Anda di halaman 1dari 23

HERNIA

YOLANDA
712017079

Fakultas Kedokteran
Dosen Pembimbing: Universitas Muhammadiyah
dr. Rudiyanto, Sp. B Palembang
Hernia
Protrusi (penonjolan) isi rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding
rongga bersangkutan. Hernia terdiri Insiden
atas cincin, kantong, dan isi hernia 75% dari semua kasus hernia di

DEFINISI dinding abdomen muncul didaerah


sekitar lipat paha, berupa hernia
inguinal direk, indirek, serta hernia
femoralis; hernia insisional 10%,
hernia ventralis 10%, hernia
umbilkalis 3%, dan hernia lainnya
Di Indonesia, hernia menempati urutan ke-8 dengan sekitar 3 %.
jumlah 18.145 kasus, 273 diantaranya meninggal
Berdasarkan JK:
dunia
Laki-laki : Pr = 4:1
HERNIA Definisi
Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga
melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding yang
bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol
melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-
aponeurotik dinding perut.
Penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian
terlemah dari dinding rongga yang bersangkutan,
hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia
Hernia merupakan penonjolan sebagian isi abdomen diluar
Hernia ingunalis:
batas – batas normal dinding abdomen
 Hernia Inguinalis Lateralis (HIL) / Indirect
 Hernia Inguinalis Medialis (HIM) / Direct

Tonjolan (protusion) dari organ intra peritoneal keluar dari


rongga perut melalui lubang (defect) dan masih diliputi
peritoneum.
ANATOMI
Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia atau orifisium
hernia dan kantung hernia. Orifisium adalah defek dari lapisan
aponeurosis paling dalam dari abdomen, dan sakus adalah
kantung keluar dari peritoneum. Kolum dari kantung hernia
berhubungan dengan orifisium. Hernia disebut eksterna jika
kantung menonjol secara lengkap melalui dinding abdomen,
dan interna jika sakus terletak di dalam kavitas viseral.
Isi hernia bervariasi, tetapi yang paling sering adalah organ
dalam. Pada abdomen isi terbanyak adalah usus halus dan
omentum majus. Kemungkinan lainnya termasuk4 :
1. Usus besar dan apendiks
2. Divertikulum Meckel
3. Vesica Urinaria
4. Ovarium – dengan atau tanpa tuba falopi
5. Cairan asites
Hernia Inguinalis Lateralis (HIL) Hernia Inguinalis Medialis (HIM)

Menonjol dari perut di lateral pembuluh Menonjol langsung ke depan melalui segitiga
epigastrika inferior. Hasselbach, daerah yang dibatasi ligamentum
Dikenal sebagai indirek karena keluar melalui inguinale di bagian inferior, pembuluh epigastrika
dua pintu dan saluran,terjadinya
1. Berdasarkan yaitu annulus dandibagi menjadi:
hernia inferior di bagian lateral dan tepi otot rektus di
kanalis inguinalis. bagian medial.
a. Hernia bawaan atau kongenital
Pada pemeriksaan : tonjolan lonjong Pada pemeriksaan : tonjolan bulat
b. Hernia didapat atau akuisita
KLASIFIKASI
2. Menurut patogenesisnya hernia ini dibagi menjadi dua, yaitu
hernia inguinalis lateralis (HIL) dan hernia inguinalis medialis
(HIM).
Klasifikasi
WAKTU LOKASI KLINIS

• Hernia
BAB III
• Hernia • Hernia reponible
inguinalis• Hernia ireponible
kongenital
• Hernia
PROFIL
• Hernia • Hernia
femoralis strangulasi
akuisita/didapat
PUSKESMAS
• Hernia • Hernia
umbilikalis inkarserata
Faktor yang
01 Mempengaruhi 02
Usia 20-40 tahun (usia produktif); Pekerjaan fisik yang dilakukan
terjadi peningkatan tekanan secara terus menerus sehingga
intraabdominal apabila pada usia ini dapat meningkatan tekanan
melakukan kerja fisik yang berlangsung intraabdominal dan salah satu
terus-menerus yang dapat faktor yang mempengaruhi
meningkatkan risiko terjadinya hernia terjadinya hernia inguinalis
inguinalis indirek

Usia Pekerjaan
Faktor yang
03 Mempengaruhi 04
Pada orang yang obesitas terjadi Apabila batuk berlangsung kronis
kelemahan pada dinding abdomen maka terjadilah peningkatan tekanan
yang disebabkan dorongan dari lemak intraabdominal yang dapat
pada jaringan adiposa di dinding menyebabkan terbuka kembali
rongga perut sehingga menimbulkan kanalis inguinalis dan menimbulkan
kelemahan jaringan rongga dinding defek pada kanalis inguinalis
perut dan terjadi defek pada kanalis sehingga timbulnya hernia inguinalis
inguinalis

Obesitas Batuk Kronis


Patofisiolog
i
Kriteria Diagnosis
PEMERIKSAAN FISIK

INSPEKSI PALPASI
PERKUSI
Hernia reponibel : benjolan Titik tengah antara SIAS
dengan tuberkulum pubicum Bila didapatkan perkusi perut
dilipat paha muncul pada kembung maka harus
waktu berdiri, batuk, bersin ditekan lalu pasien disuruh
dipikirkan kemungkinan
atau mengedan dan mengejan. Jika terjadi
hernia strangulata.
menghilang setelah berbaring penonjolan di sebelah medial
maka itu HIM.
HIL: muncul benjolan di regio
Titik yang terletak di AUSKULTASI
inguinalis yang berjalan dari
lateral ke medial, tonjolan sebelah lateral tuberkulum Hiperperistaltis didapatkan
berbentuk lonjong. pubikum ditekan lalu pada auskultasi abdomen
pasien disuruh mengejan pada hernia yang mengalami
HIM : tonjolan biasanya jika terlihat benjolan di obstruksi usus (hernia
terjadi bilateral, lateral titik yang kita inkarserata).
berbentuk bulat. tekan maka dapat itu HIL.
Pemeriksaan Penunjang
Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5. Dimasukkan lewat
skrotum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal.
Finger Test
Penderita disuruh batuk: Bila impuls diujung jari berarti HIL.
Bila impuls disamping berarti jari HIM

Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu. Hernia


Ziemen Test kanan diperiksa dengan tangan kanan. Penderita disuruh
batuk bila rangsangan pada jari ke 2 merupakan HIL, jari ke
3 merupakan HIM, jari ke 4, merupakan hernia femoralis

Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita


Thumb Test disuruh mengejan, bila keluar benjolan berarti HIM. Bila
tidak keluar benjolan berarti HIL
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium
Leukocytosis yang menandakan strangulasi. Elektrolit, BUN, kadar kreatinin
yang tinggi akibat muntah-muntah dan menjadi dehidrasi

Radiologis
Ultrasonografi dapat digunakan untuk membedakan adanya massa pada lipat
paha atau dinding abdomen dan juga membedakan penyebab pembengkakan
testis. Pemeriksaan ultrasonografi juga berguna untuk membedakan hernia
inkarserata dari suatu nodus limfatikus patologis atau penyebab lain dari
suatu massa yang teraba di inguinal. CT scan dapat digunakan untuk
mengevaluasi pelvis untuk mencari adanya hernia obturator.
Diagnosis
Banding
Tatalaksana

Teknik Konservatif
Teknik Operatif
- Anak anak : Herniotomy
 Reposisi Bimanual
- Dewasa : Hernioraphy
 Reposisi Spontan
 Bantal Penyangga
Misi
Teknik Operasi

Marcy Bassini Halsted Mc Vay


TEKNIK HERNIORRHAPHY
Kelompok 1 : Open Anterior Repair
Operasi hernia (teknik Bassini,
McVay dan Shouldice) melibatkan
pembukaan aponeurosis otot
obliquus abdominis eksternus dan
membebaskan funnikulus
spermatikus. Fascia transversalis
kemudian dibuka, dilakukan
inspeksi kanalis spinalis, celah
direct dan indirect. Kantung
hernia diligasi dan dasar kanalis
spinalis di rekonstruksi.
•Kelompok 2 : Open Posterior Repair

• Posterior repair (iliopubic repair dan teknik Nyhus) dilakukan


dengan membelah lapisan dinding abdomen superior hingga ke
cincin luar dan masuk ke properitoneal space. Diseksi kemudian
diperdalam kesemua bagian kanalis inguinalis. Posterior
repair sering digunakan pada hernia dengan kekambuhan
karena menghindari jaringan parut dari operasi sebelumnya.
Operasi ini biasanya dilakukan dengan anastesi regional atau
anastesi umum.
• Kelompok 3: Tension-free repair
with Mesh

Operasi hernia (teknik Lichtenstein


dan Rutkow) menggunakan
pendekatan awal yang sama dengan
teknik open anterior. Akan tetapi
tidak menjahit lapisan fascia untuk
memperbaiki defek, tetapi
menempatkan sebuah prostesis, yaitu
Mesh yang tidak diserap. Mesh ini
dapat memperbaiki defek hernia
tanpa menimbulkan tegangan dan
ditempatkan di sekitar fascia. Hasil
yang baik diperoleh dengan teknik ini
dan angka kekambuhan dilaporkan
kurang dari 1%
• Kelompok 4 : Laparoscopic
• Saat ini kebanyakan teknik laparoscopic
herniorhappies dilakukan menggunakan salah satu
pendekatan transabdominal preperitoneal (TAPP)
atau total extraperitoneal (TEP). Pendekatan TAPP
dilakukan dengan meletakkan trokar laparoskopik
dalam cavum abdomen dan memperbaiki regio
inguinal dari dalam. Ini memungkinkan mesh
diletakkan dan kemudian ditutupi dengan peritoneum.
Sedangkan pendekatan TEP adalah prosedur
laparokopik langsung yang mengharuskan masuk ke
cavum peritoneal untuk diseksi.
• Konsekuensinya, usus atau pembuluh darah
bisa cedera selama operasi.
Komplikasi
Pengawasan & Pengendalian

1. Obstruksi usus secara parsial sampai total


2. Perforasi usus
3. Abses local sampai peritonitis
4. Atrofi testis sampai nekrosis testis
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai