Anda di halaman 1dari 25

BAB 10

EDUCATION OF MANAGEMENT

NAMA ANGGOTA :
1. Dinda Tri Mayangsari A320200108
2. Okky Uung Wijaya A320200120
3. Oki Tri Jatmiko A320200112

KELAS C
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN SEKOLAH/MADRASAH

Penjelasan Mengenai Standar Nasional Pendidikan (SNP)


Undang-undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum
penyelenggaraan dan reformasi sistem pendidikan nasional.

Visi Pendidikan Nasional :

Mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan
semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu
dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Misi Pendidikan Nasional :


• Mengupayakan perluasan dan pemerataan.
• Meningkatkan mutu pendidikan.
• Meningkatkan relevansi pendidikan.
• Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak
bangsa.
• Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan.
• Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga
pendidikan.
• Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks NKRI.
Reformasi Pendidikan meliputi 4 hal, yaitu :
Kedua,
Pertama, Adanya perubahan pandangan tentang peran manusia dari
Penyelenggaraan pendidikan dinyatakan sebagai suatu paradigma manusia sebagai sumber daya pembangunan.
proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik.
Proses pendidikan harus mencakup :
1. Penumbuhkembangan keimanan, ketakwaan
2. Pengembangan wawasan kebangsaan, kenegaraan, demokrasi,
Keempat, dan kepribadian
Dalam rangka mewujudkan visi dan menjalankan misi 3. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
pendidikan nasional, diperlukan suatu acuan dasar 4. Pengembangan, penghayatan, apresiasi, dan ekspresi seni
oleh setiap penyelenggara dan satuan pendidikan 5. Pembentukan manusia yang sehat jasmani dan rohani.
1. Pendidikan yang berisi muatan yang seimbang
dan holistik
2. Proses pembelajaran yang demokratis,
mendidik, memotivasi, mendorong kreativitas,
dan dialogis Ketiga,
3. Hasil pendidikan yang bermutu dan terukur Adanya pandangan terhadap keberadaan peserta didik yang
4. Berkembangnya profesionalisme pendidik dan terintegrasi dengan lingkungan sosial-kulturalnya.
tenaga kependidikan
5. Tersedianya sarana dan prasarana belajar
6. Berkembangnya pengelolaan pendidikan yang
memberdayakan satuan pendidikan
7. Terlaksananya evaluasi, akreditas, dan sertifikasi
yang berorientasi pada peningkatan mutu
pendidikan secara berkelanjutan.
Ruang lingkup Standar Nasional Pendidikan
ada delapan hal, yaitu :
1. Standar isi
2. Standar proses
3. Standar kompetensi lulusan
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
5. Standar sarana dan prasarana
6. Standar pengelolaan
7. Standar pembiayaan
8. Standar penilaian pendidikan
STANDAR ISI
Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang
kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan ditetapkan bahwa Standar Isi adalah kriteria
mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan untuk setiap satuan
dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi beberapa Tingkat
Kompetensi.

Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria :


1. Tingkat perkembangan peserta didik
2. Kualifikasi kompetensi Indonesia
3. Penguasaan kompetensi yang berjenjang
STANDAR PROSES PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH

Dalam Permendikud dijelaskan bahwa Standar Proses adalah 1. Karakteristik Pembelajaran


kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait
pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Sesuai
dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi, maka
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan
prinsip pembelajaran yang digunakan:
keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.
• Dari peserta didik diberitahu menuju peserta didik
mencaritahu. Perincian Gradasi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan
• Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi
belajar berbasis aneka sumber belajar. Sikap Pengetahuan Keterampilan
• Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan Menerima Mengingat Mengamati
penggunaan pendekatan ilmiah. Menjalankan Memahami Menanya
• Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran Menghargai Menerapkan Mencoba
berbasis kompetensi. Menghayati Menganalisis Menalar
• Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
• Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal     Mencipta
dan keterampilan mental
• Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja
adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan dimana saja adalah
rumah
• Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang.
2. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran, meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

A. Silabus B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran Merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. untuk satu pertemuan atau lebih.

C. Prinsip Penyusunan RPP


Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran meliputi :
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
berikut,Perbedaan individual peserta didik 1. Alokasi waktu jam tatap muka pembelajaran
- Partisipasi aktif peserta didik 2. Buku teks pelajaran
- Berpusat pada peserta didik 3. Pengelolaan kelas
- Pengembangan budaya membaca dan menulis 4. Alokasi waktu jam tatap muka pembelajaran
- Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP
Adapun pengelolahan kelas meliputi:

• Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk


peserta didik sesuai dengan tujuan dan • Guru memberikan penguatan dan umpan baliK
karakteristik proses pembelajaran. terhadap respon dan hasil belajar peserta didik
• Volume dan intonasi suara guru dalam proses selama proses pembelajaran berlangsung.
pembelajaran harus dapat didengar dengan baik • Guru mendorong dan menghargai peserta didik
oleh peserta didik. untuk bertanya dan mengemukakan pendapat
• Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas • Guru berpakaian sopan, bersih dan rapi
dan mudah dimengerti oleh peserta didik. • Pada setiap awal semester, guru menjelaskan
• Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kepada peserta didik silabus mata pelajaran.
kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik. • Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran
• Guru menciptakan ketertiban, kedisplinan, sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
kenyaman, dan keselamatan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
a. Kegiatan pendahuluan b. Kegiatan inti

Dalam kegiatan pendahuluan, guru: media pembelajaran dan sumber belajar yang disesuaikan
1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
2. Memberi motivasi belajar siswa • Sikap
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang salah satu alternatif yang dipilih yaitu mulai dari menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, hingga
akan dicapai
mengamalkan.
5. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan sesuai silabus.
• Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui,
c. Kegiatan penutup
memahami, menerapkan, menganasisis, mengevaluasi,
hingga mencipta.
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara
individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk • Keterampilan
mengevaluasi:
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati,
1. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil
menanya, mencoba, menalar, menyaji dan mencipta.
yang diperoleh.
2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
3. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas, baik tugas individual maupun kelompok
4. Mengonfirmasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
A. Penilaian Hasil dan Proses Pembelajaran Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui
Penilaian proses pembelajaran menggunakan kegiatan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut
pendekatan penilaian otentik (authentic secara berkala dan berkelanjutan.
assessment) yang menilai kesiapan siswa, proses 1. Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan
dan hasil belajar secara utuh. transparan
2. Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala
Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru sekolah, pengawas, dinas pendidikan dan Lembaga
untuk merencanakan program perbaikan Penjaminan Mutu Pendidikan.
(remedial), pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian
Proses pengawasan, meliputi :
otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk
memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan
standar penilaian pendidikan. a. Pemantauan
b. Supervisi
  c. Pelaporan
d. Tindak lanjut
STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan


lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Standar Kometensi Lulusan untuk satuan pendididkan dasar dan
menengah pada Kurikulum 2006 (KTSP) diatur dalam Peraturan
Menteri Pendididkan Nasional Nomor 23 Tahun 2006.

Tujuan standar kompetensi lulusan adalah sebagai acuan utama


pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolahan dan standar
pembiayaan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan Dalam sumber nasional pendidikan (SNP)
menyebutkan bahwa pendidik harus memiliki
kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani,
kriteria pendidikan pra-jabatan kelayakan fisik seta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. tujuan pendidikan nasional.
Undang-undang tentang sistem pendidikan
nasioanal nomor 20 tahun 2003 menyebutkan Adapun kompetensi sebagai agen
bahwa pendidik dan tenaga kependidikan yang pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar
berkualitas sebagai guru, dosen, konselor, pamong dan menengah serta pendididkan anak usia
belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dini, meliputi:
dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam 1. Kompetensi pendagogik
menyelenggarakan pendidikan. Tenaga 2. Kompetensi kepribadian
kependidikan adalah anggota masyarakat yang 3. Kompetensi profesional
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang 4. Kompetensi sosial
penyelenggaraan pendidikan.  
STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU
Standar kualifikasi dan kompetensi yang harus dimiliki oleh STANDAR KOMPETENSI GURU
seorang guru diatur dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun Standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh dari empat
2007.   kompetensi utama, yaitu kompetensi pendagogik, kepribadian,
sosial dan prefesional.
KUALIFIKASI AKADEMIK GURU

• Kualifikasi akademik guru melalui pendidikan formal STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Standar sarana dan prasarana dalam sistem pendidikan
Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur nasional adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
formal mencakup kualifikasi akademik guru (PAUD/TK/RA), dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
(SD/MI), (SMP/MTs), (SMA/MA), (SDLB/SMPLB/SMALB) dan berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,
(SMA/MAK). Harus memiliki kualifikasi akademik bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi, serta
pendididkan minimum diploma empat (D-4) atau sarjana sumber belajar yang lain, yang diperlukan untuk menunjang
(S-1) dalam bidangnya. proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi.
• Kualifikasi akademik guru melalui uji kelayakan dan
kesetaraan

Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat


diangkat sebagai guru dalam bidang-bidang khusus. Uji
kelayakan dan kesetaraan sebagai seorang yang memiliki
keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang
diberi wewenang untuk melaksanakannya.
1. Lahan untuk satuan pendidikan SD/MI 2. Untuk satuan pendidikan yang memiliki rombongan belajar
memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan dengan banyak peserta didik kurang dari kapasitas maksimum
terhadap peserta didik seperti tercantum pada
kelas, lahan juga memenuhi ketentuan luas minimum seperti
tabel berikut
tercantum pada tabel berikut.
B. Lahan
No. Banyak Rasio Minimum Luas Lantai Bangunan
No Banyak Rasio Minimum Lantai Bangunan
Rombongan Terhadap Peserta Didik (m2/Peserta Didik)
Rombong Terhadap Peserta Didik (m2/Peserta
Belajar Bangunan Satu Bangunan Bangunan
an Belajar Didik)
Lantai Dua Lantai Tiga Lantai
Bangunan Bangunan Bangunan
Satu Dua Tiga
Lantai Lantai Lantai 1 6 1.340 790 710
2 7-12 2.270 1.240 860
1 6 12,7 7,0 4,9
3 13-18 3.200 1.720 1.150
2 7-12 11,1 6,0 4,3
4 19-24 4.100 2.220 1.480
3 13-18 10,6 5,6 4,1
4 19-24 10,3 5,5 4,1
3. Luas lahan dimaksud pada angka 1 dan 2 adalah luas lahan yang dapat digunakan secara efektif untuk
membangun prasarana sekolah.

4. Lahan terhindar dari potensi bahaya terhadap kesehatan dan keselamatan jiwa.

5. Keiringan lahan rata-rata kurang dari 15%.

6. Lahan terhindar dari:

a) Pencemaran air
b) Kebisingan
c) Pencemaran udara

7. Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota.

8. Lahan memiliki status ha katas tanah, dan/atau memiliki izin pemanfaatan dari pemegang ha katas tanah sesuai
ketentuan peraturan perundan-undangan.
C. Bangunan Gedung
1. Bangunan gedung untuk satuan pendidikan SD/MI 2. Untuk satuan pendidikan yang memiliki rombongan
memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai belajar dengan banyak peserta didik kurang dari
terhadap peserta didik seperti tercantum pada tabel kapasitas maksimum kelas, lantai bangunan juga
berikut. memenuhi ketentuan luas minimum seperti tercantum
pada tabel berikut.
No Banyak Rasio Minimum Luas Lantai
Rombongan Bangunan Terhadap Peserta Didik No Banyak Rasio Minimum Luas Lantai Bangunan
Belajar (m2/Peserta Didik) Rombongan (m2)
Bangunan Bangunan Bangunan Belajar Bangunan Bangunan Bangunan
Lantai Satu Lantai Lantai Satu Lantai Dua Lantai Tiga Lantai
Dua Tiga
1 6 3,8 4,1 4,4 1 6 400 470 500
2 7-12 3,3 3,6 3,8 2 7-12 680 740 770
3 13-18 3,2 3,4 3,5 3 13-18 960 1.030 1.050
4 19-24 3,1 3,3 3,8 4 19-24 1.260 1.330 1.380
3. Bangunan gedung memenuhi ketentuan tata bangunan terdiri: 7. Bangunan gedung memenuhi persyaratan kenyamanan
berikut:
a) Koefisien dasar bangunan maksimum 30%.
b) Koefisien lantai bangunan dan ketinggian maksimum bangunan a) Bangunan gedung mampu meredam getaran dan
c) Jarak bebas bangunan gedung. kebisingan.
b) Memiliki temperatur dan kelembaban yang tidak
4. Bangunan gedung memenuhi persyaratan keselamatan berikut: melebihi kondisi diluar ruangan.
c) Setiap ruangan dilengkapi lampu penerangan.
a) Memiliki struktur yang stabil dan kukuh.
b) kemampuan untuk menahan gempa dan kekuatan alam lainnya. 8. Bangunan gedung bertingkat memenuhi persyaratan
c) Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau aktif. berikut:

5. Bangunan gedung memenuhi persyaratan kesehatan berikut: d) Maksimum terdiri dari tiga lantai.
e) Dilengkapi tangga untuk memudahkan penguna.
a) Mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara dan
pencahayaan yang memadai. 9. Bangunan gedung dilengkapi sistem keamanan berikut:
b) Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan gadung
a) Peringatan bahaya, pintu keluar darurat, dan jalur
evakuasi
6. Bangunan gedung menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang b) Akses evakuasi yang mudah diakses.
mudah, aman dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat
(disabilitas)
10. Bangunan gedung dilengkapi listrik dengan daya 1. Ketentuan Prasarana dan Sarana
minimum 900 watt. Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana
11. Pembangunan gedung atau ruangan baru harus berikut.
dirancang, dilaksanakan, dan diawasi secara 2. Ruang kelas
profesional. 3. Ruang perpustakaan
12. Kualitas bangunan gedung 4. Laboratorium IPA
5. Ruang pimpinan
13. Bangunan gedung sekolah baru dapat bertahan 6. Ruang guru
minimum 20 tahun. 7. Tempat beribadah
14. Pemeliharaan bangunan gedung sekolah, sebagai 8. Ruang UKS
berikut. 9. Jamban
10. Gudang
a) Pemeliharaan ringan 11. Ruang sirkulasi
b) Pemeliharaan berat 12. Tempat bermain/olahraga

15. Bangunan gedung dilengkapi izin mendirikan


bangunan dan izin penggunaan.
2. Standar Pengelolaan Pendidikan 3. Standar Pembiayaan Pendidikan
Diatur dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun Standar Nasional Pendidikan Peraturan Pemerintah Nomor 19
2007 memuat enam hal pokok, yaitu: Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
menyebutkan bahwa pembiayaan pendidikan terdiri atas
a. Perencanaan program
biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya
b. Pelaksanaan rencana kerja
investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,
c. Pengawasan dan Evaluasi
pengembangan SDM, dan modal kerja tetap. Biaya personal
d. Kepemimpinan Sekolah/Madrasah
meliputi biaya wajib siswa secara teratur dan berkelanjutan.
e. Sistem informasi manajemen
Biaya operasi satuan pendidikan, meliputi:
f. Penilaian khusus
1. Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan
yang melekat pada gaji.
2. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai.
3. Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air,
jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana,
uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi,
dan lain-lain.

 
Biaya pendidikan meliputi biaya satuan pendidikan; Biaya personalia, meliputi:
biaya satuan pendidikan dan/atau pengelolaan 1. Gaji pokok pegawai pada satuan pendidikan;
pendidikan; dan biaya pribadi peserta didik.
2. Tunjangan yang melekat pada gaji pegawai pada
Biaya satuan pendidikan terdiri atas: satuan pendidikan;
• Biaya investasi: 3. Tunjangan structural bagi pejabat structural pada
1. Biaya investasi lahan pendidikan, dan satuan pendidikan;
2. Biaya investasi selain lahan pendidikan. 4. Tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional
diluar guru dan dosen;
• Biaya operasi: 5. Tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan
1. Biaya personalia, dan fungsional bagi guru dan dosen;
2. Biaya nonpersonalia.
6. Tunjangan profesi bagi guru dan dosen;
• Bantuan biaya pendidikan 7. Tunjangan khusus bagi guru dan dosen;
• Beasiswa 8. Maslahat tambahan bagi guru dan dosen; dan
9. Tunjangan kehormatan bagi dosen yang memiliki
jabatan profesor atau guru besar.
Biaya personalia penyelenggaraan dan/atau 4. Standar Penilaian Pendidikan
pengelolaan pendidikan, meliputi:
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
1. Gaji pokok;
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
2. Tunjangan yang melekat pada gaji;
didik.
3. Tunjangan structural bagi pejabat struktural;
dan Ditetapkannya Standar Penilaian bertujuan, untuk menjamin:
4. Tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional.
1. Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan
Biaya pendidikan yang menjadi tanggung jawab kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-
pemerintah dialokasikan dalam anggaran prinsip penilaian;
pemerintah, dan yang merupakan tanggung jawab 2. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara professional,
pemerintah daerah dialokasikan dalam anggaran terbuka, edukatif, efisien dan sesuai dengan konteks
pemerintah daerah sesuai dengan sistem sosial budaya; dan
penganggaran dalam peraturan perundang- 3. Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif,
undangan. akuntabel, dan informatif.
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan No
.
Jenis Penilaian Pelaku Waktu

pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil 1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan
2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum
belajar peserta didik mencakup: harian
3 Penilaian proyek Guru Tiap akhir baba tau
tema pelajaran
1. Penilaian otentik; 4 Ulangan harian (dapat Guru Terintegrasi dengan
berbentuk penugasan) proses pembelajaran
2. Peniaian diri; 5 Ulangan Tengah dan Guru ( di bawah Semesteran
Akhir Semester koordinasi satuan
3. Penilaian berbasis portofolio; pendidikan)
6 Ujian Tingkat Sekolah (kisi-kisi dari Tiap tingkat
4. Ulangan; Kompetensi pemerintah) kompetensi yang
tidak bersamaan
5. Ulangan harian; dengan UN
7 Ujian Mutu Tingkat Pemerintah Tiap akhir tingkat
6. Ulangan tengah semester; Kompetensi kompetensi (yang
bukan akhir jenjang
7. Ulangan akhir semester; sekolah)
8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai dengan Akhir jenjang sekolah
8. Ujian Tingkat Kompetensi; peraturan)
9 Ujian Nasional Pemerintah (sesuai Akhir jenjang sekolah
9. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi; sebagai Ujian Tingkat dengan peraturan)
Kompetensi pada akhir
10. Ujian Nasional; dan jenjang satuan
pendidikan
11. Ujian Sekolah/Madrasah.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip, sebagai berikut:

1. Objektif,
2. Terpadu
3. Ekonomis,
4. Transparan,
5. Akuntabel, dan
6. Edukatif.

Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan


kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi
yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM
merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh
satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik
Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik
peserta didik.
RUANG LINGKUP, TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN

1. Ruang Lingkup Penilaian b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi siswa, 1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, inisial,
pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang jawaban singkat, benar-salah, dan uraian.
sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap 2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. 3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah atau proyek
yang dikerjakan secara individu atau kelompok.
2. Teknik dan Instrumen Penilaian

Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian Kompetensi Teknik Proses Hasil
Sikap Observasi (langsung/tak √ √
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai
langsung)
berikut: Penilaian diri   √
Penilaian teman sejawat    
a. Penilaian Kompetensi Sikap
Jurnal √  
Pendidik melakukan observasi penilaian kompetensi sikap melalui Pengetahuan Tes tulis   √
Tes lisan   √
observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer
Penugasan √ √
evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang
Keterampilan Tes praktik √ √
digunakan adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) Proyek √ √
yang disertai rubrik, sedangkan jurnal berupa catatan pendidik. portofolio √ √

1) Observasi
2) Penilaian diri
3) Jurnal
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai