sel agar tidak kekeringan, dan
membantu pelekatan dengan sel bakteri lain atau pada substrat. Pada
bakteri patogen, kapsul melindungi bakteri dari pengaruh sistem
kekebalan (antibodi) yang dihasilkan oleh sel tubuh inang.
Dinding Sel
Dinding sel berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel,
memberikan perlindungan fisik, dan menjaga sel agar tidak
pecah dalam lingkungan yang hipotonis (tekanan osmotik lebih
rendah). Dinding sel bakteri tersusun dan senyawa
peptidoglikan. Peptidoglikan adalah suatu polimer yang
terdiri atas gula yang berikatan dengan polipeptida pendek.
Ketebalan lapisan peptidoglikan yang dimiliki bakteri
bervariasi. Ketebalan lapisan ini berpengaruh terhadap respons
pewarnaan, yang dapat digunakan dalam penggolongan
bakteri, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.
Dinding sel pada Eubacteria mengandung peptidoglikan,
sedangkan dinding sel pada Archaebacteria tidak mengandung
peptidoglikan.
Membran Plasma
Membran plasma tersusun dan senyawa fosfolipid dan protein yang
bersifat selektif permeabel (dapat dilewati oleh zat-zat tertentu).
Membran plasma berfungsi membungkus sitoplasma dan mengatur
pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat di luar Sel.
Mesosom

Mesosom adalah organel sel yang merupakan penonjolan membran


plasma ke arah dalam sitoplasma. Mesosom berfungsi untuk
menghasilkan energi, membentuk dinding sel baru saat terjadi
pembelahan sel, dan menerima DNA pada saat konjugasi.
Sitoplasma

Sitoplasma bakteri merupakan cairan koloid yang mengandung


molekul organik (lemak, protein, karbohidrat), garam-garam
mineral, enzim, DNA, klorosom (pada bakteri fotosintetik), dan
ribosom. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi-
reaksi metabolisme sel.
Ribosom

Ribosom merupakan organel-organel kecil yang tersebar di dalam


sitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom
tersusun dan senyawa protein dan RNA (ribonucleic acid).
Jumlah ribosom di dalam suatu sel bakteri dapat mencapai ribuan,
misalnya Escherichia coli yang memiliki sekitar 15.000 ribosom.
 DNA

Bakteri memiliki dua macam DNA (deoxyribonucleic acid), yaitu


DNA kromosom dan DNA nonkromosom (plasmid). DNA
kromosom merupakan materi genetik yang menentukan sebagian
besar sifat-sifat metabolisme bakteri, sedangkan DNA
nonkromosom (plasmid) hanya menentukan sifat-sifat tertentu,
misalnya sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan reproduksi
secara generatif), dan sifat kekebalan terhadap suatu antibiotik.
Granula dan Vakuola Gas
Pada umumnya, bakteri memiliki granula-granula yang
berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan atau
senyawa-senyawa lain yang dihasilkannya, misalnya
Thiospirillum yang menghasilkan butir-butir belerang.
Vakuola gas hanya terdapat pada bakteri-bakteri fotosintetik
yang hidup di air. Vakuola gas memungkinkan bakteri
mengapung di permukaan air, sehingga mendapatkan sinar
matahari untuk berfotosintesis.
Klorosom

Klorosom adalah suatu struktur lipatan di bawah membran


plasma yang berisi klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya.
Klorosom berfungsi untuk fotosintesis dan hanya terdapat
pada bakteri fotosintetik, misalnya Chiorobium.
Flagela
adalah bulu cambuk yang tersusun dan senyawa Protein, terdapat pada
dinding sel, dan berfungsi sebagai alat gerak.
Bakteri memiliki jumlah fiagela dengan letak yang berbeda beda. Berikut
ini pengelompokan bakteri berdasarkan jumlah dan letak flagelanya.
a. Atrik, adalah bakteri yang tidak memiliki flagela.
b. Monotrik, adalah bakteri yang hanya memiliki satu fiagela.
c. Lofotrik, adalah bakteri yang memiliki banyak fiagela pada salah satu
sisi sel.
d. Amfitrik, adalah bakteri yang memiliki fiagela pada kedua ujung sel.
e. Peritrik, adalah bakteri yang memililci banyak flagela yang tersebar di
seluruh permukaan dinding sel.
Pilus atau Fimbria
Pilus (Latin, pili = rambut) atau fimbria (fimbria =
daerah pinggir) adalah struktur seperti fLagela, tetapi
berupa rambut-rambut berdiameter lebih kecil,
pendek, dan kaku, yang terdapat di sekitar dinding
sel. Fungsi: Membantu bakteri menempel pada suatu
medium tempat hidupnya, Melekatkan din dengan sel
bakteri lainnya, sehingga terjadi transfer DNA pada
saat terjadi konjugasi. Pilus untuk konjugasi disebut
pilus seks. Contoh bakteri yang memiliki pilus, antara
lain Neisseria gonorrhoeae (penyebab penyakit
kencing nanah) dan Escherichia cou (bakteri saproba
di usus besar).
BAKTERI GRAM POSITIF DAN NEGATIF
 Bakteri gram positif: Bakteri yang dinding selnya menyerap warna violet dan
memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal. Ex: Actinomyces, Lactobacillus,
Propionibacterium, Eubacterium, Bifidobacterium, Arachnia, Clostridium,
Peptostreptococcus dan Staphylococcus
 Bakteri gram negatif: bakteri yang dinding selnya menerap warna merah, dan
memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. Contoh bakteri Gram negatif, yaitu
Azotobacter, Rhizobium leguminosarum, Neisseria gonorrhoeae, Haemophilus
influenzae, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi, dan Helicobacter
pylori.
TABEL PERBEDAAN BAKTERI GRAM POSITIF
DENGAN BAKTERI GRAM NEGATIF
CARA HIDUP BAKTERI

Pengelompokan bakteri
berdasarkan cara Pengelompokan bakteri
memperoleh makanan berdasarkan kebutuhan
oksigen untuk memperoleh
energi
Autotrof Heterotrof

Aerob Anaerob
Saprofit Parasit
Fotoautotrof Kemoautrotof
1. Bakteri Autotrof adalah bakteri yang dapat membuat makanan sendiri dari
senyawa anorganik. Berdasarkan sumber energi yang digunakan untuk
menyusun makanan, dibedakan menjadi 2:
a. Bakteri fotoautotrof
◦ Bakteri yang dapat membuat makanan sendiri menggunakan energi
cahaya matahari (melakukan fotosintesis. Memiliki pigmen hijau
disebut bakterioklorofil (Bakterioviridin), pigmen ungu, kuning
(karoten), merah (bakteriopurpurin). Contoh: Rhodopseudomonas dan
Rhodospirilum (berwarna kemerahan dan tidak menghasilkan
belerang), Thiocytis dan Thiospirilum (berwarna ungu kemerahan dan
menghasilkan belerang), Chlorobium (berwarna hijau menghasilkan
belerang
b. Bakteri kemoautotrof
o Bakteri yang dapat membuat makanan sendiri dengan menggunakan energi kimia.
Energi kimia berasal dari reaksi oksidasi senyawa anorganik misalnya amonia
(NH3), Nitrit (HNO3), Belerang (S).
o Contoh bakteri: Thiobacillus feroxidans (Mengoksidasi ion besi), Nitrosomonas
(mengoksidasi amonia), Nitrobacter (mengoksidasi nitrit), Thiobacillus thioxidan
(mengoksidasi belerang)
o Contoh reaksi kimia Bakteri nitrat (Nitrobacter) mengoksidasi nitrit menjadi nitrat.
Reaksi:
2HNO2 + O2 —  Nitrobacter   —>  2HNO3 + energi
asam nitrit                        asam nitrat

Nitrobacter

Thiobacillus thioxidan
2. Bakteri heterotrof adalah bakteri yang mendapatkan
makanan berupa senyawa organik dan organisme
lainnya. Bakteri heterotrof dapat hidup :
a. Bakteri saproba
adalah bakteri yang memperoleh makanan dengan
cara menguraikan organisme yang sudah mati atau
Escherichia coli
bahan organik lainnya. Contoh: Escherichia coli
(pengurai sisa-sisa makanan di usus besar),
Clostridium botulinum (saproba pada makanan yang
basi atau makanan kaleng dan menghasilkan racun).
b. Bakteri parasit
adalah bakteri yang mendapatkan makanan dari tubuh
organisme lain yang dirumpanginya.
Corynebacterium diphtheriae (menyebabkan penyakit
difteri, Mycobacterium tuberculosis (penyebab TBC),
Mycobacterium tuberculosis
Chlamydia trachomatis (penyebab kebutaan).
c. Bakteri simbiosis mutualisme
Adalah bakteri yang mendapatkan makanan dari organisme lain,
tetapi mampu memberikan keuntungan bagi organisme pasangan
simbiosisnya. Contoh bakteri Rhiobium leguminosarum dengan
tanaman kacang-kacangan.
Bakteri Aerob
1.
adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk
hidupnya. Bakteri aerob menggunakan glukosa atau
zat organik lainnya (misalnya etanol) untuk dioksidasi
menjadi CO2 (karbon dioksida), H2O (air), dan
Nitrosomonas sejumlah energi. Yang termasuk bakteri aerob antara
lain Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter,
2. Bakteri Anaerob Fakultatif
adalah bakteri yang dapat hidup dengan baik bila ada
oksigen maupun tidak ada oksigen. Contoh bakteri
Aerobacter aerogenes
anaerob fakultatif antara lain Escherichia coli,
Streptococcus, Alcaligenes, Aerobacter aerogenes
3. Bakteri Anerob Obligat
adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen
dalam hidupnya. Contohnya Clostridium tetani,
Bacteroides fragili.
Clostridium tetani
PERTAHANAN BAKTERI
Membentuk endospora. Bentuk endospora ada yang bulat dan ada yang bulat-panjang.

Endospora bersifat sedikit impermeabel. Namun, bila kondisi lingkungan membaik, maka

endospora akan berkecambah menjadi sel vegetatif baru. Endospora juga dapat terbentuk

bila terjadi penumpukan zat-zat sisa metabolisme hasil ekskresi bakteri yang mengganggu

di sekitar sel. Bakteri yang dapat membentuk endospora sebagian besar adalah golongan

bakteri Gram positif. Contoh bakteri yang dapat membentuk endospora, antara lain

Bacillus mycoides, Bacillus anthracis, Bacillus cereus,


Reproduksi Bakteri

Aseksual

Rekombinasi

Pembelahan Biner
Gen
Reproduksi Aseksual
Bakteri melakukan reproduksi secara vegetatif dengan
pembelahan biner, yaitu dari satu sel menjadi dua sel, dari dua
sel menjadi empat sel, dari empat Sel menjadi delapan sel, dan
seterusnya. Pembelahan ini terjadi secara amitosis (secara
langsung)
Reproduksi seksual
Konjugasi

adalah pemindahan
materi gen dari
suatu sel bakteri ke
bakteri lain secara
langsung melaui
jembatan
konjugasi. Contoh:
Salmonella typhi
dan Pseodomonas.
Transduksi
adalah rekombinasi gen antara dua sel
bakteri dengan menggunakan virus fag.
Transformasi adalah rekombinasi gen
yang terjadi melalui pengambilan
langsung sebagian materi gen dari bakteri
lain, yang dilakukan oleh suatu sel
bakteri. Contoh: Rhizobium,
Streptococcus, Neisseria, Pneumococcus,
dan Bacillus.
KLASIFIKASI ARCHABACTERIA
Berdasarkan habitatnya yang ekstrem, Archaebacteria
dibagi menjadi tiga kelompok:

1. Bakteri Metanogen
• Bakteri yang menghasilkan metana (CH4) dengan cara
mereduksi CO2 dengan H2
• Contoh: Methanomonas, Methano bacterium

2. Bakteri Halofil
• Bakteri yang hidup di lingkungan dengan kadar garam
tinggi.
• Contoh: Halobacterium

3. Bakteri Termofi atau Termosidofil


• Bakteri yang hidup pada lingkungan panas (termofi) atau
panas dan asam (termosidofil)
• Contoh: Sulfolobus, Thermus aquati cus, Bacillus
caldolyticus
Klasifikasi Eubacteria
 Berdasarkan perbedaan urutan basa khas pada RNA
ribosom tersebut, Eubacteria dibagi menjadi lima
kelompok utama, yaitu:
 1. Proteobacteria

• Bakteri Ungu • Bakteri


• Protebacteria
• Memiliki kemoheterotrof
kemoautotrof
bakterioklorofil • Dapat menyintesis • Membutuhkan zat
yang tersimpan organik sebagai
makanannya
dalam membran sumber karbon dan
sendiri
plasma sell energi. Sebagian
menggunakan
sehingga dapat hidup di saluran
energi kimia.
melakukan usus hewan,
• Contoh:
fotosintesis, tapi bersifar anaerob
tidak Rhizobium
leguminosarum fakultatif
menghasilkan • Contoh:
oksigen karna
Salmonella, E.Coli
tidak
menggunakan air
• Contoh
Chromatium
2. Bakteri Gram Positif
Bakteri Gram positif dapat membentuk endospora yang
resisten, contohnya Bacillus sp. dan Clostridium sp. Bacillus sp
3. Cynabacteria
Memiliki klorofil a seperti pada tumbuhan.
Cyanobacteria dapat berupa uniselular atau
multiselular. Contoh: Anabaena sp.
4. Spirochaeta Anabaena sp
Berbentuk heliks panjang (hingga 0,25 mm) dan dapat
bergerak. Hidup bebas, dan ada pula yang parasit.
Contohnya Treponema pallidum, Borrelia burgdorferi
(penyebab penyakit lyme atau lepuh kulit)
5. Chlamydia
Tiadak memiliki peptodoglikan pada dinding selnya. Treponema pallidum
Bersifat gram negatif dan hidup parasit obligat. Contoh:
Chlamydia trachomatis

Chlamydia trachomatis
PEMBIAKAN BAKTERI
Tujuan: mempelajari sifat dan aktivitas
bakteri spesies tertentu, dan untuk
persediaan
Dapat dilakukan pada medium cair, padat
dan kental
Berbagai jenis bakteri menunjukkan
koloni dengan bentuk, warna, tekstur
permukaan, ukuran dan kepekatan yang
berbeda-beda
Koloni bakteri
Margin (tepian) Elevasi (ketinggian pertumbuhan
Entire : Tepian rata
koloni bakteri)
Flat : ketinggian tidak terukur, nyaris
Lobate : tepian berlekuk rata dengan medium
Undulate : tepian bergelombang Raised : ketinggian nyata terlihat, namun
Serrate : Tepian bergerigi rata pada seluruh permukaan
Convex : bentuk cembung seperti tetesan
Filamentous : tepian seperti
air
benang-benang Umbonate : bentuk cembung dibagian
tengah lebih menonjol
USAHA MANUSIA DALAM MENANGGULANGI
BAKTERI
 Sterilisasi
 Melindungi Tubuh dari Bahaya Bakteri
- Menjaga sistem kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi makanan
bergizi
- Meningkatkan kekebalan tubuh dengan imunisasi atau vaksinasi,
misal vaksin DPT, vaksin BCG, vaksin TCD
- Selalu menjaga kebersihan badan, beristirahat cukup dan berkualitas
 Pengolahan dan Teknologi Pengawetan Makanan
- Pemanasan
- Pengeringan
- Pendinginan (pembekuan
- Penambahan bahan kimia
- Sistem kemasan
- Iradiasi
CYANOBACTERIA
(Bakteri Hijau-Biru)
Bahasa yunani kyanos=biru,
bacterion=batang kecil). Sering disebut
ganggang biru karena berwarna hijau
kebiruan
Dapat berfotosintesis
Sebagian memiliki tubuh berbentuk
benang seperti ganggang. Namun bukan
ganggang karena bersifat prokariotik.
Ciri-ciri Cyanobacteria
 Uniseluler/multiseluler
 Bentuk tubuh yang multiseluler berbentuk filamen
(benang), contohnya Oscillatoria, Rivularia, Plectonema
boryanum, dan Anabaena. Cyanobacteria uniseluler ada
yang berbentuk bulat soliter (sendiri) dan ada pula yang
berkoloni. Cyanobacteria yang berbentuk bulat soliter
misalnya Chroococcus dan Anacystis, sedangkan
Cyanobacteria yang berbentuk bulat berkoloni, misalnya
Merismopedia, Nostoc, Gloeocapsa, dan Mycrocystis.
 Ukuran tubuh Cyanobacteria berkisar 1 mm – 60 mm,
sehingga mudah diamati dengan mikroskop cahaya
biasa. Oscillatoria princeps merupakan Cyanobacteria
berbentuk benang dengan ukuran tubuh terbesar.
Cyanobacteria yang berbentuk benang disebut juga trikoma, terdiri atas
sel-sel yang tersusun seperti rantai. Pada trikoma terdapat beberapa sel
dengan bentuk dan fungsi yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut .

sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel


Heterosista tubuh lainnya, berdinding tebal, dengan isi yang
jernih dan mengandung enzim nitrogenase.
Heterokista berfungsi untuk mengikat nitrogen.

sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel tubuh


lainnya, berfungsi menyimpan cadangan makanan,
Akinet berdinding tebal, dan mengandung endospora. Sel
ini berfungsi untuk mempertahankan diri pada
kondisi lingkungan yang buruk.

sel-sel vegetatif yang merupakan hasil reproduksi


Baeosit (pembelahan sel), berbentuk bulat, berukuran
kecil, dan berklorofil. Sel ini berfungsi untuk
fotosintesis.
 Struktur sel penyusun tubuh Cyanobacteria mirip
dengan sel bakteri Gram negatif, dengan ciri utama
memiliki dinding sel yang mengandung lapisan
peptidoglikan yang tipis. Sel Cyanobacteria terdiri atas
bagian-bagian, yaitu: lapisan lendir, dinding sel,
membran plasma, membran fotosintetik, mesosom,
sitoplasma, ribosom, granula penyimpanan, vakuola
gas, protein padat, dan nukleoplasma (DNA).
 Cyanobacteria dapat hidup secara bebas maupun
bersimbiosis mutualisme dengan organisme lainnya.
 Cyanobacteria dapat hidup di berbagai habitat.
Beberapa spesies dapat hidup di habitat yang
ekstrem, misalnya di perairan yang bersuhu tinggi
(±72°C) atau di lingkungan asam dengan pH 4,
contohnya Synechococcus lividus. Di mata air panas
Yellowstone National Park yang bersuhu 72°C,
Cyanobacteria dapat tumbuh subur dan terlihat
sebagai lapisan tipis berlendir yang mengambang di
permukaan air.
 Pada saat-saat tertentu di mana jumlah nutrisi dalam lingkungan mencukupi,
maka populasi Cyanobacteria tumbuh subur dengan cepat, yang disebut
blooming.
 Dapat menyebabkan kematian tumbuhan dan ikan yang hidup di dalamnya.
Blooming Microcystis sp. dan Nodularia sp. ternyata menimbulkan masalah
lain, yaitu menghasilkan racun (toksin) yang membahayakan organisme
lainnya.
 Jumlah populasi Cyanobacteria yang melimpah, juga dapat memberikan warna
tertentu pada habitatnya, seperti Oscillatoria rubescens, Cyanobacteria
berpigmen merah yang memberikan warna merah di laut Merah, Timur Tengah.
 Anabaena azollae yang hidup bersimbiosis mutualisme dengan tumbuhan
paku air Azolla pinnata, tampak sebagai hamparan hijau yang
mengambang di sawah. Anabaena azollae ini dapat mengikat nitrogen
sehingga membantu menyuburkan tanah.
 Beberapa jenis Cyanobacteria seperti Nostoc dapat hidup bersimbiosis
mutualisme dengan jamur membentuk lichen, yang dapat hidup di tempat di
mana organisme lain tidak dapat hidup (misalnya di tembok atau batu),
sehingga berperan sebagai organisme perintis (pioner).
Reproduksi Cyanobacteria
Pembelahan Biner
Contoh: Gleocapsa
Fragmentasi
Contoh: Oscillatoria
Pembentukan Endospora
Contoh: Nostoc sp.
Peranan Cyanobacteria
Nama Cyanobacteria Peranan Gambar
Gleocapsa sp Menyebabkan batu
menjadi licin

Nodularia sp Menghasilkan racun

Nostoc commune Menyebabkan tanah


tanah dan batuan menjadi
licin, merusak atau
melapukkan batuan candi
Rivularia Menyebabkan batu
menjadi licin dan
blooming di permukaan
air

Arthrospira maxima Diolah sebagai makanan


suplemen dan obat
pelangsing tubuh

Microcystis sp. Blooming dapat


menghalangi masuknya
udara dan cahaya
matahari

Anda mungkin juga menyukai