Anda di halaman 1dari 36

ALINEA/PARAGRAF

ALINEA/PARAGRAF

MK. BAHASA INDONESIA

Turahmat, M. Pd.
Unissula
Pengertian
Pengertian Paragraf/Alinea
Paragraf/Alinea
Karangan yang pendek/singkat yang
berisi sebuah pikiran dan didukung
himpunan kalimat yang saling
berhubungan untuk membentuk satu
gagasan.

Fungsi Paragraf: mengembangkan tema.2


Unsur Pembangun Paragraf
Unsur pembangun paragraf ialah kalimat. Kalimat-kalimat
yang ada dalam paragraf membentuk satu kesatuan yang utuh
dan padu. Kalimat dalam paragraf tidak boleh berdiri sendiri.
Oleh karena itu, setiap kalimat memiliki fungsi yang berbeda,
tetapi kalimat itu mengacu pada gagasan utama paragraf.
Kalimat Utama (kalimat topik)
Salah satu unsur pembangun yang harus ada
dalam paragraf yang baik, ialah kalimat utama.
Kalimat utama adalah kalimat yang mendasari
terbentuknya paragraf. Dalam kalimat utama,
berisi gagasan utama. Gagasan utama yang
terdapat dalam kalimat utama, mengandung
kata kunci.

Secara umum kalimat utama yang berisi gagasan


utama, terletak di awal paragraf. Tidak menutup
kemungkinan jikalau kalimat utama berada di
tengah atau akhir paragraf. Dimanapun letaknya,
setiap paragraf hanya ada satu kalimat utama.
Kalimat yang lain sebagai pengembang paragraf
adalah kalimat penjelas, kalimat pengembang.
Contoh kalimat utama/topik sebagai berikut:
~ Sial benar saya hari ini.
~ Harga barang-barang bergerak naik.

Contoh kalimat pertama menyatakan “kesialan”


seseorang. Kesialan tersebut baru berupa
pernyataan abstrak yang harus diuraikan ke dalam
contoh-contoh yang lebih kongkret atau
membutuhkan kalimat penjelas. Demikian pula contoh
kalimat kedua, kalimat tersebut masih bersifat
umum, sehingga perlu diperjelas “berapa naiknya”
untuk tiap barang agar pengertian yang terdapat
pada kalimat topik menjadi lebih jelas.
Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas berupaya memerjelas
kalimat utama. Dengan demikian, kalimat
penjelas adalah kalimat yang berfungsi
menjelaskan gagasan utama. Jumlah kalimat
penjelas setiap paragraf tidak ada ketentuan
beberapa banyaknya. Banyaknya kalimat
penjelas bergantung pada kebutuhan gagasan
utama. Berdasarkan hal tersebut, jumlah
kalimat penjelas bisa lebih dari satu. Untuk
itu, penulis harus bisa membuat kalimat
penjelas berapapun, tetapi padu dalam
membuat paragraf tersebut.
Kalimat Pengembang
Setiap paragraf dibangun oleh kalimat-kalimat.
Kalimat pembangun paragraf minimal terdiri dari:
• Kalimat utama (KU)
• Kalimat penjelas (KP)
• Kalimat pengembang (KPeng)
Kalimat pengembang disini diartikan atau
difungsikan sebagai penjalin paragraf sebelumnya
dengan paragraf berikutnya. Hal ini dimaksudkan
agar hubungan antarparagraf menjadi baik, jelas,
logis atau harmonis.
Kalimat Penegas
Kalimat penegas adalah kalimat yang
berupaya untuk menegaskan mengenai
gagasan utama. Hal ini bertujuan untuk
meyakinkan kepada pembaca mengenai
informasi utama yang disampaikan kepada
pembaca melalui paragraf tersebut.
Kalimat penegas dapat juga merupakan
kalimat yang berisi simpulan dari kalimat-
kalimat yang mendahuluinya. Berikut ini
merupakan contoh kalimat penegas.
Sekolah akan memulangkan para siswa pada beberapa jam
lebih awal karena guru-guru harus mengadakan rapat.
Lembar pengumuman yang berisi berbagai pertimbangan
bahwa pagi itu beberapa jam pelajaran harus dikurangi
dan siswa diminta untuk belajar sendiri, dirasa tidak
penting bagi siswa. Pada hari ini sekolah diakhiri pukul
09.70 dan siswa diperbolehkan pulang lebih awal.
Pengembangan Paragraf

Pengembangan paragraf mencakup dua hal:


a. Kemampuan memerinci secara maksimal
gagasan utama alinea ke dalam gagasan-
gagasan bawahan.
b. Kemampuan mengurutkan gagasan-
gagasan bawahan ke dalam suatu urutan
yang teratur.

10
Macam-macam Metode
Pengembangan Paragraf
1. Klimaks dan Antiklimaks
2. Sudut Pandangan /Point of View
3. Proses
4. Perbandingan dan Pertentangan
5. Analogi
6. Contoh
7. Kausal
8. Umum-Khusus /Khusus-Umum
9. Klasifikasi
10. Definisi Luas

11
Syarat Pengembangan Paragraf
1) Kohesi: Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf hanya memiliki satu gagasan utama.
Gagasan utama itu dijelaskan oleh gagasan-gagasan penjelas.
Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf ditata sedemikian
rupa, sehingga tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang
dari ide pokok.
Perhatikan paragraf di bawah ini!
Jateng sukses. Kata ini meluncur gembira dari pelatih regu
Jateng setelah selesai pertandingan final Kejurnas Tinju
Amatir, Minggu malam, di Gedung olah raga Jateng,
Semarang. Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang
diimpi-impikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali
emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu
ditambah lagi oleh pilihan tinju terbaik yang jatuh ke tangan
Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi paling tinggi
yang pernah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu.
2). Koherensi/kepaduan=hubungan antara
kalimat dengan kalimat.
Kepaduan dalam kalimat dapat dibangun
dengan memperhatikan :
1. Unsur-unsur kebahasan :
a. repetisi
b. kata ganti
c. kata transisi (ungkapan penghubung)

13
 Repetisi : pengulangan kata-kata yang
dianggap cukup penting atau menjadi topik
pembahasan.
 Kata ganti : kata yang dipakai untuk
menggantikan subyek pembicaraan.
Macam-macam kata ganti :
a. kata ganti orang pertama (I) : aku, saya,
ku,
b. kata ganti orang kedua (II) : kamu, mu,
kamu sekalian,
c. kata ganti orang ketiga (III) : Anda, dia,
Beliau, mereka, nya.

14
• Ungkapan pengait paragraf dapat pula
ditandai oleh kata ganti, baik kata ganti orang
maupun kata ganti yang lain. Perhatikan
paragraf di bawah ini!
Galuh, Hilmi, dan Andri adalah teman
sekolah saya sejak SMA hingga perguruan
tinggi. Mereka kini telah menyandang gelar
Doktor dari sebuah universitas negeri di
Bandung. Mereka merencanakan mendirikan
sebuah universitas swasta. Mereka
menghubungi saya dan mengajak bekerja
sama, yaitu saya diminta menyediakan
tempatnya karena kebetulan saya memiliki
tanah yang luas dan strategis. Saya
menyetujui permintaan mereka.
• Kata mereka dipakai sebagai
pengganti kata Galuh, Hilmi, dan
Andri agar nama orang tidak
disebutkan berkali-kali dalam satu
paragraf. Penyebutan nama orang
dalam satu paragraf dapat
menimbulkan kebosanan serta
menghilangkan keutuhan paragraf.
 Kata transisi: kata yang berada
di antara kata ganti dan kata repetisi.
Macam-macam kata transisi berhubungan
dengan:
a. pertambahan; f. singkatan
b. pertentangan; g. waktu
c. perbandingan; h. tempat
d. akibat
e. tujuan;

17
Beberapa ungkapan penghubung antarkalimat yang dapat
digunakan sebagai berikut.
a) Hubungan tambahan: lebih lagi, selanjutnya, di samping itu,
tambahan pula, berikutnya, lalu, demikian pula, lagi pula,
begitu juga, bahkan.
b) Hubungan pertentangan: namun, bagaimana pun, akan tetapi,
sebaliknya, wa-laupun demikian, meskipun begitu, lain halnya.
c) Hubungan perbandingan: sama dengan itu, dalam hal demikian,
sehubungan dengan itu.
d) Hubungan akibat: jadi, oleh sebab itu, akibatnya, maka, oleh
karena itu.
e) Hubungan tujuan: untuk itu, untuk maksud itu.
f) Hubungan singkatan: singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada
umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan.
g) Hubungan waktu: sementara itu, segera setelah itu, beberapa
saat kemudian.
h) Hubungan tempat: berdekatan dengan itu.
Paragraf di bawah ini merupakan contoh yang
memperlihatkan pemakaian ungkapan pengait
antarkalimat yang berupa ungkapan penghubung
transisi.

Semua isi alam ini makhluk, artinya ciptaan


Tuhan. Ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan
paling berkuasa di dunia ini adalah manusia. Bahkan
dikatakan bahwa manusia itu wakil Tuhan di dunia.
Manusia diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan semua
isi alam ini untuk keperluan hidupnya. Akan tetapi,
tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, dan menyia-
nyiakan makhluk hidup yang lainnya.

Dengan dipasangnya pengait antar kalimat


bahkan dan akan tetapi dalam paragraf
tersebut, kepaduan paragraf terasa sekali.
PARAGRAF 1

Secara Kalimat utama


Gagasan utama
  Kata kunci  
garis besar, Kalimat penjelas Kata kunci      
Kalimat penjelas
paragraf Kalimat penjelas
 
 
Kata kunci
 
   
Kata kunci  
yang Kalimat pengembang / Persoalan
Penghubung Kata kunci baru/calon
dihasilkan antarparagraf   gagasan utama

dari tiga PARAGRAF 2


Gagasan utama
Kalimat utama
jenis kalimat   Kata kunci  
Kalimat penjelas Kata kunci      
pembangun Kalimat penjelas   Kata kunci    
Kalimat penjelas
paragraf, Kalimat pengembang /
    Kata kunci  
Persoalan
terlihat Penghubung
antarparagraf
Kata kunci baru/calon
gagasan utama
 
seperti PARAGRAF 3
Gagasan utama
bagan Kalimat utama
  Kata kunci  

paragraf Kalimat penjelas


Kalimat penjelas
Kata kunci      
  Kata kunci    
disamping. Kalimat penjelas     Kata kunci  
Kalimat pengembang / Persoalan dan
Penghubung Kata kunci baru/calon
antarparagraf gagasan utama
seterusnya...
 
MACAM-MACAM PARAGRAF
1. Menurut fungsinya
a. paragraf pembuka
b. paragraf penghubung
c. paragraf penutup

2. Menurut posisi kalimat topik


a. paragraf deduktif
b. paragraf induktif
c. paragraf deduktif–induktif
d. paragraf tersebar
21
PARAGRAF BERDASARKAN KALIMAT
UTAMANYA
1.Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak
kalimat utama terdapat pada awal paragraf
2.Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat
utamanya berada pada akhir paragraf
3.Paragraf campuran adalah paragraf yang letak
kalimat utamanya terdapat di awal dan akhir
paragraf
4.Paragraf naratif/deskriptif adalah paragraf yang
tidak memiliki kalimat utama karena setiap kalimat
saling mendukung untuk mengungkapkan gagasan
utama
3.Berdasarkan sifat isinya:
a. paragraf argumentasi
b. paragraf narasi
c. paragraf persuasi
d. paragraf eksposisi
e. paragraf deskripsi

23
PARAGRAF BERDASARKAN POLA
PENGEMBANGANNYA
1. Paragraf narasi : paragraf yang mengisahkan suatu
peristiwa atau kejadian secara runtut/kronologis.
Karakteristik:
Berdasarkan urutan waktu peristiwa
Biasanya berupa karangan fiksi
Runtut
Sering digunakan untuk menceritakan suatu kejadian
atau peristiwa
Contoh: biografi, novel, cerpen, kecelakaan, bencana,
dll.
Paragraf Narasi

Aku duduk dekat kaki penjaga itu. Ia terus


bergumul dalam lempung tidurnya.
Barangkali ia sedang mimpi berburu, atau
mimpi jadi orang berkuasa.
Waktu kusentuh kakinya, ia tidak
berkutik. Begitu dahsyat ia membiarkan
dirinya kosong. Aku jadi berani. Aku
menghampiri pintu, lalu kukuakkan.
Terdengar jerit yang pedih meloncati
kesunyian. Aku menarik nafas, takut
kalau-kalau ada yang memrgoki.

(dikutip dari Novel Lho, 1992: 153)


2.Paragraf deskripsi : paragraf yang
menggambarkan sesuatu dengan
sejelas-jelasnya (menggunakan
pengindraan) sehingga pembaca
seolah-olah menyatakan atau
mengalami sendiri hal atau peristiwa
yang digambarkan.
Karakteristik:
Penggambaran suatu objek berdasarkan
pengindraan
Biasanya berupa karangan fiksi
Terperinci
Uraian
Contoh: cerita tentang keindahan alam,
kesibukan di pasar, kondisi fisik seseorang,
dll.
Paragraf Deskripsi
Setiap hari Minggu di jalan
Setiabudhi kendaraan tampak bergerak
pelan-pelan seperti siput-siput
kelelahan. Seluruh kendaraan yang
berderet puluhan meter sama menanti
dan bergerak pelan dengan sabar.
Kendaraan-kendaraan dari depan pun
tidak berjalan cepat karena menjaga
keseimbangan jalan. Jalan itu penuh
pagi ini.
3. Paragraf eksposisi : paragraf yang berusaha
menerangkan atau menginformasikan suatu hal
untuk memperluas wawasan pembaca

Karakteristik:
Memperluas pandangan dan pengetahuan
pembaca/informatif
Sering digunakan dalam penyampaian uraian-uraian ilmiah
Bahasa yang digunakan adalah bahasa berita tanpa rasa
subyektif
Fakta-fakta yang digunakan hanya hanya sebagai alat
kongkritisasi
Pada akhir gagasan biasanya berupa uraian
Contoh: laporan kegiatan, notulen rapat, resep, dll.
Paragraf Eksposisi
Nilai-nilai sosial dan moral
.
mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap pertumbuhan individu
seseorang. Memang, nilai-nilai
sosial dan moral ini seolah-olah
bekerja membina seseorang
mulai masa kanak-kanak sampai
dewasa. Setapak demi setapak
seseorang diperkenalkan dengan
nilai-nilai sosial dan moral
lingkungannya.
• Paragraf persuasi : paragraf yang
bertujuan mempengaruhi pikiran,
pendapat, atau sikap pembaca dengan
memberikan penekanan aspek
emosional (bahasa iklan).
Karakteristik:
Memperluas pandangan dan pengetahuan
pembaca/informatif
Sering digunakan dalam penyampaian uraian-
uraian ilmiah
Bahasa yang digunakan adalah bahasa berita
tanpa rasa subyektif
Fakta-fakta yang digunakan hanya hanya sebagai
alat kongkritisasi
Pada akhir gagasan biasanya berupa uraian
Contoh: laporan kegiatan, notulen rapat, resep,
dll.
Persuasi
Persuasi adalah karangan yang bertujuan meyakinkan pembaca
agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Perhatikan
tulisan berikut ini!
Contoh:
Dari Bank Umum Nasional inilah produk unik yang
menguntungkan Anda. Kapan pun dan ke mana saja Anda ingin
bepergian, Bunawisata siap menguruskan visa, paspor, uang
saku, asuransi jiwa 24 jam secara cuma-cuma dan keperluan
Anda yang lainnya. Anda terima beres. Sementara simpanan
Anda di Bunawisata terus berbunga. Bunawisata menerima
simpanan dalam mata uang rupiah dan U$ dolar dengan bunga
7,1% dan 8,5%. Dapatkan segera keterangan selengkapnya
pada Bank Umum Nasional terdekat di kota Anda. Untuk
kemudahan Anda melakukan perjalanan wisata, bisnis, atau
perjalanan lainnya, mulai hari ini manfaatkanlah Bunawisata.
5. Paragraf argumentasi : paragraf yang
bertujuan membuktikan sesuatu.
Melalui pengamatan, penelitian, analis,
sintesis dapat dikumpulkan beberapa
angka, grafik, dan lain-lain untuk
membuktikan kebenaran paparan
paragraf tersebut. Paragraf
Argumentasi biasanya digunakan untuk
mempengaruhi orang lain agar percaya
dengan pendapatnya.
Paragraf Argumentasi:

Perhatikan tulisan di bawah ini!

Kematian akibat kanker paru terjadi


karena kebiasaan merokok
bisa mencapai 80-90%. Selain itu,
merokok juga dapat menyebabkan
berkurangnya ketajaman mata. Setiap
tahun kira-kira tiga juta orang
akan mati akibat keracunan asap rokok.
Jumlah itu akan meningkat
sampai sepuluh juta pada tahun 2020.

Anda mungkin juga menyukai