PENDAHULUAN
BAGIAN LURUS
LENGKUNG PERALIHAN
BENTUK TIKUNGAN
FC
SCS
SS
SUPERELEVASI
PARAMATER TAMBAHAN
PENDAHULUAN
Alinyemen horisontal / Horizontal alignment (trase
jalan) adalah proyeksi sumbu jalan pada bidang
horisontal.
Alinyemen horisontal terdiri atas bagian lurus dan
bagian lengkung (disebut juga tikungan).
“Tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota”, no.
038/TBM/1997, Bina Marga.
“Geometri Jalan Perkotaan”, RSNI T-14-2004, BSN.
Horizontal Alignment
BAGIAN LURUS
Dengan mempertimbangkan faktor keselamatan pemakai
jalan, ditinjau dari segi kelelahan pengemudi, maka
panjang maksimum bagian jalan yang lurus harus
ditempuh dalam waktu tidak lebih dari 2,5 menit (sesuai
VR).
Panjang Bagian Lurus Maksimum :
BAGIAN LENGKUNG / TIKUNGAN
Untuk mengimbangi gaya sentrifugal dengan membuat
kemiringan melintang jalan / superelevasi.
Superelevasi adalah suatu kemiringan melintang di
tikungan yang berfungsi mengimbangi gaya sentrifugal
yang diterima kendaraan pada saat berjalan melalui
tikungan pads kecepatan VR.
BAGIAN LENGKUNG / TIKUNGAN
Panjang Bagian Lengkung Minimum :
BAGIAN LENGKUNG / TIKUNGAN
Jari – jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut :
dimana :
Rmin = Jari-jari tikungan minimum (m),
VR = Kecepatan Rencana (km/jam),
emax = Superelevasi maksimum (%),
fmax = Koefisien gesek, untuk perkerasan aspal
f = 0,14 - 0,24
LENGKUNG PERALIHAN
Lengkung peralihan berfungsi untuk memberikan
kesempatan kepada pengemudi untuk mengantisipasi
perubahan alinyemen jalan dari bentuk lurus sampai
bagian lengkung jalan.
Panjang lengkung peralihan (LS) ditetapkan atas 3
Superelevasi
FULL CIRCLE (FC)
Syarat :
R ≥ Rmin
SPIRAL-CIRCLE-SPIRAL (SCS)
Syarat :
Lc > 20
L total < 2 Ts
SPIRAL-CIRCLE-SPIRAL (SCS)
SPIRAL-SPIRAL (SS)
π θS R
Ls =
90
SPIRAL-SPIRAL (SS)
Notasi :
θs = Sudut lengkung spiral (ᵒ)