Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN

KUALITAS AIR
PADA BUDIDAYA
IKAN LELE

Dejee Fish Hatchry, Cargo and Aquaculture Training


Jl.Cibaraja Pasar Ikan No. 40 Cisaat Sukabumi
Pendahuluan

 Budidaya Ikan Lele merupakan budidaya Ikan Masa depan


 Peranan Kualitas Air media budidaya sangat besar bagi
kesuksesan budidaya ikan Lele
Sifat Biologis Ikan Lele
 Ikan lele merupakan ikan yang tidak membutuhkan
kadar oksigen tinggi dalam air (mempunyai
Labirin)
 Tidak mempunyai sisik pelindung, tetapi
mempunyai lendir
Sistem pemeliharaan
Dalam budidaya ikan Lele, ada beberapa jenis
wadah yang dapat digunakan antara lain adalah
kolam tanah, kolam Terpal/plastik dan kolam
tembok
Manajemen kualitas air
Manajemen kualitas air adalah suatu usaha untuk
menjaga kondisi air tetap dalam kondisi baik untuk
budidaya ikan dengan memperhatikan faktor fisika,
kimia dan biologinya
Parameter kunci
Parameter Fisik Parameter Kimia
 Warna • pH (derajat keasaman)
 Bau • Oksigen terlarut
 Suhu • Karbondioksida
• Amoniak, nitrit, dan nitrat
 Kecerahan
 Kekeruhan Parameter Biologi
• Plankton
• Bakteri
Parameter dalam pengelolaan kualitas air

FISIKA - Warna
Disebabkan bahan terlarut (Organik dan anorganik), dapat
diamati secara visual
Warna merah--------------------->besi/plankton/ Diatomae (laut)
Warna coklat kehitaman-------->mangan
Warna hijau----------------------->tanah berkapur/plankton
Warna hijau pekat--------------->plankton (Microcystis)
Warna kuning kecoklatan-------->rawa-rawa

Untuk budidaya disarankan warna hijau terang


 Suhu, berkisar 25oC – 30oC
 Cahaya/kecerahan, Kisaran 30-50 cm
2. Faktor Kimia
 Oksigen, Parameter paling penting
Pengelolaan oksigen yaitu dengan Aerasi, Pengucuran air,
membuat air bergerak
Ikan memerlukan kadar O2 tinggi : Ikan Mas, Nila,
Grasscarp, Baung, Bawal dll
Ikan tidak memerlukan kadar O2 tinggi : Lele, Gurame,
Patin dll
 pH (derajat keasaman), mempengaruhi produktifitas
kolam
Klasifikasi nilai pH dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
Netral : pH = 7
Alkalis (basa) : 7 < pH < 14
Asam : 0 < pH < 7
pH Optimum 6 - 8
pH tinggi (basa) >>> Daun Ketapang
pH rendah (asam)>>> Kapur
 Ammonia
Bersifat Toksik terhadap ikan

3. Faktor Biologi
 Kelimpahan Plankton
 Bakteri
Nitro dan Lacto
PENGELOLAAN DAN PERBAIKAN KUALITAS AIR

1. Persiapan kolam/media
a. Pengeringan kolam dan Perbaikan Pematang
Pengeringan dasar kolam sangat dibutuhkan oleh ikan agar bakteri pembusuk yang dapat
menyebabkan ikan sakit, racun sisa dekomposisi selama budidaya terbuang.
Bentuk pematang dibuat dengan bentuk Trapesium, hal tersebut dimaksudkan agar
pematang dapat menahan air kolam.
KONSTRUKSI KOLAM
B
KETERANGAN:
F
G A. Panjang kolam
E
A
B. Lebar kolam

C C. Dasar Kolam
D. Kemalir
D
E. Kobakan
F. Outlet Kolam
H
G. Outlet Kobakan
H. Inlet kolam
2. Pemupukan dan Pengapuran
> Kolam tanah.
Pupuk kandang dengan dosis 250-500 gram/m2
Pengapuran dengan dosis 50 gram/m2
> Kolam Terpal/Tembok. Pemupukan dilakukan
dengan menggunakan pupuk Probiotik, sedangkan
pengapuran pada kolam terpal/tembok tidak
menggunakan kapur, tetapi menggunakan herbal
berupa daun-daunan ketapang atau daun kelapa
Proses Pemupukan dan pengapuran
 Pupuk kandang yang ideal adalah pupuk kandang yang telah
difermentasi sebelumnya (kompos), salah satu pupuk yang dapat
digunakan adalah Kotoran Ayam/puyuh sebanyak 500 gram/m 2.
 Setelah pupuk disebar merata, sebarkan pula kapur
Dolomit/Tohor, kemudian rendam kolam dengan ketinggian air
sebanyak 20 – 30 cm. Diamkan kolam selama 3-5 hari, setelah
itu tambahkan air sesuai dengan kebutuhan, baik itu pendederan
maupun pembesaran.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai