Anda di halaman 1dari 36

Ns. Nurul Anjarwati, Sp.Kep.

An
Kematian bayi 70% usia kurang dari 5 tahun
Penyebab kematian :
 Pnemonia
 Diare
 Malaria
 Campak
 Gizi Buruk
Indikator derajat kesehatan:
 Kematian bayi dan balita
Petugas puskesmas menggunakan metode yang
terpisah
 Pedoman pengobatan malaria
 Pedoman pengobatan diare
 Pedoman tatalaksana ISPA
Timbul masalah
 Kesulitan menggabungkan berbagai metode,
 tidak dapat menentukan tindakan utuh seluruh
masalah
 anak ada keterbatasan waktu dan obat
WHO dan Unicef memperkenalkan satu set pedoman
terpadu
Merupakan penggabungan berbagai pedoman yang
terpisah-pisah
Disatukan dalam bentuk yang komprehensif dab
effisien
Menguraikan cara perawatan anak sakit yang datang
berobat kefasilitas kesehatan
Hanya mencakup penanganan sebagian besar
penyakit yang menjadi alasan utama anak dibawa
kelayanan kesehatan
Tidak menguraikan penanganan untuk kunjungan
ulang penyakit kritis
Tidak menguraikan penanganan kegawatan dan
trauma akibat kecelakaan atau cidera
Penilaian tanda dan gejala ---- tanya, liat dan raba
Membuat klasifikasi
Menentukan tindakan dan terapi
Memberikan konseling dan pelayanan tindak lanjut
 Terdapat 2 pembagian:
Anak sakit usia 2 bulan --- 5 tahun
Anak sakit usia 1 hari --- 2 bulan
MTBS
 Komprehensif
 Effisien
 Terpadu
Ada tanda bahaya
Apakah batuk dan sukar bernafas
Anak diare
Anak demam
MTBS ----
memberi batasan petugas kesehatan
Menyusun obat-obatan yang dipakai
memberi aspek legal pada petugas kesehatan
Menanyakan kepada ibu masalah anaknya
Memeriksa tanda bahaya umum
Menanyakan 4 keluhan utama
 Batuk dan sukar bernafas
 Diare
 Demam
 Masalah telinga
Memeriksa status gizi dan dan anamia
Memeriksa status imunisasi dan vit. A
Menilai keluhan lain
Anak tidak bisa minum atau menetek
Anak memuntahkan semuanya
Anak kejang
Anak letargis atau tidak sadar
Batuk dan sukar bernafas
Diare
Demam
Masalah telinga
Batuk dan sukar bernafas

Sudah berapa lamam anak batuk atau sukar bernafas


Nafas cepat
Tarikan dinding dada ke dalam
Stridor pada anak yang tenang
Tergantung usia anak
Jika umur anak Anak dikatakan bernafas cepat
jika
2 sampai 12 bulan RR : 50 kali permenit atau lebih

12 sampai 5 tahun RR : 40 kali permenit atau lebih


Gejala Klasifikasi

- Ada tanda bahaya umum, Pnemonia berat atau


atau penyakit sangat berat
- tarikan dinding dada
kedalam, atau
- stridor
- Nafas cepat Pnemonia

Tidak ada tanda pnemonia atau Batuk: bukan


penyakit sangat berat pnemonia
Batuk dan sukar bernafas
Diare
Demam
Masalah telinga
Berapa lama anak menderita diare
Adakah darah dalam tinja
Adakan tanda-tanda dehidrasi
Apaka anak menderita diare

Jika ya, tanyakan Lihat dan raba

- Sudah berapa lama - Lihat keadaan umum anak-------


- Adakan darah dalam tinja letargis, tidak sadar, gelisah,
rewel atau
mudah marah
- Lihat matanya cekung
- beri minum anak, apakah
anak-----tidak bisa minum, malas
minum, haus, minum dengan lahap
- cubit kulit perut ------ sangat
lambat (lebih dari 2 detik), lambat
Semua anak dengan diare diklasifikasikan menurut
derajat dehidrasinya
Jika anak menderita diare lebih 14 hari klasifikasikan
juga anak dengan diare presisten
Jika ada darah dalam tinjanya klasifikasikan juga
untuk disentri
Terdapat 2 atau lebih tanda berikut Dehidrasi berat
-Letargis atau tidak sadar
-Mata cekung
-Tidak bisa minum atau malas
minum
-Cubitan kulit perut kembalinya
sangat lambat
Terdapat 2 atau lebih tanda berikut Dehidrasi ringan/sedang
-gelisah, rewel/mudah marah
-Mata cekung
-Haus, minum dengan lahap
-Cubitan kulit perut kembalinya sangat
lambat
Tidak ada tanda-tanda untuk Tanpa dehidrasi
diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat
atau ringan
 Setelah saudara mengklasifikasikan dehidrasi, klasifikasikan juga diare
persisten jika diare 14 hari atau lebih 14 hari

Ada dehidrasi Diare persisten berat

Tanpa dehidrasi Diare persisten

 Jika ada darah klasifikasikan untuk disentri

Darah dalam tinja disentri


Edy umur 10 bulan, BB 8 kg, suhu badan 38.5 derajat
celcius. Ia datang hari ini karena diare selama 3 hari.
Ibu melihat ada darah dalam tinja anak. Edy tidak
menunjukan tanda-tanda bahaya umum dan tidak
batuk atau sukar bernafas. Petugas menilai tanda-
tanda dehidrasi. Edy sadar dan tidak letargis, tidak
gelisah atau rewel. Matanya cekung. Dia minum
seperti biasa ketika diberi minum dan tidak kelihatan
haus. Cubitan kulit perutnya kembali segera.
Batuk dan sukar bernafas
Diare
Demam
Masalah telinga
Anak dengan demam mungkin menderita:
 Malaria
 Campak
 Demam berdarah
Anak mempunyai gejala demam jika
 Anak mempunyai riwayat demam
 Anak terba panas
 Suhu aksila 37.5 atau lebih
Penilaian
Klasifikasi demam
 Semua anak dengan demam harus diklasifikasikan
untuk malaria
 Jika anak menunjukan gejala demam dan campak.
Klasifikasikan anak untuk malaria dan campak
 Jika demam kurang dari 7 hari harus diklasifikaikan
malaria dan DBD
 Klasifikasi demam untuk malaria
 Halaman 4 buku MTBS
 Klasifikasi demam untuk campak

Ada tanda bahaya umum Campak dengan komplikasi


atau berat
Kekeruhan pada kornea
mata atau
Luka dimulut yang dalam
dan luas
Mata bernanah atau Campak dengan komplikasi
Luka dimulut pada mata atau mulut

Terdapat campak saat ini atau campak


dalam 3 bulan terakhir
Klasifikasi demam untuk DBD
-Ada tanda-tanda syok: DBD
ekstremitas teraba dingin dan
nadi lemah atau tak teraba atau
- muntah bercampur darah atau
kopi atau
- berak berwarna hitam atau
- perdarahan
- bintik perdarahan dikulit dan
uji tourniquet + atau
- sering muntah, tanpa diare
Nyeri ulu hati atau gelisah atau MUNGKIN DBD
Bintik perdarahan di kulit atau uji
tourniquet -
Tidak ada satupun gajala diatas DEMAM MUNGKIN BUKAN DBD
Lisa, 2.5 th, BB 12 kg, dan suhu 38. ibu berkata lisa
teraba panas dan mengeluh nyeri ulu hati sejak
sehari yang lalu. Ini kunjungan pertamanya. Lisa
bisa minum, tidak muntah, tidak kejang, dan sadar
dan tidak letargis. Lisa tidak batuk dan tidak diare.
Tempat tinggal mempunyai resiko rendah malaria.
Namun lisa baru bepergian ke daerah yang resiko
tinggi malaria. Demam kira2 3 hari dan tidak
menderita campak selama 3 bulan terakhir. Pada
pemeriksaan RDT hasilnya positif malaria falsifarum.
Tidak ada kakuk kuduk, pilek, mata merah dan ruam
menyeluruh. Lisa tidak muntah, hidung dan gusi
tidak berdarah dan beraknya biasa. Ujung
ekstremitas tidak dingin, nadinya normal dan tidak
gelisah.
Batuk dan sukar bernafas
Diare
Demam
Masalah telinga
Menilai masalh telinga
 Nyeri telinga
 Adanya nanah/cairan dari telinga
 Jika ada nanah, berapa lama telingan anak tersebut
mengeluarkan nanah
 Pembengkakan yang nyeri dibelakang telinga sebagai
tanda mastoiditis
Pembengkakan yeng nyeri Mastoiditis
dibelakang telinga

Nyeri telinga Infeksi Telinga Akut


Tampak cairan/nanah keluar dari
telinga dan telah terjadi kurang dari 14
hari atau
Tampak cairan/nanah keluar dari Infeksi Telinga Kronis
telinga dan telah terjadi selama dari 14
hari atau lebih

Tidak ada sakit telinga dan tidak ada Tidak ada infeksi telinga
cairan /nanah keluar dari telinga
Penilaian status gisi dan anemia
 Lihat apakah anak tampak sangat kurus
 Lihat tanda kepucatan pada telapak tangan
 Lihat dan raba adanya pembengkakan dikedua kaki
 Bandingkan berat badan menurut umur
Badan tampak sangat kurus Gizi buruk dan/atau anemia
atau berat
Bengkak pada kedua kaki atau
Telapak tangan sangat pucat
Telapak tangan agak pucat atau BGM dan/atau anemia
Barat badan menurut umur sangat
rendah (bawah garis merah=BGM)

Barat badan menurut umur tidak Tidak BGM dan Tidak Anemia
BGM dan tidak ditemukan tanda-
tanda lain dari malnutrisi dan
anemia
Jadwal imunisasi nasional

Umur Jenis Imunisasi

0-7 hari Hep. B1

1 bulan BCG

2bulan Hep. B1 Polio-1 DPT-1

3bulan Hep. B1 Polio-2 DPT-2

4bulan Polio-3 DPT-3

9bulan Campak Polio-4


Periksa untuk semua anak dengan umur 6 bulan- 5
tahun
Dosis pertama sebesar 100.000 IU diberikan pada
umur 6-12 bulan
Dosis berikutnya sebesar 200.ooo IU setiap 6 bulan
pada umur 1-5 tahun setiap februari dan agustus
Jika seorang anak belum mendapatkanya dalam 6
bulan terakhir beri satu dosis
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai