Wartawan Investigasi Dan Undang-Undang
Wartawan Investigasi Dan Undang-Undang
Undang-Undang
Penjelasan Kejahatan
Sisi Perdata Notula Pengadilan
Wartawan Investigasi dan Undang-Undang
Penjelasan
Kejahatan
Sisi Perdata
Notula
Pengadilan
• Pelanggaran Harta Pribadi
• Pencurian
• Pemerasan
Kejahatan • Suap
• Peniruan
• Melakukan Kejahatan
Pelanggaran Harta Pribadi
• Wartawan investigasi jarang mendapatkan berita dengan hanya duduk-duduk di belakang meja
di kantor mereka. Wartawan pergi ke rumah atau bangunan publik dan perorangan untuk
berbicara dengan orang lain dan untuk mengamati suatu kejadian atau situasi. Manakala
seorang wartawan memasuki rumah seseorang, kata kunci yang menentukan apakah ia
melanggar wilayah orang itu adalah undangan.
• Wartawan investigasi jarang mendapatkan berita dengan hanya duduk-duduk di belakang meja
di kantor mereka. Wartawan pergi ke rumah atau bangunan publik dan perorangan untuk
berbicara dengan orang lain dan untuk mengamati suatu kejadian atau situasi. Manakala
seorang wartawan memasuki rumah seseorang, kata kunci yang menentukan apakah ia
melanggar wilayah orang itu adalah undangan.
• Saat mengumpulkan bahan berita, seorang wartawan dan juru kamera mungkin diundang ke kantor
orang yang menjadi subyek investigasi mereka dan yang sudah setuju untuk wawancara. Tapi ketika
pertanyaannya makin keras, orang yang diwawancarai itu mungkin merasa dijebak dan bisa meminta
wartawan dan jurukamera itu pergi. Anggota media yang tiba-tiba tidak diinginkan itu harus segera
pergi, tapi kamera itu tetap bekerja.
• Orang yang diwawancarai tidak bisa menyerang wartawan itu dan menyita filmnya karena ada
undang-undang pidana yang melindungi orang yang sudah diundang ke rumah pribadi dan kemudian
diserang dan harta miliknya diambil. Akibat dari insiden demikian ketika ditayangkan di TV adalah
sebuah konfrontasi yang mendebarkan; penonton merasa ia serta sang wartawan itu sudah diusir ke
luar. Jika seorang wartawan berada di wilayah publik, istilah pelanggaran tidak bisa diterapkan.
Pencurian
• Pemerasan adalah kata yang jelek dan suatu kejahatan yang dijatuhi wartawan. Perilaku demikian
sering ditunjukkan dalam drama di video atau film. Seseorang punya foto orang lain yang
memalukan dan akan memublikasikannya kecuali jika orang itu mau membayar uang dalam
jumlah besar.
• Tidak ada wartawan yang jujur mau meminta pembayaran demikian atau rekayasa tertentu di
mana seseorang dapat mengendalikan isi berita dengan memberi imbalan tertentu sebagai
gantinya. Bukan saja tidak ada wartawan yang mau rekayasa demikian, wartawan tidak akan
membiarkan adanya situasi di mana is akan menerima uang atau jasa dari seseorang untuk
mempengaruhi isi beritanya. Jika seorang wartawan investigasi menerima uang atau pertolongan
untuk mengurangi kadar informasi yang mungkin merugikan, ini bisa disebut sebagai pemerasan.
Suap
• Fitnah tampak menonjol dalam daftar tindakan sipil yang mungkin diajukan melawan wartawan.
Hakikat pekerjaan seorang wartawan investigasi menempatkannya ke dalam zona fitnah yang berisiko
tinggi. Membuat berita yang menekankan segi-segi negatif sering merusak bisnis dan reputasi serta
membuat cukup marah subyek penyelidikan itu sehingga mereka mungkin meminta pengacara untuk
meneliti setiap kata dalam berita itu untuk mencari dasar gugatan.
• Wartawan dengan spesialisasi penulisan berita tentang pembangunan real estat dan menulis apa saja
yang dikatakan pengembang tidak akan menghadapi risiko yang sama. Namun, walaupun posisinya
mudah diserang, tidaklah berarti bahwa wartawan investigasi akan lebih rawan terhadap gugatan
pencemaran nama baik jika ia berhati-hati dan memahami hukum.
Ketidakbenaran
• Seorang wartawan investigasi akan melakukan apa saja yang mungkin untuk
memastikan bahwa ia menulis hal yang benar. Tidak saja setiap fakta harus benar tapi
informasi itu tidak akan disampaikan dalam cara yang bisa menimbulkan salah tafsir.
Sekumpulan fakta yang benar tapi menyingkirkan kebenaran-kebenaran lain sehingga
akan mengubah kesimpulan sebuah tulisan akan menciptakan ketidakbenaran.
• Jika terjadi satu kesalahan fakta saja, harus dilakukan koreksi. Di sini wartawan ada
dalam posisi yang lebih baik daripada dokter bedah yang salah iris dengan pisaunya.
Salah langkah wartawan tersebut dapat dengan cepat diperbaiki dengan koreksi,
penjelasan, atau pencabutan fakta.
Niat Jahat
• Tidak ada gunanya bagi seorang dokter bedah dalam suatu gugatan malapraktik untuk berdalih
bahwa kesalahan yang menyebabkan kerugian yang menimbulkan gugatan malapraktik itu tidak
disengaja. Tapi berbeda dengan gugatan malpraktik, niat baik pada pihak wartawan yang mungkin
sudah menerbitkan berita yang salah dan merugikan merupakan suatu pembelaan terhadap
gugatan fitnah.
• Orang yang mengajukan gugatan fitnah itu akan berusaha menunjukkan niat tidak baik pada pihak
wartawan. Niat itu sudah dibuktikan dalam kerangka hukum. Tapi jika bisa ditunjukkan bahwa
seorang wartawan punya alasan pribadi untuk menuliskan sebuah pernyataan yang tidak benar
atau ia tahu sesuatu itu tidak benar ketika ia menulis berita itu dan dengan demikian mengabaikan
kebenaran, maka wartawan itu bisa kalah dalam gugatan fitnah atas dasar adanya niat jahat.
Kerugian
• Orang yang menjadi obyek sebuah berita investigasi mungkin percaya bahwa undang-undang
fitnah tidak menyediakan perlindungan yang memadai dan mungkin akan mencoba cara lain di
bawah hukum. Di antaranya adalah undang-undang yang melindungi hak pribadi. Undang-
undang ini memungkinkan dilakukan klaim terhadap pembeberan informasi rahasia pribadi
tanpa adanya kepentingan publik atau kelayakan berita.
• Dalam kasus demikian, niat jahat atau ketidakbenaran tidak harus menjadi bagian dari keluhan
itu. Undang-undang rahasia pribadi menghalangi penerbitan detil kehidupan seseorang yang
menarik tapi mungkin memalukan tanpa tujuan lain kecuali untuk mempermalukan mereka.
Tapi jika sebuah penyelidikan memang layak berita, wartawan akan punya pembelaan kuat
terhadap pelanggaran hak pribadi
Meratakan Lapangan Permainan