KEPERAWATAN
OLEH :
NI PUTU ANGGI WIDYASARI (13)
LUH MADE MAS SWANDEWI (14)
G. A. A. DIVASYA SASMAYASWARI(15)
Definisi Sistem Informasi Keperawatan
Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam SIM (Sistem
Informasi Manajemen) Keperawatan antara lain :
1. Standar Asuhan Keperawatan
2. Standart Operating Procedure (SOP)
3. Discharge Planning
4. Jadwal dinas perawat
5. Penghitungan angka kredit perawat.
6. Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.
7. Daftar NIC terbanyak
8. Laporan Implementasi
9. Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.
10. Daftar NIC terbanyak
11. Laporan Implementasi
12. Laporan statistic
13. Resume Perawatan
14. Daftar SAK
15. Presentasi Kasus On Line
16. Mengetahui Jasa Perawat
17. Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat
18. Laporan Shift
19. Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang Rapat
Hal - Hal Yang Disiapkan
Dalam Penerapan SIM Keperawatan
Clinical Pathway
Clinical pathway atau jalur klinis adalah sebuah pedoman yang digunakan untuk melakukan
tindakan klinis berbasis bukti pada fasilitas layanan kesehatan. Tujuan dan manfaat
dari clinical pathway yaitu sebagai standar pelayanan, peningkatan mutu pelayanan,
pengurangan lama rawat, sebagai bahan edukasi untuk pasien, efektivitas biaya,
pengurangan proseedur yang tidak perlu dan sebagai bahan analisis untuk evaluasi.
Clinical pathway dibuat dengan mengintegrasikan panduan klinis terhadap suatu penyakit
tertentu yang dibuat oleh organisasi profesi dan literatur berdasarkan studi berbasis bukti.
Hal ini kemudian disesuaikan dengan keadaan setempat dan dibutuhkan kolaborasi berbagai
bidang (dokter, keperawatan dan farmasi). Salah satu contoh di RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou, Manado, pemilihan penyakit yang akan dibuat clinical pathway diprioritaskan
berdasarkan high volume, high risk dan high outcome.
Alternatif Pemecahan Masalah dalam Penerapan
SIM Keperawatan di Indonesia
Ada beberapa alternatif pemecahan masalah dalam penerapan SIM (Sistem Informasi
Manajemen) keperawatan di Indonesia diantaranya :
1. Perlu adanya pemahaman yang sama diantara pihak manajemen rumah sakit dengan
tim keperawatan tentang pentingnya pelaksanaan SIM keperawatan di rumah sakit
yang diwujudkan dalam bentuk pengalokasian dana yang memadai untuk
implementasi SIM keperawatan, pemberian pelatihan bagi perawat tentang
pelaksanaan SIM keperawatan, pengadaan fasilitas informasi teknologi yang memadai.
2. Perlu adanya integrasi program SIM dalam kurikulum pendidikan keperawatan.
3. Peningkatan standarisasi tingkat pendidikan perawat agar memiliki pemahaman yang
tepat tentang teknologi informasi dalam keperawatan.
4. Adanya aspek legal berupa Undang-undang praktek keperawatan
5. Perlu adanya penelitian yang lebih jauh terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan aplikasi SIM di Indonesia.
TERIMA KASIH