Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS DATA &

PEMBUATAN
LAPORAN
Analisis Data
 Kegiatan lanjutan dari pengolahan data yang
tujuannya adalah untuk mengartikan informasi
yang diperoleh guna menjawab persoalan
yang dipertanyakan.
 Dalam studi  analisis adalah untuk menjawab
dan membuktikan hipotesis yang disusun
 Proses penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.
Metode Analisis
1. Analisis deskriptif
a. Data Kuantitatif
b. Data Kualitatif
2. Analisis Tabel
a. Tabulasi sederhana (one-way tabulation) =
Tabel frekuensi
b. Tabulasi silang (two-way tabulation)
c. Tabulasi berganda (three-way tabulastion)
Hasil Analisis Data

 Minimum dan maksimum


 Median
 Range
 Mean
 Proporsi
 Rate
 Ratio
 Odds Ratio (OR)
a.d
OR = ------------
b.c
 Relative Risk (RR)
a/ a+b
RR = --------------
c/ c+d
Tabel

 Digunakan untuk menampilkan informasi


berupa angka dalam bentuk baris &
kolom
 Syarat tabel  nomor tabel, judul tabel,
judul baris, judul kolom, keterangan,
footnote
Fungsi Tabel Frekuensi
 Mencek apakah jawaban responden atas
satu pertanyaan adalah konsisten dengan
jawaban atas pertanyaan lain.
 Mendapatkan deskripsi ciri atau
karakteristik responden.
 Mempelajari distribusi variabel-variabel
penelitian
 Menentukan klasifikasi yang paling baik
untuk tabulasi silang.
Bentuk Tabel Frekuensi
 Biasanya memuat dua kolom, yaitu jumlah
frekuensi dan persentase untuk setiap kategori.
 Semua kategori tidak perlu selalu dicantumkan.
 Perhatikan variabel yang klasifikasinya standar 
analisa fertilitas, variabel tahun sekolah.
 Sedapat mungkin tabel frekuensi disusun mulai
dari nilai klasifikasi yang paling kecil sampai yang
paling besar.
Hal yang perlu diperhatikan
dalam pengelompokan
 Usahakan interval dalam setiap
kelompok sama besarnya
 Jumlah responden dalam setiap
kelompok
 Hubungan yang ingin dipelajari antara
variabel-variabel tertentu.
Contoh Tabel Frekuensi
Tabel 1.
Distribusi Umur Peserta KB
Waktu Operasi Tubektomi

Umur Waktu Operasi Frekuensi %


(tahun)

20-24 16 3,3
25-29 134 27,8
30-34 160 33,0
35-39 124 25,9
40-44 39 8,5
45-49 7 1,5
Jumlah 482 100,0
Tabel 2.
Siapa yang memberitahu pertama kali tentang Tubektomi
Yang Memberitahu Frekuensi %

PLKB 183 38,0

Kawan/Tetangga 95 19,5

Pamong/Istri pamong 90 18,7

Bidan 45 9,3

Saudara/adik/kakak/anak 17 3,7

Dokter 14 2,9

PKAK 7 1,5

Lain-lain* 31 6,4

Jumlah 482 100,0

*Dukun, suami, radio, buku selebaran, pegawai puskesmas, mantri, istri


dokter, petugas BKKBN, petugas RS, ibu guru
Kegunaan Tabulasi Silang

 Melihat hubungan antara kedua variabel


data.
 Melihat tendensi atau kecenderungan
tanpa harus menggunakan test statistik.
 Menghitung odd ratio (OR) atau Relative
Risk (RR).
Contoh Tabel Silang
Tabel 3
Jumlah Penderita Penyakit TBC menurut jarak ke puskesmas di
Kabupaten Soppeng tahun 2006

Jarak ke Jumlah Penderita Ratio Penderita


Puskesmas Sakit Sehat

Jauh 80 (a) 30 (b) a/b = 2,67


Dekat 100 (c) 150 (d) c/d = 0,67
Total 180 180
Ratio Penyebab a/c = 0,80 b/d= 0,20
Ratio Sakit (axd)/(bxd) = 120/30 = 4.0
Interpretasi tabel
 Amati data yang tercantum dalam kolom total
 Hubungan pokok yang ingin diuji dengan tabel
tersebut diuraikan  menyebut beberapa
angka
 Jelaskan angka-angka yang menyimpang dari
pola umum 
 Hasil tabel sedapat mungkin dihubungkan
dengan hasil penelitian lain, teori yang lebih
luas.
Grafik

 Digunakan untuk menampilkan informasi


secara visual dalam bentuk gambar atau
simbol
 Syarat grafik  nomor grafik, judul grafik,
judul axis, judul absis, keterangan,
footnote
Penyajian Grafik

 Untuk menyajikan dalam bentuk grafik


data harus dipersiapkan dalam bentuk
tabel
 Grafik yang dibuat disesuaikan dengan
tujuan penyajiannya.
Tujuan penyajian grafik

 Agar pembaca dapat melihat secara


cepat informasi yang ingin disampaikan,
tanpa harus membaca tabel.
 Agar menarik dan mengurangi kejenuhan
dalam penyajian data dan informasinya.
 Agar pengambilan keputusan dapat
dilakukan secara cepat dan tepat.
Hal yang harus diperhatikan
sebelum membuat grafik
 Arah dan tujuan analisis data, yang dapat
membantu pengambilan keputusan
 Ketersediaan data
 Ketersediaan alat bantu untuk
pembuatan grafik.
 Ketepatan memilih salah satu grafik
sesuai karakteristik informasi yang
diinginkan.
Bentuk penyajian grafik

 Grafik garis (line chart)


 Grafik batang
 Grafik lingkaran (pie chart)
 Grafik gambar (pictogram)
 Grafik peta (cartogram)
 Grafik pencar (scatter diagram)
1400
tidak tahu
Missing 1200

1000

800

Ya, Ayah kandung


600

400

tidak, (ayah dan ibu Ya, Ibu kandung


200

Count
0

Ya, ayah dan ibu kan

P e n d id ik a n ya n g d ita m a tk a n A R T 5 th n k e a ta s 1
Hub. dengan KRT 1

1600 10

1400
8
1200

1000 6

800

4
600

400
2

200
Count

0
0
0 10 20 30 40 50 60
Missing Kaw in Belum Kaw in Janda/Duda

Kecamatan
Status Perkawinan ART 1
Pembuatan Laporan
 Pembagian Isi Laporan
1. Judul Laporan
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Pendahuluan
5. Tubuh laporan
6. Kesimpulan
7. Lampiran
8. Kepustakaan
Judul Laporan

 Jelas
 Ringkas
 Menggambar isi

Contoh :
Pengetahuan, Sikap dan Praktek Keluarga
Berencana di Makassar
Kata Pengantar

 Pendek (1 halaman)
 Dikemukakan tujuan penelitian, masalah
yang dihadapi, siapa yang
mensponsornya dan ucapan terima kasih
kepada yang memberikan berbagai
bantuan.
Daftar Isi

 Di tempatkan di bagian depan


 Menunjukkan bagian-bagian dari laporan.
 Dapat dilihat hubungan antara satu
bagian dengan bagian lainnya.
 Untuk tabel, diagram, peta dan gambar
(kalau ada) masing-masing dibuatkan
daftar isi tersendiri.
Pendahuluan

 Latar belakang penelitian


 Tujuan penelitian
 Metode penelitian
 Cara pemrosesan data & analisa data
termasuk prosedur statistik yang
ditempuh.
Tubuh Laporan

 Bab-babnya merupakan bagian pokok


dari laporan.
 Berisi hasil penelitian & pembahasan
 Hasil disajikan dalam bentuk tabel
ataupun grafik
 Analisis dan interpretasi data.
Kesimpulan

 Dikemukakan implikasi dari penelitian


 Pembaca dapat mengetahui dengan
cepat hasil penelitian itu secara
keseluruhan
Lampiran

 Berisi bahan yang kurang praktis atau


mengganggu penyajian bila dimasukkan
di teks
 Contoh yang panjang, peraturan, formulir
dsb.
Kepustakaan

 Semua bahan kepustakaan dicantumkan


 Perhatikan cara penulisan yang seragam
 Mengikuti standar yang dipilih.
 Hindari penulisan kepustakaan yang
tidak perlu.
 Terlihat apakah kepustakaan yang
dipakai peneliti up-to-date.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai