Anda di halaman 1dari 6

Enzim Lipase dalam Degradasi

Senyawa Organik
Oleh:
Ikrar Nusantara Putra
NIM. 25319315
Pendahuluan
• Lipase merupakan salah satu enzim yang dapat digunakan pada
proses industri baik industri pangan maupun non pangan.
• Lipase dikenal sebagai lipolytic enzyme dan didefinisikan sebagai
hidrolase ester asam lemak berantai panjang. Lipase berfungsi
sebagai katalis pada reaksi hidrolisis triasilgliserol dan ester selain dari
asilgliserol.
• Enzim lipase secara luas dapat ditemukan pada hewan, tanaman dan
mikroorganisme. Lipase mikroorganisme dapat diproduksi dari
golongan bakteri, khamir dan jamur, baik sendiri maupun bersama-
sama dengan jenis lain dari famili hidrolase, seperti esterase.
Produk dan Limbah (By-product)
• Crude Palm Oil
• 22 – 23 %
• Empty Fruit
Bunch
• 23 %

 Shell
 6%
• Palm Oil Mill Effluent
• 25 – 75 %
 Fibre
 12 %
• Proses Hydrolisis => proses dekomposisi bahan organik polimer oleh
mikroba pengurai yang memproduksi enzym ekstra seluler seperti lipase,
protease, dan kabohidrase
• Proses Acidogenesis => proses perombakan dari bentuk polimer ke monomer
olek bakteri acetogenic dengan menghasilkan Volatile Fatty Acid.
• Proses Achetogenesis => perombakan senyawa unikarbon menjadi
multikarbon oleh bakteri homoacetogenic menjas asam asetat
Anaerob • Proses Methanogenesis => pembentukan gas methane oleh bakteri
methanogenic dengan mengkatalis asam asetat dan senyawa karbon tunggal
menjadi Bio gas -> Listrik

Pendinginan

Deoling
Pond

Kolam
Proses Pembiakan
Bakteri
Pengelolaan POME
Kolam
aerobik
Karakteristik dan Imobilisasi Enzim

• Bakteri hasil izolasi lumpur aktid insalasi pengolahan air limbah industri tekstil tergolong
bakteri Erwinia chrysantemi.
• Enzim lipase ekestraseluler yang dihasilkan oleh bakteri tersebut memiliki aktivitas 4,75
U/mL
• pH optimum 9, namun pada pH 11 enzim masih mempunyai aktvitas sebesar 80%.
• Temperatur optimum 40oC, namun pada peningkatan temperatur hingga 70oC enzim
memiliki aktivitas sebesar 55%.
• Penambahan mineral seperti Ca2+ tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap enzim
lipase ekstraseluler.
• Kondisi optimum imobilisasi diperoleh saat enzim dilarutkan pada buffer fosfat pH 6,
perbandingan mol kitosan dengan glutaraldehid 4:1, dan konsentrasi enzim 5%. Enzim
lipase terimobilisasi mempunyai stabilitas termal yang lebih rendah tetapi mempunyai
kemampuan penggunaan ulang yang lebih baik daripada enzim lipase bebas
(Marhagyani, 2017)

Anda mungkin juga menyukai