Surveilans Pd3i & Penanggulangan KLB
Surveilans Pd3i & Penanggulangan KLB
PENANGGULANGAN KLB
SKDR - KLB
PUSTU
DINKES DINKES SUBDIT
SURVEILANS
POSKESDES KABUPATEN / PROVINSI
KEMENKES RI
KOTA
POLINDES
A Diare Akut Pada dewasa: BAB (defekasi) dengan tinja lembek ATAU setengah
cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali sehari ATAU dapat
berbentuk cair saja.
Pada anak: BAB yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada
umumnya 3 kali atau lebih per hari dengan konsistensi cair DAN
berlangsung kurang dari 7 hari).
Pada neonatus yang mendapat ASI: diare akut adalah buang air
besar dengan frekuensi lebih sering (biasanya 5-6 kali per hari)
dengan konsistensi cair.
C Tersangka Demam mendadak tanpa sebab yang jelas 2-7 hari, mual, muntah,
Demam Dengue sakit kepala, nyeri dibelakang bola mata (nyeri retro orbital), nyeri
sendi, dan adanya manifestasi perdarahan sekurang-kurangnya uji
torniquet positif.
D Pneumonia Pada usia <5 thn ditandai dengan batuk DAN/ATAU tanda kesulitan
bernapas (adanya nafas cepat, kadang disertai tarikan dinding dada
bagian bawah kedalam (TDDK) atau gambaran radiologi foto torak
menunjukan infiltrat paru akut), frekuensi nafas berdasarkan usia
penderita:
• <2 bulan: 60/menit
• 2-12 bulan: 50/menit
• 1-5 tahun: 40/menit
Pada usia >5thn ditandai dengan demam ≥ 38°C, batuk DAN/ATAU
kesulitan bernafas, dan nyeri dada saat menarik nafas
E Diare Berdarah Diare dengan darah disertai ATAU tidak disertai dengan lendir dalam
ATAU Disentri tinja, dapat juga disertai dengan adanya tenesmus.
H Tersangka Demam mendadak diatas 38,5 derajat celcius dan nyeri sendi yang hebat dapat
Chikungunya disertai adanya ruam.
J Tersangka Flu ILI dengan kontak unggas sakit atau mati mendadak, produk unggas ATAU
Burung pada leukopenia ATAU pneumonia.
Manusia
K Tersangka Campak Demam >38°C selama 3 hari atau lebih disertai bercak kemerahan berbentuk
makulopapular, batuk, pilek atau mata merah (konjungivitis)
L Tersangka Difteri Panas >38°C, sakit menelan, sesak napas disertai bunyi (stridor) dan ada tanda
selaput putih keabu-abuan (pseudomembran) di tenggorokan dan pembesaran
kelenjar leher.
M Tersangka Batuk lebih dari 2 minggu disertai dengan batuk yang khas (terus-menerus/
Pertussis paroxysmal), napas dengan bunyi “whoop” dan kadang muntah setelah batuk.
N AFP (Lumpuh Kasus lumpuh layuh mendadak, BUKAN disebabkan oleh ruda paksa/ trauma
Layuh Mendadak) pada anak < 15 tahun.
P Kasus Gigitan Kasus gigitan hewan (Anjing, Kucing, Tupai, Monyet, Kelelawar) yang dapat
Hewan Penular menularkan rabies pada manusia .
Rabies ATAU
Kasus dengan gejala Stadium Prodromal (demam, mual, malaise/lemas),
atau kasus dengan gejala Stadium Sensoris (rasa nyeri, rasa panas disertai
kesemutan pada tempat bekas luka, cemas dan reaksi berlebihan terhadap
ransangan sensorik).
Q Tersangka Antraks (1). Antraks Kulit (Cutaneus Anthrax); Papel pada inokulasi, rasa gatal tanpa
disertai rasa sakit, 2-3 hari vesikel berisi cairan kemerahan, haemoragik menjadi
jaringan nekrotik, ulsera ditutupi kerak hitam, kering, Eschar (patognomonik),
demam, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar limfe regional
(2). Antraks Saluran Pencernaan (Gastrointestinal Anthrax); Rasa sakit perut
hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan, demam, konstipasi, gastroenteritis
akut kadang disertai darah, hematemesis, pembesaran kelenjar limfe daerah
inguinal, perut membesar dan keras, asites dan oedem scrotum, melena.
(3). Antraks Paru-paru (Pulmonary Anthrax); Gejala klinis antraks paru-paru
sesuai dengan tanda-tanda bronchitis. Dalam waktu 2-4 hari gejala semakin
berkembang dengan gangguan respirasi berat, demam, sianosis, dispnue,
stridor, keringat berlebihan, detak jantung meningkat, nadi lemah dan cepat.
Kematian biasanya terjadi 2-3 hari setelah gejala klinis timbul.
R Tersangka Pasien dengan gejala demam < 9 hari dengan suhu > 38 derajat Celcius
Leptospirosis disertai gejala khas conjunctival suffusion (radang pada konjungtiva), nyeri
betis, jaundis/ikterik/kuning.
S Tersangka Kolera Penderita menjadi dehidrasi berat karena diare akut cair secara tiba-tiba
(biasanya disertai muntah dan mual), tinjanya cair seperti air cucian.
T Klaster Penyakit Didapatkan tiga atau lebih kasus/kematian dengan gejala sama di dalam satu
yang tidak lazim kelompok masyarakat/ desa dalam satu periode waktu yang sama (lebih kurang
7 hari), yang tidak dapat dimasukan ke dalam definisi kasus penyakit yang lain.
U Tersangka Panas > 38°C mendadak, sakit kepala, kaku kuduk, kadang disertai penurunan
Meningitis/Ensefali kesadaran dan muntah. Pada anak < 1 tahun ubun-ubun besar cembung.
tis
V Tersangka Tetanus Setiap bayi lahir hidup umur 3-28 hari sulit menyusu/menetek, dan mulut
Neonatorum mencucu dan disertai dengan kejang rangsang.
W Tersangka Tetanus Ditandai dengan kontraksi dan kekejangan otot mendadak, dan sebelumnya ada
riwayat luka.
Y ILI (Influenza Like Penderita dengan gejala Demam ≥ 38°C disertai batuk ATAU sakit tenggorokan
Illness) tanpa didiagnosa penyakit lain
Z Tersangka HFMD Demam 38 - 39°C dalam 3-7 hari, nyeri telan, nafsu makan turun, muncul vesikel
(Hand, Foot, Mouth di rongga mulut dan atau ruam di telapak tangan, kaki dan bokong. Biasanya
Disease) terjadi pada anak dibawah 10 tahun.
X Total Kunjungan Jumlah kunjungan pasien yang datang berobat dan terdaftar di fasilitas
kesehatan (puskesmas atau pustu)
KASUS SUSPEK CAMPAK & HASIL PEMERIKSAAN LAB Th 2018
Jumlah Kasus Pertahun Pergol Umur
Campak Rubella
NO Puskesmas Jumlah Sample Pending
< 1 Th 1 - 4 Th 5 - 9 Th 10 - 14 Th 15 Th > (+) (+)
1 SUI AMBAWANG 3 11 7 3 7 31 7 3
2 PARIT TIMUR 2 3 1 1 7
3 KUALA MANDOR 2 3 3 8
4 SUI RAYA DALAM 1 4 1 2 9 17 10 6 2
5 SUI DURIAN 1 9 2 1 1 14 1
6 SUI ASAM 0
7 SUI KAKAP 1 1 2 2 1 1
8 PUNGGUR
9 SUI RENGAS
10 TLK PAKEDAI
11 RASAU JAYA 1 2 3 3
12 KUBU
13 TERENTANG
14 SUI RADAK
15 PADANG TIKAR
16 BATU AMPAR 1 1 2
17 SUI KERAWANG
18 LINGGA 1 3 4 3 2 1
19 KORPRI 1 2 3 2 1
20 AIR PUTIH
KABUPATEN 9 22 11 8 23 91 28 6 8 3
HASIL PEMERIKSAAN LAB & JML KASUS SUSPEK CAMPAK
KAB. KUBU RAYA TAHUN 2016 - 2018
Rubella
NO TAHUN Puskesmas Jumlah Kasus Campak Positif
Positif
1 2016 SUI DURIAN 16 2 1
2 2016 SUI KAKAP 19
3 2016 RASAU JAYA 12 4 1
4 2017 SUI AMBAWANG 1
5 2017 PARIT TIMUR 1
6 2017 KUALA MANDOR 7
7 2017 SUI RAYA DALAM 1
8 2017 SUI DURIAN 3
9 2017 SUI ASAM 7 3
10 2017 SUI KAKAP 10 3 1
11 2017 SUI RENGAS 2 1
12 2017 RASAU JAYA 17 2
13 2017 LINGGA 3 1 1
14 2018 SUI AMBAWANG 23 1
15 2018 SUI RAYA DALAM 6 1
16 2018 SUI KAKAP 2 1
17 2018 LINGGA 4 2 1
18 2018 KUALA MANDOR 7
19 2018 PARIT TIMUR 6
20 2018 KORPRI 1 1
TOTAL KUBU RAYA 148 15 12
KASUS TN TH 2018
N L/ UM TANGGAL TANGGAL TANGGAL
NAMA ORANG TUA PUSK UNIT PERAWATAN KET
O P UR LAHIR SAKIT DIRAWAT
Herman
By.Raisatul 12 Sungai 3 Maret 14 Maret 14 Maret Rumah Sakit
1 P
jannah hri Asam 2018 2018 2018 dr.Sudarso
Habibah
Iswandi
By.Khairul 8 Sungai 27 Agustus Rumah Sakit Sultan
2 L 2 Sept 2018 2 Sept 2018 Meninggal
Zaman hari Kakap 2018 Syarif M Alqadrie
Lilis Suryani
KASUS DIFTERI 2018
NO NAMA UMUR ALAMAT DESA TANGGAL SAKIT STATUS IMUNISASI Ket
1 Maulida 10 th Sungai Kakap Rt.04 / Rw.08 Sungai Kakap 30-Jan-18 Tidak Imunisasi Positif(+)
2 Stefanus Angga Wijaya 13 th Jl.karya gg.karya usaha No.24 Pal 9 parit Tokaya 6-Feb-18 Lengkap Positif(+)
Kom.Bhayangkara Asri 2 No.B.20
3 Raffi Putra Ristianto 9 th 4 bl Kapur 12-Feb-18 Lengkap Negatif
Jl. Raya Kapur,Dusun Paret Bugis
Paret Tengkora
4 Timatius 39 th Teluk Kapuas 18 Februari 2018 Lengkap Negatif
5 Samuel Braxton 6 th Jl..Arteri Supadio,Perum 288 Blok J.6 16 Februari 2018 Lengkap Negatif
6 Risky Fadhil Prasetyo 7 th 2 bln Desa Teluk Nangka Teluk Nangka 6 Maret 2018 Lengkap Negatif
7 Wahyu 10 th 4 bl Jl.Ampera laut Rt.10 / Rw.04 Ds.melati sungai itik 1 April 2018 Lengkap Negatif
8 Zhavier 4 th Perumahan Talita,kuala dua supadio Kuala Dua 16-Apr-18 Lengkap Negatif
9 M.Zaid Syikri Mubarok 6 th Kom.BTN Kiwi Blok.G No.5 Kuala Dua 11 Juli 2018 Tidak Imunisasi Negatif
10 Rainsy 9 th Sungai Raya Dalam Sungai Raya 12-Sep-18 Negatif
1 M.Abizard 40 hr Sungai Nenas Punggur Kecil Sungai Kakap 6 Nop 2018 Tdk Imunisasi Negatip
2 Iksan Maaulana 5 bln Rasau Jaya Umum Rasau Jaya Rasau Jaya 10 Nop 2018 Tdk Imunisasi Negatip
DATA KLB TH 2018
STATUS
NO PUSKESMAS NAMA UMUR TGL KEJADIAN JENIS KLB KET
IMUNISASI
1 Sungai Kakap Maulida 10 th 2 Feb 2018 Difteri Tidak Lengkap Positip (+)
2 Sungai Kakap Stefanus Angga Wijaya 13 th 7 Feb 2018 Difteri IDL Lengkap Positip (+)
3 Sungai Raya Dalam Raffi Putra Ristanto 9,4 th 17 Feb 2018 Difteri IDL Lengkap Negatip
5 Sungai Raya Dalam Samuel Braxto Lim 6 th 21 Feb 2018 Difteri IDL Lengkap Negatip
6 Kubu Risky Fadhil Prasetyo 9 Maret 2018 Difteri IDL Lengkap Negatip
8 Sungai Rengas Ranan Aransyah 1,2 th 21 Maret 2018 DBD Meninggal
TT tidak
15 Sui Kakap 4-Sep-18 TN Meninggal
khairul Azam 6 hri lengkap
17 Sui Raya Dalam Ade M Rardsha 11 Th 26 Sept 2018 Campak Tidak tahu
23 Rasau Jaya Fikih Bintang Ramadani 7 tn 26 Nop 2018 Difteri IDL Lengkap
24 Rasau Jaya Iksan Maulan 5 bln 3 Des 2018 Pertusis tidak Imunisasi
CDC Creative Services 103162
M
M EE A
A SS LL EE SS 4
6
M E A S L E S 5
6
SURVEILANS CAMPAK
(TUJUAN)
MENGETAHUI PERUBAHAN
EPIDEMIOLOGI CAMPAK
MENGIDENTIFIKASI POPULASI RESIKO
TINGGI
MEMPREDIKSI & MENCEGAH TERJADINYA
KLB CAMPAK
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI SETIAP
KLB CAMPAK
ETIOLOGI
Campak adalah virus RNA dari Famili
Paramixoviridae, genus Morbillivirus.
Hanya satu tipe antigen yang diketahui.
Selama masa prodromal dan selama waktu
singkat sesudah ruam tampak, virus ditemukan
dalam sekresi nasofaring, darah dan urin.
Virus dapat tetap aktif selama sekurang-
kurangnya 34 jam dalam suhu kamar.
Virus campak dapat diisolasi dalam biakan
embrio manusia atau jaringan kera rhesus.
Antibodi dalam sirkulasi dapat dideteksi bila
ruam muncul.
Karakteristik Campak
Sangat menular,
disebabkan oleh virus
Penularan melalui percikan ludah
saat penderita batuk atau bersin
Gejala: Demam, bercak merah
(maculopapular rash), batuk, mata merah
(conjunctivitis), dan beringus (coryza)
Komplikasi seperti pneumonia atau diare dapat
mempercepat kematian
Pemberian Vitamin A menurunkan kematian
30–40%
M E A S L E S 6
3
DEFINISI OPERASIONAL
Kasus klinis:
Demam, bercak merah berbentuk
mokulopapular dan satu atau lebih
gejala berikut : Batuk, pilek atau
mata merah (conjunctivitis) atau
didiagnosa oleh dokter sebagai kasus
campak
SETIAP ORANG YANG
DEMAM DAN BINTIK-2
MERAH
M E A S L E S 1
Tatalaksana Kasus
Memberikan vitamin A
Turunkan demam dengan antipiretik
Sampaikan kepada orang tua untuk
pengobatan selanjutnya jika kondisi
penderita secara umum memburuk
Pengobatan malnutrisi dan diare dengan
cairan cukup dan makanan yang bergizi
Pengobatab pneumonia dan otitis dengan
antibiotik
“Isolasi kasus” untuk kasus yang dirawat.
M E A S L E S 10
Vitamin A untuk Tatalaksana Kasus
Campak
M E A S L E S 11
Komplikasi Campak
pneumoni dan
diare
M E A S L E S 12
Komplikasi Campak
M E A S L E S 13
Komplikasi Campak
encephalitis
M E A S L E S 14
Disebut KLB
Jika menemukan tersangka Campak
minimal 5 kasus
di 1 wilayah puskesmas
dalam waktu 28 hari
M E A S L E S 1
Tatalaksana kasus
Catat dalam format MR-01
Cek adanya kasus tambahan di lapangan
Terjadi KLB bila minimal 5 kasus kluster dalam 3
minggu berturut-turut (fase reduksi)
Untuk Fase Low Inciden KLB= min 5 kasus dalam 1 wil
puskesmas selama 28 hari Laporkan KLB ke kabupaten
dengan format W1
M
M EE AA SS LL EE SS 30
1
Ambil spesimen darah dari 5 kasus (saja) dengan
rash > 3hr – 28hr
Setiap kasus diinvestigasi dengan format
investigasi (MR-01)
Kompilasi kasus dalam format laporan MR-01
Laporkan hasil investigasi KLB dg laporan W1,
MR-01, C-2
Laporan kronologis kejadian KLB
M E A S L E S 1
Mengapa?—Untuk konfirm laboratorium
Setelahkampanye MR (kelompok umur akan
melebar, incidence rendah), 80–95% kasus
campak yang dilaporkan bukan karena campak
Kapan?—Waktu pengambilan spesimen darah
Paling sensitive 3–28 hr setelah mulai timbul
Rash
Pada 0-2 hr setelah Rash, IgM+ hanya 70–80%
Tetapi— Kumpulkan spesimen darah saat
pertama kali bertemu kasus, tanpa
memperhatikan berapa hari setelah Rash
M
M EE AA SS LL EE SS 33
1
4 Strategi untuk mereduksi
Campak dan kematiannya
1. Meningkatkan cakupan imunisasi campak
dosis pertama melalui imunisasi rutin
2. Memberikan imunisasi campak dosis kedua
melalui imunisasi rutin dan kampanye
3. Meningkatkan surveillance campak (case-
based) dan monitoring cakupan imunisasi
campak (management data dan analysis
epidemiologi)
4. Meningkatkan management kasus,
termasuk pemberian vit A dan antibiotik
untuk kasus dengan komplikasi
M E A S L E S 15
1. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGY :
Waktu, Tempat, Orang
2. PEMERIKSAAN LABORATORIUM :
Darah (IgM : Untuk penetapan diagnosa)
Urine ( Identifikasi Jenis Virus Campak)
3. CASE MANAGEMENT
Pemberian vit A utk mencegah komplikasi
Pengobatan komplikasi
M E A S L E S 1
Mengetahui gambaran epidemiologi campak
M E A S L E S 1
KASUS DIFTERI
DIFTERI KULIT
07/16/21 45
Kasus Polio
KASUS
LUMPUH
POLIO
CACAT
MENETAP
Rojudin, Campang
Cacad
Way Handak, lumpuh
tgl 28-05-05
Menetap
Foto 03-07-’05
Definisi AFP
• Semua anak usia < 15 tahun
• Kelumpuhan yang sifatnya lemas (flaccid)
• Terjadi mendadak dalam 1 – 14 hari
• Bukan disebabkan rudapaksa / trauma
– Bila ada keraguan laporkan sebagai kasus
AFP
07/16/21 47
Masalah Lumpuh layuh akut (LLA)
Cakupan - Surveilans AFP rendah
• Kurang pengertian tentang LLA
– Hanya kasus lumpuh berat yang di cari
– Keterbatasan penyakit yang diketahui: polio, Guillain
Bare
– Sebab lain tidak dilaporkan: Hipokalemi, mielitis,
leukemia dll
• Penyakit LLA dapat sembuh sempurna
– GB, Mielitis, Hipokalemi- dapat sembuh sempurna
tanpa pengobatan
• Kasus tidak ada, (????)
• Takut melaporkan kasus LLA di nilai buruk
07/16/21 48
SELESAI