Anda di halaman 1dari 31

SISTEM INFORMASI

KESEHATAN

Sriwidodo, SE,MKes
Sistem Informasi Kesehatan (SIK)

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah kumpulan


komponen dan prosedur yang terorganisir dan
bertujuan untuk menghasilkan informasi yang dapat
memperbaiki keputusan yang berkaitan dengan
manajemen pelayanan kesehatan disetiap tingkatnya.

2
• Sistem informasi kesehatan adalah mekanisme pengumpulan,
pengolahan, analisis dan pengiriman informasi yang dibutuhkan
untuk mengorganisasikan dan mengoperasikan pelayanan
kesehatan dan juga untuk penelitian dan pelatihan.
WHO mendefenisikan bahwa SIK adalah sebuah sistem yang
mengintegrasikan:
pengumpulan data, pengolahan, pelaporan, dan penggunaan informasi
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan melalui
manajemen yang lebih baik pada semua jenjang kesehatan.

4
TujuanSistem Informasi Kesehatan
• Sistem informasi kesehatan ( SIK ) merupakan subsistem
dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN ) yang berperan
dalam memberikan informasi untuk pengambilan
keputusan disetiap jenjang adminisratif kesehatan baik
ditingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota atau bahkan
pada tingkat pelaksana teknis seperti RumahSakit
ataupun Puskesmas
• Agar dapat mentransformasi data yang tersedia melalui sistem
pencatatan rutin maupun non rutin menjadi sebuah informasi.
Tujuan :
 Meningkatkan manajemen pelayanan
kesehatan
 Mengetahui tingkat status kesehatan
masyarakat
 Sebagai dasar evidence based bagi sistem
kesehatan
 Sebagai dasar dalam proses pengambilan
keputusan dalam manajemen kesehatan
Manfaat Sistim Informasi Kesehatan
• Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan
mengendalikan masalah kesehatan, memantau perkembangan
dan meningkatkannya.
• Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan
mudah dipahami, serta melakukan berbagai perbaikan kualitas
pelayanan Kesehatan.
Adapun manfaat adanya sistim informasikesehatan dalam suatu
fasilitas kesehatandiantaranya:
• Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan
mendapatkan pelayanan kesehatan.
• Memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap
pasien yang berobat.
• Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik
(bekerja secara terstruktur).
KOMPONEN SISTEM INFORMASI KESEHATAN

Ada 2 komponen yang saling berhubungan :


1. Proses informasi, yang terdiri dari:
• Pengumpulan data
• Pengiriman data
• Pengolahan data
• Analisis data
• Penyajian informas

Pemantauan dan penilaian proses tersebut


memungkinkan gabungan masukan yang benar sehingga
menghasilkan tipe keluaran yang benar pada waktu yang tepat.
Sistem informasi dapat menyediakan informasi yang
tepat dan relevan hanya jika setiap komponen proses informasi
terstruktur dengan baik
2. Manajemen sistem informasi, yang terdiri dari: 
• Sumber daya sistem informasi kesehatan meliputi orang-orang
(perencana, manajer, ahli statistik, ahli epidemiologi, pengumpul
data), perangkat keras (register, telepon, komputer), perangkat
lunak (kertas karbon, format laporan, program pengolah data)
dan sumber dana.
• Aturan-aturan organisasi, misalnya penggunaan standar diagnosa
dan penanganan, uraian tugas petugas, prosedur manajemen
distribusi, prosedur pemeliharaan komputer yang memungkinkan
efisiensi penggunaan sumber daya sistem informasi kesehatan .
Oleh karena itu dalam merancang atau merancang kembali sistem
informasi kesehatan dibutuhkan penekanan pada pengaturan yang
sistematis setiap komponen baik proses informasi maupun
manajemen sistem informasi.
Masalah-masalah Sistem Informasi
Kesehatan
Pada banyak negara sistem informasi kesehatan tidak adekuat
dalam menyediakan dukungan dalam manajemen program.
Lippeveld (2000) menyimpulkan alasannya dalam lima hal:
 Irelevansi informasi yang didapat dengan kebutuhan
 Kualitas data yang kurang
 Duplikasi data dan tidak efisiennya informasi
 Tidak tepat waktu dalam melaporkan dan menindaklanjuti
 Informasinya kurang berguna
Menurut Bambang dkk. (1991) terdapat beberapa masalah pada
sistem informasi kesehatan di Indonesia diantaranya:
a. Data yang harus dicatat dan dilaporkan di unit-unit
operasional sangat banyak, sehingga beban para petugas
menjadi berat.
b. Proses pengolahan data menjadi lama, sehingga hasil
pengolahan data menjadi lama, menyebabkan hasilnya
menjadi tidak tepat waktu ketika disajikan dan
diumpanbalikkan.
c. Data yang dikumpulkan terlalu banyak dibanding
kebutuhannya, maka banyak data yang akhirnya tidak
dimanfaatkan
• Keney (1999), menyimpulkan bahwa terdapat beberapa
masalah dalam pengumpulan data kesehatan maternal
diantaranya adalah kualitas, kelengkapan dan ketersediaan
infromasi yang tidak adekuat yang menyebabkan keterbatasan
dalam penggunaanya untuk menetapkan kebijakan.
AREAS OF HEALTH MEASUREMENT
Mortality/Kematian

Morbidity/keadaan sakit
Disability/cacat
Nutrition/nutrisi
Risk Factors/faktor resiko
Health Services Access/ Akses Pelayanan Kesehatan
Coverage & Quality/ Cakupan & Kualitas
Cost & Expenditures/ Biaya & Pengeluaran
Equity Issues/besarnya amsalah
Gender Issues/isu gender

14
15
Bentuk-bentuk SIK terdiri dari:
Sistem Informasi (SI) di fasilitas kesehatan:
1. SI di Rumah Sakit seperti Sistem Pencatatan dan
Pelaporan RS (SP2RS)
SI di Puskesmas, seperti Sistem Pencatatan Pelaporan
Puskesmas (SP3).

2. Sistem Informasi di masyarakat:


Pemantauan Wilayah Setempat KIA
Surveillance Tuberculosis 16
Rencana Strategis Wilayah SIK terdiri dari sembilan bidang Strategis
sebagai berikut:
1. Pengembangan kebijakan, peraturan dan perundang-undangan
di SIK - isu terkait.
2. Desain system informasi dan pemeliharaan
(Penilaian periodik dan hubungan antar sub-sistem SIK, review
data esensial minimum untuk inti dan indikator lainnya);

17
Lanjutan……
3. Pengembangan dan alokasi sumber daya SIK
4. Penerapan Information and Communication Technologies (ICT)
secara tepat.(Penyediaan perangkat keras yang memadai,
perangkat lunak dan infrastruktur ICT);
5. Promosi kualitas data
(Standar kualitas data, mekanisme kontrol, manual instruksi,
pelatihan dan insentif);

18
Lanjutan……
6. Pemasaran efektif produk SIK
(Analisis perubahan kebutuhan pengguna data, publikasi rutin
buletin kesehatan tahunan dan profil kesehatan sistem, dan
mengembangkan dan menjaga situs web diperbarui Depkes)
7. Memperkuat data sharing, analisis pembagian dan peman-faatan
di semua tingkat.

19
Lanjutan……
8. Peningkatan mekanisme komunikasi, kerjasama dan
koordinasi yang efektif

9. Memperkuat pengumpulan data dan pemanfaatan dalam


sistem desentralisasi
Data tingkat kabupaten, manajemen mereka, dan transmisi
lengkap dan tepat waktu untuk tingkat provinsi dan nasional di
bawah sistem desentralisasi).

20
ENAM KOMPONEN SIK
ADA 6 KOMPONEN SISTEM INFORMASI KESEHATAN,
YAITU:
Input:
1. HIS Resources (Sumber daya SI)
Proses:
1. Indicators (Indikator)
2. Data Sources (Sumber Data)
3. Data Management (Manajemen data)
Output:
1. Information Product (Produk Informasi)
2. Dissemination and Use (Diseminasi dan pemanfaatan informasi)

21
BENTUK-BENTUK PERKEMBANGAN SIK

 Pergeseran dari berbasis penggunaan kertas menjadi penyimpanan dan pemrosesan


berbasis komputer

 Dimasukkannya pasien dan konsumen kesehatan menjadi kelompok pengguna


sistem informasi, disamping para administrator dan profesional kesehatan.

 Pemanfaatan data SIK tidak hanya untuk tujuan perawatan atau administrasi, tetapi
juga untuk kegiatan perencanaan dan epidemiologi penelitian.

 Meningkatnya volume teknologi baru, mulai berbasis kom-putasi di mana-mana dan


sensor berbasis teknologi untuk pemantauan kesehatan.

22
Sumber daya SIK terdiri dari:
 Kebijakan Informasi: supportive legislative dan regulatory environment.

 Sumber Daya Finansial: Investasi koleksi data, analisis dan utilisasi dari sumber
domestik dan internasioanal.

 Sumber Daya Manusia: keahlian teknis nasional dan kepemimpinan, keahlian


subnasional untuk memastikan standar kualitas data dan penggunaan data.

 Infrastruktur Komunikasi: infrastruktur dan kebijakan untuk transfer informasi antara


pencipta dan pengguna dan di luar sistem kesehatan.

 Koordinasi dan Kepemimpinan: Mekanisme yang dibangun dengan baik untuk


memimpin sistem informasi kesehatan secara efektif dan efisien.

23
Persyaratan indikator

(S) IMPLE - yaitu SEDERHANA, artinya indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana
dalam pengumpulan data maupun pengolahan.

(T) EASURABLE-yaitu DAPAT DIUKUR, artinya indikator yang ditetapkan harus


menggambarkan informasinya dan ukurannya, dengan demikian dapat digunakan untuk
perbandingan antara satu tempat dan waktu.

(U) TTRIBUTABLE-yaitu BERMANFAAT, artinya indikator yang ditetapkan harus bermanfaat


untuk pengambilan keputusan.

(R) ELIABLE-yaitu DAPAT DIPERCAYA, artinya indikator yang tetapkan harus didukung oleh
pengumpulan data yang baik.

(T) IMELY-yaitu TEPAT WAKTU, artinya indikator yang di-tetapkan harusnya dapat didukung
dengan pengumpulan, pengolahan serta penyajian inforrnasi yang tepat waktu __ketika dibutuhkan
dalam pengambilan keputusan.

24
Sumber Data

Ciri-ciri Sumber Data SIK:


berbagai macam layanan kesehatan berbasis data (keadaan sakit, kematian,
dll)
Catatan Kesehatan dan penyakit.
Laporan catatan pelayanan kesehatan tentang layanan yang diberikan di
fasilitas kesehatan.

25
DATA
Surveilance Data (Sumber Data Surveilans)

Sumber data yang berasal dari kegiatan Surveilans sering


digunakan untuk mengacu pada sistem untuk mendeteksi,
melaporkan dan menanggapi kondisi dilaporkan spesifik -
biasanya rawan epidemi penyakit

26
Sumber Data

Menghubungkan Indikator dan Sumber Data

Setiap indikator penting yang diidentifikasi harus dihubungkan


dengan satu atau lebih sumber data yang sesuai. Kadang-kadang
hanya akan ada satu metode pengumpulan data untuk sebuah
indikator., data untuk indikator tertentu dapat dihasilkan dari lebih
dari satu sumber.

27
INFORMATION PRODUCTS (PRODUK INFORMASI)
DATA MERUPAKAN BAHAN BAKU DARI SISTEM
INFORMASI KESEHATAN, SETELAH DATA DISUSUN,
DIKELOLA DAN DIANALISIS AKAN MENGHASILKAN
INFORMASI.

28
Diseminasi dan Penggunaan Informasi
Kesehatan)

29
DASAR KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Ada banyak undang-undang dan Peraturan di Indonesia yang berkaitan dengan SIK dan
menjadi dasar hukum bagi SIK yaitu:
 Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Bab XIV, Pasal 168469;
 Kepmenkes No. 50/Menkes/SK/I/1998 tentang Pember-lakuan Klasifikasi Statistik
Internasional Mengenai Penyakit Revisi ke-10 (ICD-10);
 Kepmenkes No. 51 l/Menkes/SK/V/2002 tentang Kebijakan dan Strategi SIKNAS;
 Kepmenkes No. 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang Juklak Pengembangan SIKDA di
Kabupaten/Kota;
 Kepmenkes No. 004/Menkes/SK/I/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi
Bidang Kesehatan;
 Kepmenkes No. 837 Tahun 2007 tentang Pengembangan Jaringan Komputer Online
SIKNAS.

30
PENUGASAN
• Mencari, membaca dan memahami
berbagai acuan kebijakan tentang
Sistem Informasi Kesehatan yang sudah
disebutkan diatas.

Anda mungkin juga menyukai