Anda di halaman 1dari 15

SEMANTIK

NAMA KELOMPOK 8
1. S A F I R A O K S I A S M A N I N G R U M
2. E R F I N D A V I O L I T A
3. I N D A H R A C H M A N I N G R U M

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
Pendefinisian

->adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja


untuk mengungkapkan dengan kata-kata akan
suatu benda, konsep, proses, aktivitas,
peristiwa, dan sebagainya.
Definisi Sinonimis

-> Artinya, suatu kata


didefinisiakan dengan sebuah kata
lain yang merupakan sinonim dari
kata itu.

Contoh :
Umpamanya kata Ayah didefinisikan dengan kata bapak,
kata tirta dengan kata air

Kalau Ayah didefinisikan dengan kata bapak, maka nanti


bapak didefinisikan lagi dengan kata ayah. Jadi, apa ayah
dan bapak tetap tidak jelas.
Definisi formal
->Di dalam definisi formal ini, konsep atau ide
yang didefinisikan itu didsebutkan dulu sebuah
ciri umumnya, lalu disebutkan pula ciri
khusunya, yang menjadi pembeda dengan
konsep atau ide lain yang sama ciri umumnya.

Konsep/ide Ciri umum Ciri khusus


a.) bis Kendaraan umum Dapat memuat
banyak penumpang

b.) akademi Perguruan tinggi Memberikan


pendidikan kejuruan
dalam tiga tahun

c.) pinsil Alat tulis Terbuat dari kayu


dan arang
Definisi formal seringkali tidak memuaskan
Umpanya definisi bis diatas yang dikatakan adalah
kendaraan umum dan dapat memuat banyak
penumpang. Definisi itu belum tentu menjelaskan
bedanya bis dengan kereta api. Sebab keduanya sama-
sama memuat banyak penumpang.

Kelemahan definisi formal diatas dapat diatasi


dengan pendefinisian yang lebih luas, yaitu dengan
membuat definisi logis dan definisi ensiklopedis
Definisi logis

->mengidentifikasikan secara tegas obyek, ide, atau


konsep yang didefinisikan itu sedemikian rupa, sehingga
objek tersebut berbeda secara nyata dengan objek-objek
lain.

Contoh Definisi Logis:


Air
Adalah zat cair yang jatuh dari awan sebagai hujan
mengaliri sungai, menggenangi danau dan lautan, meliputi
dua pertiga bagian dari permukaan bumi, merupakan unsur
pokok kehidupan, campuran oksida dan hidrogen H2O,
tanpa bau, dan tanpa warna.
Definisi ensiklopedis

->Definisi ensiklopedis lebih luas lagi dari


definisi logis sebab menerangkan secara
lengkap dan jelas serta cermat akan segala
sesuatu yang berkenaan dengan kata atau
konsep yang didefinisikan

Contoh :
Air
adalah persenyawaan hodrogen dan oksigen, gas, seperti uap
air, terdapat dimana-mana, dan dapat berwujud : (1) gas, seperti
uap air, (2) cairan seperti air yang sehari-hari dijumpai ,
(3)padat, seperti es dan salju. Air merupakan zat pelarut yang
baik sekali dan paling murah, terdapat di alam dalam keadaan
tidak murni.
Definisi batas
-> definisi ini dibuat untuk membatasi konsep-
konsep yang akan dikemukakan dalam suatu tulisan
atau pembicaraan. Oleh karena itu sering disebut
definisi operasional. Definisi ini hanya digunakan
untuk keperluan tertentu, terbatas pada suatu topik
pembicaraan

Contoh :
a.) Yang dimaksud pemuda dalam makalah ini adalah mereka yang
baik laki-laki maupun perempuan berusia antara 18 sampai 30
tahun
b.) Yang dimaksud pemuda dalam tulisan ini tidak terbatas pada
mereka yang masih berusia muda (antara 18 sampai 25 tahun)
tetapi juga termasuk mereka yang masih berjiwa dan bersemangat
muda, serta masih sanggup berfikir dan berjuang seperti anak
muda
Penamaan

-> kata-kata atau istilah lama yang perlu diganti


dengan kata-kata baru, atau sebutan baru, karena
dianggap kurang tepat, tidak rasional, kurang halus,
atau kurang ilmiah

proses penggantian nama atau penyebutan baru


masih terus berlangsung sesuai dengan
perkembangan pandangan dan norma budaya di
dalam masyarakat.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan proses terjadinya
penamaan, yaitu sebagai berikut:

a. Peniruan bunyi : penamaan yang dibentuk berdasarkan bunyi


dari benda atau suara yang ditimbulkan.
Misalnya, dalam bahasa Jawa peluit disebut sumpritan
karena bunyinya “priitt.. Priitt”

b. Penyebutan bagian : penamaan dengan menyebutkan bagian


dari suatu benda atau hal, padahal yang dimaksud adalah
keseluruhan benda tersebut.
Misalnya, penggunaan kata biji pada kalimat “kakak
membeli mangga dua biji”, tidak berarti membeli biji
mangganya saja, satu sebuah mangga dengan utuh.
c. Penyebutan sifat khas : Penamaan dengan menyebut kata
sifat menjadi kata benda.

Misalnya, orang yang berambut keriting sekali dan


kaku disebut si kribo.

d. Penemu dan pembuat: Penamaan berdasarkan penemunya


atau nama pembuatnya (orang atau pabrik).

Misalnya, orang sering menyebut mi instan dengan kata


sarimie. Sarimie merujuk pada nama merk suatu benda.
e. Tempat asal : Penamaan berdasarkan nama tempat asal
benda tersebut.
Misalnya, soto Semarang yang merupakan soto dari
tempat asalnya Semarang. Sate Madura yang berarti sate
yang berasal dari Madura.

f. Bahan: Penamaan diambil dari nama benda bahan


pokoknya. Misalnya kantong plastik yang berarti kantong
yang terbuat dari bahan plastik.

Misalnya kantong plastik yang berarti kantong yang


terbuat dari bahan plastik.
Contoh
Turisme -> Pariwisata Babu -> pembantu
Onderdil -> Suku cadang rumah tangga
Kata Turisme dan onderdil Pelayan -> pramuniaga
dianggap tidak bersifat
nasional Kata-kata babu dan pelayan
dianggap bersifat feodal

Demonstrasi -> unjuk rasa


Kenaikan harga -> penyesuaian
harga
kata-kata tersebut memiliki
konsep yang berbeda
Gelandangan -> tuna wisma
Pelacur -> tunasusila
Buta huruf -> buta aksara
Karena kata-kata tersebut dinilai
kurang halus/kurang sopan
Daftar Pustaka

Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Academiaedu. 2018.Semantik_sejarah_pengertian_jenis_penamaan_dan_pendefinisian.
ppt. https://www.academia.edu/
(Diakses pada 9 September 2018 pukul 22.41 WIB)

Aminuddin. 2011. SEMANTIK (Pengantar Studi Tentang Makna). Bandung : Sinar Baru

Algensindo Offset Bandung

Anda mungkin juga menyukai