Anda di halaman 1dari 20

Usaha (Bisnis) Akuakultur

Minggu ke-14 (terakhir)


Pada materi kuliah ini akan dibahas
tentang:

 Pengertian usaha akuakultur (akuabisnis)


 Asumsi teknis untuk penyusunan analisis
usaha
 Skala usaha
 Titik kritis usaha akuakultur
 Permintaan pasar dan pola tanam
Pengertian bisnis akuakultur

 Akuakultur adalah kegiatan peningkatan


produktivitas perairan dalam rangka
mendapatkan keuntungan (profit oriented)
 Produk akuakultur untuk dijual (komoditas)
 Akuakultur adalah kegiatan bisnis
(ekonomi) yang berkaitan dengan biota
akuatik ( biologi) dan habitatnya (ekologi)
 Akuakultur = biologi + ekologi + ekonomi
Akuakultur sebagai kegiatan bisnis (akuabisnis)

Rung lingkup bisnis akuakultur mencakup hulu


hingga hilir

Pengadaan Sarana Proses Penanganan


dan Prasarana Produksi Pascapanen
produksi dan Pemasaran

Pendukung
Pengadaan sarana dan Proses produksi:
prasarana produksi: -Pembesaran (biomasa): daging
-Benih -Pembenihan: benih, ikan hias
-Pakan (alami dan buatan)
-Obat-obatan
-Pupuk dan pestisida
-Peralatan produksi

Pendukung:
Penanganan - Hukum
pascapanen dan - Kelembagaan: pembinaan,
pemasaran: penelitian, pendidikan dan
-Transportasi ikan hidup pelatihan(SDM), perbankan,
kemasyarakatan (profesi)
-Pengumpulan
- dsb
-Penyajian (display)
Hatchery Agen benih Benih
Bisnis
akuakultur
didukung oleh
Pabrik pakan Agen pakan Pakan

Proses produksi akuakultur (pembesaran)


bisnis
pengadaan Pabrik pupuk Agen pupuk Pupuk
sarana produksi
sejak Obat-

perusahaan
Pabrik obat- Agen obat-obatan
obatan
obatan
manufaktur
hingga agen Pabrik es Agen es Es
penyalurannya
Depot Agen BBM BBM
Pertamina

Tenaga
Masyarakat Agen tenaga kerja
kerja

Pabrik Agen peralatan Peralatan


peralatan
Pabrik Agen Agen Agen Pembudidaya
ikan di sentra
saprodi besar menengah kecil
produksi

Importir

Mata rantai pengadaan sarana produksi (saprodi)


akuakultur sejak pabrik/importir hingga pembudidaya
di sentra produksi.
Proses produksi membutuhkan biaya produksi untuk:
1. Tenaga kerja 5. Pupuk
2. Benih 6. Pestisida
3. Pakan 7. Peralatan budidaya
4. Obat-obatan
8. Sewa-sewa

Manajemen Manajemen
kolam benih

Manajemen Manajemen Manajemen


panen produksi pemberian
akuakultur pakan

Manajemen Manajemen
kualitas air kesehatan
ikan
Biaya dibutuhkan selama proses produksi akuakultur

Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
wadah
a. Pengeingan
b. Perbaikan
c. Pemupukan
d. Pengisian air
2 Penebaran
benih
3 Pemberian
pakan
4 Pengelolaan air
5 Pemberantasan
hama &
penyakit
6 Pemantauan
pertumbuhan
7 Pemanenan
Pengolahan ikan patin yang diproduksi oleh bisnis akuakultur (KJA,
karamba jaring apung atau kolam air tenang) menjadi berbagai jenis
makanan.

Degeosminasi Industri
Deboning
KJA di kolam atau makanan
air mengalir

Kolam air Fillet


tenang
Burger
Ikan patin
Sosis

Ikan asin Biskuit

Nugget
Ikan pindang
Kerupuk

Baso
Ikan pepes
Budidaya ikan Pemindangan Rantai pemasaran
bandeng di tambak ikan bendeng di produk budidaya
di Jawa Timur Karwang, Jawa
Barat

Budidaya ikan nila Pengolahan


di tambak Subang dendeng ikan di Pengumpul
Jawa Barat Bekasi, Jawa
Barat

Budidaya ikan
mas dalam KJA
di Cirata, Jawa Pasar induk
Barat
Kramat Jati
Jakarta
Pengecer Pengecer
kecil besar

Konsumen:
rumah tangga,
warung makan
dan restoran
Analisis usaha budidaya

Bisnis akuakultur berorientasi kepada keuntungan


(profit oriented)
• Keuntungan = penerimaan – biaya Produksi
• Penerimaan = biomasa panen x harga per satuan
• Biomasa panen = bobot rata-rata panen x populasi panen
• Bobot rata-rata panen = bobot rata-rata tebar x pertumbuhan
• Pertumbuhan = pertambahan bobot per satuan waktu
• Populasi panen = populasi awal x kelangsungan hidup
Bagaimana caranya akuakultur memperbesar keuntungan bisnis ?

Memperbesar keuntungan

Meningkatkan Menekan biaya


penerimaan produksi

Manajemen yang baik:


Meningkatkan Meningkatkan
biomasa panen harga - Persiapan wadah budidaya
- Pemberian pakan
- Kualitas air

Meningkatkan Meningkatkan Mutu Menjual - Pengendalian hama dan


bobot rata-rata populasi panen produk pada saat penyakit
panen harga tinggi - Pemanenan
- Penanganan pascapanen

Memacu Meningkatkan Pola


pertumbuhan kelangsungan hidup tanam/musim
atau menekan tanam
mortalitas
Komponen teknis yang sering dijadikan asumsi
penyusunan analisis usaha (sisi penerimaan):

• Bobot rata-rata panen


• Populasi panen
• Hasil (biomasa panen)
• Pertumbuhan
• Kelangsungan hidup (survival rate, SR)
• Mortalitas
• Lama pemeliharaan (waktu panen)
Komponen teknis yang sering dijadikan asumsi
penyusunan analisis usaha (biaya produksi):

Biaya untuk pembelian bahan


• pakan
• benih
• bahan bakar
• obat-obatan
• peralatan budidaya

Biaya untuk pembayaran


• tenaga kerja (tetap dan borongan)
• sewa wadah budidaya
• pajak
Biaya pakan (feed cost)

• Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam bisnis akuakultur


intensif (biasanya berbasis pakan pelet): 50-75%
• Pengetahuan biaya pakan sudah bisa menggambarkan keuntungan
usaha
• Biaya pakan dicerminkan oleh nilai FCR ( feed conversion ratio):
berapa banyak pakan yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 kg
daging ikan
• Sebagai contoh:
- Untuk memproduksi ikan lele 1 kg (harga Rp 7.500 per kg)
dibutuhkan pakan sebanyak 1,5 kg (FCR = 1,5).
- Dengan harga pakan Rp 3.000 per kg maka keuntungan kotor adalah
Rp 7.500 – Rp 4.500 = Rp 3.000 per kg
- Bila bobot rata-rata panen adalah 167 g (size 6: dalam 1 kg ada 6
ekor) dan mortalitas lele 20%, maka untuk memproduksi 1 kg lele
dibutuhkan 8 ekor benih Rp 150 per ekor (Rp 1.200)
- Keuntungan setelah biaya pakan dan benih adalah Rp 1.800 per kg
Perbandingan komponen biaya produksi pada akuakultur dengan perikanan
tangkap dan pengolahan perikanan

No Rincian Biaya Bidang Usaha


Perikanan Tangkap Budidaya Perikanan Pengolahan Perikanan
1 Biaya Investasi - Perahu/kapal - Pengadaan lahan - Pengadaan lahan
- Mesin - Konstruksi kolam - Konstruksi
- Alat tangkap - Mesin pompa bangunan
- Alat bantu - Alat-alat pengolahan
penangkapan
- Jaring
- Genset
2 Biaya Tetap - SIUP - SIUP - SIUP
- Pas Biru - Biaya perawatan - Biaya perawatan
- Biaya perawa-tan kolam, mesin pompa bangunan
perahu, mesin, alat - Upah tenaga kerja
tangkap dan alat dan jaring tetap
bantu - Upah tenaga kerja - Biaya penyusutan
- Biaya penyusutan tetap
- Biaya penyusutan
3 Biaya Variabel - Oli - Benih - Bahan baku ikan
- Solar/Bensin - Pakan - Minyak tanah
- Minyak tanah - Pupuk - Garam
- Es - Air
- Garam
- Kapur - Upah tenaga kerja
- Bekal melaut - Obat-obatan harian
ABK - Biaya pemanenan - Garam
- Retribusi
pelelangan
- Bagi hasil
Skala usaha dan pola tanam akuakultur

Pasar: Skala
volume, waktu, usaha Modal
sistem

Sumberdaya
Teknologi
manusia produksi

Sumberdaya
alam Pola tanam

Manajemen
produksi
Titik kritis usaha akuakultur

• Mutu benih
• Penyakit dan kematian masal (gagal panen)
• Harga pakan
• Harga produk (pemasaran)
• Pencemaran lingkungan
• Penanganan pascapanen (pengangkutan ikan
hidup)
• Penjarahan
• Pola tanam
Daftar Pustaka:
1. Effendi, I. dan W. Oktariza. 2005. Manajemen Bisnis
Perikanan. PT. Penebar Swadaya, Jakarta
2. Effendi, I. 2004. Pengantar Akuakultur. PT. Penebar
Swadaya, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai