Kel 3 - 2b - Masalah Kesehatan Pada Bayi Hiperbilirubinea
Kel 3 - 2b - Masalah Kesehatan Pada Bayi Hiperbilirubinea
1. Produksi
Faktor yang meningkatkan penghancuran hemo
Ikterus fisiologis globin juga meningktkan kadar bilirubin
2. Transfor
1. Peningkatan pemecahan sel darah merah Meliputi hipotermia, asidosis dapat menggangg
2. Penurunan kemampuan mengikat albumin u kemampuan mengikat albumin
3. Defisiensi enzim 3. Konjugasi
4. Peningkatan reabsorbsi enterohepatik Konjugasi bilirubin dapat terganggu oleh dehidr
asi, kelaparan, hipoksia, dan lain-lain
4. Ekskresi
Meliputi obstruksi hepatik yang disebabkan ole
h anomali kongenital, obstruksi akibat sumbata
n empedu karena peningkatan viskositas empe
du.
Pathofisiologi
Peningkatan kadar Bilirubin tubuh dapat terjadi pada beberapa keadaan. Kejadian yang sering ditemukan
adalah apabila terdapat penambahan beban. Bilirubin pada sel Hepar yang berlebihan. Hal ini dapat ditemu
kan bila terdapat peningkatan penghancuran Eritrosit, Polisitemia. Gangguan pemecahan Bilirubin plasma ju
ga dapat menimbulkan peningkatan kadar Bilirubin tubuh. Hal ini dapat terjadi apabila kadar protein Y dan Z
berkurang, atau pada bayi Hipoksia, Asidosis. Keadaan lain yang memperlihatkan peningkatan kadar Bilirubi
n adalah apabila ditemukan gangguan konjugasi Hepar atau neonatus yang mengalami gangguan ekskresi mi
salnya sumbatan saluran empedu.
Komplikasi
Komplikasi ikterus pada bayi baru lahir adalah kern-icterus yang gambaran klinisnya tidak dapat dibedaka
n dari sepsis, asfiksia, perdarahan intraventrikular, dan hipoglikemia. Gejala ensefalopati bilirubin meliputi let
argi, tidak mau minum, dan refleks morro yang lemah. Pada akhir pertama minggu kehidupan, bayi menjadi d
emam dan hipertonik disertai tangisan bernada tinggi (high-pitched cry). Reflek tendon dan respirasi menjad
i terdepresi. Bayi akan mengalami opistotonus disertai penonjolan dahi ke anterior. Dapat mulai terjadi kejan
g tonik-klonik umum. Jika bayi bertahan hidup, gambaran-gambaran klinis ini akan menghilang dalam usia du
a bulan, kecuali sisa kekakuan otot, opistotonus, gerakan ireguler, dan kejang. Pada ahirnya anak tersebut ak
an mengalami koreoatetosis, tuli sensorineular, stabismus, kelainan pandangan ke atas, dan disartria
PENATALAKSANAAN MED
IS
Pengobatan mempunyai tujuan :
1. Menghilangkan Anemia
2. Menghilangkan Antibodi Maternal dan Eritrosit Tersensitisasi
3. Meningkatkan Badan Serum Albumin
4. Menurunkan Serum Bilirubin
f. Pengetahuan Keluarga, penyebab perawatan pengobatan dan pemahan ortu terhadap bayi ya
ng icterus
3. Kebutuhan Sehari-hari (Nutrisi, eliminasi, istirahat, aktifitas, personal
hygiene)
4. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan BB : 1800 gram TB : -
b. Uji laboratorium
- Bilirubin total : 11 mg/dl
- Bilirubin direct : 0,8 mg/dl
- Hb : 16,8 mg% Ht : 47%
- Leukosit : 15.000 mg/dl
-Trombosit : 250.000 mm
c. Pemeriksaan Menyeluruh
Inspeksi : kulit wajah dan dada tampak kuning
Auskultasi : -
Palpasi : -
Perkusi : -
d. Data Psikologis
5. Pemeriksaan diagnostik
1.) Bilirubin serum
- Direct : > 1 mg / dl
- Indirect : > 10 mg % (BBLR), 12,5 mg % ( cukup bulan).
- Total : > 12 mg / dl
2.) Golongan darah ibu dan bayi
- uji COOMBS
- Inkompabilitas ABO – Rh
3.) Fungsi hati dan test tiroid sesuai indikasi.
4.) Uji serologi terhadap TORCH
5.) Hitung IDL dan urine ( mikroskopis dan biakan urine) indikasi infeksi.
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan joundice yang ditandai dengan kuli
t wajah dan dada tampak kuning
2. Resiko Gangguan Tumbuh Kembang
Intervensi
Diagnosa
No. Tujuan Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan
1 Gangguan Integritas kulit Tupen: Keadaan kulit bayi Mandiri:
berhubungan dengan membaik dalam waktu … - Monitor warna dan keadaan kulit setiap - Mengetahui jika selama dalam
joundice yang ditandai Kriteria hasil: 4-8 jam perawatan kulit bayi tidak
dengan kulit wajah dan - kadar bilirubin dalam batas - Monitor kadar bilirubin direks dan mengalami gangguan integritas
dada tampak kuning. normal indireks, laporkan pada Data Obyektifter kulit.
- Kulit tidak berwarna kuning jika ada kelainan
TuPan: Bayi tidak mengalami - Untuk mengetahui adanya
integritas kulit lagi. peningkatan atau penurunan
kadar bilirubin.
2 Resiko gangguan Tupen: Klien dapat menerima Mandiri: Mencari arternatif untuk menutupi
tumbuh kembang keadaan tubuhnya secara Kajilah kemampuan yang dimiliki kekurangan dengan memanfaatkan
proposional klien kemampuan yang ada
Tupan: Klien dapat
beradaptasi dengan keadaan
IMPLEMENTASI
DIAGNOSA HARI/
NO JAM IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PARAF
KEPERAWATAN TANGGAL
1 Gangguan Mandiri:
Integritas kulit - Memonitor warna dan keadaan kulit setiap 4-8 jam.
berhubungan
08.00- - Memonitor kadar bilirubin direks dan indireks, laporkan pada
dengan joundice
08.30
yang ditandai - Data Obyektifter jika ada kelainan.
dengan kulit wajah
Kamis, 25
dan dada tampak
Maret 2021
kuning.
Mengubah posisi miring atau tengkurap Perubahan posisi setiap 2
… jam berbarengan dengan perubahan posisi, lakukan massage dan
monitor keadaan kulit.
2 Resiko
Gangguan Mandiri:
Tumbuh - Mengkaji kemampuan yang dimiliki klien
Kembang … … - Mengeksplorasi aktivitas baru yang dapat dilakukan.
E V A L U A S I K E P E R A W A T A N
O (Objective) : hasil pemeriksaan/data objektif dan yang dirasakan bayi dari per
awat setelah dilakukan tindakan keperawatan
Contoh : kulit bayi terlihat kemerahan