dari organisasi yang mengambil input dan mentransformasikannya menjadi out put, yang diharapkan akan memiliki nilai tambah bagi organisasi dibandingkan dengan input awalnya. Aliran proses berhubungan langsung dengan transformasi proses itu sendiri sebagai suatu rangkaian aliran yang menghubungkan masukan dan keluaran. Jadi aliran proses adalah suatu rangkaian aliran proses yang menghubungkan masukan dan pengeluaran . Dalam mempelajari aliran proses, kita akan menganalisis bagaiamana suatu barang dibuat atau bagaimana suatu jasa dihasilkan. Apabila urutan tahapan yang digunakan dalam mengubah masukan menjadi keluaran dianalisis, biasanya dapat ditemukan metode atau prosedur yang lebih baik. Inti dari analisis aliran proses adalah peta aliran. Menguraikan aliran proses dalam bentuk peta aliran (flow chart) hal ini sangat bermanfaat dan membantu dalam mencari prosedur dan metode yang lebih baik. Peta Aliran Proses (Flow Process Chart)
Peta aliran proses merupakan suatu peta
yang menggambarkan semua aktivitas, baik aktivitas yang produktif maupun tidak produktif (transportasi, menunggu, dan menyimpan), dimana kegiatan yang terlibat dalam proses pelaksanaan kerja . Keuntungan peta aliran proses
Meminimalkan operasi-operasi yang tidak perlu atau
mengkombinasikannya dengan operasi lainnya. Meminimalkan aktivitas handling ( penanganan ) yang tidak efisien. Mengurangi jarak perpindahan material dari satu operasi ke operasi yang lain (langkah ini nantinya akan menjadi dasar pemikiran dalam hal pengaturan tata letak fasilitas pabrik). Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia karena kegiatan yang tidak produktif, seperti menunggu atau transportasi. SIMBOL PROSES PRODUKSI Tata Letak
Tata letak merupakan suatu landasan utama dalam
dunia industri. Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (fasilities layout) dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas- fasilitas pabrik yang bertujuan untuk menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas area (space) untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan material, penyimpanan material (storage), baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel pekerja dan sebagainya. Tujuan Tata Letak Pabrik
• Integrasi secara menyeluruh dari semua faktor
yang mempengaruhi proses produksi. • Perpindahan jarak yang seminimal mungkin. • Aliran kerja berlangsung secara lancar melalui pabrik. • Semua area yang ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien. • Kepuasan kerja dan rasa aman dari pekerja dijaga sebaik-baiknya. • Pengaturan tata letak harus cukup fleksibel Tata Letak Proses (Process Layout) Tata letak proses atau tata letak fungsional adalah penyusunan tata letak, dimana alat yang sejenis atau yang memiliki fungsi sama ditempatkan dalam bagian yang sama. Kelebihan dari tata letak proses, antara lain sebagai berikut: • Memungkinkan utilitas mesin yang tinggi. • Memungkinkan penggunaan mesin-mesin yang multi guna, sehingga dapat dengan cepat mengikuti perubahan jenis produksi. • Memperkecil terhentinya produksi yang diakibatkan oleh kerusakan mesin. • Sangat fleksibel dalam mengalokasikan personel dan peralatan. • Memungkinkan spesialisasi supervisi. Group Technology
Group Technology (GT) adalah filosofi manufaktur
yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dengan mengelompokkan part dan family produk yang memiliki karakteristik serupa dalam membentuk sel-sel produksi dengan sekelompok mesin dan proses yang berbeda. Group technology juga sebagai suatu metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mempunyai kemiripan yaitu dengan cara mengelompokkan masalah-masalah yang mirip menjadi satu sel sehingga pemecahan masalah tersebut dapat menghemat waktu dan upaya. Jalan Lintasan (Aisle) Jalan lintasan (aisle) dalam pabrik dipergunakan untuk komunikasi dan transportasi. Perencanaan jalan lintasan yang baik akan banyak menentukan proses gerakan perpindahan dari personel, bahan, ataupun peralatan produksi dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Jalan lintasan dalam pabrik akan dipergunakan untuk hal-hal seperti berikut : • Material handling. • Gerakan perpindahan personel. • Finished goods products handling. • Pembuangan sekrap dan limbah industri lainnya. • Pemindahan peralatan produksi baik untuk pergantian alat baru maupun untuk perawatan. • Kondisi-kondisi darurat, seperti kebakaran dan lain-lain. Activity Relationship Chart (ARC) ARC adalah teknik yang digunakan untuk merencanakan hubungan antara masing- masing kegiatan yang berhubungan satu sama lain. ARC menggunakan simbol skala prioritas sebagai penanda tingkat kedekatan. ARC dilakukan setelah nilai dari hubungan kedekatan telah ditentukan untuk setiap fasilitas . Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam membuat ARC, antara lain: • Daftar semua departemen pada relationship chart. • Melakukan wawancara atau survei dengan orang dari masing-masing departemen yang tercantum pada relationship chart dan dengan manajemen yang bertanggung jawab untuk semua departemen. • Tentukan kriteria untuk menetapkan hubungan kedekatan dan merinci, serta merekam kriteria sebagai alasan untuk nilai hubungan pada relationship chart. • Menetapkan nilai hubungan dan alasan dari setiap nilai yang diberikan untuk setiap pasang departemen. • Beri kesempatan bagi siapapun yang memberikan input untuk melakukan pengembangan relationship chart dalam mengevaluasi dan mendiskusikan perubahan yang terjadi . From to Chart (FTC) Metode yang paling sering digunakan untuk pengukuran flow secara kuantitatif adalah from-to chart, atau travel chart adalah suatu teknik konvensional yang umum digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan barang dalam suatu proses produksi. Kegunaan dan keuntungan from-to chart, antara lain : • Menganalisis perpindahan bahan. • Perencanaan pola aliran. • Penentuan lokasi kegiatan. • Perbandingan pola aliran atau tata letak pengganti. • Pengukuran efisiensi pola aliran. • Menunjukkan ketergantungan satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. • Menunjukkan volume perpindahan antar kegiatan. • Menunjukkan keterkaitan lintas produksi. • Menunjukkan kemungkinan masalah dalam pengendalian produksi. • Perencanaan keterkaitan antara beberapa produk, komponen, barang, bahan, dll • Menunjukkan hubungan kuantitatif antara kegiatan dan perpindahannya Computerized Relative Allocation of Facilities Technique (CRAFT)
CRAFT merupakan program tata letak yang dikembangkan dengan
bantuan komputer untuk menukar lokasi kegiatan pada tata letak awal untuk menemukan pemecahan yang lebih baik berdasarkan aliran bahan. Pertukaran pertukaran selanjutnya membawa ke arah tata letak yang mendekati biaya minimum . Data data yang dibutuhkan dalam CRAFT, antara lain : • Dimensi bangunan yang akan ditempatkan. • Dimensi setiap departemen. • Aliran material atau frekuensi perjalanan antar departemen serta biaya per unit beban per unit jarak. • Tata letak awal (initial layout). • Pembatasan lokasi departemen, jika dapat diterapkan Material Handling
Material handling adalah seni atau ilmu yang
berkaitan dengan perpindahan, penyimpanan, kontrol, dan proteksi barang dan material selama proses manufaktur, distribusi, konsumsi, dan pembuangan. Material handling juga berarti menyediakan jumlah yang tepat dari material yang tepat, dalam kondisi yang baik, pada tempat yang tepat, posisi yang tepat, urutan yang tepat, serta dengan biaya yang tepat dengan menggunakan metode yang tepat Tujuan dari material handling, antara lain :
Meminimalkan biaya material handling.
Meminimalkan keterlambatan dan gangguan dengan menyediakan bahan bahan pada area penggunaan. Meningkatkan kapasitas produktif dari fasilitas produksi dengan pemanfaatan yang efektif dari kapasitas dan meningkatan produktivitas. Keselamatan dalam material handling melalui perbaikan kondisi kerja. Pemanfaatan maksimum peralatan material handling. Pencegahan kerusakan material. Investasi yang lebih rendah untuk process inventory. 5S ( Sort, Set, Shine, Standardize, Sustain ) Terdapat lima langkah dalam pemeliharaan tempat kerja. Di bawah ini merupakan penjabaran mengenai lima langkah 5S, antara lain : • Sort (Ringkas) Membedakan antara yang diperlukan dan tak diperlukan dan menyingkirkan yang tak diperlukan. Membuat tempat kerja ringkas, yang hanya menampung barang-barang yang diperlukan saja. • Set in Order (Rapi) Rapi berarti mengelompokkan barang berdasarkan penggunaannya dan menatanya secara memadai, agar upaya dan waktu untuk mencari atau menemukan menjadi minimum. Menata semua barang yang ada setelah ringkas, dengan pola yang teratur dan tertib. • Shine (Resik) Resik berarti membersihkan lingkungan kerja, termasuk di dalamnya yakni mesin dan alat kerja, lantai tempat kerja dan berbagai daerah tempat kerja. Menjaga kondisi mesin yang siap pakai dan dalam keadaan bersih. Menciptakan kondisi tempat dan lingkungan kerja yang bersih. • Standardize (Rawat) Memperluas konsep kebersihan pada diri pribadi dan terus menerus mempraktekkan tiga langkah terlebih dahulu. Selalu berusaha menjaga keadaan yang sudah baik melalui standar. • Sustain (Rajin) Rajin berarti disiplin pribadi. Membangun disiplin diri pribadi dan membiasakan diri untuk menerapkan 5S melalui norma kerja dan standarisasi.