Anda di halaman 1dari 11

DEFINISI

ASET TIDAK BERWUJUD

Definisi menurut PSAK


Menurut PSAK 19 (revisi 2010) Aset tidak berwujud di definisikan sebagai
aset nonmonoter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik.

Definisi secara umum


Aset tidak berwujud (Intangible Assets) adalah kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan yang memiliki umur ekonomis yang panjang dan memberikan
manfaat bagi operasi perusahaan tetapi tidak mempunyai bentuk fisik yang
dapat diobservasi atau dilihat secara langsung.
PENGAKUAN
ASET TIDAK BERWUJUD

Didalam akuntansi, diakuinya sebuah aktiva tak berwujud apabila :

1. Perusahaan berpotensi akan mendapatkan manfaat ekonomi dimasa yang


akan datang dari aset tersebut

2. Biaya biaya dalam perolehannya bisa diukur dengan handal


KARAKTERISTIK UTAMA
ASET TIDAK BERWUJUD
Aset tidak berwujud memiliki karakteristik utama, yaitu :

 Dapat diindentifikasi
Aset tidak berwujud dapat dipisahkan atau dibedakan dari entitas baik secara
tersendiri atau bersama-sama dengan kontrak terkait.

 Kurang memiliki eksistensi fisik


Aset tidak berwujud memperoleh nilai dari hak dan keistimewaan atau privilege
yang diberikan kepada perusahaan yang menggunakannya.

 Bukan merupakan instrumen keuangan


Aset tidak berwujud merupakan instrumen keuangan dan menghasilkan nilainya
dari hak (klaim) untuk menerima kas atau ekuivalen kas di masa depan.

 Bersifat jangka panjang dan menjadi subjek amortisasi


Aset tidak berwujud menyediakan jasa selama periode bertahun-tahun. Investasi
dalam aset ini biasanya dibebankan pada periode masa mendatang melalui beban
amortisasi periodik.
JENIS-JENIS
AKTIVA TIDAK BERWUJUD

Perijinan (Licences)
Hak Paten
Hak yang didapat dari pemerintahan untuk bisa
Hak Paten merupakan hak yang didapat dari
melakukan aktivitas yang terkait dengan bidang
penemuan tertentu, penemu tersebut akan
usaha perusahaan. Mempunyai jangka waktu lebih
mendapatkan manfaat dalam waktu tertentu dan
dari satu tahun buku, bisa 3 hingga 30 tahun.
dimasa mendatang (bisa diperpanjang)
Contohnya penemuan formula, sistem, penemuan
Franchise
produk, atau rekayasa.
Franchise merupakan hak yang didapat guna
melakukan jenis usaha tertentu, memasarkan
Trade Mark (Merek Dagang) 
produk juga mengikuti polanya, penggunaan logo
Merek dagang adalah hak yang didapat dari suatu
maupun pengelolaannya. Kesemuanya dimiliki
merk komersil tertentu.
oleh entitas yang memberikan franchise/waralaba.
Contoh : logo, tulisan, simbol ataupun
kombinasinya yang mewakili entitas tertentu
Goodwill
Goodwil adalah keistimewaan atau kelebihan
Copyright (Hak Pengadaan)
tertentu yang dimiliki suatu entitas. Goodwill
Merupakan hak yang diberikan karena suatu
diakui apabila terjadi transaksi pada perusahaan
penulisan, baik itu puisi, novel, karya ilmiah, nada
yang dinilai lebih oleh entitas lain
lagu maupun lirik, skenario film.
Contoh : keistimewaan perusahaan bisa muncul
Hak pengadaan (copyright) bisa meliputi hak
karena perusahaan mempunyai reputasi yang
mengedarkan dan memperbanyak karya tersebut.
sangat bagus.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN AWAL
ASET TAK BERWUJUD
Pengakuan dan pengukuran atas perolehan aset tak berwujud adalah sebagai
berikut:

1. Pembelian Aset tak berwujud


Aset tak berwujud pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, termasuk
semua biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap digunakan. Biaya
perolehan aset tak berwujud terdiri dari Harga beli, biaya legal dan semua
biaya yang dapat didistribusikan

