Anda di halaman 1dari 33

PROGRAMA PENYULUHAN

PERTANIAN

OLEH
M. ISSAC MAULANA, ST, M.Si

DISAJIKAN PADA DIKLAT FUNGSIONAL DASAR AHLI PENYULUH PERTANIAN


2018
Peserta mampu menyusun programa
HASIL Peserta mampu menyusun programa
penyuluhan pertanian sesuai dengan pedoman
HASIL penyuluhan pertanian sesuai dengan pedoman
BELAJAR penyusunan programa.
BELAJAR penyusunan programa.

Setelah selesai pelatihan peserta mampu :


Setelah selesaitujuan
Pengertian, pelatihan
dan peserta
prinsip mampu
programa: penyuluhan pertanian
 Menjelaskan
Pengertian, unsur-unsur
tujuan dan prinsip programa
programa penyuluhan
penyuluhan pertanian
pertanian.
 Menjelaskan
Menjelaskan unsur-unsur
mekanisme programa penyuluhan
penyususnan pertanian.
programa disetiap tingkatan
 Menjelaskan mekanisme penyususnan programa disetiap
 Menjelaskan tahapan penyusunan programa penyuluhan pertanian. tingkatan
 Merumuskan
Menjelaskankeadaan,
tahapan menetapkan
penyusunan tujuan,
programa penyuluhan
masalah pertanian.
dan rencana kegiatan

 Menyusun programa penyuluhan pertanian dalam bentuk matriks kegiatan
Merumuskan keadaan, menetapkan tujuan, masalah dan rencana
 Menyusun programa penyuluhan pertanian dalam bentuk matriks
SEKILAS TENTANG PROGRAMA

UU Nomor 16 Tahun 2006

 Programa dimaksudkan untuk memberikan arah, pedoman, dan alat


Pa.23 a 1 - 5 pengendali penyel luhtan
Pa.24 a 1 - 2
 Disusun di setiap tingkatan
 Memuat rencana penyuluhan tahun berikutnya
 Harus terukur, realistis, bermanfaat dan dapat dilaksanakan secara
partisipatif
 Disusun memperhatikan KETERPADUAN dan KESINERGIAN

Program disusun dng memperhatikan programa


setiap tingkatan, dan mempunyai hub saling
mendukung

3
MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PROGRAMA

1 Belum tertib menyusun di setiap tingkatan

2 Belum Dijadikan Acuan Dalam Penyelenggaraan Luhtan

3 Keberadaan Penyuluh Tersebar

4 Kurang Mendapat Dukungan

5 Belum Partisipatif
APA TUJUAN PROGRAMA.?

Menyediakan acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan


1
pertanian bagi para penyelenggara

Memberikan acuan bagi penyuluh pertanian


2 dalam menyusun rencana kegiatan penyuluhan pertanian

3 Menyediakan bahan penyusunan perencanaan penyuluhan untuk


3 disampaikan dalam forum musrenbangtan tahun
berikutnya.
APA ITU PROGRAMA .?
Program Penyelenggaraan penyuluhan yang disusun secara sistematis
dengan memperhatikan aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha, serta
pemangku kepentingan lainnya sebagai arah dan pengendali dalam
pencapaian penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.

YANG HARUS DIPERHATIKAN


DALAM MENYUSUN PROGRAMA .?

1. ALUR PROSES PENYUSUNAN PROGRAMA


2. UNSUR PROGRAMA
3. TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAMA
1

ALUR PROSES
PENYUSUNAN
PROGRAMA
ALUR PROSES PENYUSUNAN PROGRAMA
1. TINGKAT DESA/KELURAHAN Tim Penyusun
Ketua :
HASIL EVALUASI Ketua Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes).
ANALISIS HASIL EVALUASI
PROGRAMA DESA
Sekretaris :
ANALISIS
KEADAAN PROGRAMA Penyuluh Pertanian yang bertugas di
KEADAAN (T-1) DESA desa/kelurahan.
(T-1)
Anggota :
1) Kepala Urusan Pembangunan
Desa/Kelurahan;
REMBUK 2) Perwakilan kelembagaan Pelaku Utama dan
Bahan REMBUK
TANI Pelaku Usaha di desa/kelurahan.
Penyusunan TANI
Programa
PENYUSUNAN DAN
MUSRENBANG HASIL PENYUSUNAN
PENGESAHANDAN
MUSRENBANG
DESA HASILDESA
MUSRENBANG PENGESAHAN
PROGRAMA DESA
DESA MUSRENBANG DESA PROGRAMA
(T+1) DESA
(T+1)

Januari - Februari
Januari - Februari PENYUSUNAN
PENYUSUNAN
RKTPP
RKTPP
(T+1)
(T+1)
Tim Penyusun
Ketua : Pimpinan Unit Kerja yang melaksanakan tugas
2. TINGKAT KECAMATAN Penyuluhan Pertanian di Kecamatan.
Sekretaris : Penyuluh Urusan Programa (Programmer).
Anggota :
1) Kelompok Penyuluh Pertanian pada Unit Kerja
yang melaksanakan tugas Penyuluhan
Pertanian di Kecamatan;
HASIL EVALUASI 2) Kepala Seksi Pembangunan Kecamatan;
HASIL EVALUASI
PROGRAMA 3) Perwakilan kelembagaan Pelaku Utama dan
ANALISIS
ANALISIS PROGRAMA
KECAMATAN Pelaku Usaha di kecamatan..
KEADAAN
KEADAAN KECAMATAN
(T-1)
(T-1)

Bahan PENYUSUNAN DAN


HASIL PENYUSUNAN
Penyusunan MUSRENBANG HASIL PENGESAHANDAN
Programa MUSRENBANG MUSRENBANG PENGESAHAN
KECAMATAN MUSRENBANG ROGRAMA
KECAMATAN KECAMATAN ROGRAMA
KECAMATAN KECAMATAN
KECAMATAN
(T+1)
(T+1)
Februari- Maret
Februari- Maret
PENYUSUNAN
PENYUSUNAN
RKTPP
RKTPP
(T+1)
(T+1)
Tim Penyusun
Ketua : Pejabat struktural yang melaksanakan tugas
2. TINGKAT KABUPATEN/KOTA Penyuluhan Pertanian di Kecamatan.
Sekretaris : Koordinator Penyuluh
Anggota :
1) Pejabat struktural yang melaksanakan tugas
bidang kelembagaan, ketenagaan dan
penyelenggaraan penyuluhan pertanian.
HASIL EVALUASI 2) Kelompok Penyuluh Pertanian pada unit kerja
ANALISIS HASIL KABUPATEN
EVALUASI lingkup pertanian kabupaten/kota;
ANALISIS PROGRAMA
KEADAAN PROGRAMA 3) Perwakilan kelembagaan Pelaku Utama dan
KEADAAN (T-1)KABUPATEN
(T-1) Pelaku Usaha di Kab./kota

Bahan PENYUSUNAN DAN


HASIL PENYUSUNAN
Penyusunan MUSRENBANG HASIL PENGESAHANDAN
Programa MUSRENBANG MUSRENBANG PENGESAHAN
KABUPATEN MUSRENBANG ROGRAMA
KABUPATEN KABUPATEN ROGRAMA
KABUPATEN KABUPATEN
KABUPATEN
(T+1)
(T+1)
Februari- Maret
Februari- Maret
PENYUSUNAN
PENYUSUNAN
RKTPP
RKTPP
(T+1)
(T+1)
2

UNSUR – UNSUR
PROGRAMA
PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN TERDIRI
ATAS 4 (empat) UNSUR yaitu :

1. KEADAAN
Menggambarkan fakta-fakta berupa data dan informasi mengenai :
Menggambarkan fakta-fakta berupa data dan informasi mengenai :

a. Potensi, produktivitas dan produksi Komoditas Pertanian Strategis


a. Potensi, produktivitas dan produksi Komoditas Pertanian Strategis
Nasional dan Komoditas Unggulan lain;
Nasional dan Komoditas Unggulan lain;
b. Perilaku dan Non Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam
b. Perilaku dan Non Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam
usaha tani; dan
usaha tani; dan
c. dukungan Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian dan
c. dukungan Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian dan
Lingkungan Usaha Tani.
Lingkungan Usaha Tani.
1. CONTOH KEADAAN
Lahan sawah didesa x seluas 300 Ha, 200 Ha berigasi teknis (IP 200) dan sisanya 100 Ha Tadah hujan
Lahan
(IP 100)sawah didesa
. Jumlah x seluas
petani 300 Ha, 200
padi sebanyak 600Ha berigasi
orang yangteknis (IP 200)
tergabung dan sisanya
kedalam 100 Ha Tadah
30 kelompktani. hujan
Produksi
(IP 100)
tahun 2016. Jumlah petaniirigasi
untuk lahan padi sebesar
sebanyak3900
600 ton
orang yang
atau tergabung
rerata provitaskedalam
4,87 ton30/Ha,
kelompktani.
dan untukProduksi
lahan
tahun 2016 untuk lahan irigasi sebesar 3900 ton atau rerata provitas
sawah tadah hujan produksinya sebesar 290 ton atau rerata provitas 2,9 ton/ha. 4,87 ton /Ha, dan untuk lahan
sawah Teknis,
Secara tadah hujan produksinya
penerapan sebesar
teknologi 290 tonyang
budidaya atau rerata provitas
dilakukan oleh2,9 ton/ha.
petani masih belum optimal.
Secara Teknis, penerapan teknologi budidaya
Keragaan penerpan inovasi teknologi sebagai berikut: yang dilakukan oleh petani masih belum optimal.
Keragaan penerpan inovasi teknologi sebagai berikut:
No TEKNOLOGI Sudah menerapkan Belum menerapkan
orang Cakupan (ha) orang Cakupan (ha)

1 Penggunaan beih unggul


2 Perlakuan benih
3 Penanaman system Jarwo
4 Pemupukan Berimbang
Dst
2. TUJUAN
Tujuan memuat pernyataan mengenai perubahan perilaku dan
Tujuan memuat pernyataan mengenai perubahan perilaku dan
kondisi pelaku utama dan pelaku usaha yang hendak dicapai
kondisi pelaku utama dan pelaku usaha yang hendak dicapai

PRINSIP DALAM MERUMUSKAN YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM


TUJUAN MERUMUSKAN TUJUAN

S = SPESIFIK (KHAS) A = AUDIENCE (KHALAYAK SASARAN)

M = MEASURABLE (TERUKUR) B = BEHAVIOR (PERUBAHAN PERILAKU)

A = ACTIONARY (DAPAT DIKERJAKAN) C = CONDITION (KONDISI YANG AKAN DICAPAI)

R = REALISTIS (MASUK AKAL) D = DEGREE (DERAJAT KONDISI YANG AKAN DICAPAI)

T = TIME FRAME (BATAS WAKTU)


CONTOH

M R A
10 ORANG PETANI MELAKUKAN PEMUPUKAN BERIMBANG SPESIFIK LOKASI
PADA TANAMAN Padi SAWAH DI AKHIR TAHUN 2018

S T

A B C D
10 ORANG PETANI MELAKUKAN PEMUPUKAN BERIMBANG SPESIFIK LOKASI
PADA TANAMAN PADI SAWAH DI AKHIR TAHUN 2018
3. MASALAH

Masalah adalah faktor-faktor yang dinilai dapat


Masalah adalah faktor-faktor yang dinilai dapat
menyebabkan tidak tercapainya tujuan.
menyebabkan tidak tercapainya tujuan.
a. FAKTOR PERILAKU

Faktor yang berkaitan dengan tingkat adopsi pelaku utama dan pelaku usaha
terhadap penerapan suatu inovasi, misalnya belum yakin, belum tahu, belum
mampu.

b. FAKTOR NON PERILAKU

Faktor yang berkaitan dengan ketersediaan dan kondisi sarana dan prasarana,
misalya ketersediaan pupuk, benih/bibit atau modal
MASALAH (Lanjutan)

Dari sekian banyak permasalahan yang diidentifikasi, perlu dibuat


pemeringkatan sesuai dengan prioritas pembangunan pertanian di suatu
wilayah, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

a. Apakah masalah tersebut menyangkut mayoritas pelaku utama dan


pelaku usaha
b. Apakah erat kaitannya dengan potensi usaha, produktivitas,
lingkungan usaha, perilaku, kebutuhan, efektivitas dan efisiensi usaha.
c. Apakah tersedia kemudahan : biaya, tenaga, teknologi untuk
pemecahan masalah
PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN DISAJIKAN
DALAM BENTUK MATRIKS SEBAGAI BERIKUT
MATRIK PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN
TAHUN :………
Sasaran
Pelaku Petugas KEGIATAN PENYULUHAN
Pelaku utama
No Keadaan Tuju an Masa lah usaha Ket
Petani
Wanita Taruna Keg / Sumber Penanggung Pelak-
dewas L P L P Materi Vol Lokasi Waktu
tani tani Metode Biaya Jawab sana
a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Ket :
Disahkan oleh pimpinan unit kerja sesuai tingkat administrasi pemerintah
Rencana Kegiatan Untuk Mengupayakan
Kemudahan
Kegiatan-kegiatan yang bersifat non perilaku yang berkaitan dengan
Kegiatan-kegiatan yang bersifat non perilaku yang berkaitan dengan
aspek kebijakan, sarana/prasarana, pembiayaan, pengaturan dan
aspek kebijakan, sarana/prasarana, pembiayaan, pengaturan dan
pelayanan.
pelayanan.

RENCANA KEGIATAN UNTUK MENGUPAYAKAN KEMUDAHAN


PELAYANAN DAN PENGATURAN DISAJIKAN DALAM BENTUK MATRIKS
SEBAI BERIKUT

Upaya/Kegiata
Sumber Penanggung
No Tujuan Masalah n Lokasi Waktu Biaya Pelaksana Keterangan
Biaya Jawab
Yang dilakukan

Ket :
Disahkan oleh pimpinan unit kerja sesuai tingkat administrasi pemerintah
4. RENCANA KEGIATAN
Rencana kegiatan menggambarkan apa yang dilakukan untuk mencapai
Rencana kegiatan menggambarkan apa yang dilakukan untuk mencapai
tujuan, bagaimana caranya, siapa yang melakukan, siapa sasarannya,
tujuan, bagaimana caranya, siapa yang melakukan, siapa sasarannya,
dimana, kapan, berapa biayanya, dan apa hasil yang akan dicapai untuk
dimana, kapan, berapa biayanya, dan apa hasil yang akan dicapai untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dan merespon peluang yang ada
memecahkan masalah yang dihadapi dan merespon peluang yang ada

YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MERUMUSKAN


RENCANA KEGITAN:

1. Tingkat kemampuan (pengetahuan, sikap dan keterampilan) pelaku utama dan


pelaku usaha

2. Ketersediaan teknologi/inovasi, sarana dan prasarana, serta sumberdaya lain


yang mendukung kegiatan penyuluhan pertanian
3. Tingkat kemampuan (Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap) penyuluh
pertanian

4. Situasi lingkungan fisik, sosial dan budaya yang ada

5. Alokasi pembiayaan yang tersedia

Rencana kegiatan harus memuat unsur-unsur “SIADIBIBA”


• SIapa yang akan melaksanakan
• Apa tujuan yang hendak dicapai
• DImana dilaksanakan
• BIlamana dilaksanakan
• BA (berapa) hasil, korbanan/biaya yang diperlukan, serta bagaimana
melaksanakan [melalui kegiatan apa]
3

TAHAPAN
PENYUSUNAN
PROGRAMA
BAGAIMANA TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAMA ?

Perumusan
Keadaan

Penetapan
Tujuan

Penetapan
Masalah

Penetapan
Rencana Kegiatan
Pengesahan
Programa
1. Perumusan Keadaan
Keadaan dirumuskan dari hasil pengumpulan, pengolahan dan analisis data
pada masing-masing tingkat administrasi pemerintahan, mulai dari nasional,
provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan.

Contoh Rumusan Keadaan


No KEADAAN
1. • 80 dari 400 orang petani yang melakukan sistem tanam jajar legowo
• 90 dari 400 orang petani yang menggunakan varietas unggul.
• 100 dari 400 orang petani yang melakukan pemupukan berimbang
2. Penetapan Tujuan
Penetapan tujuan adalah perumusan keadaan yang hendak
dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) tahun

Tujuan dirumuskan dengan kalimat-kalimat perubahan


perilaku pelaku utama dan pelaku usaha yang hendak dicapai.

Contoh Penetapan Tujuan


No KEADAAN TUJUAN
1. • meningkatan jumlah petani yang melakukan Penanaman
• 80 dari 400 orang petani yang melakukan sistem tanam sistem jajar legowo 2:1 dari 80 menjadi 120 orang
jajar legowo. petani di akhir tahun 2018

• 90 dari 400 orang petani yang menggunakan varietas • meningkatan jumlah petani yang menggunakan VUB
unggul. padi sawah dari 90 menjadi 120 orang petani di akhir
tahun 2018
• 100 dari 400 petani yang melakukan pemupukan
berimbang • meningkatan jumlah petani yang melakukan pemupukan
berimbang dari 100 menjadi 140 orang petani di akhir
tahun 2018
3. Penetapan Masalah
Penetapan masalah adalah perumusan faktor-faktor yang
dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan.

Faktor-faktor tersebut terutama dicari dari kemampuan


pelaku utama dan pelaku usaha dan kelembagaan pelaku
utama dan pelaku usaha
Contoh Penetapan Masalah
No KEADAAN TUJUAN MASALAH
1. • meningkatan jumlah petani yang melakukan • Minimnya pengetahan petani tentang sistem tanam
• 80 orang petani yang Penanaman sistem jajar legowo 2:1 dari 80 jajar legowo 2:1
melakukan sistem tanam jajar menjadi 120 orang petani di akhir tahun 2018
legowo. • Minimnya pengetahuan petani tentang VUB padi
• meningkatan jumlah petani yang menggunakan sawah
• 90 yang menggunakan varietas VUB padi sawah dari 90 menjadi 120 orang
unggul. petani di akhir tahun 2018 • Minimnya pengetahuan pemupukan berimbang
padi sawah .
• 100 petani yang melakukan • meningkatan jumlah petani yang melakukan
pemupukan berimbang pemupukan berimbang dari 100 menjadi 140
• Kurangnya keyakinan petani tentang manfaat
orang petani di akhir tahun 2018
sistem tanam jajar legowo 2:1, penggunaan varietas
unggu baru, dan pemupukan berimbang
4. Penetapan Rencana Kegiatan
Sasaran
Pelaku Petugas KEGIATAN PENYULUHAN
Pelaku utama
usaha Ket
Wanita Taruna Petani Pelak-
L P L P Materi Keg / Metode Vol Lokasi Waktu Sumber Biaya Penanggung Jawab
tani tani dewasa sana
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Melakuka
Sistem tanam Penyuluhan/ Swaday
320 30 X Desa X Penyuluh Pokatan
jajar legowo, 2:1 Ceramah, (1.000.000)
diskusi demcar
310 varietas unggul, Melakuka
Padi Sawah dan Penyuluhan/ Swadaya
30 x Desa X Penyuluh Pokatan
pemupukan Ceramah, (1.000,000)
diskusi demcar
berimbang
300 Membuat petak
Pemupukan percontohan/De
Swaday
berimbang Padi mplot, dan 30 x Desa X Penyuluh Poktan
Farm Field Day (1.000.000)
Sawah
(FFD)
Aplikasi Sistem
tanam jajar
legowo, varietas Membuat petak
unggul, percontohan/De Poktan APBD
320 mplot, dan 1x Penyuluh Poktan
pemupukan Farm Field Day X (7.000.000)
berimbang dan (FFD)
pengendalian
hama tikus
5. Revisi Programa Penyuluhan

Revisi programa penyuluhan dilakukan karena adanya perubahan-


perubahan keadaan yang mengakibatkan berubahnya tujuan,
masalah dan rencana kegiatan, yang disebabkan antara lain:

1. kesalahan analisa data dan informasi yang digali melalui PRA;


3. kesalahan dalam perumusan keadaan;
4. kesalahan dalam penetapan tujuan;
5. kesalahan dalam penetapan masalah;
6. kesalahan dalam penetapan kegiatan; dan
7. perubahan dalam dukungan pembiayaan.
OUTLINE PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Tujuan
C.Pengertian
D.Dasar Hukum
BAB II KEADAAN UMUM
A.Data Dan Informasi Potensi
B.Data Dan Informasi Produktifitas Usaha
C.Data Dan Informasi Lingkungan Usaha
D.Data Dan Informasi Perilaku Pelaku Utama Dan Pelaku Usaha
E. Data Dan Informasi Kebutuhan Pelaku Utama Dan Pelaku Usaha

BAB III TUJUAN


A.Tujuan Umum
B.Tujuan Khusus
BAB IV MASALAH
A.Perilaku
B.Non Perilaku
BAB V RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN
A.Rencana Kegiatan Penyuluhan (form 1)
B.Rencana kegiatan untuk mengupayakan kemudahan (form 2)
C.Matriks Programa Penyuluhan Pertanian (form 3)
BAB VI PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN
TUGAS
1. Setiap kelompok memilih 5 perioritas masalah yang telah dikaji
pada Kegiatan identifikasi potensi wilayah atau memilik masalah
lain berdasarkan komoditas yang ada pada saat simulasi IPW
yang berkaitan dengan PRILAKU (Pengetahuan, keterampilan dan
Sikap)
2. Rumuskan Keadaan yang melatar belakangi masalah tersebut
dengan benar
3. Tetapkan tujuan yang ingin dicapai dari masing-masing keadaan
tersebut dengan benar (berdasarkan kaidah SMART dan ABCD)
4. Tetapkan Masalahnya.
5. Tetapkan Rencana Kegiatannya
6. Buat Programa dalam bentuk matriks Programa Penyuluhan
Pertanian
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai