Anda di halaman 1dari 47

Desa Marobo

Kab.Muna

disajikan oleh

Ka. Seksi Promkes dan Kesling


Masy menikmati Air
Dinkes Prov.Sultra
berdih

Kendari 5-7 Maret 2017


TUJUAN :
Melindungi masyarakat dari penyakit atau
gangguan kesehatan yang berasal dari air
minum /air bersih yang tidak memenuhi
persyaratan kesehatan melalui Surveilans
kualitas air secara berkesinambungan

STRATEGI :
> Dilaksanakan di seluruh Kab./kota
> Lab Kes. provinsi sebagai lab. rujukan
> PKA berbasis masyarakat pernah dikembangkan
Pemeriksaan Bakteriologis dengan Metoda H2S.
> Penyediaan Peralatan Pemeriksaan kualitas air di
tingkat Puskesmas (Water Test Kit ) dan alat2
untuk pemeriksaan di lapangan
Dasar Hukum

Undang-Undang Nomor 36 /2009 tentang


Kesehatan
Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 tahun 2014
tentang Kesehatan Lingkungan
Air yg
Permenkes
Permenkes No.
No. 492
492 /2010
/2010 tentang
tentang memenuhi
Persyaratan
Persyaratan kualitas
kualitas Air
Air Minum
Minum syarat kes

Permenkes
Permenkes No.
No. 736
736 /2010
/2010 tentang
tentang
Tata
Tata Laksana
Laksana Pengawasan
Pengawasan kualitas
kualitas
Air
Air Minum
Minum
Permenkes
Permenkes No.
No. 3
3 /2014
/2014 tentang
tentang Sanitasi
Sanitasi Total
Total
Berbasis
Berbasis Masyarakat
Masyarakat
KONSEP PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM
DALAM PERMENKES NO.736 TAHUN 2010

AIR MINUM

PERPIPAAN PENYELENGGARA
AIR MINUM
DEPOT AIR MINUM

NON PERPIPAAN
(KOMERSIAL)

NON PERPIPAAN (NON


KOMERSIAL) INSTANSI PEMERINTAH
PERENCANAAN PENGAWASAN
KUALITAS AIR MINUM
(KAM)
 Perencanaan Manajemen Kualitas Air Minum
(KAM) berfokus pada tujuan yang akan dicapai,
yaitu :
 Kualitas air minum yang memenuhi syarat sesuai
dengan Permenkes No. 492 Tahun 2010
 Persyaratan Bakteriologis
( E.Coli & Total Bakteri Coliform)
 Persyaratan kimia wajib
( 18 parameter )
 Persyaratan Fisik
( 6 parameter )
 Persyaratan radio aktif
( Gross alpha activity & Gross beta activity )
 Air minum adalah :
Air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum.
(PERMENKES RI NO.492/MENKES/PER/IV/2010)
Parameter wajib
Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum yang
diperbolehkan
1.Bau Tidak Berbau
2.Warna TCU 15
3.Total zat padat mg/l 500
terlarut (TDS)
4.Kekeruhan NTU 5
5.Rasa Tidak Berasa
6.Suhu °C Suhu udara ± 3
Parameter wajib Tidak langsung berhubungan dengan kesehatan

Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum yang


diperbolehkan
1.Alumunium mg/l 0,2
2.Besi mg/l 0,3
3.Kesadahan mg/l 500
4.Khlorida mg/l 250
5.Mangan mg/l 0,4
6.pH 6,5 – 8,5
7.Seng mg/l 3
8.Sulfat mg/l 250
9.Tembaga mg/l 2
10.Amonia mg/l 1,5
Parameter wajib
Langsung berhubungan dengan kesehatan

Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum yang


diperbolehkan
1.Arsen mg/l 0,01
2.Fluorida mg/l 1,5
3.Total Kromium mg/l 0,05
4.Kadmium mg/l 0,003
5.Nitrit (Sebagai NO₂‐) mg/l 3
6.Nitrat (Sebagai NO₃‐) mg/l 50
7.Sianida mg/l 0,07
8.Selenium mg/l 0,01
Parameter wajib
Langsung berhubungan dengan kesehatan
Parameter Tambahan
Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum yang
diperbolehkan (Per.Menkes 492)
1.Air Raksa (Hg) mg/l 0,001
2.Nikel (Ni) mg/l 0,007
3.Timbal (Pb) mg/l 0.01
4.Zat Organik (KMnO4) mg/l 10
5.Detergen mg/l 0,05
6.Benzene mg/l 0.01
7.Pestisida (macam2) Mg/l 0,00003
mis . Aldrin & dieldrin
8. Chlorine mg/l 5
9. dll
Parameter tambahan
Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum yang
diperbolehkan
1.Gross alpha activity Bq/l 0,1
2.Gross beta activity Bq/l 1
Inspeksi Kesehatn Lingkungan :
Inspeksi sanitasi dilakukan pada :
> air minum dgn sistim jaringan perpipaan
frekkuensi IKL dilakukan 2 kali dlm 1 thn
> air minum bukan jaringan perpipaan
frekkuensi IKL dilakukan 2 kali dlm 1 thn
> Depot air minum
frekuensi IKL dilakukan 4 kali dlm 1 thn
Frekuensi inspkesi sanitasi per
Lokasi titik inspeksi sanitasi tahun

Tempat asal air baku 4

Alat pengangkut air baku ( mobil tangki ) 4

Tandon untuk penyimpanan air baku 4

Pencucian galon ( tempat dan cara pencucian 4


wadah/galon ) yang akan diisi air minum
Pengisian galon ( tempat dan cara pengisian air minum ke 4
dalam wadah galon )
Frekuensi inspkesi sanitasi per
Lokasi titik inspeksi sanitasi tahun

Daerah tangkapan (catchment area ) untuk air baku dari


mata air 2

Tempat penyadapan mata air (broncaptering) 2

Daerah aliran sungai (DAS) untuk air baku yang berasal 2


dari air permukaan

Pipa distribusi 2

Tandon air ( reservoir) 2


Lokasi titik inspeksi sanitasi Frekuensi inspeksi sanitasi
per tahun

Sumur gali/sumur dangkal (SGL) 2

Sumur bor/sumur pompa tangan ( SPT, DK,DLM ) 2

Bak Penampungan mata air ( PAH) 2

Terminal air ( TA ) 2

Mobil tangki air 2

Bangunan perlindungan mata air ( PMA ) 2


Sumber : Permenkes No. 736/Menkes/Per/VI/2010
L
O
K Jaringan
A Perpipaan
S
I

P
E Depot Air
N Minum
G
A
M
B
Jaringan
I Non
L Perpipaan
A
N
Sistem Jaringan Perpipaan
Jumlah Sampel / Paramater/Jaringan Distribusi
Frekuensi Jumlah Penduduk yang dilayani
Parameter
Pengujian < 5000 <5000 – 100.000 > 100.000

Fisik 1 bulan 1 1 per 5000 penduduk 1 per 10.000 penduduk di


sekali tambah 5 sampel tambahan

Mikro biologi 1 bulan 1 1 per 5000 penduduk 1 per 10.000 penduduk di


sekali tambah 5 sampel tambahan

Sisa Chlor 1 bulan 1 1 per 5000 penduduk 1 per 10.000 penduduk di


sekali tambah 5 sampel tambahan

Kimia Wajib 6 bulan 1 1 per 5000 1 per 10.000 penduduk


sekali penduduk
Kimia 6 bulan 1 1 per 5000 1 per 10.000 penduduk
Tambahan sekali penduduk
Sumber : Permenkes No. 736/Menkes/Per/VI/2010
Depot Air Minum

Frekuensi
Parameter Jumlah Sampel
Pengujian

Fisik 1 bulan sekali 1


Mikro biologi 1 bulan sekali 1
Kimia Wajib 6 bulan sekali 1
Kimia Tambahan 6 bulan sekali 1

Sumber : Permenkes No. 736/Menkes/Per/VI/2010


Bukan Jaringan Perpipaan

Frekuensi
Parameter Jumlah Sampel
Pengujian

Fisik 1 bulan sekali 1


Mikro biologi 1 bulan sekali 1
Kimia Wajib 6 bulan sekali 1
Kimia Tambahan 6 bulan sekali 1

Sumber : Permenkes No. 736/Menkes/Per/VI/2010


• Identitas Sampel
• Petugas Pengambil Sampel
• Interpretasi Hasil
• Rekomendasi
• Tindak Lanjut
Permenkes 736 thn 2010
Kegiatan Komunikasi Informasi Edukasi diartikan sebagai upaya bersama
antara pengelola sarana air minum, kesehatan dan lintas sektor yang
terkait serta masyarakat, untuk memperbaiki kualitas air minum,
karena diketahui telah terjadi penyimpangan kualitas air minum yang
membayakan kesehatan masyarakat.
Beberapa kegiatan KIE :
 Perbaikan kualitas air baik terhadap SAB/SAM, kualitas air dan
lingkungannya ;
 Melakukan pengambilan sampel air dari daerah kabupaten/kota
 SAB/SAM, kualitas air dan lingkungannya yang telah dilakukan
perbaikan kualitas air ;
 Hasil perbaikan kualitas air dilaporkan/diinformasikan kepada
BPAM/PDAM dan Dinas Kesehatan, dan instansi terkait lainnya ;
 Promosi perilaku higienis dan sanitasi pengguna air
Kegiatan KIE ini perlu diarahkan kepada :
 Instansi yang bertanggung jawab mengelola sumber-sumber air
dan sumber penyediaan air bersih masyarakat.
 Perlindungan
Perlindungan terhadap
terhadap sumber-sumber
sumber-sumber air
air dengan
dengan penyesuaian
penyesuaian
standar air untuk sumber air.
 Kegiatan program monitoring kualitas air itu sendiri meliputi
desain dan system monitoring
 Sistem pencatatan dan pelaporan serta evaluasi data perlu
memperhatikan informasi lokasi, rincian proses pengolahan,
cara kerja dan pemeriksaan, laporan inspeksi sanitasi, keluhan-
keluhan
keluhan masyarakat,
masyarakat, laporan
laporan dan
dan tindakan
tindakan perbaikan
perbaikan
 Peningkatan
Peningkatan perilaku
perilaku higiene
higiene bagi
bagi pengguna
pengguna air
air

Anda mungkin juga menyukai