2. Perolehan sebagai bagian dari kombinasi bisnis


Sesuai dengan PSAK 22 (revisi 2016): Kombinasi Bisnis “Pihak pengakuisisi
mengukur nilai hak yang diperoleh kembali yang diakui sebagai aset tak
berwujud berdasarkan sisa jangka waktu perjanjian terkait tanpa
memperhatikan apakah pelaku pasar mempertimbangkan kemungkinan
pembaruan perjanjian dalam menentukan nilai wajarnya.”
LANJUTAN

3. Akuisisi dengan hibah pemerintah


Aset tak berwujud dapat diperoleh melalui hibah pemerintah apabila pemerintah
mengalihkan aset tak berwujud ke entitas. Entitas dapat memilih mengakui aset tak
berwujud pada awalnya dengan nilai wajar dengan mengakui nilai nominal
ditambah dengan segala pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung
dalam menyiapkan aset tersebut agar dapat digunakan sesuai dengan maksud
penggunaannya.

4. Perolehan aset tak berwujud dari Pertukaran aset


Aset tak berwujud yang diperoleh melalui pertukaran dengan aset lain, biaya
perolehannya diukur dengan nilai wajar, kecuali transaksi pertukaran tersebut tidak
memiliki substansi komersial dan nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan
tidak dapat diukur secara andal.

5. Aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal


Dalam menentukan apakah suatu aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal
memenuhi syarat untuk diakui, entitas mengelompokkan proses dihasilkannya aset
tak berwujud menjadi tahap penelitian (tahap riset) dan tahap pengembangan
AMORTISASI
ASET TIDAK BERWUJUD

Umur manfaat aset tak berwujud terbagi menjadi 2 yaitu

A. Aset tak berwujud dengan umur terbatas

Aset tak berwujud dengan umur terbatas diamortisasi. Perusahaan mengamortisasi aset
tak berwujud dengan umur terbatas sebagai berikut:
• Diamortisasi sebagai biaya selama umur ekonomi
• Dengan mengkredit akun aset atau akumulasi amortisasi
• Umur ekonomis harus menggambarkan periode dimana aset dapat memberikan
kontribusi terhadap arus kas.
• Amortisasi harus sebesar biaya dikurangi nilai residu
• IFRS mensyaratkan perusahaan harus menilai nilai residu dan umur ekonomis aset
tak berwujud
Lanjutan

B. Aset tak berwujud dengan umur tidak terbatas

Aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas tidak diamortisasi. Sesuai
PSAK 48 (revisi 2014): Penurunan Nilai Aset, entitas disyaratkan untuk menguji aset
tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas untuk penurunan nilai dengan
membandingkan jumlah terpulihkan dengan jumlah tercatatnya setiap tahun dan
kapanpun terdapat indikasi bahwa aset tak berwujud mengalami penurunan nilai.

Penelaahan Penilaian Umur Manfaat

Umur manfaat aset tak berwujud yang tidak diamortisasi ditelaah setiap periode untuk
menentukan apakah peristiwa dan kondisi dapat terus mendukung penilaian bahwa
umur manfaat tetap tidak terbatas. Jika tidak, maka perubahan umur manfaat yang
muncul tidak terbatas menjadi terbatas diperlakukan sebagai perubahan estimasi
akuntansi sesuai PSAK 25 (revisi 2019): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan.
CONTOH SOAL

Perusahaan pertambangan batu bara mendapat hak paten menambang batu bara
selama 15 tahun dengan biaya perizinan sebesar Rp.150.000.000,00.

Tentukan amortisasi tiap tahun dari hak paten tersebut !

Jawaban :
A = Rp. 150.000.000,00
n = 15 tahun

D = A/n
D = Rp. 150.000.000,00 / 15 tahun
D = Rp. 10.000.000,00 

Jadi amortisasi tiap tahunnya adalah Rp. 10.000.000,00


MENCATAT DAN MENYAJIKAN
ASET TIDAK BERWUJUD

Pelaporan Aset Tidak Berwujud


Aset tidak berwujud disajikan dalam neraca pada kolom aktiva, dan dicatat
sesuai dengan nilai bersih setelah dikurangi oleh akumulasi amortisasi. Dalam
Laporan Posisi Keuangan, aset takberwujud termasuk dalam aset tidak lancar.
Dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif, penyajian beban amortisasi dan
kerugian dari penurunan nilai sebagai bagian dari laba operasi berkelanjutan,
kecuali apabila kerugian dari penurunan nilai tersebut berhubungan dengan
operasi tidak berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai