Anda di halaman 1dari 21

Anatomi

SISTEM PENCERNAAN
Sukron, S.Kep.,Ns.MNS
Introduksi
 Untuk mempertahankan homeostasis molekul-2
nutrien yg habis terpakai untuk menghasilkan energi
harus diganti secara terus menerus, demikian juga
dg air & elektrolit.
 Fungsi utama sistem pencernaan / Alimenter :
memindahkan nutrien (setelah memodifikasinya), air
dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke
dalam lingkungan interna tubuh.
 Makanan yg dimakan penting sbg sumber sel dlm
menghasilkan ATP untuk menjalankan aktivitas &
fungsi fisiologis sel, organ atau jaringan.
1. Lapisan Mukosa
 Melapisi permukaan luminal saluran pencernaan, terbagi dlm 3
bagian :
1) Membran mukosa: suatu lapisan epitel bagian dlm yg berfungsi
proteksi & sekresi dan absorbsi. Mengandung sel eksokrin untuk
sekresi getah pencernaan, sel endokrin mensekresi hormon
pencernaan dan sel epitel yg berfungsi dlm absorbsi nutrien.
2) Lamina Propia: lapisan tengahtempat epitel melekat. Pembuluh
darah, limfe & saraf melewati lapisan ini. Lapisan ini mengandung
Gut Associated Lymphoid Tissue (GALT) yg penting dlm
pertahanan terhadap bakteri usus.
3) Mukosa Muskularis adalah lapisan otot polos sebelah luar yg
terletak disebelah lapisan sub mukosa.
 Permukaan mukosa berlipat-
lipat sehingga luas
permukaan untuk absorbsi
meningkat.
 Derajad lipatan berbeda pd
berbagai bagian saluran
cerna paling ekstensif diusus
halus tempat penyerapan
utama & paling rendah di
oesofagus tempat makanan
hanya lewat saja.
 Pola pelipatan dpt
dimodifikasi oleh kontraksi
mukosa muskularis.
2. Lapisan Sub Mukosa
 Lapisan tebal jaringan ikat yg menyebabkan
saluran cerna memiliki elastisitas &
distenbilitas.
 Memiliki pembuluh darah, limfe yg lebih
besar & keduanya bercabang kearah dalam
lapisan mukosa & kearah luar kelapisan
otot disekitarnya.
 Terdapat jaringan saraf (pleksus sub
mukosa) yg membantu mengontrol aktivitas
lokal masing-masing usus.
3. Lapisan Muskularis
 Lapisan otot polos yg mengelilingi sub mukosa.
 Sebagian besar sal.cerna terdiri dari 2 bagian: Otot
Sirkuler dalam & Otot Longitudinal luar.
 Serat-2 otot sirkuler bersama sub mukosa berjalan
sirkuler mengelilingi saluran. Kontraksi otot ini
menyebabkan konstriksi/ penurunan diameter lumen
dititik kontraksi.
 Kontraksi otot-2 Longitudinal menyebabkan saluran
pencernaan memendek.
 Aktivitas kontraksi kedua otot menghasilkan gerakan
propulsif & mencampur.
 Pleksus Mienterikusterdapat diantara kedua lapisan
otot & bersama pleksus sub mukosa membantu
aktivitas usus lokal.
4. Lapisan Serosa
 Jaringan ikat serosa yg membungkus saluran
pencernaan bagian luar.
 Mensekresi cairan serosa encer yg melumasi &
mencegah gesekan antara organ pencernaan dg organ
viscera disekitarnya.
 Disepanjang sal. Cerna lap. Serosa berhubungan dg
mesenterium yg menggantung organ-2 pencernaan ke
dinding abdomen.
 Perlekatan itu menghasilkan fiksasi relatif, yg
menunjang organ-2 dlm posisinya & memungkinkan
kebebasan berlangsungnya gerakan mendorong &
mencampur.
 Hernia terjadi bila terdapat robekan mesenterium shg
saluran pencernaan terlepas dr perlekatannya &
menonjol melalui dinding abdomen.
SIRKULASI
Aorta Torakal Aorta abdominalis
Esofagus a. seliaka a. mesenterika a. mes.
superior inferior

Esofagus esofagus bwh jejunum c. desnd


Atas lmbg, duodenm c. transvrsm sigmoid
kdg empedu rektum bwh
pancreas

v. Porta v. hemizigosa & v. rektal inf


Hepatika asigosa mediana &
v. iliaka

v. cava inferior
1) Pleksus Saraf Intrinsik
• Adalah jaringan sel-sel saraf yg saling
berhubungan.
• Terdapat 2 pleksus saraf: a) Pleksus mienterikus
(Auerbach) terletak antara lapisan otot
longitudinal & sirkuler b) Pleksus Sub Mukosa
(Meissner) terletak di sub mukosa.
• Keduanya dikenal sbg pleksus intrinsik karena
keduanya berada di dalam dinding saluran
pencernaan (Intra mural) dari esofagus sampai
anus.Juga dikenal sebagai sistem saraf enterik.
• Pleksus ini memiliki neuron sebanyak neuron
dikorda spinalis, shg saluran cerna memiliki
kemampuan mengatur dirinya.
2) Saraf Ekstrinsik
• Adalah saraf dari luar saluran pencernaan &
mempersarafi berbagai organ pencernaan yaitu:
Serat-2 saraf dari cabang SSO (Simpatis &
Parasimpatis)
• Mempengaruhi motilitas & sekresi saluran
pencernaan melalui modifikasi aktivitas yg sedang
berjalan di Pleksus Intrinsik.
• Aktivitas simpatik menghambat kontraksi & sekresi
saluran pencernaan.
• Aktivitas Parasimpatis mempengaruhi proses
pencernaan melalui saraf Vagus cenderung
meningkatkan motilitas otot polos & mendorong
sekresi enzim & hormon pencernaan.
• Saraf otonom juga dpt secara mandiri diaktifkan
hanya untuk memodifikasi aktivitas pencernaan
Contoh: Saat mengunyah makanan secara refleks
meningkatkan sekresi air liur, lambung pancreas
dan hati melalui refleks Vagal.

Anda mungkin juga menyukai