Pertemuan 13
pengertian
kekeliruan penalaran yang disebabkan oleh
pengambilan kesimpulan yang tidak sahih dengan
melanggar ketentuan-ketentuan logika atau susunan
dan penggunaan bahasa serta penekanan kata-kata
yang secara sengaja atau tidak, telah menyebabkan
pertautan atau asosiasi gagasan tidak tepat.
Menurut Sumaryono, sesat pikir adalah proses
penalaran atau argumentasi yang sebenarnya tidak
logis, salah arah, dan menyesatkan, suatu gejala
berpikir yang salah yang disebabkan oleh pemaksaan
prinsip-prinsip logika tanpa memperhatikan
relevansinya
Penyebabnya...
Kesesatan dapat muncul dalam logika sebagai bentuk
kegagalan argumen.
Ada 3 penyebab yang dapat membuat seseorang sesat
dalam mengambil kesimpulan ketika berlogika, yaitu:
Sesat karena melanggar hukum-hukum logika.
Sesat karena ambiguitas dalam bahasa yang digunakan.
Sesat karena suatu argumen ternyata memuat premis-
premis yang tidak berhubungan/relevan dengan
kesimpulan yang akan dicari. Dengan kata lain,
kesimpulan tidak dapat dibentuk dari premis-premis yang
ada.
PENGGOLONGAN SESAT PIKIR
Kesesatan formal dan kesesatan Informal
Kesesatan berdasarkan argumentasi yang salah, terbagi
menjadi: kekeliruan relevansi dan ambiguitas
penalaran.
KESESATAN FORMAL
Kesesatan ini terjadi karena pelanggaran terhadap hukum
logika.
4 bentuk kesesatan formal:
a.Kesesatan karena 4 artian. (fallacy of terms)
Bentuk silogisme yang sahih ialah silogisme yang hanya
memiliki term yang masing-masing disebut dua kali.
Apabila dalam sebuah silogisme terdapat empat term,
bentuk silogisme itu tidak sahih. Hal itu melanggar
ketentuan pertama mengenai term-term silogisme
Contoh: Semua rumah mempunyai halaman. Buku logika ini
mempunyai halaman. Jadi, buku logika ini adalah sebuah rumah.
b. Kesesatan karena term tengah yang tidak terdistribusi.
(fallacy of undistributed meddle)
Sesat pikir yang terjadi karena term tengah tidak
berdistribusi, padahal untuk memperoleh konklusi yang
benar term tengah sekurang-kurang satu kali
berdistribusi. Hal itu melanggar ketentuan ketiga
mengenal term-term silogisme
Contoh: pahlawan adalah orang yang berjasa. Bolot adalah artis.
Jadi, Bolot adalah orang yang berjasa.
c. Sesat pikir proses tak sah (fallacy of illicit process)
Sesat pikir yang terjadi karena term premis tidak berdistribusi tetapi
term konklusi berdistribusi. Hal itu melanggar ketentuan keempat
mengenai term-term silogisme
Contoh: kura-kura adalah binatang melata. Ular bukan kura-kura, karena itu
ia bukan binatang melata