Anda di halaman 1dari 40

SIANG KLINIK

11 FEBRUARI 2021
SYSTEMIC LUPUS
ERYTHEMATHOSUS DALAM
KEHAMILAN
IDENTITAS

• Inisial : KHA
• No RM : 20040031
• Usia : 21 th
• Alamat : Jl Tukad Buaji gg XXV no 8 Dps
• Agama : Islam
• Tanggal Kunjungan : 06/04/2021
ANAMNESIS
Riwayat Keluhan :
Pasien datang ke poli kebidanan RSUP Sanglah untuk kontrol kehamilan

Riwayat Keluhan :
Nyeri perut hilang timbul (-), keluar air per vaginam (-), gerak janin (+) aktif dirasakan sejak
Juni 2020.
Pasien didiagnosis SLE sejak Oktober 2020. Pasien terakhir mengalami kemerahan dikulit
sejak Oktober 2020. Saat ini mengonsumsi Methylprednisolone 1x4mg, Acetosal 1x80mg,
Hyloquin 1x200mg. Pasien merasa pandangan mata kiri terganggu seperti titik hitam
ANAMNESIS

Riwayat menstruasi

• HPHT : 01/02/2021

• TP : 08/11/2021
• Menarche umur 13 tahun, siklus 28 hari, teratur, lama haid 5-7
hari, volume 60 cc, keluhan saat haid (-)
ANAMNESIS
 
Riwayat Kesehatan
• Riwayat penyakit terdahulu: SLE diketahui sejak 2020
• Riwayat pengobatan : rutin konsumsi metilprednisolon 1x4mg, Acetosal 1x80mg dan hyloquin
1x200mg
• Riwayat Operasi : (-)
• Riwayat Alergi : (-)
• Riwayat merokok : (-)
• Riwayat minum-minuman beralkohol : (-)

Riwayat penyakit keluarga : Penyakit jantung (ayah)


PEMERIKSAAN FISIK
St. Present
Keadaan umum : Baik
GCS : E4V5M6
BB/TB : 57 kg/ 158 cm (IMT: 22.83 kg/m2)
TD : 110/80 mmHg Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 16 x/menit T0 axila : 36.5oC
 
St. General
Mata : anemis -/-
Thorax : Cor : S1S2, tunggal, murmur (-)
Pulmo : ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abd : ~ St.Obstetri
Ext : akral hangat +/+
+/+
PEMERIKSAAN FISIK

St. Obstetri
• Abdomen : HIS (-), DJJ (+) 148 x/menit
• Vagina : Pengeluaran (-)
VT tidak dilakukan
LABORATORIUM (05/04/2021)
• WBC : 10.14
• HGB : 11.7
• HCT : 36.9
• PLT : 400

8
URINALISIS (05/04/21)

• Protein Negatif
• Bakteri Negatif
• Lekosit Negatif
• Ca Oxalat Negatif
• Eritrosit 4-6 / LPB
• Urobilinogen Negatif • Jamur Negatif
• Nitrit Negatif • Sel Epitel 0.70
• Asam Urat Negatif

9
USG TAS (05/04/21)
• Janin Tunggal Hidup, FHB (+) FM (+)
• CRL : 2.32cm ~ 9W0D
• EDD : 09/22/2021
USG
USG
USG
DIAGNOSIS KERJA

G1P0000 13 minggu 4 hari T/H, SLE on


Treatment
INSTRUKSI

- ANC setiap bulan


- Asam Folat 1tab tiap 12jam PO
- Sulfas Ferrosus 300mg tiap 12jam PO
- Vut C 100mg tiap 24jam PO
SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS
DALAM KEHAMILAN
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN

Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan suatu penyakit autoimun di


mana antibodi dan kompleks imun dalam tubuh penderita merusak jaringan
dan sel tubuh penderitanya itu sendiri.

• Manifestasi klinis timbul secara fluktuatif – remisi dan eksaserbasi pada perjalanan penyakitnya

• pria : wanita = 1 : 10

• wanita usia reproduktif (15-45 tahun)

• ras Afro-Karibia dan Asia


PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI SLE
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI LES

Kehamilan membuat adanya perubahan sistem imun dan neuroendokrin, salah satunya adalah alterasi
fungsi sitokin sel Th1 dan Th2, dimana Th2 lebih dominan (mensupresi respon dari sel T sitotoksik).

Th1 termasuk: interferon (IFN)-c, interleukin (IL)-1, IL-2, IL-12 dan tumor necrosis factor (TNF)-alpha 
menstimulasi imunitas selular.

Th 2 termasuk IL-4, IL-5, IL-6 dan IL-10  menstimulasi imunitas humoral dan produksi antibodi

LES merupakan penyakit yang diperantarai oleh Th2 begitu juga dengan proses kehamilan. Dengan
demikian eksaserbasi dari penyakit LES lebih mudah terjadi pada saat hamil.
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI LES

Peningkatan kemokin IL-10, CXCL8/IL-8, CXCL9/MIG, CXCL10/IP-10


dibandingkan kehamilan normal dapat menyebabkan peningkatan risiko
komplikasi selama kehamilan dan juga angka kejadian Flare lupus.

Prolactin yang tinggi berkaitan dengan tingkat keaktifan dari manifestasi


klinis penyakit LES.
MANIFESTASI KLINIS
Sistem Organ Manifestasi Klinis
Sistemik Kelelahan, malaise, demam, penurunan berat badan
Muskuloskeletal Artralgia, myalgia, poliartritis, miopati
Anemia, hemolysis, leukopenia, trombositopenia, lupus
Hematologi antikoagulan

Kutaneus Ruam malar (butterfly), ruam discoid, fotosensitivitas, ulkus


oral, alopecia, ruam kulit

Neurologis Disfungsi kognitif, sindrom otak organic, psikosis, kejang

Kardiopulmonal Pleuritis, pericarditis, miokarditis, endocarditis Libman-Sacks

Ginjal Proteinuria, casts, sindrom mefrotik, dan gagal ginjal


Gastrointestinal Anoreksia, mual, nyeri, diare
Trombosis Venous (10%), arterial (10%)
Okular Konjungtivitis
Kehamilan Aborsi berulang, preeclampsia dini, stillbirth
MANIFESTASI KLINIS

• Flare atau didefinisikan sebagai serangan penyakit SLE. Sangat sulit untuk diprediksi kapan terjadi dan
sering terjadi overestimasi perubahan fisiologis dengan Flare

• Studi menunjukkan bahwa kehamilan meningkatkan risiko terjadinya Flare pada SLE (Angka kejadian
dapat meningkat hingga > 57%)

• Dapat terjadi kapan saja, insiden paling sering terjadi pada trimester kedua

• Penilaian Flare dapat menggunakan kriteria MEX SLEDAI


PENILAIAN AKTIVITAS PENYAKIT LES
Kriteria MEX SLEDAI
• Masukkan bobot MEX SLEDAI bila terdapat
gambaran deskripsi pada saat pemeriksaan atau
dalam 10 hari terakhir.
• Interpretasinya :
• 22 ≥ 12 : flare berat, diperlukan pulse dose
metilprednisolon 500- 1000 mg perhari selama 3
hari.
• 9-11 : flare moderate,
• 4-8 : flare ringan,
• < 4 : bukan flare.
• Untuk flare ringan- moderate, bila sudah mendapat
therapi steroid, dilanjutkan pemberian steroid
dengan imunosupresan.
KRITERIA DIAGNOSTIK LES ACR VS SLICC
Sistem Kriteria ACR Kriteria SLICC
Jantung/ paru Pleuritis (nyeri pleuritik atau rub, atau efusi pleura), atau Serositis (pleurisy lebih dari satu hari, efusi pleura,
pericarditis (dibuktikan dengan elektrokardiografi, rub, atau atau pleural rub; nyeri pericardial lebih dari satu
efusi perikardia) hari, efusi perikardia, atau perikarditis)

Hematologi Anemia hemolitik, atau leukopenia (<4000 sel per mm3), Anemia hemolitik
atau limfopenia (<1500 sel per mm ), atau trombositopenia Leukopenia (<4000 sel per mm3) lebih dari sekali
3

(<100.000 sel per mm3) atau limfopenia (<1500 sel per mm3) lebih dari
sekali
Trombositopenia (<100.000 sel per mm3)

Imunologi Hasil ANA positif Hasil ANA positif


Anti-dsDNA meningkat, anti-Sm, atau antibodi antifosfolipid Anti-dsDNA meningkat, anti-Sm, atau antibodi
Ruam discoid antifosfolipid, komplemen (C3, C4, CH 50) rendah,
Fotosensitivitas atau tes Coombs langsung (ketika anemia
Sariawan atau ulkus nasal hemolitik tidak ada)
Cutaneous lupus kronik
Alopesia nonscarring
Sariawan atau ulkus nasal
KRITERIA DIAGNOSTIK LES ACR VS
SLICC
Sistem Kriteria ACR Kriteria SLICC

Sinovitis melibatkan dua atau lebih sendi, atau


Muskuloskeletal Artritis nonerosiva melibatkan dua atau lebih sendi kekakuan pada dua atau lebih sendi dan setidaknya 30
menit kekakuan pada pagi hari

Kejang, psikosis, mononeuritis kompleks, myelitis, atau


Neuropsikiatri Kejang atau psikosis
neuropati perifer atau kranial

Proteinuria persisten >0,5 g per haru atau >3+ pada tes Kreatinin urin (atau 24 jam protein urin) >500 mg, atau
Renal
dipstick urin, atau cast selular cast sel darah merah

Kulit/ mukosa Ruam malar Cutaneous lupus akut atau subakut


TATALAKSANA

• Beberapa wanita hamil dengan SLE yang dianggap berisiko tinggi:

• Lupus nefritis aktif

• Antibody anti-RO/La/antifosfolipid

• Kunjungan rutin dan penanganan di pusat pelayanan yang lebih lengkap

• Observasi/monitoring khususnya untuk perkembangan janin, DJJ janin dan echocardiografi, menilai
risiko terjadinya flare, pemantauan tekanan darah, proteinuria, dan pada akhirnya menilai dan
menyesuaikan keperluan pemberian terapi obat/medis.
TATALAKSANA
• Tidak terdapat obat spesifik untuk mengobati SLE

• Remisi lengkap jarang terjadi

• Penggunaan obat-obatan seperti golongan NSAID, steroid, azathioprine,


cyclosporine ataupun sitotoksik harus dipertimbangkan berdasarkan usia
trimester kehamilan.
EFEK SAMPING TERAPI SLE
Obat Toksisitas pada kehamilan
Prednisolone Meningkatkan risiko cleft lip, cleft palate, ketuban pecah dini, hipertensi, preeklampsia, DM
Azathioprine Dikatakan aman pada dosis terapi pada studi yang berbeda-beda. Namun beberapa dokter
percaya dapat menyebabkan supresi sumsum tulang baik pada ibu maupun fetus. Telah
ditemukan bahwa teratogenic pada tikus dan kelinci.
Cyclosporine Dikatakan aman pada dosis terapi pada studi yang berbeda-beda. Masalah yang ditemuai
pada bayi baru lahir dengan ibu yang diterapi dengan cyclosporine adalah intrauterine
growth retardation berat.
Siklofosfamid Melewati plasenta dan menyebabkan toksisitas fetal ketika diberikan pada wanita hamil.
Abnormalitas (hilangnya jari tangan dan/atau jari kaki, defek jantung, hernia) terjadi pada
bayi yang lahir dari ibu yang diterapi dengan obat tersebut selama kehamilan. Komplikasi
lain seperti sistitis hemoragik, supresi sumsum tulang belakang, infeksi dan lainnya dapat
berkomplikasi pada kehamilan.
MTX Berpotensi teratogenic. Menyebabkan defek neural tube.
EFEK LES PADA MATERNAL DAN
PERINATAL
Hasil Deskripsi
Maternal 
Lupus flare Secara keseluruhan flare ketiga selama kehamilan
Preeklampsia Kontoversial apakah insiden meningkat atau tidak
Flare dapat mengancam nyawa (1 dari 20 kemungkinan)
Flare berhubungan dengan hasil perinatal yang buruk

Prognosis buruk bila antobodi antifosfolipid ada


Insiden meningkat pada nefritis

Kelahiran premature Meningkat


Perinatal
Terhambatnya pertumbuhan Meningkat

Stillbirth Meningkat, terutama dengan antibody antifosfolipid


Lupus neonatal Insiden sekitar10%
KONSEPSI PADA WANITA DENGAN SLE
Sejumlah penelitian telah menunjukkan lupus aktif pada saat kosepsi
dikaitkan dengan risiko penyakit flare yang lebih tinggi selama
kehamilan. Insiden flare pada pasien lupus nephritis yang menjalani
kehamilan berkisar dari 7,4% hingga 63,0%.

Pada pasien SLE sulit mengalami konsepsi karena terjadi premature


gonadal failure akibat pengobatan SLE yang gonadotoksik.

Pada sebuah studi oleh Kalok, dkk yang melibatkan 44 wanita dengan LES pada
kehamilan menunjukkan bahwa kehamilan pada wanita dengan LES harus
direncanakan dan penggunaan aspirin dan hidrochloroquin bermanfaat dalam
mengurangi hasil kehamilan yang merugikan.
KOMPLIKASI DARI SLE

Rheumatoid Arthritis

Pseudofakia

Lupus Nefritis
KEHAMILAN DENGAN KONDISI LES
Komplikasi ibu

lupus flare

perburukan gangguan ginjal

timbul atau memburuknya hipertensi

perkembangan preeclampsia

diabetes

tromboemboli vena
KEHAMILAN DENGAN KONDISI LES

keguguran

IUGR

Komplikasi kelahiran premature


janin
sindrom lupus neonatal

blok jantung bawaan


PENILAIAN AKTIVITAS PENYAKIT LES

Lupus Activity Index in Pregnancy


• Satu alat bantu  mengenali gejala dan
tanda aktivitas lupus selama kehamilan
• sensitifitas dan spesifisitas yang tinggi
• Penilaian 6 kali :
• pada trimester 1, 2 dan 3
• pada 6 minggu, 6 bulan dan 12 bulan post
partum.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA KASUS


• Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan suatu • Pasien didiagnosis SLE sejak Oktober 2020 dan
penyakit autoimun di mana antibodi dan kompleks sampai saat ini mengkonsumsi obat untuk terapi
imun dalam tubuh penderita merusak jaringan dan sel SLE nya.
tubuh penderitanya itu sendiri.
• Pasien merupakan seorang wanita berumur 21
• SLE lebih banyak ditemukan pada wanita
tahun. Hal ini cocok dengan teori di mana SLE lebih
dibandingkan pria dan umumnya pada wanita usia
sering ditemukan pada wanita usia reproduktif
reproduktif (15-45 th)
PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA KASUS


• Manifestasi klinis pada pasien SLE salah satunya • Pasien terakhir mengalami kemerahan dikulit
adalah kelainan pada kulit yaitu ruam malar sejak Oktober 2020. Hal ini sesuai dengan
(butterfly), ruam discoid, fotosensitivitas, ulkus manifestasi klinis pada kulit yang terjadi pada
oral, alopecia, ruam kulit pasien dengan SLE
PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA KASUS


• Flare atau didefinisikan sebagai serangan penyakit SLE. Sangat • Dari Pemeriksaan obstetri dan hasil USG, dapat diketahui
sulit untuk diprediksi kapan terjadi dan sering terjadi pasien hamil 13 minggu 4 hari.
overestimasi perubahan fisiologis dengan Flare • Pada saat pasien datang ke poli kandungan, berdasarkan
anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
• Studi menunjukkan bahwa kehamilan meningkatkan risiko
penunjang, pasien sedang tidak mengalami flare pada
terjadinya Flare pada SLE (Angka kejadian dapat meningkat
penyakit SLE nya. Dimana berdasarkan teori, dikatakan
hingga > 57%)
flare pada SLE dapat terjadi kapan saja saat hamil akan
• Dapat terjadi kapan saja, insiden paling sering terjadi pada tetapi insiden yang paling sering terjadi adalah saat
trimester kedua kehamilan trisemester kedua.
PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA KASUS


• Tidak terdapat obat spesifik untuk mengobati SLE. Penggunaan obat-
• Saat ini pasien mengonsumsi
obatan seperti golongan NSAID, steroid, azathioprine, cyclosporine
ataupun sitotoksik harus dipertimbangkan berdasarkan usia trimester Methylprednisolone 1x4mg, Acetosal 1x80mg,
kehamilan. Hyloquin 1x200mg. Hal ini sesuai dengan teori
• Pada sebuah studi oleh Kalok, dkk yang melibatkan 44 wanita dengan
dimana pemberian terapi tersebut bertujuan
LES pada kehamilan menunjukkan bahwa kehamilan pada wanita
dengan LES harus direncanakan dan penggunaan aspirin dan
untuk mengurangi hasil kehamilan yang
hidrochloroquin bermanfaat dalam mengurangi hasil kehamilan yang merugikan.
merugikan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai