Anda di halaman 1dari 19

Standar makanan umum

Rs
Uffaerotul Abdiyah 1914201078
Prosedur terapi gizi
1.Prosedur terapi gizi pada kehamilan
Pengertian : Terapi gizi pasien covid dengan kehamilan adalah
kegiatan pelayanan gizi yang diberikan kepada pasien covid
dengan kehamilan berdasarkan pengkajian gizi, yang meliputi
terapi diet, konseling gizi dan atau pemberian makanan khusus
dalam rangka penyembuhan penyakit pasien
Tujuan : Memberikan pelayanan yang berkualitas, bermutu
melalui serangkaian aktifitas yangterorganisir
Kebijakan: Permenkes No. 78 Tahun 2013 tentang Pedoman
gizi rumah sakit
Lanjutan
● 2. Prinsip pemberian diet dan terapi gizi pada berbagai
kondisi
● Pengertian : Kegiatan pemberian asuhan diet dan terapi gizi
pada berbagai kondisi medis pada PDP dan orang dengan
infeksi virusCovid-19
● Tujuan :Memberikan terapi gizi kepada pasien sesuai
dengan Kebutuhan pasien untuk menunjang
penyembuhan penyakitpasien
● Kebijakan : Permenkes No. 78 Tahun 2013 tentang
Pedoman Gizi Rumah sakit
Prosedur Pemberian Diet dan
Terapi Gizi Pada Berbagai
Kondisi
Kondisi
Energi Protein Lemak KH Ket

Pnemonia Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Pada


Anak menyesuaik meneyesua lemak 20 – karbohidrat pasien
an ik 25 % atau 60 % dari anak
usia dan an usia dan sesuaikan total energi dengan
faktor faktor dengan atau 40 – kondisi
pertumbuha pertumbuha proporsi 50 status gizi
n n pemberian % dalam buruk
dengan karbohidrat kondisi mengacu
koreksi sesak untuk pada
faktor stress mengurangi tatalaksana
20 – 30% dampak gizi buruk
metabolism
e
KH (CO2 ).
NJUTAN
Kondisi Energi Protein Lemak KH Ket

Pnemonia 25 - 30 Kkal/ - 1,2 – 2 25 - 30 % Kebutuhan -


Dewasa kgBB ideal gram/kg BB dari total karbohidrat
dengan ideal atau energi atau 60% dari
tambahan - 25 – 35% sesuaikan total energi
faktor stress kebutuhan dengan atau 40 – 50
20-30% kalori proporsi % dalam
- 50% pemberian kondisi
merupakan karbohidrat sesak untuk
sumber mengurangi
protein dampak
bernilai metabolism
biologis KH (CO2 ).
tinggi Pilih jenis
karbohidrat
kompleks
lanjutan
Kondisi Energi Protein Lema KH Ket
k
Kehamilan Kebutuhan + + 17 Sda Sda
dan 20-30% gram
menyusui (ditambah) (ditamba
h)

Diabetes 25 - 30 Kkal/ Sda Sda Sda Mengacu


Melitus kg BB dengan kepada
koreksi infeksi syarat diet
20-30% pasien DM

Hipertensi 25 - 30 Kkal/ Sda Sda Sda Mengacu syarat diet


kg BB dengan pasien hipertensi
koreksi infeksi Natrium 2400mg/hari
20-30% Rendah garam sesuai
tingkat keparahan
LANJUTAN
Kondisi Energi Protein Lemak KH Ket

Penyakit 35 - Pre-dialisis ; Sda Sda Prinsip dan


ginjal Kkal/kg 0.6 - 0.75 Syarat diet
kronik BB gram/kg BBi mengacu
- Dialisis : 1.2 kepada
g/kg BBi syarat diet
- CAPD : 1.2 pasien
– 1.3 g/kg Ginjal
BBi Kronik
- 50%
merupakan
sumber
protein
bernilai
biologis
tinggi
Lanjutan
Kondis Energi Protein Lemak KH Ket
i
Kondisi Pemberian 1,2 – 2 25 - 30 % Sisa dari Dalam
kritis energi di awal gram/kg dari total protein dan pemberian
tidak lebih dari BB energi lemak makanan
70% target ideal atau atau perhatikan
kebutuhan / 25 sesuai tanda –
tidak diajurkan – 35% dengan % tanda over
pemberian zat kebutuha pemberian feeding dan
gizi secara agresif n karbohidra risiko
Pemberian kalori t refeeding
diawal hanya syndrome
10 – 15kkal/kg/hari
Dan ditingkatkan
pada hari 3 sampai
7 jika kondisi
pasien telah stabil.
Lanjutan
Kondisi Energi Protein Lemak KH Ket

Usia 30-35 kkal/ 1,2-2 20-25% Menyesuaik Bila ada


Lanjut KgBB gram/kg dari total an sisa dari penyakit
BB bila tidak kebutuhan total penyerta
ada kebutuhan, (Diabetes
gangguan bila terdapat mellitus
ginjal sesak KH ganguuan
<50% ginjal,
gangguan
hati,
Malnutrisi
dsb)
kebutuhan
zat gizi
disesuaikan
kembali
Definisi dan gejala penyakit
infeksi covid
● Pengertian
● Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang
sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan
ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang
berat, hingga kematian.
Gejala penyakit covid 19
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi
virus Corona, yaitu:
● Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
● Batuk kering
● Sesak napas
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona
meskipun lebih jarang, yaitu:
● Diare
● Sakit kepala
● Konjungtivitis
● Hilangnya kemampuan mengecap rasa
● Hilangnya kemampuan untuk mencium bau (anosmia)
● Ruam di kulit
● Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai
2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang
terinfeksi virus Corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya
TUJUAN DIET
1. Memenuhi kebutuhan energi , protein dan zat
lain yang meningkat
2. Mengoptimalkan daya tahan tubuh dan status
gizi
Starat dan
Prinsip diet

Karbohidra
Lemak =
Energi = Protein = t cukup.
25% dari
40-45 2,2-2,5 Sisa dati
Total
kkal/kgBB g/kgBB Total
Energi
Energi
Bahan makanan yang
dianjurkan
• Nasi, roti, makaroni, tepung-tepungan, kentang, bihun,
soun, mie, ubi, sereal, havermount
• Hewani : daging sapi , ayam, ikan, udang, telur, susu, dan
hasil olahannya
• Nabati : semua jenis kacang – kacangan dan hasil olahannya
• Semua jenis sayur dan buah : wortel, bayam, kangkong,
labu kuning, jambu biji, brokoli, papaya, jeruk manis,
stroberi, jeruk lemon
• Minyak goreng, santan encer, mentega, margarin, minyak
jagung, minyak zaitun
Contoh menu untuk diet penyakit
infeksi
Energi = 2700 kkal, Protein = 100g
Lemak 73g, Karohidrat 400g

Nasi ½ gls Nasi 1 ½ gls Nasi 1 ½ gls

SIANG
PAGI

MALAM
Telur dadar 1 btr Ikan bb acar 1 ptg Daging empal 1 ptg
Daging semur 1 ptg Ayam goreng 1 ptg Telur balado 1 btr
Ketimun+tomat iris Temoe bacem 2 ptg Sup sayuran 1 gls
1 gls Sayur asem 1 gls Pisang 2 bh
Susu 1 gls Pepaya 2 ptg 21.00
10.00 15.00 Telur rebus/ceplok
Bubur kacang hijau Susu 1 gls 1 btr
1 mangkuk Susu 1 gls
Dukungan Gizi pada pasien
COVID-19
Pasien terinfeksi Covid 19 dengan kondisi kritis
dan mengalami stress berat akan menerima
intervensi gizi yang diawali dengan pengkajian
termasuk menilai kesiapan fungsi saluran cerna,
resiko aspirasi, kemudian memberikan dukungan
gizi berupa makanan enteral sesuai kebutuhan
dan kondisi klinis pasien
Lanjutan

• Pemberian dukungan secara oral lebih


disukai pasien selain itu alami dan dapat
menjaga fungsi saluran cerna dan
memelihara floral mikroekologi sakluran
cerna
• Pemberian gizi/makanan enteral
diperuntukan juga untuk pasien dengan
kondisi sakit berat, kritis dan memiliki
masalah gastrointestinal (distensi, diare,
gastroparesis). Akses pemberian makanan
salah satunya melalui NGT (Naso Gastric
Tube)
Lanjutan

• Pemilihan formula dukungan / makanan enteral


• Kebutuhan Energi 25-30 kkal/kgBB, Kebutuhan
protein 1,2-2.0 g/kgBB setiap hari.
• Pemberian nutrisi enteral atau parenteral diawali
dengan dosis rendah lalu meningkat secara
bertahap
• Jika pasien berusia lanjut dan memiliki risiko
aspirasi yang tinggi atau pasien dengan keluhan
perut kembung, dapat diberikan nutrisi parenteral
dahulu lalu bertahap ke nutrisi enteral hingga
asupan oral.
Cara pemberian makan enteral pada
pasien COVID-19
• Continuous : Pemberian setiap 16 – 24 jam
• Cyclic : Pemberian setiap 8-16 jam
• Intermittent : Pemberian 200-300 ml, setiap 3-6 jam,
dengan cara drip
• Bolus : Pemberian 200-300 ml, setiap 4-6 jam, beresiko
aspirasi

Anda mungkin juga menyukai