Anda di halaman 1dari 41

T R AU M A M U S C U L O S KE L E TAL

K L P 6 :
Y U L I N D A A N T A R A
C I N D Y L U M E N G G A
D E W I L A R A S A T I
A. Definisi
Sistem muskuloskletal merupakan sistem yang terdiri dari tulang, otot, kartilago, ligamen, tendon, fascia, bursae dan
persendian. Trauma merupakan keadaan ketika seseorang mengalami cedera dan mengakibatkan trauma yang disebabkan
paling umum adalah kecelakaan lalulintas, industri, olahraga, dan pekerjaan rumah tangga. Trauma Muskuloskletal adalah
kondisi dimana terjadinya cedera atau trauma pada sistem muskuloskeletal yang menyebabkan disfungsi struktur
disekitarnya dan struktur pada bagian yang dilindungi dan penyangga

B. Etiologi C. Patofisiologi
a. Fase Hematum
a.cedera traumatik pada tulang dapat Dalam waktu 24 jam timbul perdarahan, edema,
disebabkan oleh : cedera langsung hematume disekitar fraktur setelah 24 jam suplai
,cedera tidak langsung, Fraktur darah di sekitar fraktur meningkat
b. Fase granulasi jaringan
b. Fraktur patologik dalam hal ini Terjadi 1-5 hari setelah injury pada tahap
kerusakan tulang akibat proses phagositosis aktif produk neorosis itematome
penyakit dimana dengan trauma minor berubah menjadi granulasi jaringan yang berisi
pembuluh darah baru fogoblast danosteoblast.
dapat mengakibatkan fraktur dapat c. Fase Formasi callus
juga terjadi pada berbagai keadaan Terjadi 6-10 hari setelah injuri Granulasi terjadi
berikut : perubahan berbentuk callus
d. Fase ossificasi
1.tumor tulang  
mulai pada 2-3 minggu setelah fraktur sampai
2.infeksi seperti osteomielitis. dengan sembuh Callus permanent akhirnya
3. rakhitis   terbentuk tulang kaku dengan endapan kalsium
yang menyatukan tulang yang patah
c. secara spontan : disebabkan oleh
e. Fase consolidasi dan remadelling
stress tulang yang terus menerus Dalam waktu lebih 10 minggu yang tepat
misalnya pada penyakit polio dan berbentuk dengan oksifitas osteoblast dan osteuctas
orang yang bertugas dikemiliteran
E, Penatalaksanaan
a. Fraktur reduction
-manipulasi atau pen urunan tertutup, manipulasi non
bedah penyusunan kembali secara manual dari
fragmen-fragmen tulang terhadap posisi otonomi
sebelumnya.
D. Manifestasi Klinis
Penurunan terbuka merupakan perbaikan tulang
a. Deformitas
terusan penjajaran insisi pembedahan,seringkali
Daya terik kekuatan otot menyebabkan fragmen tulang berpindah dari
memasukan interval viksasi terhadap fraktur dengan
tempatnya perubahan keseimbangan dan contur terjadi seperti:
kawat, sekrup peniti plates batang intramedulasi dan
1.Rotasi pemendekan tulang
paku. Type lokasi fraktur tergantung umur klien.
2.Penekanan tulang
Peralatan traksi:
b. Bengkak c. Echumosis dari perdarahan Subculaneous
-traksi kulit biasanya untuk pengobatan jangka pendek
d. Spasme otot spasme involunters dekat fraktur
-traksi otot pembedahan biasanya untuk periode
e.tenderness/keempukan
jangka panjang
f.Nyer
B. Fraktur immobilisasi
g. Kehilangan sensasi (mati rasa, mungkin terjadi dari rusaknya
Pembalut (gips), Eksternal fiksasi, Internal fiksasi,
saraf/perdarahan)
Pemilihan fraksasi
h. Pergerakan abnormal
C. Fraksasi terbuka
i. Shock hipovolemik hasil dari hilangnya darah
Pembedahan debridment dan irigrasi, imunisasi
j. Krepitasi
tetanus, terapi antibiotic prophylactic, immobilisasi

F. Pentalaksanan
Foto Rontgen
Untuk mengetahui lokasi fraktur dan garis fraktur secara langsung
Mengetahui tempat dan type fraktur Biasanya diambil sebelum dan sesudah dilakukan operasi dan selama proses penyembuhan secara periodic
Skor tulang tomography, skor C1, Mr1 : dapat digunakan mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak.
Artelogram dicurigai bila ada kerusakan vaskuler
Hitung darah lengkap HT mungkin meningkat ( hemokonsentrasi ) atau menrurun ( perdarahan bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma multiple)
Peningkatan jumlah SDP adalah respon stres normal setelah trauma
Profil koagulasi perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah transfusi multiple atau cedera hati
A S U H A N K E P E R AWATA N G AWAT D A R U R AT
PA D A S I S T E M M U S K U L O S K E L E TA L

Pengkajian
>>Pengkajian Primer
Airway
Breathing
>>Pengkajian Sekunder Circulation
Aktivitas/istirahat, kehilangan fungsi pada bagian yangterkena
Keterbatasan mobilitas, Sirkulasi
Hipertensi ( kadang terlihat sebagai respon nyeri/ansietas), Hipotensi ( respon
terhadap kehilangan darah)
Tachikardi, Penurunan nadi pada bagiian distal yang cidera
Cailary refil melambat, Pucat pada bagian yang terkena, Masa hematoma pada sisi
cedera
Neurosensori, Kesemutan, Deformitas, krepitasi, pemendekan, Kelemahan,
Kenyamanan
nyeri tiba-tiba saat cidera, spasme/ kram otot, Keamanan, laserasi kulit, perdarahan
perubahan warna, pembengkakan local Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya
jaringan tulang, gerakan fragmen tulang,
edema dan cedera pada jaringan, alat
traksi/immobilisasi, stress, ansietas
2. ntoleransi aktivitas berhubungan dengan
dispnea, kelemahan/keletihan, ketidak
edekuatan oksigenasi, ansietas, dan
gangguan pola tidur.
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan tekanan, perubahan status
metabolik, kerusakan sirkulasi dan
penurunan sensasi dibuktikan oleh terdapat
luka / ulserasi, kelemahan, penurunan berat
badan, turgor kulit buruk, terdapat jaringan
nekrotik.
TUJUAN & KRITERIA HASIL ( SLKI )
Manajemen nyeri
Definis:
Mengidentifikasi dan mengelola pengalamn sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau
fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan
Tindakan observasi
Observasi Diagnosa keperawatan (SDKI)
-identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas nyeri. Nyeri Akut
-identifikasi skala nyeri Definisi : pengalaman sensori atau emosional yang berkaitan
-identifikasi respon nyeri non ferbal
-identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional dangan onset
-identifikas pengetahuan tentang nyeri mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang
-identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri berlangsung kurang dari 3 bulan
-identifikasi pengaruh yeri pada kualitas hidup Penyebab :1. Agen pencedera fisiologi (mis. Inflamsi, Iskemia,
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah di berikan
-monitor efek sampingpenggunaan analgetik
Neoplasma)
Terapeutik 2. Agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar bahan kimia iritan)
-berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri 3.Agen pencerdera fisik (mis. Abses
-Kontrol lingkungan yang memperrberat rasa nyeri .amputasi,terbakar,terpotong)
-fasilitas istrahat dan tidur
-pertimbangkan jenisdan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Gejalah dan tanda mayor
Edukasi Subjektif
-jelaskan penyebab periode dan penmicu nyeri 1.Mengeluh nyeri
-jelaskan strategi meredakan nyeri Objektif
-anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secra tepat
1.Tampak Menangis
-ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri 2.Bersikap protektif (mis. Waspada,posisi menghindar nyeri
Kolaborasi 3.Gelisah
-kolaborasi pemberian analgetik , jika perlu 4.Frekuensi nadi meningkat
5.Sulit tidur
INTERVENSI (SIKI) Gejalah dan tanda minor
Tingkat nyeri Subjektif (tidak tersedia)
Definis pengalam sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional dengna onset
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan Objektif
Ekspektasi : Menurun 1.Kondisi pembedahan
Kriteria Hasil: 2pola napasa berubah
-keluhan nyeri : menurun (5) 3.Nafsu mkan berubah
-meringis : menurun (5) -Frekuensi Nadi : Membaik (5)
-gelisah : menurun (5) -pola Napas : Membaik (5) 4.Proses berfikir terganggu
-Kesulitan Tidur : menurun (5) -Tekanan Darah : Membaik (5) 5. Menarik diri
-Menarik diri : menurun (5) -proses berfikir : Membaik (5) 6.Berfokus pada diri sendiri
-Berfokus pada diri sendri : menurun (5) -Fokus : Membaik (5) Membaik (5) 7.Diaforesisi
-Diaforesis : menurun (5) -Fungsi berkemih : Membaik (5)
-perasaan depresi (tertekan) : menurun (5) -perilaku : Membaik (5) Kondisi Klinis Terkait
-perasaan takut mengalami cedera berulang : menurun (5) -Nafsu makan : Membaik (5) 1. Kondisi pembedahan
-anoreksia : menurun (5) - pola tidur : Membaik (5) 2. cedera trumatis
-Pirenium terasa tertekan : menurun (5) 3. infeksi
-uterus teraba membulat : menurun (5)
-ketegangan otot : menurun (5) 4. sindrom coroner akut
-pipil dilatasi : menurun (5) 5. Glaukoma
-muntah : menurun (5)
-mual : menurun (5)
DIAGNOSA KEP (SDKI)
Intoleransi aktifisatas
Definis ; ketidakcukupan energy untuk melakukan aktifitas
INTERVENSI (SIKI)
sehari-hari
Manajemen Energi
Penyebab ;
TUJUAN & KRITERIA HASIL (SLKI) Definis : mengidentifikasi dan mengelola pengguanaan energy
1. Ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Toleransi Aktivitas untuk mengatasi atau mencegah kelelahan dan mengoptimalkan
2. Tirah Baring
Definisi : Respon fisiologi terhadap aktivitas yang proses pemulihan
3. Kelemahan
membutuhkan tenaga Tindakan :
4. Imobilitas
Ekspetasi : Meningkat Observasi
5. Gaya Hidup monoton
Kriteria Hasil -Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibtakan
Gejalah dan tanda mayor
-Kemudahan Melakukan aktivitas sahari-hari : meningkat (5) kelelahan
Subjektif
-Kecepatan Berjalan : meningkat (5) -monitor kelelahan fisik dan emosional
1.Mengeluh lelah
-Jarak Berjalan : meningkat (5) -monitor pola dan jam tidur
Objektif
-Kekuatan tubuh bagian bawah : meningkat (5) -monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
Frekuensi jantung meningkat >20% dari kodisi istirahat
-Toleransi menaiki tangga : meningkat (5) aktifitas
Gejalag dan Tanda Minor
-Keluhan lelah : menurun (5) Terapeutik
Subjektif
-Dispnea saat aktivitas : menurun (5) -sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
1.Dispnea saat/setelah aktifitas
-Dispnea setelah aktivitas : menurun (5) -lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif
2.Merasa tidak nyaman setelah beraktifitas
-Aritmia saat aktivitas : menurun (5) -berikn aktifitas distraksi yang menenangkan
3. Merasa lemah
-Aritmia Satelah aktivitas : menurun (5) -fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah
Objektif
-Sianosis : menurun (5) atau berjalan
1. Tekanan derah berubah >20% dari kondisi istirahat
-Perasaan lemah : menurun (5) Edukasi
2. Gambaran EKG menunjukan aritmia saat/setelah aktifitas
-Frekuensi nadi : membaik (5) -Anjurkan tirah baring
3. Gambaran EKG menunjukan iskemia
-Warna Kulit : membaik (5) -anjurkan aktivitas secara bertahap
4. Sianosis
-Tekanan darah : membaik (5) -anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejalag tidak
Kondisi Klinis Terkait
-Saturasi oksigen : membaik (5) berkurang
1. Anemia
-frekuensi napas : membaik (5) -ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
2. Gagal jantung kongestif
-EKG iskemia : membaik (5) Kolaborasi
3. Penyakit jantung coroner
-Kolaborasi dengan ahli gisi tentang cara meningkatkan asupan
4. Penyakit katup jantung
makanan
5. Aritmia
6. Penyakit paru obstruktif krinik ( PPOK)
7. Gangguan metabolic
8. Gangguan muskuloskeletal
Click icon to add picture
DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)
Gangguan Integritas Kuli/Jaringan
Definisi : Kerusakan Kulit (dermis dan/atau epidermis) atau
jaringan
(membran,mukosa,kornea,fasia,otot,tendon,tulang,kartilago,kapsul
sendi dan/atau ligamen).
Penyebab :
1.Perubahan sirkulasi
2.perubahan status nutrisi (kelebihan atau kekurangan)
3.kekurangan/kelebihan volume cairan
Tujuan & Kriteria Hasil (SLKI) 4.penurunan mobilitas
Integritas Kulit dan Jaringan 5.bahan kimia iritatif
Intervensi (SIKI) Definis : keutuhan kulit (dermis dan/atau epidermis) atau jaringan (membran mukosa, 6.suhu lingkungan yang ekstrem
Perawat Integritas Kulit korne,fasia,otot,tendon,tulang,kartilago,kapsul sendi dan/atau ligamen). 7.faktor mekanis (mis.penekanan pada tonjol tulang,gesekan)atau
Definisi Ekspetasi : Meningkat faktor elektris (elektrodiameter,energi listrik berteangan tinggi)
Mengidentifikasi dan merawat kulit untuk menjaga keutuhan, Kriteria Hasil 8.efeksamping terapi radiasi
kelembaban dan mencegah perkembangan mikroorganisme -Elastisitas : Meningkat (5) 9.kelembaban
Tindakan -Hidrasi : Meningkat (5) 10.proses penuaan
Observasi -perfusi jaringan : Meningkat (5) 11.neuropati perifer
-identifkasi penyebab gngguan integritas kulit (mis.perubahan -Kerusakan jaringan : Menurun (5) 12.perubahan pigmentasi
sirkulasi,perubahan status nutrisi, penurunan kelembaban, suhu -Kerusakan lapisan kulit : Menurun (5)
13.perubahan hormonal
lingkungan ekstrem,penurunan mobilitas) -Nyeri : Menurun (5) 14.kurang terpapar informasi tentang upaya
Terapeutik -Perdarahan : Menurun (5) mempertahankan/melindungi integritas jaringan
-Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring -Kemerahan : Menurun (5) Gejalah dan tanda mayor
-Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu -Hematoma : Menurun (5) subjektif (tidak tersedia)
-Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama periode diare -pigmentasi abnormal : Menurun (5) objektif
-Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering -jaringan perut : Menurun (5) 1.Kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit
-Gunakan produk berbahan berbahan ringan/alami dan hipoalergik -nekrosis : Menurun (5) Gejalah dan tanda minor
pada kulit sensitif -abrasi kornea : Menurun (5) subjektif (tidak tersedia)
-Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering -suhu kulit : Membaik (5) objektif
Edukasi -sensasi : Membaik (5) 1.Nyeri
-Anjurkan menggunakan pelembab (mis.lotion,serum) -tekstur : Membaik (5)
2.Perdarahan
-Anjurkan minum air yang cukup -pertumbuhan rambut : Membaik (5) 3.Kemerahan
-Anjurkan meningkat asupan nutrisi 4.Hematoma
-Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur Kondisi Klinis Terkait
-Anjurkan mnghindari terpapar suhu ekstrem 1.Imobilisasi
-Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada di 2.Gagal Jantung Kongestif
luar rumah 3.Gagal Ginjal
-Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya. 4.Diabeted melitus
5.Imunodefisiensi (mis.AIDS)
Click icon to add picture

IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan merupakan sebuah fase dimana perawat melaksanakan rencana atau intervensi
yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Berdasarkan terminologi SIKI, implemnetasi terdiri atas
melakukan dan mendokumentasikan yang merupakan tindakan khusus yang digunakan untuk
melaksanakan intervensi (Tim Pokja SIKI PPNI,
2018).

EVALUASI
Evaluasi didefinisikan sebagai keputusan dari efektifitas asuhan keperawatn anatara dasar tujuan
keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan respon perilaku kilen yang telah tampil.
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture
Click icon to add picture

Anda mungkin juga menyukai