Anda di halaman 1dari 5

HUKUM DUNIA MAYA

Wirda Qurrotu Aini


201901151006
Sistem Informasi

Dosen :
Yudin Wahyudin., S.E., M.M
Ruang Lingkup Cyber Law
1. Copy Right (Hak Cipta)
Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan
-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Trademark (Hak Merk)


Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, merek adalah ta
nda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi
dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagang
an barang atau jasa.
Hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik merek yang terd
aftar dalam daftar umum merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek
atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya.

3. Defamation (Pencemaran Nama Baik)


Defamation diartikan sebagi pencemaran nama baik dan bisa juga dengan istilah slander (lis
an), libel (tertulis) yang dalam Bahasa Indonesia (Indonesian translation) diterjemahkan menjadi p
encemaran nama baik, fitnah (lisan), fitnah (tertulis). Slander adalah oral defamation (fitnah secar
a lisan) sedangkan Libel adalah written defamation (fitnah secara tertulis). Dalam bahasa Indones
ia belum ada istilah untuk membedakan antara slander dan libel. Penghinaan atau defamation se
cara harfiah diartikan sebagai sebuah tindakan yang merugikan nama baik dan kehormatan sese
orang.
Ruang Lingkup Cyber Law
4. E- Commerce
Proses pembelian atau penjualan produk secara elektronik , e-commerce sendiri makin kian
berkembang beberapa tahun belakangan ini secara perlahap menggantikan toko tradisional.

5. Content Regulations
Mengawasi dan mengatur lalulintas informasi dan komunikasi berdasarkan kategori tertentu
yang perlu disepakati bersama.

6. Disptle Settlement
Sebuah perjanjian yang merupakan bagian dari perjanjian WTO yang diresmikan sesuai putar
an Uruguay . Didalam perjanjian ini terkandung aturan – aturan dan prosedur – prosedur peny
elesaian sengketa di WTO , termasuk posedur penyelesaian sengketa di panel dan badan bandi
ng .
7. Privacy
Kerahasiaan pribadi (Bahasa Inggris: privacy) adalah kemampuan satu atau sekelompok individu
untuk mempertahankan kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau untuk mengontrol
arus informasi mengenai diri mereka. Privasi kadang dihubungkan dengan anonimitas walaupun
anonimitas terutama lebih dihargai oleh orang yang dikenal publik. Privasi dapat dianggap seba
gai suatu aspek dari keamanan.
Asas – Asas Cyber Law
1.Subjective Territoriality: menekankan bahwa keberlakuan hukum ditentukan berdasark
an tempat perbuatan dilakukan dan penyelesaian tindak pidananya dilakukan di negara l
ain.

2.Objective Territoriality: menyatakan bahwa hukum yang berlaku adalah hukum dimana
akibat utama perbuatan itu terjadi dan memberikan dampak yang sangat rugi bagi negar
a yang bersangkutan.

3.Nationality: menentukan bahwa negara mempunyai yurisdiksi untuk menentukan huku


m berdasarkan kewarganegaraan pelaku.

4.Passive Nationality: menekankan yurisdiksi berdasarkan kewarganegaraan korban.

5.Protective Principle: yang menyatakan berlakunya hukum didasarkan atas keinginan n


egara untuk melindungi kepentingan negara dari kejahatan yang dilakukan di luar wilaya
hnya, yang umumnya digunakan apabila korban adalah negara atau pemerintah.

6.Universality: asas ini selayaknya memperoleh perhatian khusus terkait dengan penang
anan hukum kasus‐kasus cyber. Asas ini disebut juga sebagai “universal interest jurisdict
ion”. Pada mulanya asas ini menentukan bahwa setip negara berhak untuk menangkap
dan menghukum para pelaku pembajakan. Asas ini kemudian diperluas sehingga menca
kup pula kejahatan terhadap kemanusiaan (crimes againts humanity), misalnya penyiksa
an, genosida, pembajakan udara dan lain ‐lain.
Teori – Teori Cyber Law
1.The Theory of the Uploader and the Downloader: berdasarkan teori ini, suat
u negara dapat melarang dalam wilayahnya, kegiatan uploading dan downlo
ading yang diperkirakan dapat bertentangan dengan kepentingannya. Misaln
ya, suatu negara dapat melarang setiap orang untuk uploading kegiatan perj
udian atau kegiatan perusakan lainnya dalam wilayah negara, dan melarang s
etiap orang dalam wilayahnya untuk dowloading kegiatan perjudian tersebut.
Minnesota adalah salah satu negara bagian Amerika yang pertama menggun
akan yurisdiksi ini.

2. The Theory of Law of the Server: pendekatan ini memperlakukan server di


mana webpages secara fisik berlokasi, yaitu di mana mereka dicatat sebagai
data elektronik. Menurut teori ini sebuah webpages yang berlokasi di server
pada Stanford University tunduk pada hukum California. Namun teori ini aka
n sulit digunakan apabila uploader berada dalam yurisdiksi asing.

3. The Theory of International Spaces: ruang cyber dianggap sebagai the four
th space. Yang menjadi analogi adalah tidak terletak pada kesamaan fisik, me
lainkan pada sifat internasional, yakni Sovereignless Quality.

Anda mungkin juga menyukai