Anda di halaman 1dari 11

Kesediaan obat dalam bentuk

gel(jelly)

Disusun Oleh :
1. Febby lailatul machfiroh (181210010)
2. Nendi Widyasari K.D (181210017)
3. Rohmawati (181210020)
Pengertian

Gel merupakan sediaan semi padat
yang jernih, tembus cahaya  dan
mengandung zat aktif, merupakan
dispersi  koloid mempunyai kekuatan
yang disebabkan oleh jaringan yang
saling  berikatan pada fase terdispersi.
Kegunaan
Gel merupakan suatu sistem yang dapat diterima untuk pemberian oral, dalam
bentuk sediaan yang tepat, atau sebagai kulit kapsul yang dibuat dari gelatin dan


untuk bentuk sediaan obat long – acting yang diinjeksikan secara intramuskular.
1. Gelling agent biasa digunakan sebagai bahan pengikat pada granulasi tablet,
bahan pelindung koloid pada suspensi, bahan pengental pada sediaan cairan
oral, dan basis suppositoria.
2. Untuk kosmetik, gel telah digunakan dalam berbagai produk kosmetik,
termasuk pada shampo, parfum, pasta gigi, dan kulit – dan sediaan perawatan
rambut.
3. Gel dapat digunakan untuk obat yang diberikan secara topikal (non streril)
atau dimasukkan ke dalam lubang tubuh atau mata (gel steril)

Keuntungan Sediaan Gel.


Untuk hidrogel : efek pendinginan pada kulit saat digunakan; penampilan
sediaan yang jernih dan elegan; pada pemakaian di kulit setelah kering
meninggalkan film tembus pandang, elastis, daya lekat tinggi yang tidak
menyumbat pori sehingga pernapasan pori tidak terganggu; mudah dicuci
dengan air; pelepasan obatnya baik; kemampuan penyebarannya pada kulit baik.
Kekurangan sediaan gel :
1. Untuk hidrogel : harus menggunakan zat aktif yang larut di


dalam air sehingga diperlukan penggunaan peningkat
kelarutan seperti surfaktan agar gel tetap jernih pada
berbagai perubahan temperatur, tetapi gel tersebut sangat
mudah dicuci atau hilang ketika berkeringat, kandungan
surfaktan yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan harga
lebih mahal.
2. Penggunaan emolien golongan ester harus diminimalkan
atau dihilangkan untuk mencapai kejernihan yang tinggi.
3. Untuk hidroalkoholik : gel dengan kandungan alkohol yang
tinggi dapat menyebabkan pedih pada wajah dan mata,
penampilan yang buruk pada kulit bila terkena pemaparan
cahaya matahari, alkohol akan menguap dengan cepat dan
meninggalkan film yang berpori atau pecah-pecah sehingga
tidak semua area tertutupi atau kontak dengan zat aktif.
Cara Pemakaian
1. Sejumlah cukup gel, sesuai dengan luas area

yang sakit, dioleskan pada sendi yang sakit.
2. Diberikan pijatan secara perlahan untuk
memastikan pemakaian gel merata pada seluruh
sendi yang sakit.
3. Daerah yang baru dioleskan sediaan didiamkan
selama 10 menit sebelum ditutupi dengan
pakaian dan 60 menit sebelum mandi.
4. Tangan harus segera dicuci setelah dioleskan gel
Na-diklofenak, kecuali bila tangan tersebut
adalah daerah yang diobati.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Formulasi Gel
1. Penampilan gel : transparan atau berbentuk suspensi partikel koloid yang


terdispersi,dimana dengan jumlah pelarut yang cukup banyak membentuk gel
koloid yang mempunyai struktur tiga dimensi.
2. Inkompatibilitas dapat terjadi dengan mencampur obat yang bersifat kationik pada
kombinasi zat aktif, pengawet atau surfaktan dengan pembentuk gel yang bersifat
anionik (terjadi inaktivasi atau pengendapan zat kationik tersebut).
3. Gelling agents yang dipilih harus bersifat inert, aman dan tidak bereaksi dengan
komponen lain dalam formulasi.
4. Penggunaan polisakarida memerlukan penambahan pengawet sebab polisakarida
bersifat rentan terhadap mikroba.
5. Viskositas sediaan gel yang tepat, sehingga saat disimpan bersifat solid tapi sifat
soliditas tersebut mudah diubah dengan pengocokan sehingga mudah dioleskan
saat penggunaan topikal.
6. Pemilihan komponen dalam formula yang tidak banyak menimbulkan perubahan
viskositas saat disimpan di bawah temperatur yang tidak terkontrol.  Konsentrasi
polimer sebagai gelling agents harus tepat sebab saat penyimpanan dapat terjadi
penurunan konsentrasi polimer yang dapat menimbulkan syneresis (air
mengambang diatas permukaan gel)
7. Pelarut yang digunakan tidak bersifat melarutkan gel, sebab bila daya adhesi antar
pelarut dan gel lebih besar dari daya kohesi antar gel maka sistem gel akan rusak.
Contoh obat

Microlax adalah merek obat pencahar yang
mampu mengatasi berbagai macam sembelit. Gejala
sembelit atau konstipasi antara lain adalah feses
kering atau keras, buang air besar kurang dari tiga
kali seminggu, sakit perut, perut yang terasa penuh,
tidak merasa lega setelah BAB (merasa belum
tuntas), atau bisa juga terjadi pendarahan ketika
BAB.

Manfaat Microlax
1. Mengatasi sembelit atau konstipasi yang disebabkan ganguang rektum
dna sigmoid, kehamilan, atau gangguan reflex defekasi (konstipasi
habitual)


2. Fecaloma dan skibala (feses mengeras seperti batu, umumnya terjadi
pada anak-anak).
3. Digunakan sebelum persiapan operasi seperti persalinan, operasi terkait
organ reporduksi, atau operasi pembedahan anus.
4. Digunakan untuk persiapan pemeriksaan anus atau rektum untuk
kebutuhan tertentu.

Dosis Microlax
5. Microlax bisa Anda dapatkan di apotek terdekat dan penggunaannya
bisa tanpa resep dokter. Microlax tersedia dalam kemasan tube dengan
ukuran 5 ml. Kemasannya dilengkapi dengan cannula atau pipa panjang
sebagai aplikator. Berikut adalah dosis Microlax yang disarankan:
6. Dewasa atau usia di bawah 3 tahun: 1 tube untuk satu kali pakai,
dihabiskan seluruh isinya sebanyak 5 ml.
7. Anak-anak usia di bawah 3 tahun: ½ tube untuk satu kali pakai, 1 tube
bisa digunakan sebanyak dua kali.
Petunjuk Penggunaan
1. Buka tutup tube, lalu tekan tube hingga obat keluar dalam jumlah
yang sedikit.
2. Oleskan obat yang keluar tersebut pada cannula atau pipa aplikator


3. Masukkan aplikator ke dalam anus
4. Tekan tube agar isi obat keluar sesuai dengan dosis yang sudah
ditentukan
5. Cabut aplikator dengan tetap menekan tube.
6. Usahakan Anda berada dalam kodisi rileks ketika mengaplikasikan
obat ini. Jika kesulitan mengaplikasikannya sendiri, maka mintalah
bantuan orang lain. Perlu diketahui juga bahwa obat ini relatif cepat
bereaksi yaitu hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Efek Samping Microlax


7. Reaksi alergi akibat hipersensitivitas terhadap kandungan yang ada
dalam Microlax
8. Diare dan dehidrasi yang disebabkan penggunaan obat ini secara
berlebihan dalam jangka waktu yang panjang
9. Rasa perih ketika buang air besar.

Anda mungkin juga menyukai