Anda di halaman 1dari 36

Hak atas Kekayaan

Intelektual
(HKI)
IF3280 Socio-Informatika dan Profesionalisme
Sejarah IPR
(International Property Right)
 Tahun 561 : Pertempuran Cul Dreimhne (Battle of the Book) di Irlandia
 Pendeta Saint Columba menyalin manuskrip kitab suci milik pendeta Saint Finnian.
 Raja Diarmait Cerbaill memutuskan:
"To every cow belongs her calf, therefore to every book belongs its copy".
 Tahun 1555 : Raja Perancis Henry II memperkenalkan aturan untuk mengumumkan
deskripsi dari suatu penemuan yang dipatenkan
 Penemuan yang pertama kali diumumkan adalah sejenis teropong pengukur jarak karya Abel
Foullon.
Tahun 1709 : Statuta Anne (An Act for the Encouragement of Learning, by Vesting the
Copies of Printed Books in the Authors or Purchasers of such Copies, during the Times
therein mentioned) di Inggris
 memberikan hak eksklusif kepada penulis untuk mencetak dan menerbitkan buku karyanya selama
14 tahun. Statuta Anne dicabut dan digantikan oleh Copyright Act tahun 1842.
 Tahun 1845 : Istilah "intellectual property" pertama kali dipergunakan di pengadilan
Amerika
 Pentingnya kekayaan intelektual pertama kali diakui dalam Konvensi Paris untuk
Perlindungan Properti Industri (1883) dan Konvensi Berne untuk Perlindungan Karya Sastra
dan Karya Seni (1886).
 Kedua perjanjian tersebut dikelola oleh World Intellectual Property Organization (WIPO).
IPR di Indonesia
Tahun 1989 : Presiden Soeharto mengundangkan UU no. 6 tahun 1989
tentang Paten
 merupakan UU paten nasional pertama yang dimiliki oleh Indonesia.  
 UU ini berlaku efektif mulai 1 Agustus 1991
 Kemudian diubah dengan UU no. 13 tahun 1997 sebelum digantikan dengan
UU no. 14 tahun 2001 tentang Paten
Motivasi
Kemajuan dan kesejahteraan umat manusia terletak pada
kapasitas untuk membuat dan menciptakan baru pekerjaan
baru di bidang teknologi dan budaya.
Perlindungan hukum untuk kreasi baru mendorong
komitmen untuk menemukan resource baru sebagai
sumber baru inovasi
Promosi dan perlindungan kekayaan intelektual memacu
pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan
industri baru, dan meningkatkan kualitas dan kenyamanan
hidup.
Manfaat
Sistem kekayaan intelektual yang efisien dan adil dapat
membantu semua negara untuk menyadari potensi intelektual
sebagai katalisator pengembangan ekonomi dan
kesejahteraan sosial dan budaya.
Sistem kekayaan intelektual membantu keseimbangan antara
kepentingan inovator dan kepentingan umum, memberikan
lingkungan di mana kreativitas dan penemuan dapat
berkembang sehingga dapat bermanfaat untuk banyak orang.
Contoh Manfaat
The multibillion dollar film, recording, publishing and software
industries – which bring pleasure to millions of people worldwide –
would not exist without copyright protection.
Without the rewards provided by the patent system, researchers and
inventors would have little incentive to continue producing better and
more efficient products for consumers.
Consumers would have no means to confidently buy products or
services without reliable, international trademark protection and
enforcement mechanisms to discourage counterfeiting and piracy.
Sisi Negatif: PERANG
EKONOMI
Setelah perang dingin selesai dimana negara Uni Sovyet bubar, peperangan
beralih ke PERANG EKONOMI, yang di motori oleh negara maju sehingga
timbul Blok Ekonomi Amerika, Eropa, Asia
Perang Ekonomi ini di tujukan kepada negara berkembang & negara yang
belum maju yang memiliki sumber daya alam.
Senjata yang digunakan dalam perang ekonomi:
1. Hak Azasi Manusia (HAM)
2. Demokrasi
3. Lingkungan Hidup
4. HKI ( HAKI )
5. Standar Internasional spt. ISO 9000
Hak atas Kekayaan Intelektual
(HKI)
Hak monopoli atau hak eksklusif yang diberikan oleh
Pemerintah kepada seseorang atau kelompok orang:
 merupakan perlindungan atas hasil penemuan dari
pekerjaan Penelitian dalam bidang Teknologi atau juga
atas hasil ciptaan dalam bidang ilmu, seni & sastra
 termasuk juga atas pemakaian simbol atau lambang
dagang.
Berlakunya UU No.19 Tahun 2002 : Undang-Undang
Hak Atas Kekayaan Intelektual
Jenis HKI
I. HAK CIPTA (Copyright)
II. HAK KEKAYAAN INDUSTRI (Industrial property rights)
. Paten (patent)
. Merek (trademark)
. Disain Industri (industrial design)
. Disain Tata Letak Sirkuit Terpadu (layout design of IC)
. Rahasia Dagang (secret trade)
. Peraktek persaingan curang (unfair competition)
. Indikasi Geografis (geographical indications)
UU Haki di Indonesia
1. UU Hak paten
2. UU. Hak Cipta
3. UU. Merek dagang

 Indonesia ikut menandatangani Kesepakatan GATT


(General Agreement on Trade & Tariff) dimana di dalamnya
terdapat aturan perlindungan HAKI yaitu tertuang di dalam
TRIPS ( Trade Related Intellectual Property Rights )
 Tiap anggota harus meratifikasi UU HAKI yang di tetapkan oleh
WIPO ( World Intellectual Property Organization)
HAK CIPTA
Diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2002
Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau
penerima hak untuk:
 mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya
 atau memberikan izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(Pasal 1 ayat 1)
PERLINDUNGAN HAK
CIPTA (1)
Melindungi : CIPTAAN sebagai buah pikir/karya
manusia/CREATION dalam bidang Ilmu, seni, sastra
 yang dilindungi bukan isinya tetapi pada UJUD serupa yang
DIGANDAKAN & dapat di KOMERSIALKAN.
 Contoh: Buku Cetakan, Software Computer, Rekaman Ciptaan Musik,
Lukisan, patung, Drama, Fotografi dll yang tercantum dalam UU
Dasar Pemberian hak cipta : PERTAMA MENCIPTA &
MENGUMUMKAN ke Masyarakat
 seperti mempublikasi, memamerkan atau mengedarkan.
PERLINDUNGAN HAK
CIPTA (2)
Sifat pemberian HAK OTOMATIS
 sebetulnya tidak perlu di daftarkan namun
kenyataannya bila tidak di daftarkan maka sulit untuk
mengusut bila ada kecurangan dari pihak lain.
 Masa perlindungan : SELAMA HIDUP PENCIPTA di
tambah 50 tahun
 LISENSI dapat di berikan kepada orang lain umumnya
dengan membayar uang ROYALTI
II. HAK KEKAYAAN INDUSTRI
1. Paten
2. Merek
3. Desain Industru
4. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
5. Rahasia Dagang
6. Praktek Persaingan Curang
7. Geographical Indications
1. PATEN
Melindungi : PENEMUAN / INVENTION bidang TEKNOLOGI,
Produk & Proses
Dasar pemberian Hak :KEBARUAN/NOVELTY
 yaitu belum ada orang lain yang mengetahui
 tidak boleh dipamerkan atau dipublikasikan sebelum
didaftarkan di kantor Paten
 diutamakan pendaftar terdahulu
Macam & Masa Perlindungan :
 PATEN SEDERHANA/UTILITY : 10 tahun (tidak dapat diperpanjang
 PATEN BIASA : 20 tahun (Semua penemuan harus dapat di pakai
dalam industry dan bernilai bisnis)
1. PATEN (2)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten:

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor
atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu
tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya (Pasal 1 Ayat
1).

LISENSI adalah Hak secara legal yang di berikan oleh pemegang Paten
kepada orang lain untuk memproduksi, biasanya dengan membayar
uang ROYALTI.
2. MEREK DAGANG
Melindungi : Pemakaian LOGO, LAMBANG, GAMBAR & TULISANuntuk
PERUSAHAAN, atau JENIS PRODUK BARANG atau JENIS JASA.
Dasar Pemberian Hak : PERTAMA MENDAFTARKAN tidak mirip atau
sama dengan merek yang telah terdaftar terdahulu.
Masa Perlindungan : 10 tahun dapat di perpanjang terus tiap 10 tahun.
2. MEREK DAGANG (2)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek :

Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf- huruf,
angka- angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur- unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa.(Pasal 1 Ayat 1)
3. DESAIN INDUSTRI
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain
Industri :

Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau


komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan
daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang
memberikan kesan estetis dan dapat dipakai untuk menghasilkan suatu
produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan. (Pasal 1 Ayat 1)
4. DESAIN TATA LETAK
SIRKUIT TERPADU
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Tentang DesainTata
Letak Sirkuit Terpadu :

Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi,
yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu
dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya
saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan
semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.
(Pasal 1 Ayat 1)

Desain Tata Letak adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi
dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah
elemen aktif, serta sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu Sirkuit
Terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan
pembuatan Sirkuit Terpadu. (Pasal 1 Ayat 2)
5. RAHASIA DAGANG
Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia
Dagang :

Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di


bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena
berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik
Rahasia Dagang.
6. LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI &
PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
Pada tanggal 5 Maret 1999 oleh Pemerintah Republik Indonesia dan DPR,
mengeluarkan suatu peraturan perundang-undangan tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Undang-undang No. 5
tahun 1999)
Monopoli adalah “penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang
atau atas penggunaan jasa tertentu oleh suatu pelaku atau suatu kelompok
pelaku usaha”.
Persaingan usaha tidak sehat adalah “ persaingan antar pelaku usaha dalam
menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa
yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau
menghambat persaingan usaha.”
7. INDIKASI GEOGRAFIS
Indikasi Geografis merupakan suatu bentuk perlindungan hukum
terhadap nama asal barang.
Inti perlindungan hukum ini ialah bahwa pihak yang tidak berhak,
tidak diperbolehkan menggunakan indikasi geografis bila
penggunaan tersebut dapat menipu konsumen tentang daerah asal
produk
Indikasi geografis dapat dipakai sebagai nilai tambah dalam
komersialisasi produk.
Diatur dalam UU No.15 tahun 2001, dan PP No.51 2007
Tujuan : sebagai pelindung terhadap produk, mutu dari produk,
nilai tambah dari suatu produk dan juga sebagai pengembangan
pedesaan
7. INDIKASI GEOGRAFIS
(2)
Indonesia merupakan Negara megadeversity dengan
keragaman budaya dan sumber daya alami.
Dari segi sumberdaya alami banyak produk daerah yang telah
lama dikenal dan mendapatkan tempat di pasar internasional
sehingga memiliki nilai ekonomi yg tinggi
contoh : Java Coffee lada, Gayo Coffee, Toraja Coffee,
Tembakau Deli, Muntok White Pepper.
JENIS LISENSI
1. Lisensi atas hak kekayaan intelektual
2. Lisensi massal
3. Lisensi merek barang / jasa
4. Lisensi hasil seni dan karakter
5. Lisensi bidang pendidikan
1. Lisensi atas hak kekayaan intelektual
Salah satu jenis lisensi adalah lisensi atas hak intelektual,
misalnya perangkat lunak komputer.
 Pemilik lisensi memberikan hak kepada pengguna untuk memakai dan
menyalin sebuah perangkat lunak yang memiliki hak paten kedalam
sebuah lisensi.

Lisensi atas hak intelektual biasanya memiliki beberapa


pasal/bagian didalamnya, antara lain:
 syarat dan ketentuan (term and condition)
 wilayah (territory)
 pembaruan (renewal)
 dan syarat-syarat lain yang ditentukan oleh pemilik lisensi.
2. Lisensi massal
Lisensi massal perangkat lunak adalah lisensi dari pemilik ke
perorangan untuk menggunakan sebuah perangkat lunak dalam
satu komputer.
Rincian lisensi biasanya tertuang dalam "Kesepakatan Lisensi
Pengguna tingkat Akhir" (End User License Agreement (EULA))
dalam sebuah perangkat lunak.
Dibawah perjanjian “EULA" ini pengguna komputer dapat
melakukan instalasi perangkat lunak dalam satu atau lebih
komputer (tergantung perjanjian lisensi).
3. Lisensi merek barang / jasa

Pemilik barang atau jasa dapat memberikan izin (lisensi)


kepada individu atau perseroan agar individu atau
perseroan tersebut dapat mendistribusikan (menjual)
sebuah produk atau jasa dari pemilik barang atau jasa
dibawah sebuah merek dagang.
Dengan pemakaian lisensi tipe ini, pemakai lisensi dapat
menggunakan (menjual atau mendistribusikan) merek
barang atau jasa di bawah sebuah merek dagang tanpa
khawatir dituntut secara hukum oleh pemilik lisensi.
 Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat memakai desain dan
teknologi sebuah produk atau jasa yang berasal dari suatu negara dan
dipasarkan dengan memakai nama lain di negaranya sendiri.
4. Lisensi hasil seni dan karakter
 Pemilik lisensi dapat memberikan izin atas penyalinan dan
pendistribusian hak cipta material seni dan karakter
 misalnya, Mickey Mouse menjadi Miki Tikus.
5. Lisensi bidang pendidikan
Contoh: sebuah buku yang diterbitkan di Amerika Serikat dan
diterbitkan ulang khusus untuk Cina Daratan harus
menggunakan lisensi
Gelar akademis termasuk sebuah lisensi. Sebuah Universitas
memberikan izin kepada perorangan untuk memakai gelar
akademis.
 Misalnya (Diploma I (D1), Ahli Madya (Diploma III, (D3)), Sarjana (S1),
Magister (S2), Doktor (S3)).
Urutan UU, Peraturan & Keputusan
1. UNDANG-UNDANG
2. PERATURAN PEMERINTAH
3. KEPUTUSAN PRESIDEN
4. PERATURAN MENTERI
5. KEPUTUSAN MENTERI
6. KEPUTUSAN DIRJEN HKI
Daftar UU HKI (1)
1.Undang Rahasia Dagang : UU Nomor 30 Tahun 2000 (Lembaran
Negara RI Tahun 2000 Nomor 242)
2.Undang-Undang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu :UU
Nomor 32 Tahun 2000 (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 244)
3.Undang-Undang Desain Industri : UU Nomor 31 Tahun 2000
(Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 243)
Daftar UU HKI (2)
3.Undang-Undang Hak Cipta :

UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun
1982 Nomor 15)
UU Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun
1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 42)
UU Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun
1982 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 7 Tahun 1987
(Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 29)
UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
Daftar UU HKI (3)
4. Undang-Undang Merek :

UU Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek (Lembaran


Negara RI Tahun 1992 Nomor 81)
UU Nomor 14 Tahun 1997 tentang Perubahan UU
Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek (Lembaran
Negara RI Tahun 1997 Nomor 31)
UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran
Negara RI Tahun 2001 Nomor 110)
Daftar UU HKI (3)
5. Undang-Undang Paten :

UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI


Tahun 1989 Nomor 39)
UU Nomor 13 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 6 Tahun
1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 30)
UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Lembaran Negara RI
Tahun 2001 Nomor 109)
Penjelasan UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4130)
Website Dirjen HAKI
http ://www.dgip.go.id

Anda mungkin juga menyukai