Anda di halaman 1dari 8

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

BPRS: PENGERTIAN, ATURAN DAN KEGIATAN


USAHA

OLEH: KELOMPOK 3

YULIA SONGKATON (1841042)


AYU ROSANTI PAPUTUNGAN (1841025)
HERNANDHIKA G. RAMDHANI (1841021)
PUTRI F. ABDUL AZIZ (1841007)
ERICK GUNAWAN BRAHIM (1841027)
WAHID PAPUTUNGAN (1841018)
AL MUSTAFA PAPUTUNGAN (1841020)
PENGERTIAN BPRS
BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) adalah Bank yang

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran (UU No.21 tahun 2008).

Bentuk hukumnya dapat berupa: Perseroan Terbatas/PT, Koperasi

atau perusahaan daerah.


TUJUAN PENDIRIAN BPRS
DALAM PEREKONOMIAN

1. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam

2. Menambah lapangan kerja

3. Meningkatkan pendapatan perkapita menuju kualitas hidup yang memadai.

4. Untuk mempercepat perputaran aktivitas perekonomian karena sektor real

akan bergairah
PERBEDAAN BPR KONVENSIONAL DAN BPR SYARIAH
Bisnis dan usaha yang dibiayai di BPRS
tidak boleh bisnis yang haram

Penyelesaian sengketa
lewat Badan Arbitrase
Akad dan aspek legalitas Syari’ah maupun
Pengadilan Agama.

menggunakan sistem bagi


Adanya Dewan Pengawas Syari’ah
dalam struktur organisasinya hasil dan tidak menggunakan

sistem bunga.
ATURAN DALAM BPRS

1. Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip Syari’ah.

2. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.

3. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, kecuali penukaran uang asing dengan izin

Bank Indonesia.

4. Melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen pemasaran produk

asuransi Syari’ah.

5. Melakukan penyertaan modal, kecuali pada lembaga yang dibentuk untuk menanggulangi

kesulitan likuiditas Bank Pemiayaan Rakyat Syari’ah.

6. Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha yang telah diatur dalam Undang-Undang.
PERBEDAAN BPR-SYARIAH
DENGAN BANK UMUM
SYARIAH

Adapun kegiatan usaha dari BPR Syari’ah intinya hampir sama dengan kegiatan
dari Bank Umum Syari’ah, yaitu berupa:
Penghimpunan dana, Penyaluran dana, dan Kegiatan di bidang jasa.

Perbedaannya hanya terletak pada bahwa BPR Syari’ah tidak diperkenankan


memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Misalnya: Ikut dalam kegiatan kliring, inkaso, dan menerbitkan giro.
KEGIATAN 1.
2.
Menghimpun dana dari masyarakat
Menyalurkan dana kepada masyarakat

USAHA BPRS 3. Menempatkan dana pada Bank Syari’ah


lain dalam bentuk titipan berdasarkan akad
wadi’ah atau investasi berdasarkan akad
mudharabah dan atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan prinsip Syari’ah.
4. Memindahkan uang melalui rekening Bank
Pembiayaan Rakyat Syari’ah yang ada di Bank
Umum Syari’ah, Bank Umum Konvensional dan UUS.
5. Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank
Syari’ah lainnya yang sesuai dengan prinsip
Syari’ah berdasarkan persetujuan Bank Indonesia.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai