Anda di halaman 1dari 36

Aspek-Aspek Yang Dikaji Dalam Tumbuh

Kembang Wanita Sepanjang Daur


Kehidupannya Dengan Gangguan dan
Permasalahannya
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Mampu a. Mendiskripsikan tentang proses


mendiskripsikan kehidupan sepanjang siklus
tentang pemantauan kehidupannya
tumbuh kembang
wanita sepanjang daur b. Mendiskripsikan tentang aspek-
kehidupannya, aspek yang dikaji dalam setiap tahap
gangguan kehidupannya
permasalahannya c. Mendiskripsikan tentang indikator
pemantauannya
 Dalam pendekatan siklus hidup ini, dikenal
lima tahap, yaitu:
Konsepsi
( fertilisasi dan
implantasi )
Usia
lanjut

Bayi dan
anak

Usia
subur

Remaja
Konsepsi
 Pelayanan antenatal, persalinan aman dan nifas serta pelayanan bayi
baru lahir.
 Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis
kelamin, BBLR, kurang gizi (malnutrisi).
 Pendekatan pelayanan antenatal, promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit.

FERTILISASI
Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel
mani/sperma dengan sel telur di tuba falopii.
Pada saat kopulasi antara pria dan wanita
(sanggama/coitus),dengan ejakulasi sperma dari saluran
reproduksi pria di dalam vagina wanita,akan dilepaskan cairan
mani yang berisi sel–sel sperma ke dalam saluran reproduksi
wanita
 Jika sanggama terjadi dalam sekitar
masa ovulasi (disebut ”masa subur”
wanita), maka ada kemungkinan sel
sperma dalam saluran reproduksi
wanita akan bertemu dengan sel
telur wanita yang baru dikeluarkan
pada saat ovulasi.
 Untuk menentukan masa subur,
dipakai 3 patokan, yaitu :
1. Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum
haid yang akan datang
2. Sperma dapat hidup & membuahi
dalam 2-3 hari setelah ejakulasi
3. Ovum dapat hidup 24 jam setelah
ovulasi
PROSES FERTILISASI
alilingi
ngkin bergerak
luarkan oleh
oleh
risi
akap oleh
cairan
oleh
alilingi
ngkin peranan
bergerak
luarkan oleh)
oleh
agina
h
ke
aetrium
umbai
risi
kap
agina
bahan
oleh dan
pada
cairan
oleh opak
peranan
ke)
m,
m,
ng
h nya masuk
yang
juga
etrium
umbai dan
bahan
ke
terjadi
disebut
dibawa
dan
pada
opak
m,
alo
m,
ngnya masuk
pii.
yang
juga ke
danterjadi
disebut
dibawa
alo pii.

ek
i
v
m
ud
h
ik
u
rk
n,
oli
el
ka

me
g
m
is
a

er
b
h
me
ja
i
u
in

me
mb
nt
k
or
us
ut
u
m.
Dari 60 – 100 juta sperma yang
diejakulasikan ke dalam vagina
pada saat ovulasi, beberapa juta
berhasil menerobos saluran
heliks di dalam mukus serviks
dan mencapai rongga uterus
beberapa ratus sperma dapat
melewati pintu masuk tuba
falopii yang sempit dan beberapa
diantaranya dapat bertahan
hidup sampai mencapai ovum di
ujung fimbrae tuba fallopii.
Hal ini disebabkan karena selama
beberapa jam, protein plasma
dan likoprotein yang berada
dalam cairan mani diluruhkan
Ada 3 fase fertilisasi, yaitu :

1.Penembusan korona radiata


Dari 300-500 juta sperma yang ditumpahkan, hanya
300-500 yang mencapai tempat pembuahan,
Dan (umumnya) hanya 1 sperma yang dapat
menenbus korona dan membuahi ovum,
sedangkan sperma yang lain diduga membantunya
2.Penembusan zona pellusida
Hanya spermatozoa yang mengalami kapasitasi
yang dapat melewati korona radiata
3. Penyatuan oosit dan membran sel sperma
Segera setelah spermatozoa menyentuh membran
sel oosit, kedua selaput plasma menyatu
( penyatuan selaput oosit dengan selaput yang
meliputi bagian belakang kepala sperma )
HASIL KOSEPSI

1. Kembalinya
sel dalam
2.Penurunan
jumlah 4.Permulaan
atau pewarisan 3.Penentuan
kromosom pembelahan
sifat-sifat jenis kelamin.
diploid (sebuah segmentasi.
spesies.
sel yg trdr dr 2
sel kromosom).
Sel telur yang Pada hari ke-3,
Implantasi atau telah dibuahi bola tersebut
nidasi adalah (zigot) akan terdiri atas 16 sel
masuknya atau membelah diri blastomer
tertanamnya membentuk (morula), pada
hasil konsepsi blastomer (bola hari ke-4 di dalam
ke dalam padat yang terdiri bola tersebut
endometrium. atas sel-sel anakan mulai terbentuk
yang lebih kecil). rongga (blastula).

 
implantasi
IMPLANTASI
BAYI WANITA
Uteruswanita
Bayi
Ovarium :panjang
Pembentukankecil, belum35
Uterus
Bayi
Ovarium :panjang
wanita
berfungsi,
Pembentukan
mm, kecil,
almond
panjang belum 35
shaped,
serviks
lahir
genetalia
mm,dari
2/3 cukup
berfungsi,
panjang 10 almond interna
shaped,
mm, lebar
panjang
panjang
2-4
serviks
lahir
mm,
telahdaricukup
genetalia
panjang 10 mm,
mempunyai
selesai
2/3 mempunyai
interna
lebar
panjang
2-4
sel telur
bulan
mm,
uterus
750.000
telah
sel telur
bulanselesai
uterus
750.000

V
ag
in
a:
ke
cil
,
te
ro
w
o
ng
a
n
ya
ng
se
m
pi
t
Lanjutan........
• Minggu I dan II masih terpengaruh estrogen yang didapat
sewaktu dalam kandungan melalui plasenta sehingga :
– Uterus bayi baru lahir agak lebih besar
– Esterogen juga dapat menimbulkan pembesaran pada
payudara selama 10 hari pertama 1-1,5 cm. Kadang disertai
dengan keluarnya cairan seperti air susu
• Perbandingan panjang serviks dan korpus 1:1, namun
setelah pengaruh estrogen hilang, kondisi tersebut
kembali normal, panjang serviks : 2/3 dari panjang
uterus (perbandingan = 2:1)
• Kondisi diatas juga akan muncul pada saat usia remaja
(pubertas) dimana estrogen mulai dihasilkan sendiri oleh
tubuh
ANAK

Perangsangan oleh
hormon kelamin sangat
kecil, kadar estrogen
sangat rendah

Alat genitalia tumbuh


Klitoris tetap, dalam kecepatan yang
bermacam-macam,
tidak berubah namun tidak
memperlihatkan
sampai masa pertumbuhan yang
pubertas berarti sampai masa
pubertas
Bayi
Bayi dan
dan anak
anak

• ASI Eksklusif dan penyapihan yang layak


• Tumbuh kembang anak, pemberian makanan dengan gizi
seimbang
• Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit
• Pencegahan dan penanggulangan kekerasan
• Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan
perempuan
• Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis
kelamin, sunat perempuan, kurang gizi (malnutrisi), kesakitan dan
kematian BBLR, penyakit lain disemua usia dan kekerasan.
• Pendekatan yang dilakukan: pendidikan kesehatan, kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan primer, imunisasi, pelayanan
antenatal, persalinan, postnatal, menyusui serta pemberian
suplemen, dll.
Asuhan yang diberikan

a). ASI Eksklusif


b). Tumbuh kembang anak dan
pemberian makanan dengan gizi
seimbang
c). Imunisasi dan manajemen terpadu
balita sakit
d). Pencegahan dan penanggulangan
kekerasan terhadap perempuan (KTP)
e). Pendidikan dan kesempatan yang
sama pada anak laki-laki dan
perempuan.
REMAJA
Peristiwa apa yang terjadi
• Pubertas
– Tahapan penting dalam perkembangan seksualitas
– Biasanya terjadi pada umur 8-14 tahun dan berlangsung
selama 4 tahun
– Awal berfungsinya ovarium, dimana sudah terdapat folikel
walaupun belum matang namun sudah mampu menghasilkan
estrogen
• Perubahan yang terjadi masa pubertas :
 Rapid Growth Peaks (pertumbuhan badan yang cepat),
terlalu ekstremitas
 Menarche (first menses
 Perubahan psikis (egosentrik, pemikiran lebih matang)
Pembagian Pubertas

Pubertas dini (prekoks)


• Gonadotropin diproduksi sebelum 8 tahun,  berperan dalam
merangsang
• ovarium  (ciri kelamin sekunder, menarche dan reproduksi
sebelum waktu)
• Ciri kelamin sekunder timbul kurang dari 8 tahun
• Menarche sebelum umur 10 tahun
• Dalam jumlah kecil pubertas dini disebabkan kelainan organik
(tumor, radang disekitar hipotalamus dan hipofise, timbulnya
koriokarsinoma ovarii)
Pubertas Tarda

Gangguan pituitari Pubertas baru


(berkurangnya muncul antara
sekresi FSH, LH) umur 14-16 tahun

Manarche terjadi
Kondisi patologi setelah umur 14
tahun

Jika sampai umur 18


tahun tidak muncul  Penyebab : kurang
amenore primer, gizi, stres
penyebab ?
• Masa remaja atau pubertas adalah usia antara
10 sampai 19 tahun dan merupakan peralihan
dari masa kanak-anak menjadi dewasa.
• Peristiwa terpenting yang terjadi pada gadis
remaja adalah datangnya haid pertama yang
dinamakan menarche.
• Gizi seimbang
• Informasi tentang kesehatan reproduksi
• Pencegahan kekerasan, termasuk seksual
• Pencegahan terhadap ketergantungan napza
• Perkawinan pada usia yang wajar
• Pendidikan, peningkatan keterampilan
• Peningkatan penghargaan diri
• Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan
ancaman.
Masalah yang ditemui meliputi: seks komersial,
pelecehan seksual, penyalahgunaan obat (alkohol,
obat, tembakau), kekerasan gender, praktik
tradisional berbahaya, perilaku seks tidak aman,
kehamilan remaja, aborsi tidak aman,IMS/HIV/ AIDS.

Pendekatan yang dapat dilakukan meliputi; konseling


tentang perubahan hukum/sosial, pendidikan
kesehatan, deteksi, pencegahan, pengobatan,
kontrasepsi yang sesuai, pemberian suplemen,
pendidikan dalam keluarga, konseling dll
Asuhan apa yang diberikan:

Gizi seimbang

Informasi tentang kesehatan


reproduksi
Pencegahan kekerasan seksual
(perkosaan)
Pencegahan terhadap
ketergantungan napza

Perkawinan pada usia yang wajar

Peningkatan pendidikan, ketrampilan, penghargaan


diri dan pertahanan terhadap godaan dan ancaman.
Usia subur

• Usia dewasa muda, yaitu antara 18 sampai 40 tahun,


sering dihubungkan dengan masa subur, karena pada usia
ini kehamilan sehat paling mungkin terjadi.
• Masa terpenting bagi wanita dimana sudah mengalami
ovulasi sempurna
• Haid pada masa ini paling teratur
• Kehamilan dan persalinan yang aman
• Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan
pada ibu dan bayi
• Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan
penggunaan alat kontrasepsi (KB)
• Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
• Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
• Pencegahan dan penanggulangan
masalah aborsi secara rasional
• Deteksi dini kanker payudara dan
leher rahim
• Lanjut usia (lansia) adalah setelah
mencapai usia 60 tahun.
• Prioritas utamanya adalah
menjaga agar tubuh tetap sehat
dengan mengatur pola makan
yang benar, dan minum suplemen
yang dibutuhkan tubuh.
• Selain itu olahraga ringan dan
tetap aktif secara intelektual.
Klimakterium
Masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium
Menopause
 Haid terakhir/saat terjadinya haid terakhir
 Bagian klimakterium sebelum menopause disebut pramenopause dan bagian sesudah
menopause disebut pasca menopause

PEMBAGIAN
1. Senium:
Masa sesudah pasca menopause, ketika tercapau keseimbangan baru dalam
kehidupan wanita, sehingga tidak ada lagi gangguan psikis dan vegetatif (panas, keluar
keringat malam hari, jantung berdebar-debar)
2. klimakterium
 Bukan keadaan patologik, namun suatu masa peralihan yang normal
 Mulai kira-kira 6 tahun, sebelum menopause dan berakhir 6-7 pasca menopause,
sehingga lama klimakterium kurang lebih 13 tahun
 Menurunnya kadar estrogen
 Ovarium kurang bereaksi terhadap rangsang hormon, disebabkan ovaroum menjadi
tua
Perubahan yang terjadi pada masa klimakterium

Premenopause
• Fungsi ovarium menurun, menstruasi tidak teratur
(perdarahan panjang, jumlah banyak, kadang
disertai nyeri), pada wanita tertentu keluhan
sindrom pre menstrual.
Menopause
• Ovarium tak berfungsi, kadar estrogen makin
menurun.
• Amenore sekurang-kurangnya 1 tahun, dispareunia,
liang senggama kering tanpa lendir, sulit terangsang,
pengecilan ukuran rahim
Pasca Menopause
 2 tahun setelah berhenti menstruasi, kadar estrogen sangat
rendah.
 Gangguan vegetatif (panas, keluar keringat malam hari,
jantung berdebar-debar)
 Atropi alat-alat genital
 Perhatian pada problem meno/andro-pause
 Perhatian pada penyakit utama degeneratif, termasuk rabun,
gangguan mobilitas dan osteoporosis.
 Deteksi dini kanker rahim dan kanker rahim
 Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini: penyakit sistem
sirkulasi, kekerasan, prolaps/osteoporosis, kanker saluran
reproduksi, payudara/kanker prostat,IMS/HIV/AIDS.
 Pendekatan yang dapat dilakukan: dipengaruhi oleh
pengalaman reproduksi sebelumnya, diagnosis, informasi dan
pengobatan dini.
Perhatian pada
Perhatian penyakit utama
asuhan pada degenerative, Deteksi
termasuk
apa yang problem rabun, dini kanker
diberikan : menopaus gangguan rahim.
e mobilitas dan
osteoporosis.
Berkurangnya hormone estrogen pada wanita menopause
menyebabkan keluhan sebagai berikut
• Penyakit jantung koroner
• Kadar estrogen yang cukup, mampu melindungi wanita dari
penyakit jantung koroner.
• Berkurangnya hormone estrogen dapat menurunkan kadar
kolesterol baik ( HDL ) dan meningkatnya kadar kolesterol
tidak baik ( LDL ) yang meningkatkan kejadian penyakit
jantung koroner.
• Osteoporosis
Adalah berkurangnya kepadatan tulang pada wanita akibat
penurunan kadar hormone estrogen, sehingga tulang menjadi
rapuh dan mudah patah.
• Gangguan mata
• Mata terasa kering dan kadang terasa gatal karena produksi
air mata berkurang.
• Kepikunan ( demensia tipe Alzeimer ).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan
Perempuan:
• Kemiskinan
• Kedudukan perempuan dalam keluarga dan masyarakat
• Akses ke fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan
• Kualitas pelayanan kesehatan reproduksi yang kurang memadai
• Beban ganda, tanggung jawab tidak proporsional sehingga
kesehatan anak perempuan dan perempuan semakin buruk
• Akses untuk pelayanan kespro rendah
• Kurangnya penanganan kespro dan seksual pada laki-laki dan
perempuan usia lanjut
• Kebijakan dan program kesehatan masih belum
mempertimbangkan perbedaan sosial, ekonomi dan perbedaan
lainnya antara perempuan dan masih rendahnya kemandirian
perempuan.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ASPEK FISIK DAN PSIKOSOSIAL
DALAM SIKLUS KEHIDUPAN WANITA:

Menstruasi

Hamil

Bersalin

Nifas

Menyusui
1. Aspek psikologis :
• EMOSIONAL
• Mengambil keputusan
berdasarkan perasaan Mengambil
• BERGANTUNG SANGAT keputusan
TENGGANG RASA berdasarkan
• HALUS/PERASA perasaan
ASPEK SOSIAL BUDAYA DAN
EKONOMI
• Terbelakang dalam pendidikan,
Terbelakang
status kesehatan, kesempatan dalam
karier, dan Upah rendah pendidikan,
• BIAS JENDER KETIDAKADILAN status
JENDER kesehatan,
• HANYA BERTUGAS DI DAPUR kesempatan
• TIDAK PANTAS AKTIF DI karier, dan
MASYARAKAT Upah rendah
• BUKAN PENCARI NAFKAH
UTAMA
Aspek Agama
• HARUS PATUH
PADA SUAMI
TIDAK BISA
• HARUS MELAYANI MENGAMBIL,
SUAMI KEPUTUSAN
SENDIRI, LEBIH
• TANGGUNG BANYAK DI RUMAH,
JAWAB URUSAN SELALU SIAP UNTUK
SUAMI
RUMAH DAN KELUARGA
• HARUS SELALU
IJIN SUAMI
ASPEK DEMOGRAFI
• POTENSI ANGKATAN
KERJA, MAYORITAS SKILL
KURANG, UPAH POTENSI
RENDAH ANGKATAN
• JUMLAH PENDUDUK KERJA,
BERIMBANG ANTARA MAYORITAS
SKILL KURANG,
PRIA DAN PEREMPUAN
UPAH RENDAH
• HAMPIR 50%
ANGKATAN KERJA
• TK.PENDIDIKAN SD KE
BAWAH
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai