Anda di halaman 1dari 23

Problema Compounding dan

Dispensing Sediaan Steril


Juni 2021
Apoteker

Sumber Kontaminasi pada Produk Steril


dan Cara Mengatasinya
Kontaminasi pada produk steril

permasalahan yang serius pada proses


pembuatan sediaan steril

harus diatasi dengan hati-hati untuk


mendapatkan produk yang berkualitas
Kontaminasi pada produk steril

• produk steril jangan terkontaminasi


• Menimbulkan kerugian
• dapat menyebabkan kematian pada pasien
jika standart tidak dipatuhi.
hal-hal yang tidak boleh ada pada
produk steril

• Mikroorganisme aktif atau hidup


• Zat pirogenik
• Partikel
Sumber – sumber kontaminasi
pada produk steril

• Personil
• Desain pabrik yang buruk
• Akses tidak terbatas ke area produksi
• Pembersihan area
• Pasokan air
Langkah – langkah untuk
menghilangkan kemungkinan
terjadinya kontaminasi dalam
produksi steril

1. Staf produksi harus memenuhi syarat dan


terlatih serta mampu menjaga kebersihan
diri yang tinggi
2. Desain fasilitas hanya boleh dilakukan oleh
para ahli di lapangan, untuk memastikan suhu
dan kelembaban dapat dikontrol dengan tepat
3. Akses ke ruangan produksi harus terbatas
oleh staf produksi yang terlatih
4. Area finishing untuk produksi harus
sedemikian rupa dimana semua jendela harus
mudah untuk dibersihkan dan debu tidak
dapat masuk
5. Staf harus memiliki standar kebersihan yang
sangat tinggi dan dapat diandalkan untuk
bekerja dengan penuh disiplin serta tidak
mengidap suatu penyakit atau dalam kondisi
kesehatan yang dapat menimbulkan bahaya
pencemaran mikrobiologis terhadap produk
6. Air suling atau WFI. WFI harus selalu digunakan
dalam proses produksi dan pastikan juga air
tidak berkumpul dan tinggal di area dimana
akan mendorong pertumbuhan mikroba dan
multifikasi.
Faktor fisiko kimia penyebab
inkompatibilitas

• Inkompatibilitas fisika
• Inkompatibilitas kimia
Inkompatibilitas fisika
• Fenomena sorpsi
• Penggaraman (salting out)
• Kompleksasi
• Perubahan warna
• Pengeluaran gas
Fenomena sorpsi
• Sorpsi terjadi bila obat hilang (dari larutan
untuk pemberian ) melalui adsorpsi ke
permukaan atau absorpsi ke dalam matriks
bahan wadah
• Semakin panjang waktu kontak matriks
tersebut semakin besar terjadi sorpsi dan
semakin kecil ketersediaan obat di dalam
larutan
• Obat obat yang menunjukkan sifat sorpsi :
nitrogliserin, diazepam, vitamin A,
daktinomisin, insulin, sufentanil, lorazepam,

adsorpsi absorpsi
Penggaraman

• Pengendapan obat-obat organik dengan


adanya elektrolit kuat
• Diazepam, klorpromazin hidroklorida
Kompleksasi

• Seperti pembentukan kelat tetrasiklin dengan


aluminium, kalsium, besi dan magnesium
Perubahan warna

• Terjadi karena degradasi kimia menjadi suatu


produk dekomposisi berwarna
Pengeluaran gas

• Seperti pada rekonstitusi seftazidim


Inkompatibilitas kimia
• Hidrolisis
• Oksidasi reduksi
• Fotolisis atau fotodegradasi
• Rasemisasi dan epimerisasi
Hidrolisis
• Penguraian kimia menyebabkan
ketidakstabilan ruahan obat
• Melibatkan serangan air pada ikatan labil dari
molekul obat terlarut manghasilkan
perubahan molekular
• Cth : hidrokortison natrium fosfat
Oksidasi reduksi
• Melibatkan pertukaran elektron dan
perubahan valensi molekul obat
• Bahan obat yang cendrung teroksidasi :
steroid, senyawa trisiklik, epinefrin
Fotolisis atau fotodegradasi

• Reaksi penguraian yang dikatalis oleh cahaya


• Cth : amfoterisin B, furosemid, doksorubin
hidroklorida, natrium nitroprusid, vitamin A
Rasemirasi dan epimerisasi

• Terjadi pada obat yang optik aktif


• Cth : epinefrin
Faktor yang mempengaruhi
kecepatan degradasi

• Pengaruh pH larutan
• Pengaruh suhu
• Faktor lain seperti : fotokatalis dan pH-dapar

Anda mungkin juga menyukai