Di Susun oleh:
Hesty. Oraile
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................3
A. LATAR BELAKANG........................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN.....................................................................................5
D. METODE PENULISAN....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................6
A. PENGERTIAN OBESITAS...............................................................................6
B. MEMAHAMI PENYEBAB DAN PENANGANAN OBESITAS
PADA ANAK....................................................................................................7
C. TATA LAKSANA OBESITAS ANAK.............................................................8
D. CARA MENCEGAH OBESITAS ANAK........................................................9
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
D. METODE PENULISAN
Metode yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan pengkajian literatur
baik dari buku, internet, dan berbagai sumber lainnya yang relevan dengan topic kajian yang
kami bahas, sehingga diharapkan bisa memperkaya isi makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN OBESITAS
Overweight adalah berat badan melebih standar berat badan menurut tinggi badan,
meningkatnya otot tubuh atau jaringan lemak atau keduanya.
Obesitas adalah akumulasi jaringan lemak dibawah kulit yang berlebihan dan terdapat
di seluruh tubuh. Obesitas seringkali dihubungkan dengan overweight, walaupun tidak selalu
identik oleh karena obesitas mempunyai ciri ciri tersendiri.
Secara klinis obesitas dengan mudah dapat dikenali karena mempunyai tanda dan
gejala yang khas, yaitu: wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap, leher relatif pendek,
dada mengembung dengan payudara yang membesar mengandung jaringan lemak, perut
membuncit, kedua tungkai pada umumnya berbentuk x. Pada anak laki laki penis tampak
kecil karena terkubur dalam jaringan lemak supra-pubik, pada anak perempuan indikasi
menstruasi dini.
Kelebihan berat badan pada anak yang tidak wajar saat seumuran balita yang
disebabkan menumpuknya kadar lemak yang tidak sedikit.orang tua pasti tidak menyadari
bahwa di tubuh anak mereka yang gemuk sudah mengancam kesehatan anak tersebut.
Namun tidak semua anak yang gemuk dikategorikan sebagai anak yang
memiliki obesitas.banyak juga anak yang memiliki kerangka tubuh lebih besar dari rata-
rata,selain itu juga memiliki kadar lemak yang lebih tinggi pada masa pertunbuhanya. jadi
akan kelihata seperti anak yang memiliki obesitas.perlu diketahui obesitas pada anak tidak
bisa dilihat dari ukuran badan anak tersebut.dalam hali ini dokter berperan penting untuk
memeriksa apakah anak itu termasuk anak yang memiliki obesitas.
Apakah anak anda termasuk anak yang memiliki obesitas? Dengan bantuan dokter
anda akan tahu anak apakah anak anda memiliki obesitas atau kegemukan.untuk hal ini
dokter akan menghitung indeks masa tubuh anak anda (BMI).BMI akan menunjukan apakah
anak anda memiliki berat yang berlebihan sesuai usia dan tinggi badannya. Dokter
menggunakan grafik pertumbuhan,dengan membandingkan BMI anak anda dengan BMI
anak lain seusianya yang berjenis kelamin sama.Jadi, misalnya, bila Anda diberitahu bahwa
anak Anda berada di persentil 80 artinya 80 persen anak lain seusianya yang berjenis kelamin
sama memiliki BMI lebih rendah darinya.
Obesitas atau masalah berat badan termasuk masalah yang yang cukup mencemaskan
tidak hanya pada anak balita namun juga khusunya dikalangan anak remaja maupun
dewasa.kelebihan berat badan menjadi salah satu alasan yang kuat untuk mereka menarik
lawan jenisnya.hal ini semakin diperparah dengan munculnya berbagai iklan di televisi yang
banyak menjual produk yang prioritasnya menampilkan postur tubuh yang ideal,ramping dan
proposional. Berbagai carapun dilakukan mereka untuk memiliki tubuh yang berotot,kekar
dan ideal.hal ini terlihat dari aktifitas mereka yang menuju kearah untuk menurunkan berat
badan seperti berolahraga.namun tidak sedikit pula mereka yang mengeluarkan uang banyak
untuk membeli obat-obatan,dan peralatan olahraga yang bertujuan untuk menurunkan berat
badan mereka.
Obesitascukup berpengaruh dalam hidup mereka,tidak sedikit pula anak yang
memiliki reaksi berlebihan,sehingga membuat mereka menjadi frustasi.meskipun banyak
cara dilakukan mereka untuk menurunkan berat badan seperti melakukan diet ketat,membeli
obat-obatan dan juga alat untuk berolahraga.namun berat badan mereka tak kunjung
menyusut. Para ahli meneliti Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor
genetik, disfungsi salah satu bagian otak, polamakan yang berlebih, kurang gerak / olahraga,
emosi, dan faktor lingkungan.
B. MEMAHAMI PENYEBAB DAN PENANGANAN OBESITAS PADA ANAK
Ada berbagai penyebab yang membuat seorang anak mengalami berat berlebih.
Mengetahui dan mengenal penyebab tersebut, dapat membantu Anda untuk mencari solusi
dan cara penanganan yang tepat untuk masalah yang dihadapi anak Anda.
Berikut beberapa penyebab dan penanganan obesitas untuk Anda pelajari:
2. Faktor Keturunan
Obesitas bisa diturunkan oleh orang tua. Jadi seorang anak yang memiliki orang tua
atau keluarga yang mengalami obesitas juga berpotensi untuk mengalami hal sama. Tetapi
perlu Anda ketahui bahwa faktor keturunan tidak lantas membuat seseorang memiliki berat
berlebih. Hal ini akan muncul jika si anak mengkonsumsi kalori berlebih dari jumlah yang
seharusnya ia konsumsi.
Penanganan: Melakukan diet makanan agar jumlah kalori, lemak maupun zat lain
yang dibutuhkan oleh tubuh terpenuhi setiap harinya dan tidak berlebihan.
1. TUJUAN
Tujuan utama tata laksana obesitas pada anak dan remaja adalah menyadarkan tentang
pola makan yang berlebihan dan aktivitas yang kurang serta memberikan motivasi untuk
memodifikasi perilaku anak dan orang tua. Tujuan jangka panjang adalah perubahan gaya
hidup yang menetap.
2. PENGATURAN MAKAN.
a. Pada bayi.
- Sebaiknya diberikan ASI eksklusif, bila menggunakan susu formula perhatikan takaran
dan volume pemberian susu.
- makanan padat tidak boleh diberikan kurang dari 4 bulan; bayi mulai diperkenalkan
minum dengan cangkir umur 7 -8 bulan, botol mulai dihilangkan umur 1 tahun.
- Pemberian sayur dan buah jangan sampai terputus.
b. Anak usia pra sekolah (1 - 3 th).
- Hindari makan gorengan (krupuk, keripik, dll) dan penambahan lemak untuk memasak.
(mi sal : santan, minyak, margarine)
- Pilih daging yang tidak berlemak.
- Lebih baik gunakan margarine, keju yang rendah lemak
- Hindari penambahan gula pada makanan dan minuman, pemanis buatan (mis :
aspartame) bisa digunakan bila perlu.
- Hindari coklat, permen, cake, biskuit, kue kue dan makanan lain sejenis.
- Berikan sayuran setiap makan dan buah untuk makanan selingan.
- Gunakan susu rendah lemak atau tanpa lemak.
Pada usia ini (0 - 3 th) tidak perlu diberikan pengurangan kalori dari kebutuhannya, bayi/anak
akan mengalami penurunan BB secara spontan sesuai dengan pertumbuhannnya.
Pengurangan kalori dibawah kebutuhan jika tidak dirancang dengan baik dapat menimbulkan
defisiensi zat gizi yang mungkin dapat menghambat tumbuh kembang anak yang masih pesat
terutama tumbuh kembang otak.
3. MODIFIKASI PERILAKU.
a. Monitor diri sendiri, anak dilatih untuk memonitor asupan makan dan aktivitas fisik, hal
ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak dan keluarga terhadap gizi dan kegiatan
fisik
b. Stimulus kontrol, bermacam macam kejadian yang memicu keinginan makan atau makan
berlebihan, contoh : makan sambil menonton TV, Makanan dihidangkan di meja. Strategi:
TV tidak dipasang di kamar makan, makanan disimpan di lemari untuk meminimalkan
penglihatan terhadap makanan.
c. Perubahan perilaku, contoh: kebiasaan makan cepat dirubah perlahan lahan, mengontrol
besar porsi sehingga merasa puas dengan besar porsi sedang dan meminimalkan snack.
Orang tua adalah contoh yang terbaik bagi anak. Sekurang kurangnya salah satu orang
tua ikut secara intesif dalam program perawatan anak. Penelitian menapatkan bahwa
kelompok anak yang orang tua ikut berpartisipasi, berat badannya turun lebih banyak dan
tetap stabil.
Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh banyak faktor dimulai dari faktor internal
(genetik), prenatal, sampai postnatal. Untuk mendapatkan tumbuh kembang anak yang
optimal maka petugas kesehatan maupun orangtua anak diharapkan mengetahui faktor-faktor
tersebut. Penanggulangan obesitas pada anak lebih sulit dibandingkan obesitas dewasa,
karena penyebab obesitas yang multifaktorial dan anak yang masih dalam taraf tumbuh
kembang. Penurunan berat badan bukanlah tujuan yang utama dalam penanganan obesitas
anak. Perubahan pola makan dan peri laku hidup sehat lebih diutamakan untuk mendapatkan
hasil yang menetap. Penanggulangan obesitas anak sebaiknya dilakukan secara terapadu
antara dokter anak, dietisien, psikolog dan petugas kesehatan lain.
Peran serta orang tua memegang peranan penting dalam penangan anak obesitas.
Pencegahan sebaiknya dilakukan sebelum anak menjadi obesitas karena pencegahan lebih
mudah daripada pengobatan. Pencegahan harus dimulai sejak dini dengan menerapkan pola
hidup sehat dalam keluarga. Seringkali banyak orangtua menginginkan anaknya tumbuh
dengan sehat, gemuk dan terlihat lucu. Sekilas anak yang gemuk memang terlihat lucu dan
menggemaskan, bahkan ada ungkapan jikalau anak gemuk berarti sehat. Tak heran jika
banyak produk kesehatan ataupun makanan untuk anak atau balita lebih menekankan pada
upaya menambah berat. Pola pemahaman seperti itu mungkin tidak berlaku, karena anak
gemuk mempunyai faktor risiko bagi kesehatan. Indikator kesehatan bagi anak atau balita
juga tidak hanya ditentukan melalui berat badan. Berat badan yang berlebih biasa disebut
dengan obesitas, obesitas dikhawatirkan memberikan dampak yang kurang baik bagi
kesehatan anak.
B. SARAN
Jadikan kebiasaan yang sehat sebagai hal wajib bagi keluarga. Jika Anda
melakukannya, kebiasaan itu akan menjadi pola hidup bagi anak-anak Anda, yang akan
terbawa hingga dewasa.
APA YANG DAPAT ORANG TUA LAKUKAN?
Beli dan sajikan lebih banyak buah dan sayuran daripada makanan yang siap olah.
Batasi minuman ringan, minuman yang manis-manis, dan camilan manis yang kaya lemak.
Sebaliknya, berikan air atau susu rendah lemak dan camilan yang sehat.
Memasaklah dengan metode rendah lemak,
seperti :
- Memanggang dan mengukus, ketimbang menggoreng.
- Sajikan makanan dalam porsi yang lebih kecil.
- Jangan gunakan makanan sebagai upah atau suap.
- Jangan sampai anak tidak sarapan, karena dapat membuat mereka makan berlebihan
setelah itu.
Makanlah di meja makan. Makan di depan TV atau layar komputer membuat orang tidak
menyadari seberapa banyak yang dikonsumsi dan apakah ia sudah kenyang.
Anjurkan gerak badan,
seperti:
- Bersepeda, main bola, dan lompat tali.
Batasi waktu untuk menonton televisi, menggunakan komputer, dan bermain video game.
Rencanakan kegiatan keluarga yang aktif di luar rumah,
seperti :
- Pergi ke kebun binatang, berenang, atau bermain di taman.
- Suruhlah anak-anak melakukan pekerjaan fisik.
- Berilah contoh dalam pola makan yang sehat dan olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
Suryo. (1990). Obesitas Anak. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
http://ridwanamiruddin.wordpress.com/tumbuh-kembang-anak/
http://marlinalamid.wordpress.com/obesitas pada anak//