Anda di halaman 1dari 16

PERTEMUAN 6-7

Eksponensial Smoothing

Sri Herawati
TUJUAN
 Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Mahasiswa mampu memahami dan mengimplementasikan
peramalan bisnis.

 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Mahasiswa mampu menguraikan dan menerapkan berbagai
model smoothing eksponensial yang dapat digunakan untuk
model peramalan bisnis.
TOPIK BAHASAN
 Single smoothing exponential,
 Double smoothing exponential atau Holt’s Exponential
Smoothing
 Triple smoothing exponential
SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING
(SES)
 Single Exponential Smoothing adalah metode yang
menunjukan pembobotan menurun secara eksponensial
terhadap nilai observasi yang lebih lama.
 Metode ini memberikan sebuah pembobotan
eksponensial rata-rata bergerak dari semua nilai
observasi sebelumnya.
 Metode ini tidak dipengaruhi oleh trend maupun musim.
SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING
(SES)
 Rumusnya

Y’t+1 = αYt + (1-α) Y’t . . . . . . . . . . . . . (1)

Keterangan:
Y’t+1= nilai peramalan untuk periode berikutnya
Yt = permintaan untuk periode t
Ŷt = nilai peramalan untuk periode t
α = faktor bobot penghalusan (0 < α < 1)
Besaran Nilai α
 Jika diinginkan peramalan yang stabil dengan pemulusan
random, maka gunakan nilai α yang kecil (data tidak
terlalu fluktuatif)
 Jika diinginkan respon yang cepat terhadap perubahan
data, maka gunakan nilai α yang besar (data cukup
fluktuatif)
 Memilih nilai α dengan trial and error mulai dari 0.1,
0.2,....0.9
 Nilai α dengan error terkecil yang dipilih
SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING
(SES)
Nilai Y’t-1 belum diketahui, maka lakukan inisialisasi
nilai :
- tetapkan peramalan pertama sama dengan
data/observasi pertama, Y1=Y’1 atau
Gunakan rata-rata dari lima atau enam data pertama
sebagai peramalan pertama, Y1=MA(5) atau Y1=MA(6)
► α = 0.10
► Y’t+1 = αYt + (1-α) Y’t
► Y’2 = 0.10(76)+(1-0.10)76
► = 76.00

► Y’3 = 0.10 (89)+(1- 0.10)76


► Y’3 = 77.30

► Y’ 4 = 0.10 (88)+(1- 0.10)77.30


► Y’ 4 = 78.37
SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING
(SES)
SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING (SES)

Nilai eror yang digunakan untuk forecast


adalah dengan a: 0.5, karena mempunyai
tingkat kesalahan yang paling kecil sehingga
forecastnya lebih tepat.
DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING
 Perluasan SES dengan dua parameter
 Menambahkan faktor Tren dalam persamaan pemulusan
untuk menyesuaikan dengan pola tren
METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING
 Metode ini merupakan model linear dan proses smoothing dilakukan
dua kali.
 Y’ t+1 = αYt + (1- α)Y’t-1
 Y” t+1 = α Y’t+1 + (1- α)Y”t-1
 Forecast dilakukan dengan rumus
 Yt+m = at + bt m
 m = Jangka waktu forecast ke depan
 a = 2 Y’
t t+1 – Y”t+1

 bt = {α /(1- α)}.(Y’t+1 – Y”t+1)


 Untuk menentukan nilai a caranya adalah trial and error.
Dicari nilai a yang dapat meminimumkan nilai mean square
error.
 Metode double exponential smoothing ini biasanya lebih tepat

untuk meramalkan data yang mengalami trend kenaikan.


DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING
• Dengan a = 0.20, jika Y1 = 120, karena belum cukup data maka, Y’1=120,
Y”1=120 dan f2 = 120
• Jika Y2 = 125, maka:
• Y’2 = 0.20 (125) + (1 – 0.20) 120 = 121 (Kolom ke 3)
• Y”2 = 0.20 (121) + (1 – 0.20) 120 = 120.2 (Kolom ke 4)
• a2 = 2(121) – 120.2 = 121.80 (Kolom ke 5)
• b2 = 0.20/(1-0.20) (121 – 120.20) = 0.20 (kolom ke 6)
• Nilai Forecast tahun ke 3
• F3 = 121,8 + 0,20 = 122 (kolom ke 7)
METODE TRIPLE EXPONENTIAL
SMOOTHING
 Metode ini merupakan model linear dan proses smoothing dilakukan
tiga kali.
 Y’ t+1 = α Yt + (1- α)Y’t-1
 Y’’ t+1 = α Y’t + (1- α)Y”t-1
 Y’’’ t+1 = α Y’’t + (1- α)Y’”t-1
 Forecast dilakukan dengan rumus
 Ft+m = at + bt m + ½ ctm2
 m = Jangka waktu forecast ke depan
 at = 3 Y’t+1 – 3 Y”t+1 + Y’”t+1
 bt = {α /2(1- α)2}. {(6 – 5 α) Y’t+1 – (10 – 8 α) Y”t+1 + (4 – 3 α) Y”’t+1 }
 ct = {α 2/(1- α)2}.(Y’t+1 – 2 Y’’t+1 + Y’’’t+1 )

 Metode triple exponential smoothing ini biasanya lebih tepat untuk


meramalkan data yang mengalami trend fluktuasi.
SMOOTHING
• Dengan a = 0.10, jika Y1 = 125, karena belum cukup data maka, Y’1=125,
Y”1=125, Y”’1=125, at = 125, nilai b dan c = 0, dan nilai f2 = 125
• Jika Y2 = 130, maka:
• Y’2 = 0.10 (130) + (1 – 0.10) 125 = 125.50 (Kolom ke 3)
• Y”2 = 0.10 (125.50) + (1 – 0.10) 125 = 125.05 (Kolom ke 4)
• Y’”2 = 0.10 (125.05) + (1 – 0.10) 125 = 125.01 (Kolom ke 5)
• a2 = 3(125.50) – 3(125.05) + 125.01 = 126,36 (Kolom ke 6)
• b2 = {(0.10)/2(1-0.10)2} (6 – (5 x 0.10)125.50) – (10 – (8 x 0.10) 125.05
+
( 4 – 3 x 0.10) 125.01) = 0.14 (kolom ke 7)
• c2 = (0.10)2 / (1-0.10)2 (125.50 – 2(125.05) + 125.01) = 0.01 (Kolom ke
8)
• Nilai Forecast tahun ke 3
• F3 = 126,36 + 0,14 (1) + 0,5 (0,01) (12) = 126, 50 (kolom ke 9)

Anda mungkin juga menyukai