Anda di halaman 1dari 13

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KEPERAWATAN
OLEH :
 
NI PUTU ANGGI WIDYASARI (13)
LUH MADE MAS SWANDEWI (14)
G. A. A. DIVASYA SASMAYASWARI(15)
Definisi Sistem Informasi Keperawatan

Sistem informasi adalah sistem komputer yang mengumpulkan,


menyimpan memproses, memperoleh kembali, menunjukkan, dan
mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan dalam praktik,
pendidikan, administrasi dan penelitian (Malliarou et al., 2007
dalam Malliarou & Zega, 2009).
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu
komputer, ilmu informasi dan ilmu keperawatan yang disusun
untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan
informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung
pelaksanaan asuhan keperawatan.
Manfaat dan Keutungan
Sistem Informasi Keperawatan

1. Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan


2. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
3. Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam
penyimpanan arsip.
4. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
5. Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan
baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan.
6. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu
pengambilan keputusan secara cepat
7. Meningkatkan produktivitas kerja
8. Mengurangi kesalahan dalam menginterpretasikan pencatatan
Manfaat dan Keutungan
Sistem Informasi Keperawatan

Menurut Holmes (2003, dalam Sitorus 2006), terdapat keuntungan


utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:
1. Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan
cepat diketahui.
2. Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan waktu perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan.
3. Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi
klinik dari pasien dalam satu lokasi.
Faktor Pendukung Sistem Informasi Keperawatan

Faktor pendukung Sistem Informasi Keperawatan


Adanya perusahaan (yang dikelola oleh profesi keperawatan) yang
menawarkan produk SIM keperawatan yang siap pakai untuk diterapkan
di Rumah Sakit.
Adanya UU No 8 tahun 1997 yang mengatur tentang keamanan terhadap
dokumentasi yang berupa lembaran kertas. Undang-undang ini
merupakan bentuk perlindungan hukum atas dokumen yang dimiliki pusat
pelayanan kesehatan, perusahaan atau organisasi.
Aspek etik karena sistem ini semaksimal mungkin dirancang untuk menjaga
kerahasiaan data pasien. Hanya orang-orang tertentu saja yang boleh
mengakses data melalui SIM ini, misalnya dokter, perawat, pasien sendiri.
Faktor penghambat Pelaksanaan SIM Keperawatan di Indonesia

1. Untuk memutuskan menerapkan Sistem Informasi


Manajemen Keperawatan berbasis komputer tidak terlalu
mudah
2. Ketidaksiapan Sumber Daya Manusia keperawatan
3. Faktor Sumber Dana
Program-Program Yang Dirancang Dalam SIM
Keperawatan

Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam SIM (Sistem
Informasi Manajemen) Keperawatan antara lain :
1. Standar Asuhan Keperawatan
2. Standart Operating Procedure (SOP)
3. Discharge Planning
4. Jadwal dinas perawat
5. Penghitungan angka kredit perawat.
6. Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.
7. Daftar NIC terbanyak
8. Laporan Implementasi
9. Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.
10. Daftar NIC terbanyak
11. Laporan Implementasi
12. Laporan statistic
13. Resume Perawatan
14. Daftar SAK 
15. Presentasi Kasus On Line
16. Mengetahui Jasa Perawat
17. Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat
18. Laporan Shift
19. Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang Rapat
Hal - Hal Yang Disiapkan
Dalam Penerapan SIM Keperawatan

Menurut Jasun (2006) hal-hal yang harus dipersiapkan dalam penerapan


SIM Keperawatan ialah :
1. Hard Ware
2. Soft Ware
3. Brain Ware
4. Skill
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Berhubungan Dengan
Sistem Informasi Keperawatan Di RS

Clinical Pathway
Clinical pathway atau jalur klinis adalah sebuah pedoman yang digunakan untuk melakukan
tindakan klinis berbasis bukti pada fasilitas layanan kesehatan. Tujuan dan manfaat
dari clinical pathway yaitu sebagai standar pelayanan, peningkatan mutu pelayanan,
pengurangan lama rawat, sebagai bahan edukasi untuk pasien, efektivitas biaya,
pengurangan proseedur yang tidak perlu dan sebagai bahan analisis untuk evaluasi.
Clinical pathway dibuat dengan mengintegrasikan panduan klinis terhadap suatu penyakit
tertentu yang dibuat oleh organisasi profesi dan literatur berdasarkan studi berbasis bukti.
Hal ini kemudian disesuaikan dengan keadaan setempat dan dibutuhkan kolaborasi berbagai
bidang (dokter, keperawatan dan farmasi). Salah satu contoh di RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou, Manado, pemilihan penyakit yang akan dibuat clinical pathway diprioritaskan
berdasarkan high volume, high risk dan high outcome.
Alternatif Pemecahan Masalah dalam Penerapan
SIM Keperawatan di Indonesia
Ada beberapa alternatif pemecahan masalah dalam penerapan SIM (Sistem Informasi
Manajemen) keperawatan di Indonesia diantaranya :
1. Perlu adanya pemahaman yang sama diantara pihak manajemen rumah sakit dengan
tim keperawatan tentang pentingnya pelaksanaan SIM keperawatan di rumah sakit
yang diwujudkan dalam bentuk pengalokasian dana yang memadai untuk
implementasi SIM keperawatan, pemberian pelatihan bagi perawat tentang
pelaksanaan SIM keperawatan, pengadaan fasilitas informasi teknologi yang memadai.
2. Perlu adanya integrasi program SIM dalam kurikulum pendidikan keperawatan.
3. Peningkatan standarisasi tingkat pendidikan perawat agar memiliki pemahaman yang
tepat tentang teknologi informasi dalam keperawatan.
4. Adanya aspek legal berupa Undang-undang praktek keperawatan
5. Perlu adanya penelitian yang lebih jauh terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan aplikasi SIM di Indonesia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai