Anda di halaman 1dari 11

ALZHEIMER

1. Ananda Nurul Irawan (2011401045)


2. Muhammad Rifal (2011401023)
3. Fathia Rahma Moza Febila (2011401009)
4. Mulyani Putri (2011401024)
5. Heru Purnomo (1911401026)
6. Rere Mauliyah (2011401031)
7. M.Al Kahfi Teguh Ibrahim (2011401018)
8. Ria Amelia (2011401051)
9. Mayori Salsabila Candra (2011401019
PENGERTIAN PENYAKIT ALZHEIMER

Penyakit Alzheimer adalah penyakit otak yang


mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan
bicara, serta perubahan perilaku secara bertahap. Kondisi ini
banyak ditemukan pada orang-orang di atas 65 tahun.

Penyebab pasti penyakit Alzheimer belum diketahui. Akan


tetapi diduga Alzheimer terjadi karena pengendapan protein di
dalam otak, sehingga menghalangi asupan nutrisi ke sel-sel otak.
Pada tahap lanjut, penderita penyakit Alzheimer sulit bicara atau
menjelaskan suatu hal, sulit untuk merencanakan sesuatu, sulit
membuat keputusan, kerap terlihat bingung, serta mengalami
perubahan kepribadian. Pasien penyakit Alzheimer juga biasanya
akan kesulitan mengenal wajah orang lain.
PENYEBAB PENYAKIT ALZHEIMER

Hingga saat ini, penyebab pasti penyakit Alzheimer belum diketahui. Dari penelitian
terbaru, diduga bahwa penyakit Alzheimer dipengaruhi oleh pengendapan protein di
dalam otak yang menghalangi asupan nutrisi ke sel-sel otak, sehingga sel otak menjadi
rusak.

Kerusakan sel otak akan menurunkan kadar zat kimia di dalam otak, yang
menyebabkan koordinasi antarsaraf otak menjadi kacau. Hal ini akan membuat
penderita mengalami penurunan daya ingat dan perubahan suasana hati.

Kondisi ini berbahaya, karena lama-kelamaan sel otak akan mati, hingga pada
akhirnya beberapa bagian otak akan menyusut, terutama bagian otak yang mengatur
memori.
FAKTOR RISIKO PENYAKIT ALZHEIMER

Meskipun penyebabnya masih belum diketahui, ada beberapa kondisi yang diduga  dapat
meningkatkan risiko terjadinya penyakit Alzheimer, antara lain:

1. Lansia. Penyakit Alzheimer lebih rentan terjadi pada orang-orang yang berusia di atas 65
tahun.
2. Wanita. Penyakit Alzheimer lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria.
3. Pernah mengalami cedera kepala. Menurut penelitian, cedera kepala memiliki hubungan
dengan penyakit Alzheimer.
4. Mengalami sindrom Down. Kelainan genetik yang menyebabkan terjadinya sindrom Down
dapat menyebabkan penumpukan protein di otak sehingga memicu terjadinya penyakit
Alzheimer.
5. Memiliki gangguan kognitif. Orang-orang dengan kondisi ini memiliki masalah pada daya
ingat, dan dapat memburuk seiring bertambahnya usia.
6. Genetik. Menurut penelitian, seseorang yang memiliki orang tua atau saudara kandung yang
menderita penyakit Alzheimer lebih berisiko terkena penyakit yang sama.
Selain faktor-faktor tersebut, risiko penyakit alzheimer juga meningkat ketika memiliki penyakit
jantung, jarang berolahraga, merokok, atau mengalami gangguan tidur, serta menderita
diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, dan kolesterol tinggi.
Meskipun sebagian besar penderitanya berusia di atas 65 tahun, alzheimer pada usia
muda juga dapat terjadi, khususnya pada usia 30 tahun.
GEJALA PENYAKIT ALZHEIMER

Gejala pada tahap awal


Gejala utama penyakit Alzheimer adalah kehilangan ingatan secara perlahan yang bertambah
parah seiring dengan berjalannya waktu. Di bawah ini adalah contoh-contoh gejala kehilangan
ingatan yang sering dialami penderita penyakit Alzheimer tahap awal:

 Lupa dengan nama benda atau tempat.


 Lupa dengan kejadian-kejadian yang belum lama dialami.
 Lupa dengan hal-hal yang belum lama dibicarakan dengan orang lain.
 Kerap tersesat di tempat atau daerah yang sebetulnya sudah sangat dikenalnya.
 Salah menaruh barang (misalnya menaruh piring di dalam lemari baju).
 Lupa cara menggunakan suatu barang.
 Kesulitan dalam menulis.
 Sering mengulang pertanyaan yang sama.
 Kesulitan merangkai kata-kata dalam berkomunikasi.
 Penurunan atau hilangnya kemampuan dalam mencium sesuatu (anosmia)
 Terlihat kurang berenergi dan tidak antusias.
 Tampak seperti mengalami depresi.
 Enggan beradaptasi dengan perubahan.
 Takut untuk melakukan hal-hal yang baru.
 Sulit membuat keputusan dan mudah berburuk sangka.
 Tidak tertarik dengan aktivitas yang sebelumnya disukai.
 Lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur, duduk, atau menonton televisi
daripada mengobrol dengan keluarga atau bersosialisasi.
GEJALA TAHAP MENENGAH

Ketika memasuki tahap menengah, tingkat keparahan gejala penyakit Alzheimer yang
sudah dirasakan sebelumnya akan meningkat.   Penderita yang sudah memasuki tahap
ini perlu perhatian ekstra dan perlu bantuan dalam menjalani aktivitas sehari-hari,
misalnya mandi, berpakaian, atau makan

1. Sulit mengingat nama anggota keluarga atau teman.


2. Mengalami masalah dalam berkomunikasi.
3. Perubahan suasana hati makin sering terjadi.
4. Sering gelisah, frustrasi, atau cemas.
5. Sering mengalami gangguan
6. Kesulitan mengatur waktu dan memecahkan masalah.
7. Mulai mengalami halusinasi atau delusi (waham).
8. Tampak bingung, misalnya tidak tahu di mana dirinya berada.
GEJALA TAHAP AKHIR

Setelah gejala masuk ke tahap akhir, penderita penyakit Alzheimer membutuhkan


pengawasan dan bantuan penuh dari orang lain untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Tidak hanya penderita, orang-orang di sekitarnya juga dapat merasa tertekan.

Di bawah ini adalah beberapa contoh gejala penyakit Alzheimer pada tahap akhir:

 Penurunan daya ingat makin parah.


 Kehilangan kemampuan berkomunikasi.
 Kesulitan bergerak tanpa bantuan orang lain.
 Buang air kecil atau buang air besar tanpa disadari.
 Kesulitan untuk makan sendiri dan sulit menelan makanan.
 Berat badan turun drastis dan mengalami infeksi kulit.
 Halusinasi dan delusi memburuk, membuat penderita menjadi selalu curiga terhadap
orang-orang di sekitarnya, bahkan sampai berlaku kasar.
PENGOBATAN PENYAKIT ALZHEIMER

Cara pertama yang dilakukan adalah memberikan obat-obatan yang mampu meredakan
gejala dengan cara meningkatkan kadar zat kimia otak. Jenis obat-obatan yang diresepkan
dokter adalah rivastigmine, donepezil, dan memantine. Obat ini digunakan untuk menangani
penyakit Alzheimer pada tahap awal hingga menengah. Memantine juga dapat diresepkan
pada pederita Alzheimer dengan gejala yang sudah memasuki tahap akhir.

Selain pemberian obat-obatan, psikoterapi juga dapat dilakukan untuk menangani penyakit


Alzheimer. Terapi ini terdiri dari:
1. Stimulasi kognitif, yang bertujuan untuk meningkatkan daya ingat, kemampuan
berkomunikasi, dan kemampuan dalam memecahkan masalah.
2. Terapi relaksasi dan terapi perilaku kognitif, yang bertujuan untuk mengurangi
halusinasi, delusi, kecemasan, atau depresi yang dialami oleh penderita.
KESIMPULAN

Penyakit Alzheimer adalah penyakit otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat,
kemampuan berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku secara bertahap. Kondisi ini
banyak ditemukan pada orang-orang di atas 65 tahun.

Tentunya penyakit ini sangat berbahaya. Gejala utama dari penyakit Alzheimer ini,
adalah kehilangan ingatan secara perlahan yang bertambah parah seiring dengan
berjalannya waktu. Hal ini akan membuat para pengidap alzheimer kesulitan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari, sehingga sangat merugikan bagi manusia.
 

Anda mungkin juga menyukai