Anda di halaman 1dari 37

Statistika

Andhin Dyas Fitriani, M. Pd


Pengertian Statistik

 Kumpulan angka-angka mengenai suatu masalah atau


kejadian, sehingga dapat memberikan gambaran
mengenai masalah atau kejadian tersebut.
 Suatu ukuran yang dihitung dari sekumpulan data dan
merupakan wakil dari data tersebut.
Pengertian Statistika

 Metode ilmiah yang mempelajari cara pengumpulan,


pengaturan, perhitungan, penggambaran, dan analisis
data, serta penarikan kesimpulan yang valid
berdasarkan penganalisaaan yang dilakukan dan
pembuatan keputusan yang rasional.
 Menurut fungsi:
1. Statistika deskriptif
2. Statistika inferensi
Data - 1

 Menurut sifatnya:
1. Data kualitatif; berbentuk kategori atau atribut
2. Data kuantitatif; data berbentuk bilangan
a. Data diskrit; diperoleh dari cara menghitung atau
membilang
b. Data kontinu; diperoleh dengan cara mengukur
Data - 2

 Menurut cara memperolehnya


1. Data primer; data yang dikumpulkan sendiri oleh
suatu organisasi atau lembaga serta diperoleh secara
langsung dari objeknya
2. Data sekunder; data yang diperoleh dalam bentuk
sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah pihak lain,
dicatat dalam bentuk publikasi
Penyajian data

 Misalkan kita mempunyai sekumpulan data, data


tersebut masih belum tersusun secara teratur, maka
untuk keperluan analisis, data tersebut disusun dalam
sebuah tabel.
 Tabel memiliki kelemahan yaitu sering tidak
menggambarkan keseluruhan yang dapat dipahami
secara cepat.
 Untuk dapat memberikan gambaran menyeluruh lebih
cepat, data disajikan dalam bentuk diagram
Tabel Daftar Baris Kolom

 Berikut adalah contoh Tabel daftar baris kolom

Tabel 1
Banyak Siswa Kelas IV SD Cicarita Tahun Ajaran 2019/2020
Semester Ganjil Semester Genap
Kelas
Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan
I 21 19 21 21
II 18 17 20 17
III 23 21 22 21
IV 16 20 17 20
V 18 18 19 20
VI 19 21 19 21
JUMLAH 115 116 118 120
Tabel Daftar Kontingensi

Tabel 2
Jumlah Siswa di Wilayah RT 03 RW 14 Kelurahan Sukamandi
menurut Jenjang Sekolah dan Jenis Kelamin Tahun Ajaran
2019/2020
Jenis Tingkat Sekolah
Kelamin SD SMP SMA Jumlah
Laki-Laki 6 8 9 23
Perempuan 11 6 8 25
Jumlah 17 14 17 48
Tabel Daftar Distribusi
Frekuensi
 Misalkan diperoleh data sebagai berikut:
90, 100, 85, 95, 75, 85, 80, 95, 70, 85, 75, 95, 90, 100,
85, 75, 100, 80, 95, 100, 95, 75, 95, 85, 90, 70, 90, 85,
75, 95, 85, 90, 75, 100, 95
Tabel 3
Nilai Matematika Siswa Kelas IV SD Sukamaju
NILAI FREKUENSI
70 2
75 6
80 2
85 7
90 5
95 8
100 5
Jumlah 35
Diagram Lambang

 Misalkan terdapat data seperti pada Tabel berikut ini:


Tabel 4
Jumlah Buku di Perpustakaan SD Sukarame
Jenis buku Jumlah
Kamus 30
Cerita Fabel 40
Pengetahuan 70 Diagram 1 Jumlah Buku di Perpustakaan SD Sukarame
Dongeng 50
Tahun Banyak Mobil
Agama 60
Kamus
Jumlah 250
Cerita
: Fabel
Pengetahuan
Dongeng
Agama
Keterangan :
: mewa kili10 buku
Diagram Batang

 Perhatikan data pada Tabel berikut ini:


Jumlah Siswa SD Sukamaju Semester Ganjil
Tahun Ajaran 2019/2020
Kelas Jumlah Siswa
I 31
Jumlah Siswa SD Sukamaju Semester Ganjil
II 32 Tahun Ajaran 2019/2020
III 33 35

IV 31 30

V 32 25

20
Jumlah 159
15

10

0
I II III IV V VI
Diagram Batang
Tabel 6
Banyak Siswa SD Sukamaju Semester Ganjil
Tahun Ajaran 2019/2020
Banyak Siswa
Kelas
Laki-Laki Perempuan
I 17 14
II 21 11
III 15 18
IV 16 17
V 18 13
VI 14 18
Diagram Lingkaran
Tabel 7
Banyak Siswa SD Sukamaju Semester Ganjil Tahun Ajaran
2019/2020

Banyak Siswa Jumlah


Kelas Laki-Laki Perempua
Banyak Siswa Laki-Laki SD Sukamaju
n
Semester Ganjil Tahun Ajaran
I 17 14 31
2019/2020
1
II 21 11 32 2
III 15 18 33 3
14% 17% 4
IV 16 17 33 5
18% 6
V 18 13 31
21%
VI 14 18 32
16%
Jumlah 101 91 192 15%
Diagram Lingkaran
Banyak Siswa Perempuan
SD Sukamaju Semester Ganjil
Tahun Ajaran 2019/2020 Banyak Siswa SD Sukamaju
Semester Ganjil Tahun Ajaran
1 2019/2020
2
15% 3
20%
4
5 1
12% 6 2
14% 17% 16% 3
4
5
20%
19% 6
16% 17%

17% 17%
Distribusi Frekuensi

 75Perhatikan
84 data
68 berikut
82 ini:68 90 62 88 93 76

88 79 73 73 61 62 71 59 75 85

75 65 62 87 74 93 95 78 72 63

82 78 66 75 94 77 63 74 60 68

89 78 96 62 75 95 60 79 71 83

67 62 79 97 71 78 85 76 65 65

73 80 65 57 53 88 78 62 76 74

73 67 86 81 85 72 65 76 75 77
Distribusi Frekuensi

  Rentang (jangkauan),
 Kelas Interval,
 Panjang kelas interval,

 Tepi bawah kelas pertama, pilih nilai terkecil atau nilai


yang lebih kesil dari data terkecil.
Distribusi Frekuensi
Tabel 9
Distribusi Frekuensi Nilai Matematika Siswa

Nilai Frekuensi
52 – 58 2
59 - 65 16
66 - 72 12
73 - 79 27
80 - 86 10
87 - 93 8
94 – 100 5
Jumlah 80
Distribusi Frekuensi Relatif

  Frekuensi relatif=

Tabel 10
Frekuensi Relatif Data Nilai Matematika Siswa

Frekuensi Relatif
Nilai Frekuensi
(%)
52 – 58 2 2,50
59 - 65 16 20,00
66 - 72 12 15,00
73 - 79 27 33,75
80 - 86 10 12,50
87 - 93 8 10,00
94 – 100 5 6,25
Jumlah 80 100
Ukuran Pemusatan Data –

Mean
 
(rata-rata)
 Contoh:

 
Hitung rata-rata dari 6, 5, 9, 7, 8, 8, 7, 6.

56677889
x= 8

7
Ukuran Pemusatan Data –
Mean (rata-rata)
  
Nilai ( Frekuensi (
 
70
70 2
2 140
140
75
75 6
6 450
450
80
80 2
2 160
160
85
85 7
7 595
595
90
90 5
5 450
450
95
95 8
8 760
760
100
100 5
5 500
500
Jumlah
Jumlah 35
35 3055
3055
Ukuran Pemusatan Data -
Median
  
Median adalah nilai tengah dari sekumpulan data yang
telah diurutkan, mulai data terkecil sampai data
terbesar.
 Banyak data ganjil, median ada di data ke
 Banyak data genap, median ada diantara data ke dan
data ke
Ukuran Pemusatan Data -
Median
 Tentukan median dari:
65, 70, 90, 40, 35, 45, 70, 80, 50.
Setelah diurutkan menjadi:
35, 40, 45, 50, 65,70, 70, 80, 90.
Median = 65
 Tentukan median dari: 3, 2, 5, 2, 4, 6, 6, 7, 9, 6
Setelah diurutkan menjadi:
2, 2, 5, 2, 4, 6, 6, 7, 9, 6

56
Me = 2
= 5,5.
Ukuran Pemusatan Data-
Median
  

1
Nilai 1
𝑛−𝐹

( )
2

𝑛− 𝐹
52 – 58 2 2 𝑀𝑒 = 𝑏 + 𝑝 ቌ ቍ
59 - 65 16 18 𝑓
66 - 72 12 30 1

2
ቀ2 × 80ቁ− 30
73 - 79 27 57
𝑀𝑒 = 72,5 + 7 ቌ ቍ
80 - 86 10 67 27

𝑀𝑒=𝑏+ 𝑝
87 - 93 8 75 10
94 - 100 5 80 𝑀𝑒 = 72,5 + 7 ൬ ൰
27

𝑓
Jumlah 80   𝑀𝑒 = 72,5 + 2,59
𝑀𝑒 = 75,09
Ukuran Pemusatan Data -
Modus
 Ukuran pemusatan data yang menyatakan nilai yang
sering muncul.
 Nilai modus, memungkinkan tidak tunggal.
 Contoh:
Tentukan modus dari 65, 70, 90, 70, 40, 40, 40, 35, 45,
70, 80, 50.
Setelah dikelompokkan, nilai 40 ada 3, dan nilai 70 juga
ada 3, maka modus data tersebut adalah 40 dan 70
Ukuran Pemusatan Data-
Modus
  

𝑏1
𝑀𝑜 = 𝑏 + 𝑝 ൬ ൰
Nilai 𝑏1 + 𝑏2
52 – 58 2 15
𝑀𝑜 = 72,5 + 7 ൬ ൰
59 - 65 16 15 + 17
15
66 - 72 12 𝑀𝑜 = 72,5 + 7 ൬ ൰
32
73 - 79 27 𝑀𝑜 = 72,5 + 3,28
80 - 86 10 𝑀𝑜 = 75,78
87 - 93 8
94 - 100 5

Jumlah 80
Ukuran Penyebaran Data -
Range
 Sebuah metode yang sangat sederhana untuk mengukur
ketersebaran data.
 Nilai range dipengaruhi oleh data pencilan (data yang
jauh dari data-data yang lain)
 Contoh:

Kelompok A 70 65 60 60 60 65 70 65 75 60
Kelompok B 90 80 70 30 10 75 75 50 80 90

Range Kelompok A = 75 - 60 = 15
Range Kelompok B = 90 – 10 = 80
Ukuran Penyebaran Data –
Simpangan Baku
  Simpangan baku merupakan ukuran statistik yang paling
sering digunakan untuk mengukur tingkat ketersebaran
suatu data.
 Nilai simpangan baku menunjukkan seberapa dekat
nilai-nilai suatu data dengan nilai rata-ratanya.
 , atau
Ukuran Penyebaran Data –
Simpangan Baku
σ 𝑓𝑖 𝑥𝑖
𝑥ҧ=
70 2 -17,28 298,59 597,18 σ 𝑓𝑖
75 6 -12,28 150,79 904,74
80 2 -7,28 52,99 105,98
3055
𝑥ҧ= = 87,28
85 7 -2,28 5,19 36,33 35
90 5 2,72 7,39 36,95
95 8 7,72 59,59 476,72 )2
σ 𝑓(𝑥𝑖 − 𝑥ҧ
𝑠=ඨ
100 5 12,72 161,79 808,95 𝑛−1
Jumlah 35     2966,85
2966,85
𝑠=ඨ
34

𝑠 = ඥ87,26
𝑠 = 9,34
Ukuran Penyebaran Data –
Varians
  
Nilai varians dapat diperoleh dari nilai kuadrat
simpangan baku, sehingga varians dilambangkan dengan
.
Nilai Baku

  
Nilai baku merupakan sebuah nilai yang menyatakan
perbandingan antara selisih nilai data dengan rata-
ratanya dibagi simpangan baku data tersebut.
Nilai Baku

Firman
   mengikuti tes seleksi olimpiade matematika wilayah
Jawa Barat memperoleh nilai 87, dan nilai rata-rata wilayah
Jawa Barat adalah 86 dengan simpangan baku 12. Hary
mengikuti tes seleksi yang sama untuk wilayah Sumatera Barat
memperoleh nilai 85, dan nilai rata-rata wilayah Sumatera Barat
adalah 83 dengan simpangan baku 10. Jika nilai mereka
diurutkan secara nasional, nilai manakah yang lebih baik?
Untuk menentukan nilai yang lebih baik, maka kita harus
merubah nilai yang diperoleh menjadi nilai baku.

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa lebih besar dari ,


artinya nilai Firman lebih baik daripada nilai Hary.
ATURAN PENJUMLAHAN

KUE KUKUS KUE PANGGANG Irma sedang berada di toko kue, dan Irma tertarik
untuk memilih 3 kue yang dimasak dengan cara
dikukus dan 2 kue yang dimasak dengan cara
dipanggang. Berapa pilihan yang dapat dipilih oleh
Irma?

m n
pilihan pilihan

m+n
pilihan
Banyak pilihan yang dapat dipilih Irma adalah 3 + 2 = 5
ATURAN PERKALIAN

Kode 5 karakter disusun


dengan ketentuan sebagai    
cara …
berikut: karakter pertama cara
berupa angka yang
merupakan bilangan genap,    
karakter kedua berupa huruf cara cara
vokal, karakter ketiga
berupa angka kelipatan tiga,
serta karakter keempat dan
karakter kelima berupa
angka tetapi tidak bolah
  𝑎 1 × 𝑎 2 × 𝑎 3 × … × 𝑎𝑛
sama. Banyak kode yang
mungkin dibuat adalah ….
ATURAN PERKALIAN

Angka1 ≠ Angka2

Bil.Genap Huruf Vokal Kelipatan 3 Angka1 Angka2


KARAKTER 1 KARAKTER 2 KARAKTER 3 KARAKTER 4 KARAKTER 5

2, 4, 6, a, i, u, e, 3, 6, 0 sd 9 0 sd
8 o 9 9, kec
4 5 3 10 K49

Banyak kode = 4 x 5 x 3 x 10
x9
FAKTORIAL

𝑛 !=𝑛 × ( 𝑛 −1 ) × ( 𝑛− 2 ) × … ×3 ×2 ×1
 
PERMUTASI : susunan yang memperhatikan
urutan.
Pemilihan ketua kelas dan  Misalkan terdapat objek yang
wakil ketua kelas diikuti berbeda, jika objek diambil
oleh 3 orang, Budi, dari objek, maka banyak
Anindita,
Budi
dan Sarah.
Budi Budi – Budi
permutasi yang mungkin
Anindita Budi – Anindita adalah:
Sarah Budi – Sarah susunan.
Anindita Budi Anindita – Budi   𝟑!
Anindita Anindita – Anindita 𝑷 ( 𝟑 ,𝟐 )=
Sarah Anindita – Sarah
( 𝟑− 𝟐 ) !
Sarah Budi Sarah – Budi
Anindita Sarah – Anindita
Sarah Sarah – Sarah
KOMBINASI Anton Anton
Budi
Anton – Anton
Anton – Budi
tidak memperhatikan urutan. Chiko Anton – Chiko
Dani Anton – Dani
Anton, Budi, Chiko, dan Dani saling Budi Anton Budi – Anton
bersalaman satu dengan yang lain. Budi Budi – Budi
Berapa jabat tangankah yang Chiko Budi – Chiko
terjadi? Dani Budi – Dani
 Misalnya kita memiliki objek
Chiko Anton Chiko - Anton
berbeda, apabila kita akan
Budi Chiko – Budi
mengambil objek dari objek,
Chiko Chiko – Chiko
maka banyak kombinasi yang
Dani Chiko – Dani
mungkin ada
Dani Anton Dani – Anton
= cara.
Budi Dani – Budi
 = Chiko Dani – Chiko
Dani Dani – Dani

Anda mungkin juga menyukai