b. NIP : 19770403 200701 2 025 c. Pangkat / Gol / TMT : Penata Muda Tingkat I / III B d.Instansi : RSUD Ulin Banjarmasin e. Tempat Tanggal Lahir : Banjarmasin, 03 April 1977 f. Agama : Islam g. NO. NIRA PPNI : 63710021316 •Pendidikan Terakhir : S-1 Keperawatan •Riwayat Jabatan/Pekerjaan •Staf Ruang Bedah Umum 2002-2010 •Wakaru Kulit-Kelamin 2010-2012 •Supervisor Ruang Kulit-Kelamin 2012-2013 •Supervisor Ruang Penyakit Dalam 2013-2015 •IPCN RSUD Ulin Banjarmasin 2015-Sekarang •Diklat / Kursus: •Pelatihan Perawat PPI di Rumah Sakit (Oktober 2009,Jakarta) •Pelatihan dan Work shop manajemen keperawatan untuk Manajer Keperawatan (2011) •Pelatihan Pembimbing Klinik/ CI (2012) •Hand Hygiene Audit Seminar (2013) •Symposium Sehari Managemen Update (2014) •Pelatihan Penyusunan Kurikulum&modul Pelatihan dibidang Kesehatan(2014) •Seminar Penanganan pembersihan instrument yang tepat dalam mewujudkan program PPI(2014) •Pelatihan IPCN(2016) •Pelatihan Dasar PPI(2016) •Workshop Manajemen Resiko PPIRS (2016) •Pelatihan PPI Lanjutan (2017) •TOT TGC (2017) •Alamat Rumah : Jl.Gerilya Komplek Tata Banua Indah II Blok Jambu Air Rt 23 No 4 Banjarmasin Telp:085248199737 •Alamat Kantor : Jl. A.Yani No.43 Telp.0511-3252180 PENDAHULUAN
Tindakan Pembedahan Prosedur pemasangan alat – alat Invasif
Memberi peluang terjadinya transmisi
mikroorganisme
Infeksi ( IDO, IADP, ISK, VAP)
Manajemen PPI di kamar bedah
Standar akreditasi JCI dan KARS • Menerapkan Kewaspadaan Isolasi
• Pendidikan dan pelatihan
• Pengendalian antimikroba • Surveilans Penerapan Kewaspadaan Isolasi terdiri dari : Kewaspadaan Standard Kewaspadaan berdasarkan transmisi Kewaspadaan Standar: Pastikan kebersihan tangan tim bedah Cuci tangan bedah 1. Kebersihan tangan petugas : (surgical Scrub) Terutama operator, Dokter dengan antiseptik Anastesi, perawat yang kontak yang sesuai. langsung dengan pasien Keringkan dengan handuk steril. 2. Dengan melakukan kebersihan tangan yang tepat dan benar dapat menurunkan infeksi 50 %
3. Catatan : penggunaan sarung
tangan bersih tidak menjadi jaminan mencegah transmisi mikroorganisme Pastikan pemakaian APD tim bedah tepat dan benar
Pakai Tutup kepala,
semua rambut harus tertutup,Gaun, Masker, Sarung tangan
Segera lepas alat
pelindung diri jika tidak diperlukan lagi Catatan : Tidak di komendasikan mengalungkan masker di leher Alat Pelindung Diri (APD)
1. Gunakan baju bedah dan Drapes yang kedap
air.Segera ganti baju atau Drapes yang terkontaminasi atau tembus darah atau cairan infeksius. 2. Gantilah gaun apabila tampak kotor, terkontaminasi dengan percikan cairan tubuh pasien. 3. Jangan menggunakan baju operasi di luar kamar bedah Alat Pelindung Diri : (APD) 4. Pakai masker yang menutupi seluruh mulut dan hidung bila memasuki kamar bedah pada saat operasi akan mulai atau sudah selesai, atau apabila ada alat bedah yang dibuka. Pakai masker sepanjang operasi
5. Pakai topi yang menutupi seluruh rambut
kepala dan wajah waktu masuk kamar bedah
6. Jangan memakai “shoe cover” untuk
mencegah IDO. Alat Pelindung Diri (APD) :
7. Pakai sarung tangan steril sesudah cuci tangan.
Pakai sarung tangan sesudah memakai baju steril
8. Pakai baju bedah dan “drapes” yg kedap air
. Ganti baju atau “drapes” yg terkontaminasi atau
tertembus darah atau cairan infeksius
PERALATAN PERAWATAN Steriisasi Alat Bedah PASIEN Pastikan penanganan peralatan perawatan pasien tepat dan benar
• Sterilkan semua instrumen bedah
sesuai petunjuk • Pelaksanaan sterilisasi kilat hanya untuk instrumen yang harus segera digunakan. Tidak melaksanakan sterilisasi kilat dengan alasan kepraktisan, untuk menghemat pembelian instrumen baru atau untuk menghemat waktu PERALATAN PERAWATAN Steriisasi Alat Bedah PASIEN Pastikan penanganan peralatan perawatan pasien tepat dan benar
• Peralatan disposible setelah
dipakai dibuang, khususnya pada pasien penderita HIV,HBV,HCV • Peralatan yang dapat dipakai ulang dilakukan disinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi sesuai jenis alat medis Pastikan penanganan limbah tepat dan benar • Pisahkan limbah sesuai dengan jenisnya • Tempatkan limbah sesuai jenisnya – Limbah padat infeksius dalam kantong plastik kuning – Limbah padat non infeksius dalam kantong plastik hitam – Limbah padat tajam dalam kontainer tahan tusuk dan tahan air Pastikan penanganan limbah tepat dan benar • Tidak menekuk atau mematahkan benda tajam • Tidak meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat • Segera buang limbah benda tajam ke kontainer yang tersedia • Selalu buang sendiri oleh sipemakai Pastikan penanganan limbah tepat dan benar • Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai • Kontainer benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan • Resiko penularan HIV,HBV,HCV di kamar operasi terjadi akibat tertusuk benda tajam habis pakai. • Instumentator setiap memberikan instrumen tajam kepada operator harus selalu menggunakan tray, tidak boleh langsung MANAJEMEN LINGKUNGAN
Pastikan lingkungan kamar benar
sudah tepat dan benar • Pertahankan tekanan udara positif dalam kamar bedah dibandingkan dengan koridor dan ruangan di sekitarnya • Pertahankan minimun 15 - 30 kali pergantian udara per jam , dengan minimun 3 di antaranya adalah udara segar • Menjaga dan mempertahankan suhu 20-24 derajat, kelembaban 60- • Semua udara harus disaring, baik udara segar maupun udara hasil resirkulasi. • Semua udara masuk harus melalui langit-langit dan keluar melalui dekat lantai. HOW DOES AIRBORNE CONTAMINATION MANAJEMEN LINGKUNGAN AND INFECTION OCCUR
Jangan menggunakan Fogging dan sinar ultra
violet di kamar bedah untuk mencegah infeksi IDO, gunakan HEPA Filter Pintu kamar bedah harus selalu tertutup, kecuali bila di butuhkan untuk lewatnya peralatan, petugas dan pasien. Batasi jumlah orang yang masuk dalam kamar bedah MANAJEMEN LINGKUNGAN
• Bila tampak kotoran atau darah atau cairan tubuh
lainnya pada permukaan benda atau peralatan, gunakan desinfektan untuk membersihkannya sebelum operasi dimulai. • Tidak perlu mengadakan pembersihan khusus atau penutupan kamar bedah setelah selesai operasi kotor. • Jangan menggunakan keset berserabut untuk kamar bedah ataupun daerah sekitarnya Pastikan penanganan linen di kamar bedah tepat dan benar
• Pemisahan linen kotor terkontaminasi darah
atau cairan tubuh dengan linen kotor tidak terkontaminasi. • Tidak menempatkan linen di lantai • Semua linen infeksius dimasukan ke dalam kantong dengan kode infeksius (kantong kuning) • Linen yang terkontaminasi cairan tubuh dibersihkan sebelum proses selanjutnya 6/3/14 Berikan Antibiotik 1 jam sebelum insisi 6/3/14 PENDIDIKAN DAN LATIHAN Pastikan tim bedah sudah mendapatkan pelatihan tentang PPI
Berikan pendidikan dan latihan
tentang pencegahan dan penggendalian infeksi Rumah Sakit pada setiap individu yang bekerja di kamar bedah SURVEILENS Pastikan adanya surveilens di kamar bedah
Lakukan surveilens aktif:
– Infeksi luka operasi
– Penggunaan antimikroba – Pola kuman infeksi luka operasi – Karyawan yang tertusuk jarum – Kepatuhan melaksanakan kewaspadaan standar • Pasien • Petugas • Lingkungan • Peralatan 6/3/14 Pencegahan IDO Intra OPERASI
Petugas kamar bedah :
• Petugas yang sakit dilarang masuk kamar bedah
• Tidak memakai kutek,berkuku panjang,memakai perhiasan
di tangan ( cincin,gelang,jam tangan ) • Bekerja dengan tehnik aseptik
• Lakukan kebersihan tangan bedah sebelum menggunakan
sarung tangan
• Gunakan baju dan sandal khusus kamar bedah
• Gunakan APD sebelum masuk kamar bedah
KESIMPULAN
Pencegahan dan pengendalian infeksi di Instalasi
Bedah sangatlah penting oleh karena itu diperlukan kerja sama semua pihak, serta dukungan dan komitmen untuk menerapkan kewaspadaan standar sehingga kualitas pelayanan meningkat terlihat dari penurunan angka Infeksi Rumah Sakit Terima kasih atas perhatian Anda