KUALITAS AIR
PADA BUDIDAYA
IKAN LELE
FISIKA - Warna
Disebabkan bahan terlarut (Organik dan anorganik), dapat
diamati secara visual
Warna merah--------------------->besi/plankton/ Diatomae (laut)
Warna coklat kehitaman-------->mangan
Warna hijau----------------------->tanah berkapur/plankton
Warna hijau pekat--------------->plankton (Microcystis)
Warna kuning kecoklatan-------->rawa-rawa
3. Faktor Biologi
Kelimpahan Plankton
Bakteri
Nitro dan Lacto
PENGELOLAAN DAN PERBAIKAN KUALITAS AIR
1. Persiapan kolam/media
a. Pengeringan kolam dan Perbaikan Pematang
Pengeringan dasar kolam sangat dibutuhkan oleh ikan agar bakteri pembusuk yang dapat
menyebabkan ikan sakit, racun sisa dekomposisi selama budidaya terbuang.
Bentuk pematang dibuat dengan bentuk Trapesium, hal tersebut dimaksudkan agar
pematang dapat menahan air kolam.
KONSTRUKSI KOLAM
B
KETERANGAN:
F
G A. Panjang kolam
E
A
B. Lebar kolam
C C. Dasar Kolam
D. Kemalir
D
E. Kobakan
F. Outlet Kolam
H
G. Outlet Kobakan
H. Inlet kolam
2. Pemupukan dan Pengapuran
> Kolam tanah.
Pupuk kandang dengan dosis 250-500 gram/m2
Pengapuran dengan dosis 50 gram/m2
> Kolam Terpal/Tembok. Pemupukan dilakukan
dengan menggunakan pupuk Probiotik, sedangkan
pengapuran pada kolam terpal/tembok tidak
menggunakan kapur, tetapi menggunakan herbal
berupa daun-daunan ketapang atau daun kelapa
Proses Pemupukan dan pengapuran
Pupuk kandang yang ideal adalah pupuk kandang yang telah
difermentasi sebelumnya (kompos), salah satu pupuk yang dapat
digunakan adalah Kotoran Ayam/puyuh sebanyak 500 gram/m 2.
Setelah pupuk disebar merata, sebarkan pula kapur
Dolomit/Tohor, kemudian rendam kolam dengan ketinggian air
sebanyak 20 – 30 cm. Diamkan kolam selama 3-5 hari, setelah
itu tambahkan air sesuai dengan kebutuhan, baik itu pendederan
maupun pembesaran.
Terima Kasih