Pembelian
Penyimpanan
ADMINISTRASI
Administrasi diperlukan untuk menampung seluruh
kegiatan di apotek dan mencatat transaksi -transaksi yang dilakukan, meliputi :
Pembukuan, pengarsipan dan pelaporan (keuangan)
Administrasi Umum: Pencacatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika dan
dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Administrasi Pelayanan: Pengarsipan resep, pengarsipan cacatan pengobatan pasien,
pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat.
Kelengkapan Administrasi
Macam macam laporan di apotek: Apotek
1. Laporan Pemakaian narkotik dan 1. Blangko Pesanan Obat
psikotropika 2. Blangko Kartu Stok
2. Laporan penggunaan obat 3. Blangko copy resep
4. Blangko faktur dan
3. Laporan keuangan 5. Blangko nota penjualan
6. Buku pembelian dan penerimaan obat
Laporan Keuangan di apotek 7. Buku penjualan obat
Laporan harian= Buku penjualan 8. Buku keuangan
Obat OTC, OWA, Resep 9. pencatatan Narkotika dan psikotropika
Laporan Bulanan = Buku kas bulanan, laporan neraca 10. Blanko pemesanan obat Narkotik &
dan rugi laba, laporan pajak psikotropika
Laporan tahunan = Laporan pajak tahunan,laporan
neraca dan rugi-laba
Pembelian
Pengadaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Sediaan farmasi diperoleh dari Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang
memiliki izin.
Alat Kesehatan dan BMHP diperoleh dari Penyalur Alat Kesehatan
(PAK) yang memiliki izin.
Terjaminnya keaslian, legalitas dan kualitas setiap sediaan farmasi,
alat kesehatan dan BMHP yang dibeli.
sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP yang dipesan datang
tepat waktu.
Dokumen terkait sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP mudah
ditelusuri
Sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP lengkap sesuai dengan
perencanaan
Pembelian
Waktu Pembelian obat mempertimbagkan:
Sisa stok
Kapasitas sarana penyimpanan
Waktu tunggu
Pembelian
Cara Pembelian:
APA membuat SP dan ditanda tangani oleh APA
dan diserahkan ke PBF. SP dibuat sekurang-
kurangnya 2 rangkap
Jika Apotek merupakan Apotek PRB (Program
Rujuk Balik) yang bekerja sama dengan BPJS,
maka pengadaan obat terkait pelayanan JKN
dilaksanakan melalui e-katalog melalui aplikasi E-
Monev Obat:
http://monevkatalogobat.kemkes.go.id.
TUGAS
Penerimaan & Pemeriksaan
Penerimaan sediaan farmasi di Apotek harus dilakukan oleh
Apoteker. Bila Apoteker berhalangan hadir, penerimaan
sediaan farmasi dapat didelegasikan kepada Tenaga
Kefarmasian yang ditunjuk oleh Apoteker Pemegang SIA.
Jika barang yang dikirimkan sesuai dan kondisi kemasan
baik maka Apoteker atau Tenaga Kefarmasian yang
mendapat delegasi wajib menandatangani Faktur Pembelian
Jika barang tidak sesuai maka sediaan farmasi harus segera
dikembalikan pada saat penerimaan atau dibuat dibuatkan
Berita Acara jika tidak bisa langsung dikembalikan.
Pemeriksaan
Pemeriksaan sediaan farmasi yang dilakukan meliputi:
Kondisi kemasan termasuk segel, label/penandaan dalam
keadaan baik.
Kesesuaian nama, bentuk, kekuatan sediaan obat, isi
kemasan antara arsip surat pesanan dengan obat yang
diterima.
Kesesuaian antara fisik obat dengan Faktur pembelian
dan/atau Surat Pengiriman Barang (SPB) yang meliputi:
kebenaran nama produsen, nama pemasok, nama obat, jumlah,
bentuk, kekuatan sediaan obat dan isi kemasan; dan
nomor bets dan tanggal kedaluwarsa.
Penyimpanan
ASPEK yang perlu diperhatikan pada penyimpanan:
Tersedia rak/lemari dalam jumlah cukup untuk memuat sediaan farmasi,
alat kesehatan dan BMHP.
Jarak antara barang yang diletakkan di posisi tertinggi dengan langit-langit
minimal 50 cm.
Langit-langit tidak berpori dan tidak bocor.
Ruangan harus bebas dari serangga dan binatang pengganggu.
Tersedia sistem pendingin yang dapat menjaga suhu ruangan dibawah 25ºC.
Lokasi bebas banjir.
Pengeluaran obat menggunakan Sistem First In First Out (FIFO), First
Expired First Out (FEFO).
Penyimpanan
Sistem
penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan
bentuk sediaan dankelas terapi sediaan farmasi serta disusun
secara alfabetis.
Kerapihan dan kebersihan ruang penyimpanan
Sediaan farmasi harus disimpan dalam wadah asli
Sediaan farmasi harus disimpan dalam kondisi yang menjaga
stabilitas bahan aktif hingga digunakan oleh pasien.
vaksin harus disimpan pada tempat dengan kendali suhu
tertentu
Penanganan jika listrik padam
Inspeksi/pemantauan secara berkala terhadap tempat
penyimpanan sediaan farmasi.
Penyimpanan
Tersedia lemari pendingin untuk penyimpanan obat
tertentu.
Tersedia alat pemantau suhu ruangan dan lemari pendingin
Tempat penyimpanan obat (ruangan dan lemari pendingin)
harus selalu dipantau suhunya menggunakan termometer
yang terkalibrasi.
Penyimpanan sediaan farmasi, BMHP dan Alkes harus
dilakukan pencatatan dengan kartu stok.
TUGAS
Berapa derajat Celcius kriteria:
Suhu beku
Suhu kamar terkendali
Suhu dingin
Suhu sejuk