KAWASAN PERMUKIMAN KUMUHKAWASAN NIKKEL KELURAHAN NIKKEL KECAMATAN NUHA KABUPATEN LUWU TIMUR (Penanganan Kekumuhan) Latar Belakang • Isu Kekumuhan di Indonesia Dalam Berbagai Dimensi dan Karakteristik Permasalahannya • Permen PUPR No 2/PRT/2016 Tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh • Kebutuhan Basis Data Lokasi dan Kondisi Eksisting Dalam Rangka Penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh • Upaya Menjawab Isu Kekumuhan melalui peningkatan Kualitas Perencanaan dan Tindakan Penanganan Yang Efektif • DED Revitalisasi kawasan kumuh dalam Keranga Peningkat an Kualitas Terhadap Permukiman Kumuh • Kecenderungan perkembangan wilayah di Indonesia di cirikan dengan pertumbuhan penduduk seperti halnya Negara-negara berkembang lainnya berlangsung dengan sangat pesat. Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat ini mempunyai implikasi yaitu meningkatnya tuntutan penyediaan sarana dan prasarana yang baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya akan meningkat pula.Perlu disadari bahwa banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh daerah perkotaan maupun pedesaan, dimana ketersediaan dan tingkat pelayanan sarana dan prasarana masih terbatas dan belum secara merata dapat menjangkau keseluruh lapisan masyarakat, ini ditandai dengan meningkatnya kosentrasi lingkungan permukiman yang sering tidak diikuti dengan meningkatnya sarana dan prasarana penunjang permukiman. Sejalan dengan terus terjadinya perkembangan tersebut maka pemerintah harus tanggap terhadap kebutuhan akan sarana dan prasarana khususnya untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. • Di Indonesia penurunan kualitas lingkungan perumahan desa maupun kota banyak dijumpai pada daerah - daerah lingkungan padat, seperti lingkungan permukiman kumuh perkotaan. Penggunaan lahan secara optimal, wujud bangunan yang semrawut, prasarana dan sarana lingkungan yang kurang memadai merupakan pertanda terjadinya penurunan tersebut Ciri-ciri kumuh • Dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel, baik karena pertumbuhan penduduk akibat kelahiran maupun karena adanya urbanisasi. • • Dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap, atau berproduksi subsistem yang hidup di bawah garis kemiskinan. • • Kondisi kesehatan dan sanitasi yang rendah, biasanya ditandai oleh lingkungan fisik yang jorok dan mudahnya tersebar penyakit menular. • Ciri kumuh • Langkanya pelayanan kota seperti air bersih, fasilitas MCK, listrik, dan sebagainya • Pertumbuhannya yang tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan tidak terurus; jalan yang sempit, halaman tidak ada, dan sebagainya. • Ciri kumuh • Kuatnya gaya hidup “pedesaan” yang masih tradisional.
• Secara social terisolasi dari pemukiman lapisan masyarakat lainnya.
• Ditempati secara illegal atau status hukum tanah yang tidak jelas (bermasalah).
• Biasanya ditandai oleh banyaknya perilaku
menyimpang dan tindak kriminal. Latar Belakang • Berbagai upaya perlu dilakukan untuk pola pendekatan yang bersifat holistic, perbaikan kualitas lingkungan permukiman yang pernah dilakukan diantaranya adalah: pemugaran rumah, bantuan teknik, rumah contoh, perbaikan kampung yang meliputi prasarana jalan dan saluran, perbaikan sanitasi, penyediaan sarana MCK, bak sampah, dan penyediaan air bersih.Program ini di dukung konsep Dirgen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yaitu 100 – 0 – 100 yang bertujuan penanganan kualitas permukiman seperti air bersih, permukiman kumuh dan sanitasi. MAKSUD DAN TUJUAN
• Adapun maksud dari kegiatan ini adalah untuk
menghasilkan suatu dokumen Perencanaan Teknis sebagai bagian dari Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman bagi Kawasan Permukiman Kumuh. • Sedangkan tujuan dari pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Revitalisasi Kawasan Permukiman Kabupaten Luwu Timur Tahun 2021 adalah tersedianya rancangan teknis penataan Kawasan Permukiman demi terwujudnya penataan bangunan dan lingkungan di kawasan permukiman tersebut dengan lebih baik. SASARAN
• Tersusunnya masukan teknis bagi Pemerintah dalam
bentuk rincian pengendalian perwujudan bangunan dan lingkungan kawasan permukiman. • Teridentifikasinya bangunan-bangunan serta arsitektur tradisional sebagai kekayaan cagar budaya. • Teridentifikasinya kondisi eksisting prasarana dan sarana utilitas umum kawasan permukiman di lokasi kegiatan. • Teridentifikasinya topografi kawasan Permukiman di lokasi kegiatan. • Dirumuskannya strategi penataan kawasan Permukiman dan tahapan program dan kegiatan penataan kawasan Permukiman yang ada. Out put • DED penataan kawasan permukiman kumuh dengan desain/rancangan rinci tiap komponen infrastruktur (1:200, 1:100, 1;50), spesifikasi teknis serta RAB untuk kegiatan yang siap dilelangkan. • Gambar pra rencana/denah, tampak dan potongan. • Informasi tentang perizinan prasarana dan sarana sefrta utilitas kawasan • Konsep penataan kawasan menjadi layak huni sesuai kriteria undang-undang. • Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir Serta Gambar kerja penataan kawasan, Rencana Anggaran Biaya Penataan Kawasan, Gambar-gambar perspektif sesuai keperluan RUANG LINGKUP KEGIATAN KOMPOSISI TENAGA