Anda di halaman 1dari 10

GLUKOMA

Disusun oleh : Muhammad Fariz Nur ismail Nunung Suprianto


Nim : 4005190056
Kelas : D-3 Refraksi Optisi ekstensi semester 3

STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG


PENGERTIAN GEJALA PENGOBATAN PENYEBAB VISUS
PENGERTIAN

Glaukoma adalah kerusakan saraf mata akibat


meningkatnya tekanan pada bola mata.
Meningkatnya tekanan bola mata ini terjadi akibat
gangguan pada sistem aliran cairan mata.
Seseorang yang menderita kondisi ini dapat
merasakan gejala berupa gangguan penglihatan,
nyeri pada mata, hingga sakit kepala.
GEJALA

Gejala yang muncul akan berbeda-beda pada setiap penderita


glaukoma. Akan tetapi penderita glaukoma umumnya mengalami
gangguan penglihatan. Beberapa gangguan penglihatan yang muncul
dapat berupa:
A. Penglihatan kabur
B. Terdapat lingkaran seperti pelangi ketika melihat ke arah cahaya
terang
C. Memiliki sudut buta (blind spot)
D. Kelainan pada pupil mata atau refraksi seperti ukuran pupil mata
tidak sama.
PENYEBAB

1. Usia Kelainan refraksi yang menyebabkan glaukoma


2. Variasi diurnal Kelainan refraksi merupakan salah satu faktor resiko
3. Ras terjadinya glaucoma adalah myopia dan hipermetropia. 
4. Genetik
5. Kelainan refraksi
Miopia
• primary Open Angle Glaucoma ( POAG )
• prigmentary Glaucoma

- Primary Open Angle Glaucoma


Miopia juga rentan terhadap terjadinya kerusakan glaucomatous. Menurut Blue Mountain Eye Study
dijumpai hubungan yang erat antara glaucoma dengan miopia pada populasi kulit putih
dan usia lebih tua. Pasien dengan miopia memiliki 2-3x peningkatan resiko glaucoma
dibandingkan non miopia.
Telah diterangkan beberapa mekanisme mengenai hubungan antara miopia dan
glaukoma. Pasien-pasien dengan miopia cenderung memiliki diskus optikus yang lebih
 
besar dan sering dibingungkan dengan bentuk diskus optikus pasien glaukoma. Nervus
optikus pada pasien miopia secara struktural lebih peka terhadap kerusakan glaukomatous
akibat peningkatan TIO dibanding mata normal .
- Pigmentary Glaukoma

Miopia adalah factor pencetus pigmen dispersion syndrome dan berkembang


menjadi secondary open angle “pigmentary Glaukoma. Pigmen dispersion syndrome (
PDS ) adalah suatu keadaan bilateral , merupakan penyebaran granul pigmen dar iris
pigmen epithelium dan deposit pigmen sampai ke segmen anterior. Deposit pigmen
terdapat pada endotel kornea dengan gambaran vertical spindle (Krukenberg Spindle )
pada trabekular meshwork, perifer lensa dan mid peripheral iris transilumination.
Tererjadinya Pigmentary Glukoma apabila pigmen telah menyumbat trabekular
meshwork dan merusak jaringan trabekular sehingga meningkatkan TIO.
Pigmentary Glaucoma terjadi sering pada pria kulit putih dengan myopia, umur
20 – 50 tahun. Pada wanita cenderung dijumpai pada umur lebih tua. Pada usia muda
denga myopia berat sering ditemukan glaucomatous optic neuropathy dan anterior
chamber yang dalam.
Hypermetropia
Hypermetropia memiliki resiko tinggi untuk terjadinya Primary Angle
Close Glaucoma ( PACG ) dan umumnya memiliki optic disc yang
lebih kecil. PACG didefinisikan sebagai aposisi dari iris perifer
terhadap trabekular meshwork dan mengakibatkan penurunan
aliran akuos humour melalui sudut bilik mata depan. Pada PACG
tidak ada patologi yang mendasari , hanya kecendrungan anatomi.
• Mekanisme yang mendorong iris ke depan dari belakang.
• Mekanisme yang menarik iris kedepan , kontak dengan trabekular
VISUS

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik menjadi sangat penting pada penegakan diagnosis glaukoma:
Pemeriksaan Visus
Pemeriksaan visus dapat dilakukan menggunakan bagan Snellen. Pada glaukoma sudut
tertutup kondisi akut, edema kornea dapat terjadi sehingga tajam penglihatan tidak
membaik walaupun sudah menggunakan pinhole

Anda mungkin juga menyukai