Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN

KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)


DI PUSKESMAS RAJAPOLAH

Harysa ismail
MA 1318006
BAB I
Latar Belakang
Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan kondisi yang disebabkan karena adanya
ketidak seimbangan asupan gizi antara energi dan protein, sehingga zat gizi yang
dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Ibu hamil yang mengalami KEK mempunyai resiko
kematian ibu mendadak pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) ( Depkes, 2013).

Direktorat Kesehatan Keluarga melalui


komdat.kesga.kemkes.go.id 2019

100% 85,90%
Kalimantan barat Jawa barat

Target Renstra
95%
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan
prevalensi risiko KEK pada ibu hamil masih cukup tinggi yaitu sebesar
17,3%. Berdasarkan sumber data laporan rutin tahun 2020 yang
terkumpul dari 34 provinsi menunjukkan dari 4.656.382 ibu hamil yang
diukur lingkar lengan atasnya (LILA),diketahui sekitar 451.350 ibu hamil
memiliki LILA < 23,5 cm (mengalami risiko KEK). Dari perhitungan
tersebut dapat disimpulkan bahwa persentase ibu hamil dengan risiko
KEK tahun 2020 adalah sebesar 9,7%, sementara target tahun 2020
adalah 16%. Di Tasikmalaya 2018 terjadi kasus KEK sebanyak 9,8%
Persentase ibu hamil KEK diharapkan dapat turun sebesar 1,5% setiap
tahunnya (DinKes,Jabar 2020)
Ibu hamil yang mengalami masalah resiko gizi khususnya gizi
kurang seperti Kurang Energi Kronik (KEK), anemia, perdarahan,
berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan serangan penyakit
infeksi.
Sedangkan pengaruh KEK terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
waktunya (prematur), perdarahan setelah persalinan, serta persalinan
dengan operasi cenderung meningkat. Kekurangan Energi Kronik
(KEK) ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, asfiksia intra,
lahir dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) (Sandjaja,2012)
Ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mengetahui status gizi
ibu hamil antara lain memantau
pertambahan berat badan selama hamil,
mengukur Lingkar Lengan Atas
(LILA), dan mengukur kadar “Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada ibu hamil
Haemoglobin (Hb). dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) di
Penanganan yang harus
Puskesmas Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya ?”
dilakukan terrhadap ibu hamil dengan
Kekurangan Energi Kronik (KEK)
yaitu pemberian makanan tambahan
(PMT) untuk ibu hamil dan konseling
pada ibu hamil (Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta, 2015).
Tujuan dan manfaat

Tujuan Tujuan
01 umum 02 khusus

Manfaat Manfaat bagi Bagi lembaga


03 bagi Klien 04 penulis 05 praktik
Antenatal care
-Tujuan pemeriksaan
-Manfaat pemeriksaan
-Jadwal pemeriksaan kunjungan

Kekurangan energi kronik


-Faktor yang mempengaruhi
-Dampak yang ditimbulkan
-Cara mengatasi KEK

Pendokumentasian manajemen kebidanan


dalam bentuk SOAP
SOP KEHAMILAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK

PENGERTIA
N

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR
BAB III
METODE LTA
TEMPAT DAN WAKTU STUDI
METODE PENGAMBILAN
KASUS
KASUS

METODE PENGAMBILAN
SUBYEK STUDI KASUS
DATA

INSTRUMEN PENGAMBILAN ALAT DAN BAHAN


DATA PENELITIAN

ETIKA PENGAMBILAN
KASUS ANALISA DATA

TRIANGULASI DATA ETIKA PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai