Anda di halaman 1dari 24

SCORING MASALAH

OLEH
NS. MUSRIPAH, M.KEP ( KOMUNITAS )
Analisa Data

• Data
• Perumusan Masalah  Diagnosa
Keperawatan

Untuk menentukan prioritas diagnosa


Keperawatan menggunakan skala (Baylon
dan Maglaya)
Tugas Kesehatan Keluarga
(Bailon dan Maglaya)
1. Mengenal masalah kesehatan
2. Mengambil keputusan yang tepat
3. Merawat anggota keluarga
4. Memodifikasi lingkungan
5. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
PRIORITAS MASALAH
KRITERIA BOBOT
1. SIFAT MASALAH 1
POTENSIAL = 1
RISIKO =2
AKTUAL =3
2. KEMUNGKINAN UNTUK DIUBAH 2
MUDAH =2
SEBAGIAN =1
TIDAK DAPAT = 0
3. POTENSIAL DICEGAH 1
TINGGI =3
CUKUP =2
RENDAH =1
PRIORITAS MASALAH
KRITERIA BOBOT
4. MENONJOLNYA MASALAH 1
SEGERA DITANGANI =2
ADA MASALAH TETAPI

TIDAK PERLU SEGERA


DITANGANI =1

MASALAH TIDAK
DIRASAKAN =0

CARA PERHITUNGAN
SKORE
------------- X BOBOT =
ANGKA TERTINGGI
Kriteria I (sifat masalah)
Kurang / tidak sehat
– Keadaan sakit (sesudah atau sebelum didiagnosa)
– Gagal dalam pertumbuhan dan perkembangan yang tidak sesuai dengan
pertumbuhan normal.

Ancaman kesehatan
– Penyakit keturunan, seprti asma, DM, dll
– Anggota keluarga ada yang menderita penyakit menular, seperti TBC,
gonore, hepatitis, dll
– Jumlah anggota terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan
sumber daya keluarga
– Keadaan yang menimbulkan sters (hubungan keluarga tidak harmonis,
hubungan orang tua dan anak yang tegang, orang tua yang tidak
dewasa)
– Sanitasi lingkungan yang buruk
– Kebiasaan yang merugikan kesehatan (merokok, minuman keras, dll)
– Riwayat persalinan sulit
– Imunisasi anak yang tidak lengkap
Situasi Krisis

– Perkawinan
– Kehamilan
– Persalinan
– Masa nifas
– Penambahan anggota keluarga (bayi)
– Dll
Kriteria II (kemungkinan masalah dapat diubah)

Pengetahuan yang ada sekarang, teknolog dan tindakan


untuk menangani masalah
Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keungan dan
tenaga.
Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan, dan waktu
Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas,
organisasi dalam masyarakat dan sokongan masyarakat.
Kriteria III
(Potensial masalah dapat dicegah)

Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan


penyakit/masalah
Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu
masalah itu ada.
Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan
yang tepat dalam memperbaiki masalah
Adanya kelompok “High Risk: atau kelompok yang sangat
peka menambah potensi untuk mencegah masalah.

Kriteria IV (Menonjolnya masalah)


Perawat perlu menilai persepsi atau bagaiamana keluarga
melihat masalah kesehatan tersebut.
RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN
1. TUJUAN UMUM MENGACU PADA
PENYELESAIAN MASALAH
2. TUJUAN KHUSUS MENGACU PADA
PENYELESAIAN TUGAS KESEHATAN KEL

KRITERIA EVALUASI
1. KRITERIA
2. STANDAR
IMPLEMENTASI
TULISKAN YANG TELAH DILAKUKAN DENGAN
JELAS DAN DESKRIPTIF.
MELIPUTI: ALAT BANTU
YANG DIGUNAKAN; PROSES PELAKSANAAN
TINDAKAN; LAMA TINDAKAN; MODIFIKASI YANG
PERLU DILAKUKAN

EVALUASI
MENGACU PADA S,O,A,P
NURSING
THEORIES/MODELS
How the nursing conceptual and theory
integrate into family nursing:
1. Neuman’s systems conceptual model
2. Orem’s self care model
3. Roy’s adaptation model
4. King’s interacting systems model
5. Rogers’s life process model
6. Friedemann
Tinjauan kasus
• Nama KK Bp.S jenis kelamin laki-laki, usia
62 thn, pendidikan terakhir SPG, pekerjaan
pensiunan, Islam, RT 03/IX Kel Purbayan,
kec Baki. Bp.S mempunyai seorang isteri
ibu T usia 60 thn, pekerjaan ibu RT,
mempunyai 2 orang anak yg pertama An.
L (40 thn), S1, guru SD yg kedua An. M
(17 thn), Pelajar SMA , keduanya belum
menikah. berasal dari suku Jawa, &
termasuk dalam keluarga inti.
Riwayat perkembangan kelg
• Keluarga Bp S berada di tahap perkembangan keluarga
dengan anak dewasa, dimana dari 2 orang anaknya
belum menikah dan tinggal 1rumah.
• Keluarga Bp S sudah menjalankan sebagian tugas
perkembangan keluarga seperti
mempertahankan keintiman pasangan dengan selalu
menyampaikan keluhan yang dirasakan antar suami istri,
namun untuk merawat orang tua yang sakit khususnya
pada Ibu T, tugas perkembangan yang belum selesai
adalah memandirikan anak.
Lanjutan …
• Dengan kondisi Tn S mengalami hemiparese kaki kiri,
sehingga Ny S menjalankan semua tugas Tn S selaku
kepala keluarga dengan dibantu An , tetapi An L sendiri
merasa tidak mau untuk dilibatkan dalam urusan rumah
tangga, dengan alasan An L bekerja demikian halnya
dengan anak bungsunya, karena sekolah serta masih
perlu banyak main dengan teman-temannya, cenderung
belum mau terlibat dalam perawatan Tn S dirumah,
sehingga Ny S melakukan semua urusan rumah
tangganya, yg pd akhirnya, patut diduga Ny S cukup
stress dengan tanda tekanan darahnya 170/100 mmHg.
Analisa data
• Data subjektif :Tn S mengatakan bahwa tekanan darah tinggi bila
kepalanya pusing dan tengkuk terasa kaku.Tn S selama ini hanya
membawa ke tabib dan tidak pernah dibawa ke Puskesmas.Dirumah
Tn S hanya diberi ramuan dari tabib saja.Ny S belum tahu cara
mengelola diet yang baik untuk suaminya.Tn S tidak perlu berolah
raga, karena mengalami hemiparese kaki kiri.Tn S bersikap pasrah
saja dengan berdo’a/sholat lebih rajin dari pada sebelum sakit.
• Data objektif :Tekanan darah Tn S 180/100 mmHg dan Ny S
170/100 mmHgTn S mengalami hemiparese kaki kiri dan paralisis
tangan kiri.

• Resiko terjadinya perubahan perfusi jaringan serebral berulang pada


keluarga Tn S khususnya Ny.S b.d ketidakmampuan kelg dalam
merawat anggota keluarga dengan hipertensi post stroke.
• Data subjektif :An M selalu saja menanyakan hingga 3 kali apakah
Tn S dapat sembuh seperti sediakala.An T merasa malu mempunyai
orang tua dengan lumpuh sebelah.Ny S dan Tn S bingung dan tidak
tahu harus berbuat apa dengan An M.Bila An .M sedang
kesal/marah, Ny S dan Tn S mendiamkan saja, karena tidak tahu
harus berbuat apa.Ny S mengatakan An M masih di SMU.
• Data objektif :An M tampak antusias sekali saat bertanya harapan
sembuh Tn S.An M tampak meninggi intonasi suaranya saat
diminta tolong Tn S untuk mengambilkan minumnya.

• Tidak efektifnya koping keluarga Tn S khsusunya An.M b.d


ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi peran dan fungsi
anggota keluarga.
• Data subjektif :Tn S mengatakan keperluan mandi, makan
dan berpakaian dibantu istri dan anaknya.Tn S merasa
tidak kuat jalan, sehingga hanya berjalan didalam rumah
atau di teras rumah saja.
• Data objektif :Tn S tampak mengalami keterbatasan gerak,
khususnya berjalan.Tn S mengalami hemiparese kaki kiri
dan paralisis tangan kiri.Tangan kiri Tn S tampak
mengalami sedikit atropi dan kontraktur pada jari
tangannya.Dalam berjalan Tn S dengan menggunakan
tongkat atau bersandar di tembok.

• Defisit perawatan diri pada keluarga Tn S khususnya


Tn.Sb.d kelemahan fisik sekunder post stroke pada Tn S.
Cara menentukan prioritas masalah

Resiko terjadinya perubahan perfusi jaringan serebral berulang pada keluarga Tn


S khususnya Ny.S b.d ketidakmampuan kelg dalam merawat anggota keluarga
dengan hipertensi post stroke
N Kriteria Skala Bobot Skorin Pembenaran
o g

1 Sifat masalah : 3 2 3/3 x1 Tekanan darah Tn S 180/100 mmHg


kurang/tidak sehat =1 dan Ny S 170/100 mmHgTn S
mengalami hemiparese kaki kiri dan
paralisis tangan kiri.

2 Kemungkinan masalah 1 1 1/2 x2 Tn S selama ini hanya membawa ke


dapat diubah : sebagian =1 tabib dan tidak pernah dibawa ke
Puskesmas.Dirumah Tn S hanya
diberi ramuan dari tabib saja

3 Potensial masalah untuk 2 1 2/3x 1 Ny S belum tahu cara mengelola diet


dicegah: cukup = 2/3 yang baik untuk suaminya.Tn S tidak
perlu berolah raga, karena
mengalami hemiparese kaki kiri.
Contoh menentukan prioritas masalah

N kriteria Skala Bobot Skorin Pembenaran


o g

4 Menonjolnya masalah 2 1 2/2x 1 Tn S bersikap pasrah saja dan


: berat harus segera =1 hanya berdoa
ditangani

Total 3 2/3
Perencanaan

• Tujuan umum ; koping kelg efektif


• Tujuan khusus ; keluarga mampu
1. Mengenal perubahan proses kelg
2. Mengambil keputusan koping yang efektif
3. Menggunakan koping yang efektif
4. Memodifikasi lingkungan
5. Memanfaatkan sumber daya
Pohon masalah …

Koping kelg tidak efektif


Resiko perubahan perfusi
Defisit perawatan diri Jaringan serebral
berulang

Hipertensi post stroke Cemas/antisipatori


SOSEK grieving

hidup
Gaya
Tek
Pembahasan

• Sesuai dg teori
• Kelg dg anak dewasa dg mas kes peny
kronis.
• Penekanannya pd aspek advokasi dan
bimbingan
• Perlu dukungan dan bimbingan perawat
kelg/komunitas
Kesimpulan dan saran

• Kesimpulan ;
– Penekanan pada pemberian asuhan
keperawatan keluarga dengan anak dewasa
adalah memfasilitasi keluarga dalam menjalan
tugas perkembangannya yang disesuaikan
dengan sumber daya keluarga dalam
berespon terhadap stressor yang terjadi
dalam keluarga.

Anda mungkin juga menyukai