Anda di halaman 1dari 22

Aset Tak Berwujud

Mendeskripsikan definisi, karakteristik, jenis-


jenis, pengukuran, pencatatan, dan penyajian
aset tak berwujud
OUR TEAM’S
Learn together to achieve the best.

“Kami akan menjelaskan mengenai definisi, karakteristik, jenis-jenis,


pengukuran, pencatatan, dan penyajian aset tak berwujud. “

01 02 03 04 05

Avita Fauzen Heru Hermawan Patrick Harpon Wahyuni


NIM 0312518144 NIM 0312518149 NIM 0312518150 NIM 0312518186 NIM 0312518180
Prodi S1 Akuntansi Prodi S1 Akuntansi Prodi S1 Akuntansi Prodi S1 Akuntansi Prodi S1 Akuntansi
Universitas Al-Azhar Indonesia Universitas Al-Azhar Indonesia Universitas Al-Azhar Indonesia Universitas Al-Azhar Indonesia Universitas Al-Azhar Indonesia
Aset Tak Berwujud
Memahami apa itu aset tak berwujud….

Setiap perusahaan pasti memiliki aset tak berwujud bukan? Aset tak
berwujud ini penting jika perusahaan hendak dijual. Karena nilai yang
dihitung tak hanya modal melainkan juga aset tak berwujud. Dalam
presentasi kali ini akan dibahas segala hal tentang aset tak berwujud.
Dari mulai pengertian, karakteristik, masa manfaat, jenis-jenis dan lain
sebagainya. Simak yuk materi ini!

Aset??
Tak
Berwujud
?
Agenda
Menjelaskan definisi aset tak berwujud

Menjelaskan karakteristik utama aset tak berwujud

Menjelaskan jenis-jenis aset tak berwujud

Menghitung pengukuran awal aset tak berwujud dan amortisasi

Mencatat dan menyajikan aset tak berwujud sesuai PSAK


Definisi
Pengertian aset tak berwujud
Menurut PSAK 19 (revisi 2010) aset tak
berwujud didefinisikan sebagai aset non
moneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud
fisik.

Definisi secara umum

Aset tidak berwujud (Intangible Assets) adalah kekayaan yang


dimiliki oleh perusahaan yang memiliki umur ekonomis yang
panjang dan memberikan manfaat bagi operasi perusahaan
tetapi tidak mempunyai bentuk fisik yang dapat diobservasi atau
dilihat secara langsung.

Didalam akuntansi, diakuinya sebuah aset tak berwujud apabila : Definisi


1. Perusahaan berpotensi akan mendapatkan manfaat Aset Tak Berwujud
ekonomi dimasa yang akan datang dari aset tersebut

2. Biaya biaya dalam perolehannya bisa diukur dengan handal


Karakteristik Utama
Mendefinisikan karakteristik utama aset tak berwujud
Karakteristik
Mendefinisikan karakteristik utama aset tak berwujud

Aset tidak berwujud memiliki karakteristik utama, yaitu :

Bersifat Jangka
Bukan Merupakan
Dapat Kurang Memiliki Panjang dan
Instrumen
Diidentifikasi Eksistensi Fisik Menjadi Subjek
Keuangan
Amortisasi
Dapat Diidentifikasi

Aset tak berwujud dapat dipisahkan atau dibedakan dari entitas


baik secara tersendiri atau bersama-sama dengan kontrak
terkait.

Kurang memiliki eksistensi fisik

Aset tak berwujud memperoleh nilai dari hak dan keistimewaan


atau privilege yang diberikan kepada perusahaan yang
menggunakannya.
Bukan merupakan instrumen
keuangan
Aset tidak berwujud merupakan instrumen keuangan dan
menghasilkan nilainya dari hak (klaim) untuk menerima kas
atau ekuivalen kas di masa depan.

Bersifat jangka panjang dan menjadi subjek amortisasi

Aset tidak berwujud menyediakan jasa selama periode


bertahun-tahun. Investasi dalam aset ini biasanya dibebankan
pada periode masa mendatang melalui beban amortisasi
periodik.
Jenis-jenis
Aset Tak Berwujud
Jenis-jenis aset tak berwujud
HAK PATEN

Hak Paten merupakan hak yang didapat dari penemuan tertentu, penemu tersebut akan
mendapatkan manfaat dalam waktu tertentu dan dimasa mendatang (bisa diperpanjang) Contohnya
penemuan formula, sistem, penemuan produk, atau rekayasa.

TRADE MARK (MERK DAGANG)

Merek dagang adalah hak yang didapat dari suatu merk komersil tertentu. Contoh : logo,
tulisan, simbol ataupun kombinasinya yang mewakili entitas tertentu

COPYRIGHT (HAK PENGADAAN)

Merupakan hak yang diberikan karena suatu penulisan, baik itu puisi, novel, karya ilmiah, nada
lagu maupun lirik, skenario film. Hak pengadaan (copyright) bisa meliputi hak mengedarkan dan
memperbanyak karya tersebut.
Jenis-jenis aset tak berwujud
PERIJINAN (LICENSE)

Hak yang didapat dari pemerintahan untuk bisa melakukan aktivitas yang terkait dengan
bidang usaha perusahaan. Mempunyai jangka waktu lebih dari satu tahun buku, bisa 3 hingga 30
tahun.

FRANCHISE

Franchise merupakan hak yang didapat guna melakukan jenis usaha tertentu, memasarkan
produk juga mengikuti polanya, penggunaan logo maupun pengelolaannya. Kesemuanya dimiliki
oleh entitas yang memberikan franchise/waralaba.

GOODWILL

Goodwil adalah keistimewaan atau kelebihan tertentu yang dimiliki suatu entitas. Goodwill
diakui apabila terjadi transaksi pada perusahaan yang dinilai lebih oleh entitas lain. Contoh :
keistimewaan perusahaan bisa muncul karena perusahaan mempunyai reputasi yang sangat bagus.
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Aset Tak Berwujud
01
Pembelian Aset Tak Berwujud
Aset tak berwujud pada awalnya diakui sebesar biaya
perolehan, termasuk semua biaya yang dikeluarkan
sampai aset tersebut siap digunakan. Biaya perolehan
aset tak berwujud terdiri dari Harga beli, biaya legal dan
semua biaya yang dapat didistribusikan

02
Perolehan sebagai bagian dari kombinasi bisnis

Sesuai dengan PSAK 22 (revisi 2016): Kombinasi Bisnis


“Pihak pengakuisisi mengukur nilai hak yang diperoleh
kembali yang diakui sebagai aset tak berwujud
berdasarkan sisa jangka waktu perjanjian terkait tanpa
memperhatikan apakah pelaku pasar mempertimbangkan
kemungkinan pembaruan perjanjian dalam menentukan
nilai wajarnya.”
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Aset Tak Berwujud
03
Akuisisi dengan hibah pemerintah

Aset tak berwujud dapat diperoleh melalui hibah


pemerintah apabila pemerintah mengalihkan aset tak
berwujud ke entitas. Entitas dapat memilih mengakui aset
tak berwujud pada awalnya dengan nilai wajar dengan
mengakui nilai nominal ditambah dengan segala
pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung
dalam menyiapkan aset tersebut agar dapat digunakan
sesuai dengan maksud penggunaannya.

04
Perolehan aset tak berwujud dari pertukaran aset
Aset tak berwujud yang diperoleh melalui pertukaran
dengan aset lain, biaya perolehannya diukur dengan nilai
wajar, kecuali transaksi pertukaran tersebut tidak memiliki
substansi komersial dan nilai wajar aset yang diterima dan
diserahkan tidak dapat diukur secara andal.
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Aset Tak Berwujud

05
Aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal
Dalam menentukan apakah suatu aset tak berwujud yang
dihasilkan secara internal memenuhi syarat untuk diakui,
entitas mengelompokkan proses dihasilkannya aset tak
berwujud menjadi tahap penelitian (tahap riset) dan tahap
pengembangan
Amortisasi
Aset Tak Berwujud
Umur manfaat aset tak berwujud terbagi menjadi dua
Aset tak berwujud dengan umur terbatas

Aset tak berwujud dengan umur terbatas diamortisasi.


Perusahaan mengamortisasi aset tak berwujud dengan
umur terbatas sebagai berikut:
• Diamortisasi sebagai biaya selama umur ekonomi
• Dengan mengkredit akun aset atau akumulasi
amortisasi
• Umur ekonomis harus menggambarkan periode
dimana aset dapat memberikan kontribusi terhadap
arus kas.
• Amortisasi harus sebesar biaya dikurangi nilai
residu
• IFRS mensyaratkan perusahaan harus menilai nilai
residu dan umur ekonomis aset tak berwujud

Aset tak berwujud dengan umur tidak terbatas

Aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas


tidak diamortisasi. Sesuai PSAK 48 (revisi 2014):
Penurunan Nilai Aset, entitas disyaratkan untuk menguji
aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas
untuk penurunan nilai dengan membandingkan jumlah
terpulihkan dengan jumlah tercatatnya setiap tahun dan
kapanpun terdapat indikasi bahwa aset tak berwujud
mengalami penurunan nilai.
Penelaahan Penilaian Umur Manfaat

Umur manfaat aset tak berwujud yang tidak


diamortisasi ditelaah setiap periode untuk
menentukan apakah peristiwa dan kondisi dapat
terus mendukung penilaian bahwa umur manfaat
tetap tidak terbatas. Jika tidak, maka perubahan
umur manfaat yang muncul tidak terbatas menjadi
terbatas diperlakukan sebagai perubahan estimasi
akuntansi sesuai PSAK 25 (revisi 2019): Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan.
Study Kasus

Jawab :
Kapitalisasi Penghasilan Rata – Rata
Penghasilan Rata - Rata :
Rp1.550.000.000 / 5 = Rp310.000.000 / Tahun
Jadi, Estimasi Penghasilan adalah Rp. 310.000.000
 
Jumlah yang dibayar :
( 310.000.000 x 100/10 ) = Rp3.100.000.000
Nilai bersih aset :
( Rp2.500.000.000 – 250.000.000) = (Rp2.250.000.000)
Nilai Goodwill =   Rp. 850.000.000
PT. Maju Terus memperoleh laba bersih dari tahun 2005 sampai dengan 2009
adalah sebagai berikut : Kapitalisasi Kelebihan Penghasilan Rata – Rata
Estimasi Penghasilan yang akan datang
Tahun 2005 Laba bersih Rp250.000.000 = Rp3.100.000.000
           2006 Laba bersih Rp350.000.000 Nilai bersih aset = Rp2.250.000.000
           2007 Laba bersih Rp300.000.000 Kelebihan Penghasilan  = Rp   850.000.000
           2008 Laba bersih Rp250.000.000 Proyeksi hasil investasi:
           2009 Laba bersih Rp400.000.000 10% x 850 Juta = Rp. 85.000.000
Total Rp1.550.000.000  
Pada tanggal 1 Januari 2010 aset perusahaan (tidak termasuk goodwill) adalah Good will = 100/25 x Rp85.000.000 = Rp. 340.000.000
sebesar Rp2.500.000.000 dengan Utang Rp250.000.000. maka hitunglah good
will dengan menggunakan metode : Kapitalisasi penghasilan bersih rata – rata
dan kelebihan penghasilan.

Note : Nilai aset yang akan dibeli selanjutnya apabila diketahui hasil yang
diharapkan dari investasi adalah 10% dan kelebihan penghasilan akan
dikapitalisasi sebesar 25%
Study Kasus Amortisasi

Jawab :
Harga beli PT Jaya Rp. 1.500.000.000

Nilai wajar aktiva netto Rp. 2.400.000.000

Nilai utang (Rp. 1.000.000.000)

Total modal PT Jaya (Rp. 1.400.000.000)

Nilai goodwill Rp.      100.000.000

Jurnal bagi PT Maju pada saat terjadi transaksi

PT Maju membeli PT Jaya dengan harga Rp. 1.500.000.000. Nilai Macam – macam aset Rp. 2.400.000.000
wajar aset pada PT Jaya ketika terjadi transaksi adalah Rp.
Goodwill Rp.    100.000.000
2.400.000.000 dan nilai semua utangnya adalah Rp.
1.000.000.000. Goodwill ini berlaku selama 20 tahun.           Macam – macam utang Rp.    1.000.000.000

          Kas Rp. 1.500.000.000


Berapakah nilai goodwill nya dan buatlah jurnal saat pembelian serta
saat amortisasi! Goodwill ini akan diamortisasikan selama masa manfaatnya.
Rp. 100.000.000 : 20 = Rp. 5.000.000
Beban amortisasi goodwill Rp. 5.000.000

Goodwill Rp. 5.000.000


Mencatat dan Menyajikan Aset Tak Berwujud

Pelaporan aset tak berwujud

Aset tidak berwujud disajikan dalam neraca pada kolom aset, dan dicatat sesuai
dengan nilai bersih setelah dikurangi oleh akumulasi amortisasi. Dalam Laporan Posisi
Keuangan, aset takberwujud termasuk dalam aset tidak lancar. Dalam Laporan Laba
Rugi Komprehensif, penyajian beban amortisasi dan kerugian dari penurunan nilai
sebagai bagian dari laba operasi berkelanjutan, kecuali apabila kerugian dari
penurunan nilai tersebut berhubungan dengan operasi tidak berkelanjutan.
Thank You
Aset Tak Berwujud

Anda mungkin juga menyukai