Hingga saat ini, penyebab pasti penyakit Alzheimer belum diketahui. Dari penelitian
terbaru, diduga bahwa penyakit Alzheimer dipengaruhi oleh pengendapan protein di
dalam otak yang menghalangi asupan nutrisi ke sel-sel otak, sehingga sel otak menjadi
rusak.
Kerusakan sel otak akan menurunkan kadar zat kimia di dalam otak, yang
menyebabkan koordinasi antarsaraf otak menjadi kacau. Hal ini akan membuat
penderita mengalami penurunan daya ingat dan perubahan suasana hati.
Kondisi ini berbahaya, karena lama-kelamaan sel otak akan mati, hingga pada
akhirnya beberapa bagian otak akan menyusut, terutama bagian otak yang mengatur
memori.
FAKTOR RISIKO PENYAKIT ALZHEIMER
Meskipun penyebabnya masih belum diketahui, ada beberapa kondisi yang diduga dapat
meningkatkan risiko terjadinya penyakit Alzheimer, antara lain:
1. Lansia. Penyakit Alzheimer lebih rentan terjadi pada orang-orang yang berusia di atas 65
tahun.
2. Wanita. Penyakit Alzheimer lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria.
3. Pernah mengalami cedera kepala. Menurut penelitian, cedera kepala memiliki hubungan
dengan penyakit Alzheimer.
4. Mengalami sindrom Down. Kelainan genetik yang menyebabkan terjadinya sindrom Down
dapat menyebabkan penumpukan protein di otak sehingga memicu terjadinya penyakit
Alzheimer.
5. Memiliki gangguan kognitif. Orang-orang dengan kondisi ini memiliki masalah pada daya
ingat, dan dapat memburuk seiring bertambahnya usia.
6. Genetik. Menurut penelitian, seseorang yang memiliki orang tua atau saudara kandung yang
menderita penyakit Alzheimer lebih berisiko terkena penyakit yang sama.
Selain faktor-faktor tersebut, risiko penyakit alzheimer juga meningkat ketika memiliki penyakit
jantung, jarang berolahraga, merokok, atau mengalami gangguan tidur, serta menderita
diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, dan kolesterol tinggi.
Meskipun sebagian besar penderitanya berusia di atas 65 tahun, alzheimer pada usia
muda juga dapat terjadi, khususnya pada usia 30 tahun.
GEJALA PENYAKIT ALZHEIMER
Ketika memasuki tahap menengah, tingkat keparahan gejala penyakit Alzheimer yang
sudah dirasakan sebelumnya akan meningkat. Penderita yang sudah memasuki tahap
ini perlu perhatian ekstra dan perlu bantuan dalam menjalani aktivitas sehari-hari,
misalnya mandi, berpakaian, atau makan
Di bawah ini adalah beberapa contoh gejala penyakit Alzheimer pada tahap akhir:
Cara pertama yang dilakukan adalah memberikan obat-obatan yang mampu meredakan
gejala dengan cara meningkatkan kadar zat kimia otak. Jenis obat-obatan yang diresepkan
dokter adalah rivastigmine, donepezil, dan memantine. Obat ini digunakan untuk menangani
penyakit Alzheimer pada tahap awal hingga menengah. Memantine juga dapat diresepkan
pada pederita Alzheimer dengan gejala yang sudah memasuki tahap akhir.
Penyakit Alzheimer adalah penyakit otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat,
kemampuan berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku secara bertahap. Kondisi ini
banyak ditemukan pada orang-orang di atas 65 tahun.
Tentunya penyakit ini sangat berbahaya. Gejala utama dari penyakit Alzheimer ini,
adalah kehilangan ingatan secara perlahan yang bertambah parah seiring dengan
berjalannya waktu. Hal ini akan membuat para pengidap alzheimer kesulitan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari, sehingga sangat merugikan bagi manusia.