SKABIES
Armiko Bantara, S.Ked
71 2019 002
Penguji :
Dr. Riliani Hastuti, SpKK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEM
BANG
Merupakan Suatu Penyakit Kulit
Akibat infeksi Sarcoptei Scabiei
PENDAHULUAN
Epidemiologi
Banyak menyerang anak-anak, walaupun orang
dewasa dapat pula terkena.
Berdasarkan jenis kelamin Frekuensi yang sama
pada pria dan wanita.
sosial ekonomi yang rendah, higiene yang buruk,
hubungan seksual bersifat promiskuitas kesalahan
diagnosis, dan perkembangan dermografi serta
ekologik.
Disebabkan oleh Sarcoptes
Scabiei
ETIOPATOGENESIS
Tungau dan telurnya Perbandingan tungau jantan dan betina
Setiap tungau betina dapat memproduksi sebanyak • Betina : panjang 0,4 mm dan 0,3 mm
1-4 telur per hari dan 2-50 telur selama hidupnya • Jantan : panjang 0,2 mm dan lebar 0,15 mm
Siklus Hidup Skabies
Life Cycle
Ditemukannya Tungau
Tungau, telur, atau skibala
Ditemukannya Terowongan
Pruritus Nokturna Garis lurus/berkelok, rerata panjang 1 cm,
Rasa gatal yang dominan pada pada ujung terdapat papul/vesikel
malam hari
Diagnosis : Pemeriksaan Penunjang
Kaca Pembesar
Pedikulosis
Prurigo
DIAGNOSIS
BANDING
TATALAKSANA
01 Edukasi mengenai sifat dan perjalanan
penyakit
02 Pemberian obat-obatan
Sulfur Presipitatum
02 Dipakai 3 hari berturut-turut, tidak efektif untuk stadium telur.
Lindane 1%
04 Pemakaian 12-24 jam, dapat diulang 1 minggu kemudian
Nama : Nona. R
Umur : 27 tahun
Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 27 Februari 1994
Status : Belum menikah
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Alamat : Pemulutan
Pekerjaan : Guru Sekolah
Pendidikan Terakhir : S1
Tanggal Pemeriksaan : 16-05-2021
KELUHAN UTAMA
Berobat ke
RSUD Bari
1 Bulan Sebelum MRS
tidak
Bintil meluas Penularan berobat
Hal yang sama
Bintil-bintil timbul di sekitar diderita pertama kali
Betis, dan kaki kemudian oleh anggota Keluarga
diikuti pada sela-sela jari satu rumah
Riwayat Perjalanan Penyakit
Rasa gatal yang bertambah di sekitar, paha, betis, dan kaki. Diberikan Obat Salep
berat
Riwayat
• Kepala : Normocephali
• Wajah : Tidak ada kelainan pada bentuk
• Mata : Tidak ada kelainan pada bentuk
• Hidung : Tidak ada kelainan pada bentuk
• Telinga : Tidak ada kelainan pada bentuk
• Mulut : Tidak ada kelainan pada bentuk
• Leher : Tidak ada kelainan pada bentuk
• Thoraks : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Ekstremitas : oedem (-), sianosis (-), Lihat status dermatologikus
STATUS DERMATOLOGIKUS
• Pada Regio tibia bilateral dan pedis bilateral tampak papul eritema,
multipel, ukuran miliar, bentuk irreguler, penyebaran diskret dengan
krusta berwarna kecoklatan
STATUS DERMATOLOGIKUS
Non-Medikamentosa Medikamentosa
Quo ad Quo ad
Quo Ad Vitam
Functionam Sanationam