Anda di halaman 1dari 65

Pengatar Ilmu Hukum

Pokok Bahasan
BAB I : Pengertian dan Ruang Lingkup PIH
- Pengertiah Ilmu Hukum
- Obyek dan Ruang Lingkup
- Metode Pendekatan Terhadap Hukum
BAB II : Asal Mula Hukum
- Masyarakat Sebagai Asal mula hukum
- Kaidah Sebagai pelindung kehidupan sosial
- Definsi Hukum
BAB III : Azas Hukum Dan Tujuan Hukum
- Pengertian Azas Hukum
- Tujuan Hukum
- Konsep-konsep Hukum
BAB IV : Hukum Empiris
- Sosiologi Hukum
- Antropologi Hukum
- Perbandingan Hukum
- Sejarah hukum
- Psikhologi Hukum
BAB V : Penemuan Hukum
- Legisme
- Begriefsjurisprudenz
- Freis Rechtslehre
- RECHHTVINDING/Penemuan Hukum
- Perundang-undangan
- Peradilan
BAB VI : Aliran-aliran Ilmu Hukum
- Aliran Positivisme
- Alran Historis
- Ailran Sosiologis
- Aliran Realisme
BAB VII: Sistem Hukum dan Klasifikasi Hukum
- Pengertian Sistem Hukum
- Klasifikasi Hukum
BAB VIII: Sumber-sumber Hukum
BAB I
Pengertian Pengantar Ilmu Hukum
 

Istilah PIH

Istilah PIH berasal dari bahasa Belanda inleiding tot


de recht sweetenschap , suatu mata kuliah yang
dipelajari pada Recht Scool atau sekolah tinggi hukum
di Batavia. Diterjemahkan di Indonesia menjadi
Pengantar Ilmu Hukum yang pertama kali digunakan
di UGM Yogyakarta tahun 1946.
Pengertian PIH
 Menurut Satjipto Raharjo PIH adalah ilmu pengetahuan yang
berusaha menelaah hukum secara umum, mencakup hal-hal yang
berhubungan dengan hukum yang obyeknya hukum itu sendiri.
PIH dapat dinamakan ensiklopedia hukum, yaitu mata kuliah yang
merupakan pengantar / inleeiding/introduction, dalam mempelajari
hukum.
jadi pengantar ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang obyeknya
hukum, mempelajari seluk-beluk hukum, asal mula adanya hukum,
wujud hukum, asas-asas hukum, sumber hukum, perkembangan
hukum, fungsi hukum, kedudukan hukum dalam masyarakat, menelaah
hukum sebagai fenomena kehidupan manusia secara universal.
 
Kedudukan, Fungsi dan Tujuan dan Manfaat
PIH
1. Kedudukan dan Fungsi
a. PIH berkedudukan sebagai landasan bagi mata
kuliah dasar khusus bidang hukum.
b. berfungsi:
1. memberikan pengertian dasar, baik secara garis besar
maupun secara mendalam mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan hukum
2. menumbuhkan sikap kuat minat mempelajari hukum
dengan cara yang lebih komprehensif.
2. Tujuan
Tujuan mempelajari PIH adalah untuk mengantarkan
mahasiswa baru dan memberikan selayang pandang
dari domain hukum yaitu menyampaikan materi
hukum secara global dan tata cara penerapannya
dalam kehidupan.
3. Manfaat PIH
Memperkenalkan pengetahuan dasar tentang hukum sebagai
sesuatu yang hidup di masyarakat.
Memperkenalkan pengetahuan dasar tentang hukum sebagai
bagian dari peraturan yang berlaku pada suatu negara.
Memperkenalkan pengetahuan dasar tentang hukum sebagai
peundang-undangan.
Memperkenalkan hukum sebagai kaidah sosial.
Memperkenalkan sumber-sumber hukum, subyek dan obyek
hukum, peristiwa hukum dan masyarakat hukum.
Memperkenalkan teori-teori dan aliran-aliran hukum
BAB II
Makna Ilmu Hukum
Pengertian secara harfiah
Kata ilmu hukum terdiri dari dua kata “ilmu” dan
“hukum”. Ilmu berasal dari bahasa arab yakni a’lama,
yu’limu, ilman, aa’liman yang artinya pengetahuan,
secara epistimologi ilmu merupakan sekumpulan
pengetahuan yang telah diuji kebenarannya,
sedangkan pengetahuan adalah sesuatu yang
diketahui oleh setiap orang yang dapat bersumbsr dari
pengalaman, ide atau intuisi, tetapi belum diuji
kebenarannya.
2. Pengertian IH menurut para Ahli

a. Ulpian
IH adalah pengetahuan mengenai masalah yang
bersifat surgawi dan manusiawi, pengetahuan apa
yang benar dan yang tidak benar.
b.Hollan
IH yang formal tentang hukum positif
c. Allen
IH adalah Sintesa ilmiah tentang azas-azas yang pokok
dari hukum
d. Fitzgerald
IH adalah cara untuk mempelajari hukum, suatu
penyelidikan yang bersifat abstrak, umum dan teoritis,
yang berusaha untuk mengungkapkan azas-azas
pokok dari hukum dan sistem hukum.
e. Dias
IH menyangkut pemikiran mengenai hukum atas
dasar yang paling luas.
d. Fitzgerald
IH adalah cara untuk mempelajari hukum, suatu
penyelidikan yang bersifat abstrak, umum dan teoritis,
yang berusaha untuk mengungkapkan azas-azas
pokok dari hukum dan sistem hukum.
e. Dias
IH menyangkut pemikiran mengenai hukum atas
dasar yang paling luas.
kesimpulan: Bahwa IH tidak sekedar membahas hukum
terentu yang berlaku di negara tertentu, IH
menjangkau jauh melebihi batas-batas hukum yang
berlaku di suatu negara, atau waktu tertentu.
Jadi IH obyeknya adalah hukum sebagai suatu fenomena
dalam kehidupan manusia dimanapun di dunia ini
dan dimasa kapanpun, singkatnya hukum sebagai
fenomena universal, bukan lokal ataupun regional.
B. Obyek Dan Ruang Lingkup PIH
1. obyek ilmu hukum adalah “Norma Hukum”
2. Ruang Lingkup
 a. menurur Von Kircmann
ilmu hukum obyeknya sangat goyah
b. Menurut Zevenbergen
suatu usaha pendekatan thd kenyataan/ proses untuk
mencari kenyataan
c. Paton
Ilmu penget hukummenyusun status ilmu yang akan
menjelaskan mengenai hubungan hukum antara
hukum, pengertiannya dan masyarakat.
d. Kranenburgh
tugas ilmu hukum tidak pernah akan berhenti karena
ia harus selalu mengembangkan sistemnya dalam
hubungan dengan kenyataan sehari-hari
C. Fungsi Dan Tugas Ilmu Hukum

1. Fungsi
Kranenburg, bahwa ilmu hukum berfungsi untuk menyusun
penilaian-penilaian yang dilakukan terhadap hukum,
melakukan sistematisasi serta menganalisis secara kritis,
shg dapat dipahami sbg suatu kesatuan yang saling
berhubungan.
2. Tugas
Kelsen, bhawa ilmu hukum bertugas untuk menilai,
menelaah norma-norma hukum positif.
Membedakan antara Recht satze (pernyataan) dan recht
norme
D. Tujuan Ilmu Hukum
1. Mempelajari azas-azas hukum yang pokok
2. Mempelajari sistem formal hukum
3. Mempelajari kepentingan-kepentingan sosial apa
yang harus dilindungi
4. Mempelajari konsepsi-konsepsi hukum dan arti
fungsionalnya dalam masyarakat
5. Mempelajari hakekat hukum ( asal mula, prosedur,
sarana)
6. Mempelajari tentang keadilan dan bagaimana
mewujudkannya dalam kaidah hukum
7. Mempelajari tentang sejarah hukum, bagaimana
hukum mengalami perubahan dari masa ke masa.
8. Mempelajari pemikiran hukum para ahli
9. Mempelajari kedudukan hukum dalam masyarakat.
10. sifat-sifat/karakteristik keilmuannya.
E Metode Pendekatan thd Hukum
1. Metode Idealis Nilai-nilai tertentu
2. Metode Normatif Analitis Norma yg abtrak,
hukum sebagai lembaga yg otonom
3. Metode Sosiologis alat mengatur masy
4. Metode Historis Sejarah hukum
5. Meotde sistematis Hk sbg sistem yg terdir dari:
Hk pidana, perdata, acara, HTN
(Sistematische Rechswitenchap)
6.Metode Komparatif Perbandingan
BAB II
Asal Mula HUkum
A. Masyarakat
- Hukum berasal dari masyarakat, ada adagium yang
mengatakan :”di mana ada masyarakat di situ ada
hukum”/ “ubi societas ibi ius” (Cisero)
 Manusia sbg makhluq sosial/ zoon politicon
 Bentuk hubungan antara individu dg individu disebut
dengan “masyarakat”
Jenis Masyarakat
1. Berdasarkan pembentukannya
- masyarakat teratur dengan tujuan tertentu
- masyarakat teratur yang terjadi dengan sendirinya
yang tidak sengaja dibentuk, karena ada
kepentingan bersama
- masyarakat yang tidak teratur , masyarakat yang
terjadi dengan sendirinya tanpa dibentuk.
2. Dibedakan menurut dasar hubungan
- masyarakat paguyuban/ gemenschap, dibentuk
berdasarkan hubungan pribadi, shg menimbulkan
hubungan batin
- masyarakat patembayan/ gesselchap, dibentuk karena
tujuan yang sama untuk mendapatkan keuntungan.
3. Berdasarkan perikehidupan/kebudayaan
 Masyarakat primitif dan modern
 Masyarakat desa dan kota
 Masyarakat teritorial, bertempat dlm wilayah yang
sama
 Masyarakat genealogis, masy yg anggotanya memiliki
pertalian darah
 Masyarakat teritorial genealogis
4. Berdasarkan hubungan keluarga
- Keluarga inti/nuclear family , suami/istri,anak
 Keluarga luas/ extended family
 Suku bangsa
 Bangsa
“ untuk mengatur kepentingan bersama dibutuhkan
kaidah/norma yang mengaturnya
Pengertian masyarakat
Zevenbergen
Masy merupakan suatu kehidupan bersama yang
terorganisir untuk mencapai tujuan bersama,
merupakan kelompok kumpulan manusia, yang
dipertemukan karena untuk memenuhi kepentingan
mereka masing-masing
Logeman
Masyarakat itu merupakan tatanan sosial psikhologis
B. Macam-macam Kaidah/Norma
Gustaf Radburch, membedakan kaidah yakni:
a. Kaidah alam, kaidah yang menyatakan tentang
apa yang pasti terjadi
b. Kaidah kesusilaan, kaidah yang menyatakan
sesuatu yang belum tentu akan terjadi
Contoh: manusia dilarang mencuri, jadi kemungkinan
manusia bisa mencuri bisa tidak. Kaidah kesusilaan
Kaedah kesusilaan sering disebut “kaidah sosial”
Macam-macam kaidah sosial
1. Kaidah dengan aspek kehidupan pribadi:
a. kaidah kepercayaan/agama
b. kaidah kesusilaan
2. Kaidah aspek kehidupan antar pribadi
a. kaidah kesopanan
b. kaidah hukum
Kaedah Kaedah Kaedah Kaidah
kepercayaan kesusilaan kesopanan hukum
tujuan Untu manusia, menyempurkan Perbuatan yg konkrit untuk
mansia, jangan sampai manusia ketertiban masyarakat
menjadi jahat
isi Ditujukan kepada sikap batin Ditujukan pada sikap lahir
Asal-usul tuhan/ Alloh Diri Kekuasaan yang memaksan
swt sendiri/hati
nurani
Sanksi Dari Tuhan Diri sendiri Dari msyarakat/negara
Daya kerja Membenai kewajiban Membeni kewajiban dan
membentuk hak
C. Pengertian Hukum
Para ilmuwan hukum tidak mempunyai kesepakatan
dalam mendefinisikan apa itu hukum, hal ini terjadi
karena faktor:
a. intern. karena:
-hk itu abstrak, -hk mengatur hampir seluruh
kehidupan manusia
b. ekstern, karena
- bahasa, - tergantung dari sudut pandang ilmuwan
hukum
Definisi hukum menurut para ahli
1. Paham Hukum alam
a. Aristoteles
hukum adalah sesuatu yg berbeda dari pada sekedar
mengatur dan mengekspresikan bentuk dari konstitusi,
hukum berfungsi untuk mengatur para hakim dan
putusannya dipengadilan yang menjatuhkan hukuman
b. Grotius
hukm adalah peraturan tentang tindakan moral yg
menjamin keadilan pada peraturan hukum tentang
kemerdekaan
2. Paham antropologi
1. Schapera
hukum adalahsetiap aturan tingkah laku yang mungkin
diselenggarakan pengadilan.
2. Pauh Bohannan
hukum merupakan himpunan kewajiban yang telah
dilembagakan kembali dalam pranata hukum.
3. Pospisil
hukum adalah aturan tingkah laku yg dibuat menjadi hak
dan kewajiban melalui sanksi-sanksi yg dijatuhkan
terhadap etiap pelanggaran dan kejahatan melalui suatu
otoritas pengadilan.
3. Paham Historis
1. Karl Von Savign
hukum adalah aturan yg terbentuk melalui kebiasaan
dan perasaan kerakyatan, yaitu melalui pengoperasian
kekuasaan ecara diam-diam, hk berakar pada sejarah
manusia, dimana dihidupkan oleh kesadaran,
keyakinan, dan kebiasaan warga masyarakat.
2. Marxist
hukum adalah suatu cerminan dari hubungan
ekonomi dalam masyarakat dalam suatu tahap
tertentu.
4.paham positivisme/dogmatis
1. John Austin
hukum sebagai perangkat kaidah, baik langsung maupun tidak langsung
dari pihak yag berkuasa kepada warga rakyatnya yg merupakan masyarakat
independen, dimana pihak yang berkuasa (negara) merupakan otoritas
yang tertinggi.
2. Hans Kelsen
hukum adalah suatu perintah terhadap tingkah laku manusia, hukum
adalah kaidah primer yg menetapkan sanksi-sanksi.
3. Paul Scholten
hukum adalah petunjuk tentang apa yg layak dan tdk layak untuk dilakukan
yang bersifat perintah
4. Van Kant
hukum adalah keseluruhan aturan hidup yang bersifat memakan untuk
melindungi kepentingan masyarakat.
5. Paham sosiologis
1. Rouscoe Pound
a. Hukum sebagai tata hukum meliputi: 1) hubungan antar individu,
2) tingkah laku individu yg mempengaruhi individu lain.
b. Hukum dalam arti sebagai dasar-dasar kewenangan dari putusan
pengadilan dan tindakan administrasi.
2. Eugen ehrlich
hukum adalah sesuatu yg berkaitan dengan fungsi kemasyarakatan,
sumber hk terdiri dari legal history and yurisprudence dan living law
3. Bellefroid
hukum adalah kaidah yg berlaku di masyarakat yg mengatur tata
tertib masyarakat, dan didasarkan atas kekuasaan yg ada dalam
masyarakat.
6. Paham Realis
1. Holmes
Hukum adalah apa yang dikerjakan dan diputuskan
di pengadilan.
2. Liewellyn
hukum adalah apa yg diputuskan oleh seorang hakim
3. Salmon
hukum adalah kumpulan asas-asas yg ditetapkan
oleh negara di dalam pengadilan.
7. Menurut para ahli indonesia
1. HMN Poerwosutjipto
hukum adalah keseluruhan norma yg oleh penguasa negara
atau penguasa masyarakat yg berwenang menetapkan
hukum, dinyatakan sebagai peraturan yg mengikat bagi
sebagian atau seluruh anggota masyarakat dengan tujuan
untuk mengadakan suatu yg dikehendaki oleh penguasa
tersebut.
2. Prof Soerjono Soekanto dan Purnadi Purbacaraka
hukum diartikan sebagai:1) ilmu pengetahuan, 2) suatu
displin,3) sebagai kaidah,4) tata hukum 5) sebagai petugas,6)
keputusan penguasa,7) proses pemerintahan,8) perilaku yg
teratur,9) nilai-nilai.
4. Utrecht
hukum adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah
dan larangan) yg mengurus tata tertib masyarakat oleh
karena itu harus ditaati oleh masyarakat.
5. JTC Simorangkir
hukum adalah peraturan-peraturan yg bersifat memaksa,
yg menetukan tingkah laku manusia dalam lingkungan
masyarakat yg dibuat oleh badan-badan resmi yg berwajib,
pelanggaran terhadap peraturan tadi berakibat diambilnya
tindakan dengan hukuman tertentu.
BAB III
Azas Tujuan, dan Fungsi Hukum
A. Azas Hukum
a. Pengertian Azas Hukum
1. Bellefroid
azas hukum adalah norma dasar yg dijabarkan dari hukum positif , azas
hukum merupakan pengendapan dari hukum positif.
2. Eikema Hommes
azas hukum adalah sebagai dasar-dasar umum atau petunjuk bagi
hukum yg berlaku, dengan kata lain azas hukum adalah dasar-dasar
atau petunjuk arah dalam pembentukan hukum positif.
3. The Liang Gie
azas hukum adalah suatu dalil umum yg dinyatakan dalam istilah umum
tanpa menyarankan cara khusu pelaksanaannya, yg diterapkan pada
serangkaian perbuatan untuk menjadi petunjuk yg tepat.
4. Paul Scolten
azas hukum adalah pikiran-pikian dasar yg
terdapat dalam dan dibelakang sistem hukum,
masing-masing dirumuskan dalam peraturan
perundang-undangan atau putusan hakim, jadi
azas hukum adalah kaidah umum yg bermuatan
nilai-etik.
jadi azas hukum atau prinsip hukum bukanlah
kaidah yg konkrit, melainkan merupakan latar
belakang peraturan yg konkrit, dan bersifat umum
atau abstrak.
b. Macam-macam Azas hukum
1. Menurut Paul Scolten
a. azas kepribadian, b. persekutuan, c. kesamaan,
d. kewibawaan.e. pemisahan baik dan buruk.
2. Menurut Mauwissen
a. azas hukum material: 1) kepribadian, 2) kerohanian
dan kejasmanian dari keberadaan manusia sbg
pribadi,3) kepercayaan,4) kewibawaan, 4) keadilan.
b. Azas hukum formil: 1) azas konsistensi, 2) azas
kepastian, 3) azas persamaan.
c. Azas dalam berbagai Bidang Hukum
1. Azas dalam UUD Negara RI
a.Asas Pancasila, b. asas kekluargaan, c. asas kedaulatan
rakyat,d. asas pembagian kekuasaan, e.asas negara
hukum, f. asas kewarganegaraan yakni ius solli dan ius
sanguinis.
2. Asas Perundang-undangan
a. Setiap orang dianggap telah mengetahui undang-undang
setelah diundangkan dalam Lembaran Negara.
b. Non Retro aktif.
c. Lex posteriori derogat legi priori
d. Lex spesialis derogat lex generalis
e. Undang-undang tdk boleh diganggu gugat, kecuali oleh
MK.
3. Asas dalam Hukum Pidana dan Acara Pidana
1. Asas legalitas.
2. Culpabilitas. Nulla poena sine culpa, tiada pidana tanpa
kesalahan.
3. Opportunitas, penuntut umum tidak melakukan tuntutan
dengan alasan kepentingan umum.
4. Presumpsion of innoecence/ praduga tak bersalah.
5. In dubio pro reo, dalam hal terjadi keragu-raguan, maka yg
diberlakukan adalah yg paling menguntungkan bagi
terdakwa.
6. Persamaan di depan hukum,
7. Perintah tertulis dari yg berenang, artinya setiap
penangkapan, penggeledahan, penahanan, dan penyitaan hrs
dilakukan berdasarkan perintah tertulis dari pejabat yg
berwenang
8. Peradilan cepat.
9. Harus hadirnya terdakwa
10. Terbuka untuk umum,
11. Bantuan hukum
12. Putusan hakim harus berdasarkan alasan-alasan
13. Nebis in idem, seseorang tdk dapat dituntut lagi
karena perbuatan yg sudah pernah diajukan ke
pengadilan dan sudah mendapat putusan hakim yg
berkekuatan hukum tetap.
14. Kebenaran materiil/ kebenaran dan kenyataan, untuk
mengetahui apakah faktanya benar-benar telah terjadi
pelanggaran/kejahatan.
15. Ganti rugi dan rehabilitasi.
4. Asas-asas Dalam Hukum Perdata
1. Dwingendrecht, hak-hak kebendaan tidak akan
memberikan kewenangan yg lain dari pada apa yg
sudah ditentukan dalam undang-undang.
2. Individualiteit, seseorang hanya dapat memiliki
barang yg berwujud yg merupakan kesatuan.
3. Totaliteit, seseorang memiliki hak atas suatu barang,
maka ia mempunyai hak atas keseluruhan barang itu.
4. Onsplitsbaarheid/ tidak dapat dipisahkan
5. Publiciteit, mialnya hipotik harus didaftarkan dalam
regsiter umum
6. Specialiteit, hipotik hanya dapat diadakan atas benda-
benda yg ditunjuk secara khusu.
7. reciprositas, seorang anak wajib menghormati orang tuanya,
serta tunduk pada mereka, dan orang tua wajib memelihara
anaknya yg belum dewasa
8. Fredom of contract/beginsel der contracts vrijheid.
9. Pacta sunt servanda/ janji harus ditepati.
10. konsesualitas/ kesepakatan telah tercapai.
11. Batal demi hukum, perjanjian batal apabila tdk memenuhi
syarat obyektif.
12. kepribadian, seseorang hanya boleh melakukan perjanjian
untuk dirinya sendiri.
13. canselling, perjanjian yg tidak memenuhi syarat subyektif
dapat dimintakan pembatalan.
14. Zakwaarneming (345 BW), seseorang yg melakukan
pengurusan thd benda orang lain tanpa diminta oleh orang ybs,
maka ia wajib mengurusnya sampai tuntas.
15. Droit invialablel et sarce , hak milik tidak dpt
diganggu gugat.
16. kepentingan, dalam setiap perjanjian diharuskan
adanya kepentingan.
17. monogami.
18. Hakim bersifat menunggu, inisiatif untuk
mengajukan tuntutan hak diserahkan sepenuhnya
kepada ybs.
19.Hakim pasif, pokok sengketa yg diajukan kpd hakim
untuk diperiksa pada asasnya ditentukan oleh para
pihak yg berperkara.
20. Mendengar para pihak
21. Beracara dikenakan biaya
22. Actor sequitur forum rei, gugatan hrs diajukan
ditempat dimana tergugat berempat tinggal.
23. Gugatan balasan.
24. Unus testis nullus testis, satu saksi bukan saksi.
4. Asas Dalam HTN
1. Ius sanguinis,
2. Ius Solli
3. Bipatride dan apatride
4. Naturalisasi,
5. Desentralsasi
6. Dekonsentrasi
7. Medebewind
8. Welfare state
6. Asas Dalam HAN
1. Ne Bis vexari Rule , setiap tindakan administrasi negara hrs
berdasarkan undang-undang/hukum.
2. Principle of legality / kepastian hukum.
3. Principle of equality/ kesamaan dlm pengambilan keputusan
4. Principle of proportionality/ keseimbangan .
5. Principle of carefness/ bertindak cermat.
6. Principle of motivation, dalam mengambil keputusan
pejabat administrasi negara hrs berandar pada
alasan/motovasi yg benar, jujur, adil dan jelas.
7. Principle of non minuse of competence/ jangan mencampur
adukan kewenangan.
8. Principle of fair play/Good Gouverment/ pemerintahan yg
baik
9. Principle of resonable or prohibition of arbitrarinnes/
kewajaran dan keadilan.
10. Principle of public service/ pelayanan umum.
11. Sapientia/ kebijaksanaan, pejabat publik hrs selalu bijaksana.
7. Asas Dalam Hukum Internasional
1. independent/ kemerdekaan
2. Exterotorial, di luar wilayah negaranya
3. Souvereignity/kedaulatan
4. Receprocitet, menerima dan mengirim duta besar
5. Statuta mixta/ yg berlaku hk negara dimana perbuatan
dilakaukan.
6. Personalitas/lex partriae, seseorang yg berlaku adalah
hukum nasional /negaranya.
7. Teritorialitas, hukum dimana dia bertempat tinggal
8. Mobilia personam sequuntur, status hukum benda bergerak
mengikuti status orang yg menguasainya
9. Lex loci actus, hukum yg berlaku adalah hukum dimana dilakukan
suatu perbuatan hukum.
8. Azas dalam Hukum Pajak
1. legal, setiap pungutan pajak harus didasarkan pada undang-
undang.
2. Domisili / tempat tinggal
3. Sumber, pungutan pajak berdasarkan pada adanya sumber
penghasilan itu berada.
4. Kepastian hukum
5. Seerhana
6. Adil
7. Ekonimis
8. Non distorsi
9. Azas Dalam Hukum Agraria
1. Dikuasai oleh negara
2. Hak milik berfungsi sosial
3. Nasionalisme
4. Non diskriminasi
5. Horizontal, asas yg memisahkan kedudukan benda-
benda yg ada di atas tanah dimana benda-benda itu
berada.
B. Tujuan Hukum
1. Menurut Teori Etis
Tujuan hukum semata-mata untuk keadilan, menurut
Aristoteles ada 2 macam Keadilan:
a. Keadilan distributif, b. Keadilan Comutatif.
2. Teori Utilitas / kebahagiaan/kemanfaatan. (Jeremy
Bentham)
3. Teri Campuran ( Mochtar K ), Tujuan Hukum untuk
ketertiban dan Keadilan.
4. Tujuan Hukum Untuk mencapai tujuan Negara
( Soebekti.
Pengertian Keadilan
1. Ulpianus
Keadilan adalah kemauan yg bersifat tetap dan terus menerus
untuk memberikan kepada setiap orang yg semestinya
untuknya/iustitia est constant et perpetua voluntas nus
suum coique tribuendi.
2. Aristoteles
Keadilan adalah suatu kebijakan politik yg aturan-aturannya
menjadi dasar dan peraturan negara dan aturan-aturan ini
merupakan ukuran tentang apa yg hak
3. Nelson
Tidak ada arti lain bagi keadilan kecuali persamaan pribadi.
4. Hans Kelsen
Keadilan adalah suatu tertib sosial tertentu yang di bawah
lindungnanya usaha untuk mencari kebenaran bisa
berkembnag dengan subur, meliputi kemerdekaan,
perdamaian, demokrasi, toleransi.
5 John Rawls
Keadilan sebagai fairness yakni memperoleh kedudukan
pada saat akan memulainya dan itu merupakan syarat yg
fundamental bagi mereka untuk memasuki suatu
perhimpunan.
6. Keadilan dalam prinsip Islam
Berasal dari bhs Arab adl , yg artinya “sama”, dalam kamus
bhs Indonesia dartikan: a) tidak berat sebelah, b) berfihak
kpd kebenaran,c) tidak sewenang-wenang.
Dalam Islam keadilan adalah syarat bagi terciptanya
kesempurnaan pribadi, standar kesejahteraan masyarakat
dan sekaligus jalan menuju kebahagiaan ukhrowi.
Keadilan merupakan amanat kepada manusia untuk
melaksanakannya sesuai dengan firman Allah SWT dalam
QS Al-Nisa ayat 58 yg artinya:Allah SWT menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yg berhak menerimanya,
dan apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia
hendaknya kamu menetapkan dengan adil.
Dari ayat tsb dap diambil kesimpulan:
1. Menegakan keadilan adlh kewajiban orang-orang
beriman,
2. Apabila menjadi saksi hrs jujur dan adil karena Allah
3. Manusia dilarang mengikutu hawa nafsu.
Ada 4 makna keadilan menurut Islam (Quraisy Shihab)
1. Adil dalam arti sama, dalam arti persamaan hak,
dalam QS AL-nissa ayat 58.
2. Adil dalam arti seimbang /proporsional, QS Al-Mulk
ayat 3. … Amatila olehmu berulang-ulang adakah
kamu melihat sesuatu yg tidak seimbang?
3. Adil dalam pengertian memberikan hak-hak kepada
pemiliknya.
4. Keadilan Illahi, bahwa rahmat Allah diberikan
kepada semua makhluq, QS Fushilat ayat 46, “ dan
Tuhanmu tidak pernah berlaku aniaya terhadap
hamba-hambaNya”
C. Fungsi Hukum
1. Sebagai Sarana Kontrol Sosial
fungsi hk berfungsi untuk memberikan suatu batasan tingkah
laku masyarakat yg menyimpang. Tingkah laku yg
menyimpang merupakan tindakan yg tergantung pada
kontrol sosial ( Rony Hanintyo).
2. Sebagai a tool of social engeneering (Rouscou Pound)
Fungsi hukum sebagai alat untuk mengubah masyarakat untuk
menata masyarakat agar tercapai apa yg dicita-citakan.
3.Sebagai Alat Politik
Hk berfungsi untuk memperkokoh kekuasaan politik atau
mengefektifkan kekuasaan negara.
Mac Iver: ada dua jenis: a) Konstitusi, b) UU
4. Sebagai Sarana Penyelasaian Konflik
Fungsi hk untuk menyelasaikan setiap konflik atau sengketa
yg terjadi di masyarakat.
5. Sebagai Sarana Pengendalian Sosial
Hk berfungsi untuk mengendalikan masyarakat secara
terstruktur , terpadu dan terencana, agar kehidupan
masyarakat terkendali sesuai dengan ketentuan hk yg
berlaku.
Ada tiga bentuk pengendalian:
a. Bersifat preventif, hk berfungsi untuk mencegah
terjadinya gangguan stabilitas.
b. Bersifat repressif, hk berfungsi untuk mengembalikan
keseimbangan yg telah mengalami gangguan
c. Bersifat preventif –repressif.
6. sebagai sarana Pengintegrasian Sosial
Hk sebagai sarana untuk menciptakan keserasian
berbagai kepentingan masyarakat, shg proses
pergaulan hidup berjalan baik.
7. Sebagai Penunjang Sarana Pembangunan
Dalam rangka penunjang sarana pembangunan hk
berfungsi: (Sunaryati Hartono)
a. Pemelihara ketertiban
b. Sarana pembangunan
c. Penegak keadilan
d. Pendidikan masyarakat
D. Konsep-konsep Hukum
1. Subyek Hukum:
a. Manusia/ Persoon,b. Badan Hukum/Rechtpersoon
- Mempunyai kewenangan hukum.Kewenangan
Hukum, adalah kewenangan untuk dapat
menyandang hak dan kewajiban
-Cakap Hukum, seperti
- sudah baligh
- berakal
b. Badan Hukum/ Rechtpersoon
Ada empat teori: 1) Teri Fictie (persoon), 2) Teori
Kekayaan, 3) Teori Kepemilikan bersama, 4) teori
Organ.
2. Obyek hukum
adalah segala sesuatu yang dapat dihaki, atau benda. Yang
dibagi dalam benda bergerak dan tidak bergerak
3. Hubungan Hukum
adalah hubungan antar subyek hukum atau antara subyek
hukum dengan obyek hukum, yang diatur oleh hukum dan
menimbulkan hak dan kewajiban
Syarat hubungan Hukum:
a. Adanya dasar hukum, yaitu peraturan hukum yang
mengatur hubungan tersebut.
b. Persitiwa hukum, yaitu kejadian yang membawa akibat
yang diatur oleh hukum./ perikatan, yaitu semua
kejadian atau fakta yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat yang mempunyai akibat hukum.
3. Hak Dan Kewajiban
a. Hak
Adalah kewenangan yang diberikan oleh hukum kepada
subyek hukum.
1.Satjipto Rahardjo
Hak adalah kekuasaan yang diberikan oleh hukum
kepada seseorang dengan maksud untuk melindungi
kepentingan orang tersebut.
2. Van Apeldorn
Hak adalah kekuasaan yang diberikan oleh hukum
kepada seseorang atau badan hukum , dan
meninbulkan kewajiban bagi orang lain untuk
mengakuinya.
Ciri-ciri Hak (Fitzgeralid
1. Diletakan pada seseorang yg disebut pemilik.
2. Tertuju kepada orang lain yaitu yang memegang
kewajiaban. Jadi antara hak dan kewajiban ada
hubungan kprelatif.
3. Hak yang ada pada seseorang, mewajibkan kepada
orang lain untuk tidak melakukan (Comission) atau
tudak melakukan (omission) suatu perbuatan
4. Comissionatau omission yang menyangkut sesuatu
disebut obyek hak
5. 5 setiap hak menurut hukum harus mempunyai titel,
yakni peristiwa tertentu yang menjadi alasan
meletakannya hak itu pada pemiliknya.
Unsur-unsur Hak
a. Subyek Hukum
b. Obyek hukum
c. Hubungan hukum yang mengikat pihak lain dengan
kewajiban
d. Perlindungan hukum
Subyek hukum adalah segala sesuatu yang dapat
memperoleh hak dan kewajiban , yakni Manusia dan
Badan hukum adalah organisasi atau kelompok
manusia yang mempunyai hak dan kewajiban.
Subyek hukum yang memperoleh hak dan kewajaiban
disebut mempinyai kewenangan hukum, yaitu yang
dianggap cakap bertindak sendiri.

Anda mungkin juga menyukai