Anda di halaman 1dari 22

BAB III

PENGUKURAN ELASTISITAS
ELASTISITAS PERMINTAAN (ED)
Elastisitas permintaan adalah ukuran yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar perubahan (responsip) permintaan
suatu barang sebagai akibat dari berubahnya harga barang
tersebut.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
% perubahanjumlahyang dim int a
ED 
% perubahanh arg a

Perubahan jumlah yang diminta (Q) = Qn – Qn-1


Qn = jumlah yang diminta yang baru
Qn-1= jumlah yang diminta sebelumnya
Qn  Qn1 Q

% perubahan jumlah yang diminta = Qn1 Q
Perubahan harga (P) = Pn – Pn-1
Pn = harga barang yang baru
Pn-1 = harga barang sebelumnya
Pn  Pn1 P

% perubahan harga = Pn1 P
Qn  Qn 1 Q
Qn 1 Q
ED  
Dengan demikian, elastisitas permintaan : Pn  Pn 1 P
Pn 1 P
 Q Pn 1
Disederhanakan menjadi:ED   P x Q
n 1
Contoh:
Pada saat harga beras per kg Rp4.000, jumlah beras yang diminta
konsumen sebanyak 10.000 kg. Akan tetapi pada saat harganya menjadi
Rp3.000 per kg, jumlah yang diminta konsumen sebanyak 15.000 kg.
Berdasarkan rumus dan data di atas, maka koefisien elatisitas permintaan
beras sebagai berikut:
15 . 000  10 . 000 5 . 000 1
ED  10 . 000  10 . 000  2  1 x 4   4  2
3 . 000  4 . 000  1 . 000 1 2 1 2
4 . 000 4 . 000 4

Bagaimana jika kondisinya dibalik, yaitu pada saat harga Rp3.000,


jumlah yang diminta sebanyak 15.000 kg dan jika harga naik menjadi
Rp.4.000 maka jumlah yang diminta turun menjadi 10.000 kg. Dengan
demikian elastisitas permintaannya menjadi:
10 . 000  15 . 000  5 . 000 1
ED  15 . 000  15 . 000  3   1 x 3   3  1
4 . 000  3 . 000 1 . 000 1 3 1 3
3 . 000 3 . 000 3
Nilai ED yang diperoleh dari kedua kondisi tersebut negatif dan ini akan
selalu seperti itu. Hal ini dikarenakan hubungan antara harga dengan
jumlah barang yang diminta berbanding terbalik (penurunan harga akan
mengakibatkan jumlah yang diminta bertambah dan sebaliknya
peningkatan harga akan mengakibatkan jumlah yang diminta turun).
Pada kondisi pertama, dengan menurunnya harga sebesar 25% (¼)
mengakibatkan jumlah permintaan bertambah sebesar 50% (½).
Sedangkan pada kondisi kedua, dengan meningkatnya harga sebesar 1/3
mengakibatkan jumlah yang diminta berkurang sebesar 1/3 juga.
Dengan demikian, perhitungan elastisitas permintaan pada kondisi
pertama dan kedua berbeda walaupun rumus, cara perhitungan dan data
yang digunakan sama. Bedanya hanya pada kondisi harga naik dan turun.
Jelas bahwa rumus yang digunakan tersebut terdapat kelemahan, oleh
karenanya perlu dibuat cara perhitungan yang lain.
Cara Menghitung Elastisitas Permintaan yang
Disempurnakan
Cara yang digunakan untuk memperbaiki kelemahan rumus tersebut adalah
dengan menggunakan nilai titik tengah, yaitu nilai di antara sebelum dan setelah
perubahan dari harga dan jumlah yang diminta di dalam menghitung %
perubahan harga dan % perubahan jumlah yang diminta.
Secara matematis rumusnya menjadi sebagai berikut.
Q n  Q n 1

ED 
 Q n 1  Q n  / 2
Pn  Pn  1
 Pn  1  Pn  / 2
Dengan menggunakan rumus di atas, maka koefisien elastisitas permintaan beras
yaitu:
Q n  Q n 1 15 . 000  10 . 000 5 . 000
ED 
 Q n  1  Q n  / 2  (10 . 000  15 . 000 ) / 2  12 . 500
Pn  Pn  1 3 . 000  4 . 000  1 . 000
 Pn  1  Pn  / 2 ( 4 . 000  3 . 000 ) / 2 3 . 500
2/5 2 7 7 Dengan ED = 1,4, artinya jika harga
ED   x     1, 4 naik/turun 1% maka permintaan akan
 2/7 5 2 5 turun/naik sebesar 1,4%.
Kedua kondisi tersebut jika digambarkan dalam kurva sebagai
berikut
P
25,000

20,000
A
15,000
B
10,000

5,000
Q
-
1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000 5,500

Berdasarkan gambar tersebut di atas dapat dilihat bahwa sebenarnya yang diukur
itu adalah sepanjang A – B (harga turun) dan B – A (harga naik). Jadi bukan titik
A atau B saja. Rumus yang pertama digunakan adalah untuk menentukan ED
pada titik A atau B saja sehingga hasilnya berbeda. Oleh karena itu, rumus
pertama disebut elastisitas titik (point elasticity). Sedangkan rumus yang
menggunakan nilai titik tengah disebut elastisitas busur (arc elasticity).
JENIS - JENIS ELASTISITAS PERMINTAAN (ED)
Nilai/koefisien elastisitas berkisar atau terletak antara nol sampai tak
terhingga (0 - ∞).
Jenis-jenis Elastisitas Permintaan (ED)
1. ED = 1, ini dinamakan uniter elastis. Artinya, jika harga naik/turun
sebesar 1% maka permintaan akan turun/naik sebesar 1% pula.
2. ED > 1, ini dinamakan elastis. Artinya jika harga naik/turun sebesar 1%
maka permintaan akan turun/naik lebih dari 1%.
3. ED < 1, ini dinamakan inelastis. Artinya jika harga naik/turun sebesar
1% maka permintaan akan turun/naik kurang dari 1%.
4. ED = 0, ini dinamakan inelastis sempurna. Artinya bahwa jika harga
berubah berapa pun baik naik atau turun, permintaan tidak akan berubah.
5. ED = ∞ (tak terhingga), ini dinamakan elastis sempurna. Artinya
konsumen sanggup membeli berapa saja banyaknya jumlah barang yang
ditawarkan pada tingkat harga tertentu.
Berikut ini gambar dari kelima kondisi tersebut.
Uniter Elastis ED = 1 Elastis ED > 1
P P
6 6
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
Q Q
0 0
0 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Inelastis ED < 1 Inelastis Sempurna ED = 0 Elastis Sempurna ED = ∞


10P P P
8 5 5
6 4 4
3 3
4
2 2
2 1 1
Q Q
0 0 0 Q
0 1 2 3 4 5 1 2 3 4 0 1 2 3 4 5
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS PERMINTAAN
1. Adanya barang substitusi. Secara teoritis, bila suatu barang memiliki
substitusi, maka permintaannya cenderung elastis (ED > 1), yaitu
manakala harga barang naik/turun sebesar 1%, maka permintaannya akan
turun/naik lebih dari 1%.
2. Persentase pendapatan yang digunakan/jenis barang. Jika barang tersebut
merupakan kebutuhan sehingga sebagian besar pendapatan digunakan
untuk mendapatkan barang tersebut, maka permintaannya akan semakin
elastis.
3. Jangka waktu analisis/perkiraan pengetahuan konsumen. Dalam jangka
pendek, terjadinya perubahan harga tidak secara otomatis akan
mempengaruhi permintaan konsumen karena perubahan di pasar belum
diketahui knsumen. Oleh karena itu, dalam jangka pendek permintaan
cenderung inelastis.
4. Tersedianya sarana kredit. Dengan adanya kredit walaupun harga barang
naik, maka permintaan barang tersebut relatif akan tetap. Begitupun jika
harga barang turun, permintaan akan barang tersebut relatif akan tetap
dengan adanya kredit. Dengan demikian, adanya fasilitas kredit, elastisitas
cenderung inelastis bahkan bisa elastisitas sempurna.
Titik A B C D F G H L M
Px 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Qx 0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000

Px

9
A
8 B
7 C
6 D

5 F Dx
4 G

3 H

2 L
1 M Qx
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
 Elastisitas dari B ke D
 Q  QB   PB   3 . 000  1 . 000   7 
e    D  .      .  7
 PD  PB   QB   57   1 . 000 

 QD QB QPB D .3 000Q B.1 0007  


 Elastisitas dari D ke B
 QB  QD   PD 

ee  .    ..  7


 1 . 000  3 . 000   5 
e     .      .   1, 67
 PB  PD   QD   75   3 . 000 

Hasil perhitungan elastisitas dari B ke D dan dari D ke B berbeda. Hal ini

P D  PB  QPB D  P5 B7  .1 000 


karena dasar yang digunakan dalam menghitung perubahan persentase tiap
kasus berbeda. Untuk menghindari hal tersebut dapat digunakan pendekatan
rata-rata dari kedua harga itu [(PB + PD)/2] dan kedua jumlah [(QB + QD)/2] itu
sebagai pengganti salah satu dari PB dan QB atau PD dan QD Dalam rumus untuk
memperoleh e. Dengan demikian,

 Q  PB  PD  / 2  Q PB  PD
e .  .
P QB  QD  / 2 P QB  QD
Dengan menggunakan rumus e yang telah dimodifikasi, maka nilai
e dari B ke D atau dari D ke B, diperoleh nilai:

 Q PB  PD  Q B  Q D   PB  PD 

 QD  QB   
e .    . 
P QB  QD  PB  PD   Q B  Q D 

e   . 
 3.000  1.000   75 
e   
. 3
 57   1.000  3.000 

P  P
Inilah nilai e yang sama pada titik tengah antara B dan D, yaitu

 D B  
pada titik C.
ELASTISITAS BUSUR DAN ELASTISITAS TITIK
 Koefisien elastisitas harga dari permintaan antara dua titik pada
suatu kurva permintaan disebut elastisitas busur (arc elasticity).
Dengan demikian rumus dan contoh sebelumnya menunjukkan
elastisitas busur.
 Pada umumnya, koefisien elastisitas harga permintaan pada tiap
titiknya sepanjang kurva permintaan berbeda, maka elastisitas
busur hanya merupakan suatu perkiraan. Perkiraan ini semakin
tepat bila busur itu semakin kecil dan mendekati suatu titik dalam
limit.
 Dalam mengukur elastisitas suatu titik (point elasticity) dimana
hanya ada satu harga dan satu jumlah, maka dapat digunakan
dengan bantuan atau pendekatan geometris yang menyatakan
masing-masing nilai dalam rumus e menurut pengertian jarak,
sebagaimana dicontohkan sbb.
Px
9
8 A
7 C
6
5
Dx
4
3
2
1 M
N Qx
0
0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000

Untuk menentukan nilai elastisitas pada titik C, dapat digunakan


rumus sbb.
Q P NM NC NM 6.000
e .  .   3
P Q NC ON ON 2.000
ELASTISITAS PENDAPATAN DARI PERMINTAAN
 Koefisien elastisitas pendapatan dari permintaan (eM) mengukur
persentase perubahan jumlah komoditi yang dibeli per unit waktu
(%Q = Q/Q) akibat adanya persentase perubahan tertentu
dalam pendapatan konsumen (%M = M/M). Dengan demikian,
persamaannya:
Q / Q Q M Qn  Qo M
eM   .  .
M / M M Q Mn  Mo Q
 Apabila eM negatif, berarti barang tersebut adalah barang bermutu
rendah (inferior).
 Apabila eM positif, berarti barang tersebut adalah barang normal.
Barang normal biasanya menjadi barang mewah jika eM > 1. Jika
tidak demikian, berarti barang kebutuhan pokok.
 Oleh karena itu, eM bervariasi tergantung tingkat pendapatan
konsumen.
Contoh: Skedul elastisitas pendapatan dari permintaan
Titik M/th Q/Th %DQ %DM eM Jenis Barang
A 4.000 100
100 50 2 Mewah

B 6.000 200
50 33,33 1,5 Mewah

C 8.000 300
16,67 25,00 0,67 Kebutuhan pokok

D 10.000 350
8,57 20,00 0,43 Kebutuhan pokok

F 12.000 380
2,63 16,67 0,16 Kebutuhan pokok

G 14.000 390
-10,26 14,29 -0,72 Inferior

H 16.000 350
-28,57 12,5 -2,29 Inferior
I 18.000 250
Kurva pendapatan dari permintaan

M/th

20,000 I

18,000 H

16,000
G
14,000

12,000 F
10,000
D
8,000
C
6,000 B
4,000 A
2,000
Q/Th
0
50 100 150 200 250 300 350 400 450
ELASTISITAS SILANG DARI PENDAPATAN
Koefisien elastisitas silang dari permintaan komoditi X terhadap
komoditi Y (exy) mengukur persentase perubahan jumlah X yang dibeli
per unit waktu (%Qx = Qx/Qx) akibat adanya persentase perubahan
tertentu dalam harga Y (%Py = Py/ Py). Maka rumus exy :

Qx / Qx Qx Py Qx n  Qx o Py o
exy   .  .
Py / Py Py Qx Py n  Py o Qx o

 Bila exy positif, berarti X dan Y adalah barang substitusi;


 Bila exy negatif, berarti X dan Y adalah barang komplomenter;
 Bila exy = 0, berarti X dan Y tidak ada hubungan/saling bebas.
Contoh:
Berikut ini diketahui data harga dan jumlah yang diminta untuk
teh (X), kopi (Y) dan lemon (Z). Dari data tersebut carilah
elastisitas silang antara teh dengan kopi dan antara teh dengan
lemon.
Komoditi Sebelum Sesudah
Harga/unit Jumlah Harga/unit Jumlah
Teh (X) 20 40 20 50
Kopi (Y) 40 50 60 30
Lemon (Z) 20 15 10 20

Qx Py 50  40 40 10
exy  .  .   0,5
Py Qx 60  40 40 20
Qx Pz 50  40 20 10 20
exz  .  .   .  0,5
Pz Qx 10  20 40 10 40
Dari hasil perhitungan diperoleh hasil exy positif, berarti teh dan
kopi merupakan barang substitusi, sedangkan exz negatif berarti
teh dan lemon merupakan barang komplomenter.

ELASTISITAS HARGA DARI PENAWARAN


Koefisien elastisitas harga dari penawaran (es) mengukur
persentase perubahan jumlah komoditi yang ditawarkan per unit
waktu (Q/Q) akibat adanya persentase perubahan tertentu dalam
harga komoditi itu (P/P).
Q
%Q Q Q P Q P  Qn  Qo   Po 
e   .  .  . 
%P P Q P P Q  Pn  Po   Qo 
P
 Jika es > 1, berarti kurva penawaran bersifat elastis.
 Jika es < 1, berarti kurva penawaran bersifat inelastis.
 Jika es = 1, berarti kurva penawaran bersifat elastis uniter.
 Elastisitas busur dan titik es, dapat diperoleh dengan cara yang
sama seperti memperoleh elastisitas busur dan titik e.

Anda mungkin juga menyukai