Anda di halaman 1dari 36

Implementasi PPK dan GLS di

Sekolah Dasar

KELOMPOK KERJA GUGUS X PELABAI LEBONG ATAS


2019
IMPLEMENTASI

PPK DAN GLS


DI SEKOLAH DASAR

KKG GUGUS X PELABAI LEBONG ATAS 2019


KARAKTER LITERASI
watak, sifat, akhlak kemampuan membaca dan menulis,
menambah pengetahuan dan
ataupun kepribadian keterampilan, berpikir kritis dalam
memecahkan masalah, serta
yang membedakan kemampuan berkomunikasi secara
seorang individu efektif yang dapat mengembangkan
potensi dan berpartisipasi dalam
dengan individu kehidupan masyarakat.
lainnya (ALBERTA)
Membangun Generasi Emas 2045 yang dibekali
Keterampilan Abad 21
Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan setiap siswa

1 2 3
Kualitas Karakter Literasi Dasar Kompetensi
Bagaimana siswa beradaptasi Bagaimana siswa menerapkan Bagaimana siswa memecahkan
pada lingkungan yang dinamis. keterampilan dasar sehari-hari. masalah kompleks

• Religiositas • Literasi bahasa • Berpikir kritis


• Nasionalisme • Literasi numerasi • Kreativitas
• Kemandirian • Literasi sains • Komunikasi
• Gotong royong • Literasi digital (teknologi • Kolaborasi
informasi & komunikasi)
• Integritas
• Literasi finansial
• Literasi budaya dan
kewargaan
“Culture, Value, Imagination, Creativity, and Team Work” (Jack Ma)

Sumber: Kemendikbud 2016


Urgensi
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Menghadapi Generasi
Pembangunan
kondisi Menghadapi emas 2045
SDM sebagai
degradasi dinamika dan yang berdaya
fondasi
akhlak, moral, tantangan era saing dan
pembanguna
dan budi global berjiwa
n bangsa
pekerti Pancasila
Penguatan 5 Nilai Utama Karakter
• Beriman dan Bertaqwa • Bersih • Toleransi
• Menjalankan segala perintah-Nya • Peduli lingkungan lingkungan • Saling enolong/menghormati
• Disiplin beribadah • Memanfaatkan lingkungan dengan
bijak • Cinta damai
• Peduli sosial

• Kejujuran
• Keteladanan Religiositas
• Tanggungjawab
• Antikorupsi •Cinta tanah air
• Komitmen moral •Semangat kebangsaan
• Cinta pada kebenaran •Menghargai kebhinnekaan
•Demokratis
Integritas Nasionalisme •Rela berkorban
•Taat hukum

Nilai Utama
• Kerja sama •Kerja keras (etos kerja)
• Solidaritas •Kreatif dan inovatif
• Kekeluargaan •Disiplin
• Bersahabat/komunikatif •Tangguh
• Berorientasi pada kemaslahatan bersama Gotong Kemandirian •Rasa ingin tahu dan menghargai prestasi
Royong •Gemar membaca/pembelajar sepanjang hayat
Strategi Implementasi PPK
PPK BERBASIS KELAS
1 • Integrasi dalam mata pelajaran MENJADI BUDAYA


Optimalisasi muatan lokal
Manajemen kelas 1 MENJADI KARAKTER
PPK BERBASIS BUDAYA SEKOLAH
2 • Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah
MENJADI KEBIASAAN
• Branding sekolah
• Keteladanan pendidik
• Ekosistem sekolah DILATIH KONSISTEN
• Norma, peraturan, dan tradisi sekolah

3 PPK BERBASIS MASYARAKAT


• Orang tua, Komite Sekolah
DIBIASAKAN

• Dunia usaha
• Akademisi DIAJARKAN
• pegiat pendidikan
• Pelaku Seni, Budaya, Bahasa & Sastra
• Pemerintah & Pemda
PENTAHAPAN DALAM PENYELENGGARAAN
PPK
1.Membentuk team PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)
2.Menerbitkan SK Kepala Sekolah tentang tim PPK
3.Perencanaan Program
4.Implementasi program
5.Pelaporan, monitoring dan evaluasi program
1. KEGIATAN RUTIN
Kegiatan rutin, merupakan kegiatan yang dilakukan baik di kelas
maupun di lingkungan sekolah dengan tujuan untuk membiasakan
peserta didik mengerjakan sesuatu dengan baik. Contoh: upacara,
menjaga kebersihan, berdoa, bersalaman setiap bertemu,
senyum, pergi ke perpustakaan, senam, dan sebagainya.
2. KEGIATAN SPONTAN
Kegiatan spontan, merupakan kegiatan yang tidak ditentukan
tempat dan waktunya yang bertujuan untuk menanamkan
pembelajaran pembiasaan pada saat itu, terutama dalam disiplin
dan sopan santun.
Contoh: memberi salam, mengucapkan terima kasih, aksi jumput
daun walaupun masih terdapat beberapa peserta didik yang
belum sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Meminta
maaf, membuang sampah pada tempatnya dan sebagainya.
3. KEGIATAN KETELADANAN
Kegiatan teladan, merupakan kegiatan yang mengutamakan
pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan komitmen
menerapkan nilai budaya karakter bangsa kepada peserta didik.
Contoh: jujur, datang tepat waktu, disiplin, hidup sederhana,
sopan dan santun dalam berbicara, berqurban, berzakat,
menggunakan pakaian yang rapi dan bersih dan lain sebagainya.
4. KEGIATAN TERPROGRAM
Kegiatan terprogram, merupakan kegiatan yang direncanakan
baik satukelas maupun satu sekolah yang bertujuan untuk
memberikan wawasantambahan pada anak tentang unsur-unsur
baru dalam kehidupan bermasyarakat yang penting untuk
perkembangan anak.
Contoh: penyuluhan, kunjungan, dan proyek-proyek kegiatan
(lomba, pentas, pameran) dan sebagainya.
Gerakan
Literasi
Keluarga Gerakan
Gerakan Literasi
Literasi Guru dan
Sekolah
Tendik
Program GERAKAN
LITERASI
Literasi NASIONAL
Kemendikbud Gerakan
Literasi Gerakan
Masyarakat Literasi Bahasa
dan Sastra
Gerakan
Literasi Budaya
KOORDINASI

MILIK
BERSAMA KOMITMEN
Prinsip GERAKAN
LITERASI
Gerakan NASIONAL

KEBERLANJUTAN
KEMITRAAN
Literasi Baca dan Tulis
INDIKATOR
SEKOLAH
- Skor PISA literasi membaca
- Skor PIRLS literasi membaca
DEFINISI - Rata-rata nilai UN Bahasa Indonesia
- Rata-rata skor UKG Guru Bahasa Indonesia

 Melek pengetahuan dan kemampuan


membaca dan menulis, mencari,
menelusuri, mengolah dan memahami KELUARGA
informasi untuk menganalisis, Jumlah bahan bacaan literasi bahasa yang
menanggapi, dan menggunakan dimiliki setiap keluarga
bahasa dan sastra secara cendekia.

MASYARAKAT
- Angka melek aksara
- Publikasi buku per tahun
Gerakan Literasi Nasional
(GLN)

Baca Tulis

Digital
Literasi Numerasi
INDIKATOR
DEFINISI
SEKOLAH
• menggunakan berbagai macam angka dan Jumlah kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan numerasi berbasis
simbol-simbol yang terkait dengan matematika proyek
dasar untuk memecahkan masalah praktis Peningkatan kecakapan multiliterasi melalui numerasi
Tumbuhnya pandangan dan sikap positif terhadap numerasi
dalam berbagai macam konteks kehidupan
sehari-hari.
• menganalisis informasi dan mampu
mengolahnya ke dalam berbagai macam KELUARGA
bentuk presentasi numerasi (grafik, tabel, Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi yang dimiliki setiap
bagan, dsb.). keluarga.
• membangun interpretasi terhadap informasi Peningkatan frekuensi pemanfaatn bahan bacaan numerasi
angka dan simbol numerik lainnya. Peningkatan frekuensi kesempatan anak mengaplikasikan
numerasi dalam kehidupan sehari-hari

MASYARAKAT
Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi yang dimiliki setiap desa
Peningkatan frekuensi pemanfaatan bahan bacaan numerasi
Literasi Sains
INDIKATOR
DEFINISI
SEKOLAH
 Kemampuan untuk menggunakan − Skor PISA literasi sains
pengetahuan sains, mengidentifikasi − Skor TIMSS literasi sains
pertanyaan, menarik kesimpulan dalam − Rata-rata skor UKG Guru IPA
rangka memahami serta membuat − Rata-rata nilai UN IPA
keputusan yang berkenaan dengan alam.
 Seseorang disebut literat terhadap sains,
jika memiliki kompetensi untuk:
1. Menjelaskan fenomena sains KELUARGA
2. Mengevaluasi & mendesain pengetahuan Jumlah bahan bacaan literasi sains yang dimiliki
& keterampilan sains secara mandiri setiap keluarga
3. Menginterpretasi data & bukti sains

MASYARAKAT
Jumlah program yang berkaitan dengan lingkungan
dalam suatu daerah
Literasi Digital
INDIKATOR
DEFINISI SEKOLAH
− Ketersediaan akses internet di sekolah
− Bahan literasi digital yang ada di sekolah
• Kecakapan (life skills) yang tidak
hanya melibatkan kemampuan
penggunaan perangkat teknologi,
KELUARGA
informasi dan komunikasi semata,
Jumlah penduduk yang menggunakan komputer dan gawai
tetapi juga kemampuan
berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, tempat tinggal,
bersosialisasi, kemampuan dalam
dan lama waktu penggunaan per hari.
pembelajaran, maupun memiliki
sikap, berpikir kritis, kreatif, serta
inspiratif sebagai kompetensi
digital.
MASYARAKAT
− Jumlah penduduk yang mengakses
internet berdasarkan kelompok umur,
jenis kelamin, tempat tinggal & lama
waktu penggunaan / hari.
− Penurunan angka penduduk yang terjerat
kasus pelanggaran UU ITE menurut
kelompok umur
Literasi Finansial
INDIKATOR
DEFINISI
SEKOLAH
 Kemampuan untuk memahami bagaimana
Jumlah siswa dan guru yang menggunakan produk
uang berpengaruh di dunia (bagaimana layanan tabungan dan koperasi
seseorang mengatur untuk menghasilkan
uang, mengelola uang, menginvestasikan
uang dan menyumbangkan uang untuk KELUARGA
menolong sesama).
 Rangkaian proses atau aktivitas untuk Penurunan tingkat kemiskinan penduduk
meningkatkan pengetahuan, keyakinan, dan Indonesia
keterampilan konsumen dan masyarakat
sehingga mereka mampu mengelola
keuangan dengan baik.

MASYARAKAT
Jumlah penduduk usia produktif yang menggunakan
produk layanan jasa keuangan (Tabungan, Asuransi,
Saham, Lembaga Pendanaan, Dana Pensiun, Industri jasa
keuangan syariah)
Jumlah uang kartal yang beredar berkurang
Literasi
Budaya dan Kewargaan
INDIKATOR
DEFINISI SEKOLAH
1.Rata-rata nilai USBN - PKn
 Kemampuan untuk memahami, 2.Jumlah sekolah yang memiliki aktivitas seni budaya &
menghargai dan berpartisipasi bahasa daerah (mulok, ekstrakulikuler)
secara mahir dalam budaya.
 Kemampuan untuk berpartisipasi
secara aktif dan menginisiasi KELUARGA
perubahan dalam komunitas dan
Penggunaan bahasa daerah di lingkungan keluarga
lingkungan sosial yang lebih
besar. Penurunan angka kejahatan dan pelanggaran anak
di bawah umur

MASYARAKAT
Jumlah penduduk Indonesia yang menguasai bahasa
dan seni budaya daerah masing-masing
Angka partisipasi dalam pemilu
Implementasi
Literasi di Sekolah
GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)

Sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh


dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah
sebagai organisasi pembelajaran yang warganya
literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

TUJUAN UMUM GLS


Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui
pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar mereka menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
TUJUAN KHUSUS GLS
PRINSIP-PRINSIP LITERASI SEKOLAH
Sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik
A
berdasarkan karakteristiknya
Dilaksanakan secara berimbang; menggunakan berbagai ragam
B
teks dan memperhatikan kebutuhan peserta didik
Berlangsung secara terintegrasi dan holistik di semua area
C
kurikulum

D Kegiatan literasi dilakukan secara berkelanjutan

E Melibatkan kegiatan kecakapan berkomunikasi lisan

F Mempertimbangkan keberagaman
PENTAHAPAN DALAM PENYELENGGARAAN
LITERASI
1.Membentuk team GERAKAN LITERASI SEKOLAH PPK)
2.Menerbitkan SK Kepala Sekolah tentang tim PPK
3.Perencanaan Program
4.Implementasi program
5.Pelaporan, monitoring dan evaluasi program
PENYEDIAAN DAN PENATAAN SARANA
1. Tempat yang dapat mengundang minat anak/siswa untuk
gemar membaca (membuat Pojok Baca di Kelas atau Area Baca
di Lingkungan Sekolah)
2. Penyediaan/pengadaan buku-buku bacaan ringan yang
digemari anak yang dapat menstimulus terhadap
pembelajaran akademis (Bantuan dari Pemerintah, Alokasi
Anggaran di sekolah atau sumbangan)
3. Penyediaan media elektronik; audio & Visual (Perpustakaan
Digital)
4. Pembuatan mading
RANGSANGAN MINAT BACA
1. Membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai
2. Sosialisasi tentang pentingnya membaca oleh narasumber
3. Pemasangan slogan/jargon yang menarik minat baca di
tempat-tempat anak/siswa biasa berkumpul
4. Bekerjasama pihak lain (Kunjungan ke perpustakaan daerah
atau perpustakaan desa setempat)
5. Mengadakan perlombaan tentang Budaya Baca Tulis di
Sekolah.
6. Pemilihan Duta Baca atau Duta Perpustaakan untuk siswa yang
paling aktif dalam kegiatan literasi
INTEGRASI GLS ke Dalam Pembelajaran dan Kegiatan sekolah
• CONTOH : KEGIATAN PEMBUATAN LAPANGAN BULUTANGKIS
SUDUT BACA

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


CONTOH PERPUSTAKAAN:
DIGITAL- KONVENSIONAL
(SMK WIKRAMA BOGOR)

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


CONTOH AREA BACA
(SMKN 3 BOGOR)

© Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


CONTOH-CONTOH
POJOK BACA KELAS
(SMKN 5 YOGYA)
CONTOH SUDUT BACA KREASI SENDIRI
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai