Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN

RASA AMAN NYAMAN NYERI AKUT TERHADAP Ny.C PADA KASUS ULKUS
DIABETIKUM DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT DAERAH MAYJEND HM
RYACUDU KOTABUMI LAMPUNG UTARA
TANGGAL 02-04 APRIL 2019

OLEH :
M.RIFAN UBAIDILLAH
1714471066

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN KOTABUMI
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia angka kejadian DM termasuk urutan terbesar ke-7
dunia yaitu sebesar 7,6 juta jiwa sedangkan angka kejadian
penderita Ulkus Diabetikum sebesar 15% dari penderita DM.
Bahkan angka kematian dan amputasi masih tinggi yaitu sebesar
32,5% dan 23,5% (Prastica, 2013). Berdasarkan buku register di
Ruang Bedah Rumah Sakit Daerah Mayjend HM Ryacudu
Kotabumi Lampung Utara tahun 2019 menunjukkan bahwa
terdapat 92 kasus Diabetes Melitus.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan ini adalah memberikan gambaran
Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Rasa Aman Nyaman
Nyeri Akut terhadap Ny.C pada kasus Ulkus Diabetikum di
Ruang Bedah Rumah Sakit Daerah Mayjend. HM. Ryacudu
Kotabumi Lampung Utara.
2. Tujuan Khusus
Memberikan gambaran tentang pengkajian - evaluasi
keperawatan pada pasien dengan Gangguan Rasa Aman Nyaman
Nyeri Akut terhadap Ny.C pada kasus Ulkus Diabetikum di Ruang
Bedah Rumah Sakit Daerah Mayjend. HM. Ryacudu Kotabumi
Lampung Utara.

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Manfaat laporan tugas akhir ini bagi penulis untuk mempraktekkan teori yang didapat secara langsung di lapangan
dalam memberikan asuhan keperawatan dengan gangguan rasa aman nyaman nyeri akut pada kasus Ulkus
Diabetikum.
2. Bagi Keilmuwan Keperawatan
Manfaat laporan tugas akhir dapat menjadi salah satu sumber bacaan bagi mahasiswa dalam melakukan proses
perawatan pada kasus Ulkus Diabetikum.
3. Bagi Rumah Sakit
Manfaat laporan tugas akhir ini sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam pelaksanaan praktek
keperawatan terutama asuhan keperawatan dengan kasus Ulkus Diabetikum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teori
1. Pengertian
Ulkus Diabetikum adalah keadaan ditemukannya infeksi, tukak dan atau destruksi ke jaringan
kulit yang paling dalam di kaki pada pasien Diabetes Mellitus (DM) akibat abnormalitas saraf dan
gangguan pembuluh darah arteri perifer (Roza, Afriant &Edward, 2015).
2. Etiologi
Menurut Wijaya & Putri (2013), faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Ulkus Diabetikum
antara lain faktor endogen yang meliputi genetik metabolik, angiopati diabetik, dan neuropati
diabetik dan factor eksogen meliputi trauma, infeksi, dan obat. Faktor utama yang berperan pada
timbulnya Ulkus Diabetikum adalah angiopati, neuropati, dan infeksi. Adanya neuropati
menyebabkan hilang atau menurunnya sensasi nyeri pada kaki, sehingga akan mengalami trauma
tanpa terasa yang mengakibatkan terjadinya ulkus pada kaki.
3. Patofisiologi
Terjadinya masalah kaki diawali adanya hiperglikemia pada
penyandang DM yang menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan
pada pembuluh darah. Neuropati, baik neuropati sensorik maupun
motorik dan autonomik akan mengakibatkan berbagai perubahan
pada kulit dan otot yang kemudian menyebabkan terjadinya
perubahan distribusi tekanan pada telapak kaki dan selanjutnya akan
mempermudah terjadinya ulkus. Adanya kerentanan terhadap infeksi
menyebabkan infeksi mudah merebak menjadi infeksi yang luas.
Faktor aliran darah yang kurang juga akan lebih lanjut menambah
rumitnya pengelolaan ulkus diabetes (Amin & Hardi, 2015).
4. Manifestasi Klinis

Menurut Maryunani (2013), tanda dan gejala ulkus diabetik dapat


dilihat berdasarkan stadium antara lain, stadium 1 menunjukkan tanda
asimptomatis atau gejala tidak khas (kesemutan gringgingen). Pada
stadium 2 menunjukkan klaudikasio intermitten (jarak tempuh menjadi
pendek). Pada stadium 3 menunjukkan nyeri saat istirahat. Dan pada
stadium 4 menunjukkan kerusakan jaringan karena anoksia (nekrosis,
ulkus).
B. Kebutuhan Dasar Manusia
Pada kasus ulkus diabetikum yang terganggu adalah kebutuhan
rasa aman nyaman yang diakibatkan oleh rasa nyeri.

Tindakan debridemen merupakan salah satu cara untuk


membersihkan ulkus diabetik yang mengacu pada debridement
berulang, debridement kontrol bakteri, dan kontrol kelembaban luka,
yaitu dengan menghilangkan jaringan mati, jaringan yang sudah tidak
tervaskularisasi, bakteri dan juga eksudat. Pada saat pengambilan
jaringan nekrotik membuat klien tidak nyaman dan merasakan nyeri
(Sari, 2015 : 38).
infeksi
Gangguan integritas kulit
C. Proses Keperawatan
Pengkajian
Keperawatan

Diagnosa

Proses Keperawatan
Rencana keperawatan

Implementasi

Evaluasi
BAB III
LAPORAN STUDI KASUS
No Analisa Data Masalah Etiologi
1 2 3 4

A. DS:
1. Analisa Data Nyeri Akut Agen Pencedera
1. Klien mengeluh nyeri
2. Skala nyeri 6 dari (0-10) Fisiologis (inflamasi) 
3. Mengatakan sulit tidur

DO :
. 4. Tampak meringis
5. Tampak cemas
1 2 3 4

2. DS :
Gangguan Perubahan sirkulasi
Mengeluh nyeri pada luka
Integritas
DO :
Kulit
1. Terdapat luka pada bagian manus
dekstra
2. Terdapat pus pada luka
3. Luka tampak kebiruan
4. Luas luka 2-3 cm

1 2 3 4

3. DS :
- Perfusi perifer Hiperglikemia
DO : tidak efektif
1. Terdapat edema
2. Kebiruan pada luka
3. Kulit pucat
4. Turgor kulit menurun
5. CRT 3 detik
6. GDP : 471 mg/dl
B. Diagnosa Keperawatan

1.Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi ditandai dengan mengeluh nyeri, skala
nyeri 6, klien tampa meringis, mengeluh sulit tidur, cemas
2.Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi ditandai dengan
terdapat luka pada bagian manus dekstra, kebiruan pada luka, terdapat pus pada
luka, luas luka 2-3 cm
3.Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan hiperglikemia ditandai dengan
edema, kebiruan pada luka, kulit pucat, turgor kulit menurun, CRT 3 detik pada ujung
jari tangan dextra, GDP : 471 mg/dl

C. Rencana Keperawatan
4. SLKI: Tingkat nyeri (L.08066), SIKI: Manajemen nyeri (I.08238).
5. SLKI: Integritas kulit dan jaringan (L.14125). SIKI: Perawatan integritas
kulit (I.11353), Perawatan luka (I.14564).
6. SLKI : perfusi perifer (L.02011) . SIKI : Perawatan sirkulasi (I.02079)
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengkajian
pada pengkajian terhadap Ny.C diperoleh data Klien mengatakan nyeri pada luka ulkus di tangan
bagian manus dekstra, skala nyeri 6 sesuai dengan teori menurut (Sari, 2015 : 38). Terdapat luka
di manus dextra, Luka berwarna kebiruan terdapat lubang pada telapak tangan dan terdapat pus
pada luka sesuai dengan teori menurut (Roza, Afriant &Edward, 2015).

B. Diagnosa keperawatan
pada diagnosa keperawatan didapatkan 2 diagnosa sesuai dengan teori menurut Wijaya & Putri
(2013) dan terdapat 1 diagnosa yang tidak sesuai. Diagnosa yang ditegakkan yaitu nyeri akut
berhubungan dengan inflamasi, gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan perubahan
sirkulasi, perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan Hiperglikemi.
C. Rencana Keperawatan
Rencana keperawatan yang dipilih berdasarkan SLKI dan SIKI sebagai berikut :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi) SLKI: Tingkat nyeri. SIKI:
manajemen nyeri.
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi SLKI: Integritas Kulit dan
Jaringan. SIKI: Perawatan integritas kulit , Perawatan luka.
3. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan hiperglikemia SLKI : perfusi perifer. SIKI :
Perawatan sirkulasi

D. Implementasi
Implementasi yang diterapkan pada klien ulkus diabetikum terdiri dari beberapa kegiatan yang di
dalamnya terdapat tindakan mandiri dan kolaborasi. Tindakan mandiri meliputi mengajarkan teknik
nonfarmakologis, melakukan perawatan luka, melakukan hidrasi. Pada tindakan kolaborasi yang
dilakukan yaitu injeksi terapi obat.
E. Evaluasi
Evaluasi terhadap Ny. C dengan Ulkus Diabetikum setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 hari diperoleh hasil :

1. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi masalah teratasi sebagian


2. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan perubahan sirkulasi
masalah teratasi sebagian
3. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan Hiperglikemi masalah teratasi
sebagian
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Laporan tugas akhir ini memberikan gambaran tentang bagaimana asuhan keperawatan
dengan masalah ulkus diabetikum pada Ny.C di Ruang Bedah RSD Mayjend. HM. Ryacudu
Kotabumi pada tanggal 02 s.d. 04 April 2019 dari mulai pengkajian hingga tahap evaluasi.

B. Saran
Perawat dan mahasiswa keperawatan Dalam melakukan pengkajian harus dilakukan secara
menyeluruh, meliputi masalah bio, psiko, social, dan spiritual agar semua masalah klien dapat
diatasi. Dalam menegakkan diagnosa harus tetap mengacu pada lingkup diagnosa aktual, risiko
dan promkes. Dalam membuat intervensi harus meliputi tindakan mandiri dan kolaboratif
dengan melibatkan tenaga medis dan keluarga klien agar masalah dapat teratasi dengan baik.
Dalam melaksanakan implementasi harus selalu memperhatikan standar operasional prosedur
yang telah tersedia agar tidak timbul masalah baru pada klien.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai