MANAJEMEN BENGKEL
BENGKEL PERBAIKAN DAN PERAWATAN
TUNAS DWIPA MATRA
JL. Imam Bonjol
ATURAN BENGKEL
Susunan Anggota
Muh.Hafidz Syahtoni
Muh.Rahadyan Sidiqqi
Muh.Fajrian Akbar
Muh.Ramadianto
Pebri Dwi Susanto
Latar Belakang
Peningkatan penjualan sepeda motor pada November 2010 ini
menunjukkan indikasi daya beli masyarakat Indonesia dan masyarakat
di Asia Tenggara pada umumnya semakin membaik.
Bahkan hampir setiap orang punya dan membutuhkan sepedda motor.
Kepadatan aktivitas di jalan menuntut kenyamanan untuk itu
kendaraan yang dipakai harus selalu dalam keadaan baik. Agar
kendaraan selalu dalam keadaan baik maka diperlukan perawatan dan
service berkala bahkan diperlukan juga perbaikan-perbaikan bagian
yang rusak, untuk itu sangat dibutuhkan jasa bengkel motor. Kondisi
seperti inilah yang harus kita akan manfaatkan sebagai peluang usaha
Usaha bengkel motor memang menjanjikan, mengingat pengguna
sepeda motor semakin banyak jumlahnya. Hal ini terbukti dari
meningkatnya produksi sepeda motor pertahun. Kebutuhan servis bagi
sepeda motor menjadi kebutuhan rutin yang harus dilakukan oleh
penggunanya. Apalagi daerah-daerah pigir kota yang notabennya
adalah pemukiman penduduk.
Keadaan Umum:
KA.
Bag.spark pack mekanik Bag. servics
.
Variabel Pelayanan Kepuasan
◦ Penampilan fisik (tangible).
Kemudahan menemukan lokasi bengkel Penampilan bagian depan
bengkel Penampilan bagian dalam bengkel Kebersihan dan kerapian
bengkel Penataan display bengkel
◦ Jaminan pelayanan (Assurance).
Keramahan dan kesopanan petugas bengkel
Penampilan petugas bengkel Ketersediaan alat bengkel Ketersedian
dan kenyamanan ruang tunggu Standar perawatan motor
◦ Kemampuan melayani (reliability).
Kewajaran harga servis Jam pelayanan bengkel
Kemampuan Mekanik
Pengetahuan dan penjelasan petugas bengkel Ketersediaan suku
cadang/sparepart
◦ Kedekatan produsen dan konsumen (emphaty). Kemudahan
menghubungi bengkel Ketersediaan dan kejelasan daftar
harga servis Kemudahan mendapatkan informasi servis
Mengingatkan waktu servis berikutnya .
Ketersediaan fasilitas booking servis (memesan tempat)
◦ Kecepatan pelayanan (responsiveness) Kecepatan dalam
memberikan informasi Lama waktu antrian untuk servis
Kecepatan dalam penanganan keluhan Kesigapan petugas
untuk membantu .
Kecepatan pengerjaan motor .
Dimensi responsiviness atau kecepatan
pelayanan mempunyai 5 variabel kepuasan
pelayanan yaitu kecepatan dalam
memberikan informasi, lama waktu antrian
untuk servis, kecepatan dalam penanganan
keluhan, kesigapan petugas untuk membantu
dan kecepatan pengerjaan motor, untuk
mendapatkan positioning dari tiap variabel
dalam dimensi responsiviness maka akan
dianalisis.
Peralatan Kerja
Kelengkapan :
4 unit bike lift
5 set tools